Anda di halaman 1dari 27

A.

PENGERTIAN KAMERA
Kamera adalah sebuah seni observasi, kamera adalah sebuah ilmu visual yang
akan menjadikan kita mampu untuk memperindah sebuah hal yang di tangkap dari
kamera. Itu merupakan pemahaman kamera secara umum. Namun tidak hanya
pemahaman secaa umum yang akan disampaikan, kami juga akan membahas
tentang pengertian kamera menurut para ahli, Pengertian kamera menurut para
ahli adalah sebagai berikut :

 Menurut Ansel Adams, Kamera adalah sebuah media berekspresi dan


komunikasi yang sangat kuat dan kamera sangat menawarkan berbagai
persepsi yang menjadi sebuah interprestasi dan eksekusi yang tidak terbatas.

 Menurut Elliot Erwint Kamera adalah sebuah alat untuk mengeksplorasi seni
observasi yang akan menemuan sebuah hal yang luar biasa pada tempat
tempat yang memiliki visual yang indah. Dengan fotografi juga akan
menjadikan sebuah tempat dengan visual yang biasa akan menjadi sebuah hal
yang lebih klasik dan unik. Kamera juga bisa menjadi sebuah bentuk
perbedaan antara kebanyakan orang lihat dan apa yang kamu lihat.

 Menurut Amir Hamzah Kamera adalah sebuah bentuk alat untuk memfoto
yang memiliki pencahayaan yang baik, yang dengan cahaya itu akan
menjadikan sebuah foto memiliki hasil gambar yang baik dan memuaskan.
B. SEJARAH KAMERA
Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan
mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera
obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera obscura
merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat
memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian
menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film
tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut. Camera obscura yang
pertama kalinya ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim yang
bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan pada bukunya yang
berjudul “Books of Optics (1015-1021)”.

Gambar 1. Kamera Obscura

Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan


asistennya Robert Hooke menemukan portable camera obscura. Namun kamera
pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang
fotografi ditemukan pertama kali oleh Johann Zahn, penemuan tersebut terjadi
pada tahun 1685.
Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip
model Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan yang digunakan untuk
memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah dengan memberikan tambahan sebuah
plat sensitif di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan
pengambilan gambar.

Gambar 2. Portable Camera Obscura

1. Kamera Obscura
Kamera Obscura adalah awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia
fotografi yang ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitam atau sering
disebut Alhazen. Peradaban dunia telah banyak berubah melalui kamera. Karena
kamera adalah penemuan penting yang mampu mengubah dunia. Lewat jepretan
kamera kita semua dapat mengabadikan momen-monem indah di dunia, hal-hal
penting maupun tidak penting di dunia dan yang kita alami. Tak banyak yang
tahu akan seorang penemu muslim Al-Haitam ini, dikarenakan teknologi saat ini
dikuasai oleh orang barat, sehingga menyangka bahwa kamrea awal ditemukan
oleh orang barat, padahal bukan.

Kamera terus berlanjut, Jacques Daguerre merupakan salah satu dari


orang-orang yang berperan dalam perkembangan teknologi kamera, dan
sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia fotogarfi
kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Pada
waktu muda, Jacques Daguerre adalah seorang seniman. Pada umur
30an Daguerre merancang diograma, yang dimaksud dengan diograma adalah
barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan
dengan bantuan efek cahaya. SementaraDaguerre mengerjakan pekerjaannya
tersebut, Daguerre menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme
untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa
menggunakan kuas atau cat, yaitu tidak lain adalah KAMERA.

Di tahun 1827 Daguerre bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang


juga sedang mencoba menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka
bekerjasama. Namun di tahun 1833 Niepce meninggal, akan tetapi Daguerre
tetap melanjutkan percobaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil
mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya daguerreotype.
Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan
pensiun seumur hidup kepada Daguerre maupun anak Niepce.

Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk


pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawan yang ditaburi berbagai macam
penghormatan serta penghargaan, sementara metode daguerreotype dengan
cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak. Daguerre sendiri segera
pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris. Seiring dengan
berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin hari berkembang
semakin pesat. Fungsi dan kebutuhan penggunaanya pun semakin luas dirasakan
oleh berbagai pihak. Kamera tidak hanya digunakan sekedar untuk menangkap
objek, tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak.
Sebut saja perkembangannya kemudian seperti kamera video, kamera mikro,
kamera sensor dan lain sebagainya. Perkembangannya pun telah meliputi
berbagai bidang, seperti pada bidang sinematografi, pendidikan, kedokteran, dan
bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan pun tidak terlepas
dari penggunaan teknologi kamera ini.
2. Kamera Digital
Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia
fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang
menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk
dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan
kemudahan bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang baik. Dengan
perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang
bagus, muncul sebuah ungkapan bahwa setiap orang bisa menjadi fotografer
profesional.

Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun 1960-an.
Di mana dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran di bidang teknologi
digital dan elektronik. Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion
Laboratory NASA adalah orang pertama yang mencetuskan ide untuk
mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu tujuannya adalah untuk mempermudah
pengiriman foto secara langsung dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat.

Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan


kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari
suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media
pemindai foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik,
kemudian dikirimkan melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih
dianggap merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup
signifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif
lama. Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara
langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan
Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang
bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera
Digital.
Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai media
penerimaan gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan
resolusi sebesar 0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya
adalah sebuah kaset tape, sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini
harus disambungkan terlebih dahulu dengan sebuah televisi. Kamera ini
mempunyai bobot seberat 3,6 kg dan membutuhkan waktu tak kurang dari 23
detik untuk memproses satu buah foto.

Gambar 3. Kamera Digital Pertama

Walaupun kamera digital model pertama ini masih belum praktis dan
belum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalan yang terjadi, tapi alat ini telah
menjadi awal mula dari kemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital
yang kita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kamera digital model
pertama, kamera-kamera digital selanjutnya terus bermunculan dengan
perbaikan-perbaikan dari model sebelumnya, dengan berbagai fitur serta
kemampuan yang baru.

Ada bebrapa sensor yang digunakan dalam kamera digital. Namun pada
kenyataannya, hanya ada dua jenis sensor yang sering digunakan yaitu sensor
CCD (charge coupled device) dan CMOS ( Complementary metal oxide
semicondictor). Sensor CCD merupakan keping silikon yang terbentuk dari
ribuan(bahkan jutaan) dioda foto sensitif yang disebutphotosite,photo
element,atau pixel. Setiap pixel menangkap satu titik objek, kemudian
merangkainya dengan hasil tangkapan pixel lain hingga menjadi gambar.
Sedangkan CMOS adalah sirkuit kecil yang ditempelkan pada keping silikon.
Sirkuit ini bisa mengatasi kekurangan pada sensor CCD dalam hal ukuran karena
lebih kecil. Dari segi teknologi dan harga pun CMOS bisa memberi harapan yang
baik.

Kamera bersensor CMOS memberi keuntungan-keuntungan yang tidak


didapat pada kamera bersensor CCD. Sensor CMOS bisa digabungkan dengan
rangkaiaan lain untuk keperluan tertentu sehingga harganya bisa ditekan. Bentuk
kamera pun dimungkinkan lebih kecil dan ringan. Kelebihan lainnya adalah
sensor CMOS bisa berubah dari mode pemindaiaan gambar menjadi mode
pemindai gambar bergerak. Ini menjadikan kamera digital bisa sekaligus menjadi
sarana untuk merekam video sekaligus. Sensor CMOS juga mempunyai daya
tahan lebih lama daripada sensor CCD

Terlepas dari segala kelebihannya dibandingkan dengan kamera bersensor


CCD, kamera bersensor CMOS juga memiliki kekurangan. Bahkan secara
keseluruhan, kamera bersensor CCD jauh lebih baik dibandingkan dengan
kamera bersensor CMOS. Hal ini dikarenakan kualitas gambar yang dihasilkan
kamera bersensor CCD lebih baik daripada kualitas gambar yang dihasilkan
kamera bersensor CMOS. Noise yang dihasilkan juga tidak sebanyak kamera
bersensor CMOS.
C. PERKEMBANGAN KAMERA
Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak dahulu
kala, bahkan sejak istilah photography itu sendiri ada. Memotret diyakini sudah
ada sejak abad ke 13, namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa
kegiatan ini sudah ada jauh sebelum abad ke 13. Ketika itu manusia akan melihat
sesuatu dari bilik bangunansebesar rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang
jarumyang disebut pinhole. Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari
bahasa latin camera yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap(Audy
Mirza Alwi,2004:18)

Pada abad ke 15, terdapat perkembangan dari bentuk kamera tersebut. Kamera
yang sebelumnya membutuhkan ruangan besar, sekarang menjadi diperkecil
seukuran telivisi atau radio. Dengan perubahan bentuk ini, kamera tersebut
dianggap sudah modern pada masanya karena memudahkan manusia
membawanya. Fungsi dari adanya kamera ini adalah untuk melihat proyeksi bagi
seniman yang akan melukis. Seniman pada masa itu yang memanfaatkan teknologi
ini adalah pelukis ternama sekelas Leonarno da Vinci. Setelah bentuk camera
obscura dipekecil dan mudah dibawa kemana-mana, ada dua orang peneliti dari
Inggris dan Prancis yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kamera itu. Adalah
Louis Dagguerre dan William Henry Fox Talbot yang melakukan penelitian
tersebut. Penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengetahui apakah proyeksi
yang dihasilkan bisa direkam melalui plat/kertas yang diberi senyawa kimia yang
diletakan di atasnya.

Penelitian Dagguerre diperoleh hasil yang kira-kira sama dengan teknik cetak
positif sekarang ini. Hasil penelitiannya ini disebut daguerreotype.Sementara dari
penelitian Talbot diperoleh bahwa hasil akhir kira-kira sama dengan hasil cetak
negatif pada masa sekarang ini. Dari polemik yang timbul dari dua peneliti inilah
akhirnya lahir istilah photograpy. Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh
ilmuwan asal Inggris lainnya, yaitu Sir John Herschell pada tahun 1839. Arti
dari photography sendiri adalah melukis/ menulis dengan cahaya. Kata ini diambil
dari bahasa Yunani yaitu photos yang artinya cahaya dan graphos yang artinya
menulis/melukis.

Terdapat perkembangan dari berbagai jenis kamera sejak masa ditemukannya


kamera pertama. Setiap perkembangan itu selalu diiringi perubahan baik dari segi
bentuk, fungsi dan teknologi. Berikut adalah perkembangan jenis kamera dari
masa ke masa :

1. Kamera Obscura
Kamera Obscura (yang artinya kamar gelap) ditemukan pada sekitar tahun
1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau yang dikenal pula dengan nama lain
Alhazen. Kamera ini dikembangkan dengan konsep lubang kecil di kotak gelap
yang disinari cahaya mampu menghasilkan gambar.

Gambar 4. Kamera obscura

Sebelum dipopulerkan Alhazen, pada zaman sebelum Masehi tercatat


bahwa konsep ini telah ditemukan oleh seorang filsuf bernama Mozi pada
zaman sebelum Masehi. Baru pada abad ke-11, Alhazen menulis sebuah buku
mengenai optik termasuk percobaannya meneruskan cahaya melalui lubang
kecil ke ruangan gelap.
Buku karangan Alhazen kemudian dipelajari oleh ilmuwan barat seperti
Joseph Kepler. Ilmuwan ini ahirnya berhasil memperbesar proyeksi gambar
yang dihasilkan kamera dengan menambahkan lensa negatif di belakang lensa
positif. Robetrt Boyle kemudian juga berhasil membuat kamera kecil tanpa
kabel pada tahun 1665.

2. Kamera Daguerreotypes dan Calotypes

Gambar 5. Kamera Daguerreotypes dan Calotypes

Louis Daguerre dan Joseph Nicéphore Niépce menemukan metode


fotografi praktis pertama, yang bernama Daguerreotype, pada 1836. Daguerre
dilapisi pelat tembaga dengan perak, kemudian tambahkan dengan uap yodium
untuk membuatnya sensitif terhadap cahaya.

Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan dengan larutan kuat garam
biasa (natrium klorida). Henry Fox Talbot menyempurnakan proses yang
berbeda, calotype, pada 1840. Kedua kamera yang digunakan sedikit berbeda
dari model yang Zahn, dengan piring peka atau selembar kertas ditempatkan di
depan layar monitor untuk merekam gambar. Berfokus pada umumnya melalui
kotak geser.
3. Kamera Dry Plates/ Pelat Kering Collodion

Gambar 6. Kamera Dry Plates

Pelat kering collodion telah ada sejak 1855, berkat karya Désiré van
Monckhoven, hingga sampai ada penemuan baru dari pelat kering gelatin pada
tahun 1871 oleh Richard Leach Maddox dengan kecepatan dan kualitas lebih
baik. Juga, untuk pertama kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil untuk
dipegang tangan, atau bahkan tersembunyi. Ada proliferasi dari berbagai
desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda untuk kamera besar dan kamera
genggam.

4. Kodak dan Kamera Film.

Gambar 7. Kodak dan Kamera Film

Penggunaan film fotografi dipelopori oleh George Eastman, dimulai dari kertas
film manufaktur pada 1885 sebelum beralih ke seluloid pada tahun 1889.
Kamera pertamanya, yang ia disebut “Kodak,” pertama kali ditawarkan untuk
dijual pada tahun 1888. Itu adalah kotak kamera yang sangat sederhana dengan
lensa fixed-focus dan kecepatan rana tunggal, dengan harga yang relatif rendah.

Pada tahun 1900, Eastman mengambil pasar massal fotografi satu langkah
lebih jauh dengan Brownie, kotak kamera sederhana dan sangat murah yang
memperkenalkan konsep snapshot.

5. Compact Camera dan Canon

Gambar 8. Compact Camera dan Canon

Oskar Barnack, yang bertanggung jawab atas penelitian dan


pengembangan di Leitz, memutuskan untuk menyelidiki dengan
menggunakan 35 mm film cine untuk kamera dalam percobaannya untuk
membangun sebuah kamera kompak yang mampu membuat pembesaran
berkualitas tinggi.

Dia membangun prototipe kamera 35 mm nya (Ur-Leica) sekitar tahun


1913, meskipun pengembangan lebih lanjut ditunda selama beberapa tahun
akibat Perang Dunia I. Leitz diuji pasarkan antara tahun 1923 dan 1924.
Kamera tersebut memperoleh respon sangat baik dari para konsumen sehingga
para pesaing pun mulai bermunculan salah satunya adalah Canon yang dibuat
oleh Jepang.
Pada tahun 1936 Canon 35 mm menjadi saingan berat, sebuah versi
perbaikan dari prototipe Kwanon 1933. Kamera Jepang ini mulai menjadi
populer di Barat setelah veteran Perang Korea dan tentara ditempatkan di
Jepang membawanya kembali ke Amerika Serikat dan di beberapa tempat
lain.

6. TLRs, SLRs dan Nikon.

Gambar 9. TLRs, SLRs, dan Nikon

Kamera pertama dengan refleks praktis dibuat oleh Franke & Heidecke
Rolleiflex media dengan nama TLR tahun 1928. Meskipun secara single twin-
lens reflex kamera ini tersedia selama beberapa dekade, dengan kepopuleran
yang cukup lama. Sebuah revolusi serupa di desain SLR dimulai pada tahun
1933 dengan pengenalan Ihagee Exakta, SLR kompak yang digunakan 127
rollfilm. Hal ini diikuti tiga tahun kemudian oleh penemu barat pertamakali
dengan SLR menggunakan film 35mm, yang Kine Exakta.

Pada tahun 1952 Asahi Optical, perusahaan yang kemudian menjadi


terkenal untuk kamera Pentax memperkenalkan SLR Jepang pertama
menggunakan film 35mm, yang disebut Asahiflex. Beberapa pembuat kamera
Jepang lainnya juga memasuki pasar SLR pada 1950-an, termasuk Canon,
Yashica, dan Nikon. Nikon masuk pasaran dengan nama Nikon F, denga
kualitas hasil potret yang sanga baik dan membuatnya populer. Seri F bersama
dengan seri sebelumnya S dari kamera pengintai tersebut membuat reputasi
Nikon sebagai pembuat peralatan profesional berkualitas.

7. Kamera Analog

Gambar 10. Kamera Analog

Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica
(Magnetic Video Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat sinyal
pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video.

Kamera elektronik Analog berikutnya ditahun 1986 adalah Canon RC-


701. Canon pertama kali menjadi kamera untuk memotret Olimpiade 1984,
mencetak foto Yomiuri Shinbun, dalam surat kabar Jepang. Di Amerika
Serikat, publikasi pertama yang menggunakan kamera ini untuk reportase
nyata dalam USA Today, untuk pertandingan Bisbol World Series.

Namun ternyata kamera analog kurang mendapat respon baik karena


beberapa faktor seperti biaya mahal (hingga US $ 20.000), kualitas gambar
yang buruk dibandingkan dengan film, dan kurangnya printer terjangkau
berkualitas.

Kamera elektronik analog pertama dipasarkan ke konsumen mungkin


Canon RC-250 Xapshot pada tahun 1988. Sebuah kamera analog terkenal
diproduksi pada tahun yang sama adalah Nikon QV-1000C, dirancang sebagai
kamera pers dan tidak ditawarkan untuk dijual kepada pengguna umum, yang
dijual hanya beberapa ratus unit. Dapat merekam dalam skala abu-abu, dan
kualitas di cetak surat kabar sama dengan kamera film. Dalam penampilan itu
mirip digital single-lens reflex kamera modern. Gambar yang disimpan pada
disket video.

8. Kamera Digital/ DSLR

Gambar 11. Kamera Digital

Kamera digital pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada tahun 1988,
yang menggunakan kartu memori 16 MB untuk menyimpan data foto yang
diambil. Selanjutnya kamera digital mulai dikenalkan pada masyarakat luas
semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun 1991, dimulailah pemasaran
kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3 megapiksel dan
ditawarkan dengan harga US$ 13.000.

Format foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG
yang tidak memakan banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun
1995, kamera digital dengan kristal cair di bagian belakang lensa mulai
dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka dengan nama kamera Casio QV-
10.Kamera DSLR mulai ditemukan pada tahun 1999 awal dengan peluncuran
Nikon D1 yang berhasil menekan biaya produksi hingga US$ 6.000 saja.
Kamera ini mampu menghasilkan gambar yang sangat baik dan beresolusi
tinggi.

9. Kamera Ponsel

Gambar 12. Kamera Ponsel

Kamera ponsel ini menjadi trend teknologi modern yang menjadi salah
satu faktor dalam kesuksesan pemasaran smartphone dengan kualitas potret
dan rekaman yang beragam dengan penawaran harga termurah hingga paling
mahal.
D. PERLENGKAPAN DAN JENIS – JENIS KAMERA
Adapun perlengkapan Kamera sebagai berikut :
1. Flash Eksternal

Kamera DSLR memang sudah dilengkapi dengan flash. Namun, kamu


dapat menggunakan flash eksternal untuk meningkatkan hasil tangkapan foto.
Kelengkapan kamera ini pun akan membuat kemampuan kontrol dalam
menangkap gambar menjadi lebih fleksibel, dimana kamu dapat mengatur
arah cahaya agar mengenai obyek dengan mudah.Lihat produk flash eksternal
lainnya.
Nama Harga di Pasaran

Nissin Digital SpeedLite Di600 Rp 1,460,000

ATT Speedlite NEO-530 Rp 610,000

Tronic CN608 Rp 708,849

Nikon SpeedLight SB-600 TIDAK ADA HARGA

SUNPAK PZ42X Rp 1,680,000


2. Lensa Kamera

Nama Harga di Pasaran

Samsung NX 50-200mm f / 4.0-5.6 OIS Rp 3,378,135

Samyang 500mm MC IF f / 8.0 Mirror Lens TIDAK ADA HARGA

Canon EF 200mm f / 2.8L II USM Rp 9,100,000

Sony 55-210mm f / 4.5-6.3 OSS Rp 2,750,000

Fujifilm Fujinon XF 35mm f / 1.4 R Rp 5,999,000

Lensa menjadi salah satu alat penting dalam kamera DSLR, berfungsi
memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap, dapat
diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan beragam tangkapan gambar dan
variasi fokus berbeda. Sekalipun kamera DSLR umumnya sudah dibekali lensa,
namun kamu pun dapat membeli tanpa lensa, kemudian memiliki lensa terpisah
yang disesuaikan dengan kebutuhan.Lihat produk lensa lainnya
3. Penutup Lensa

Nama Harga di Pasaran

Nikon LC-72 Rp 92,434

JJC White Balance Cap 62 mm Rp 70,000

Nikon LC-67 Rp 89,383

Canon E-72 II Rp 89,000

Canon Rear Lens Cap 52mm Rp 34,400

Terkadang, lensa kamera dijual lebih mahal ketimbang kamera DSLR.


Untuk itu, aksesoris penutup lensa kamera atau lens caps sebaiknya kamu
miliki, agar membuat lensa terhindar dari debu, kotoran dan jamur dan
terhindar dari benturan langsung yang menyebabkan kerusakan pada kaca
depan lensa.
4. Kartu Memori
Nama Harga di Pasaran

SanDisk Ultra CF 32GB Rp 341,800

SanDisk Ultra CF 8GB Rp 164,700

PROCORE CF Pro 800x 64GB Rp 1,750,000

SanDisk Extreme Pro CF Class 10 32GB Rp 660,000

Toshiba Exceria CF 32GB Rp 284,900

Setiap kamera DSLR sudah dibekali memori internal untuk menyimpan


berbagai file foto dan video. Namun, kamu pun dapat memasang memori
tambahan pada slot yang tersedia sehingga kapasitas penyimpanan menjadi lebih
besar. Perlu diingat, belilah kartu memori berkualitas, seperti merk yang sudah
dikenal, memeriksa kecepatan tulis dan menyesuaikan kapasitas kartu memori
dengan kapasitas maksimal yang dapat dijalankan oleh kamera.Lihat produk
kartu memori lainnya

5. Baterai
Nama Harga di Pasaran

Kodak KLIC-7004 Rp 130,200

Kodak KLIC-8000 TIDAK ADA HARGA

JVC BN-V812 / 814U Rp 112,700

SDV VBS-20E Rp 20,200

Kodak KLIC-7002 Rp 195,000

Baterai mempunyai peran penting untuk menunjang kegiatan kamu berfoto


menggunakan kamera kesayangan. Jika baterai kamera DSLR mu sudah
memiliki performa yang buruk, sebaiknya kamu segera membeli baterai baru.

6. Tripod

Nama Harga di Pasaran

WEIFENG WT-3520 Rp 164,000

Manfrotto MKC3-P01 Rp 790,000

WEIFENG WT-3717 Rp 379,000

Somita WT-3520 Rp 145,000

Velbon EX-440 Rp 419,000


Untuk mengambil exposure long shutter, keberadaan tripod dapat
diandalkan. Untuk itu, kamu pun dapat membeli perlengkapan ini untuk
mempermudah proses pengambilan gambar. Disarankan, belilah tripod yang
mampu menahan beban yang berat, memiliki kaki-kaki yang fleksibel serta dapat
dibongkar pasang dengan mudah dan cepat.

7. Kit Pembersih

Nama Harga di Pasaran

Visible Dust Brush Cleaner 8ml TIDAK ADA HARGA

LENSPEN LP-1 Rp 50,000

Visible Dust Zeeion Filters Refill Rp 545,000

Visible Dust Corner Swab Green TIDAK ADA HARGA

Visible Dust Smear Away TIDAK ADA HARGA

Menjaga kondisi eksterior kamera, seperti lensa sangat penting


dilakukan. Untuk itu, jangan lupa untuk membeli kit pembersih eksterior
kamera, berupa cairan pembersih khusus dan lap mikrofiber. Mencari kit
pembersih pun sangat mudah, kamu dapat mendatangi gerai penjual kamera
dan aksesoris, baik secara offline maupun online. Perlu diingat, berhati-hatilah
saat membersihkan interior kamera, seperti sensor. Ada baiknya mendatangi toko
yang menyediakan layanan sensor cleaning agar aman dan tidak membuat kamera
mengalami kerusakan karena kesalahan saat membersihkannya.
8. Shutter Release

Perlengkapan lainnya adalah Shutter Release. Meskipun kamera DSLR


sudah dilengkapi dengan tombol shutter, namun kamu dapat menangkap objek
atau mengaktifkan shutter secara jarak jauh dengan memanfaatkan aksesoris
ini. Shutter Release berfungsi layaknya sebuah remote control TV, tersedia
dalam dua macam model, yakni wireless dan kabel.

9. Filter

Sejatinya, aksesoris filter untuk kamera DSLR sangat banyak jenisnya.


Namun, diantara banyaknya jenis filter tersebut, kamu dapat memilih yang
paling penting, misalnya filter proteksi (Filter UV atau Netral) yang berfungsi
untuk melindungi lensa agar terhindar dari kerusakan yang disebabkan
tersentuh langsung oleh tangan kotor ataupun kondisi pemotretan yang tidak
bersahabat.
Selain itu, ada pula pilihan filter lainnya, seperti filter polarisasi atau
CPL yang bekerja untuk mengubah gambar sehingga tampak lebih dalam dan
detail, filter ND (Neutral density) yang berfungsi untuk mengurangi asupan
cahaya yang masuk ke dalam kamera dan filter Grad-ND atau disebut dengan
filter ND gradasi yang bekerja seperti filter ND namun memberikan tingkat
gelap yang berbentuk gradasi.

10. Vertikal Grip

Peralatan lainnya adalah vertikal grip, dapat digunakan untuk kamu


yang memiliki kamera DSLR tanpa dilengkapi pegangan vertikal. Aksesoris
satu ini dapat membantu kamu saat memotret dalam orientasi portrait. Selain
itu, ia pun dapat pula digunakan sebagai baterai cadangan.

11. Tas Kamera

Dengan menggunakan tas kamera saat bepergian, tentu saja dapat


menyimpan kamera dan lensa secara aman, bebas dari benturan ataupun
percikan air.
E. BAGIAN – BAGIAN KAMERA

1. Lensa, yaitu bagian kamera yang berada di bagian depan kamera dan menyatu
dengan body kamera. Fungsi lensa sendiri yaitu sebagai pemantul objek yang
akan di bidik.
2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC), yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk
menstabilkan getaran tangan saat hendak membidik objek. Namun sayangnya
tidak semua lensa memiliki fitur ini.
3. Tombol Pembuka Lensa, lensa merupakan bagian dari kamera yang dapat di
pisahkan dengan body kamera. Nah untuk melepaskan lensa dari bodynya, anda
cukup menekan tombol pembuka lensa sembari memutar lensa ke arah kiri.
4. Tombol Fokus sendiri terdiri dari 2 mode, yaitu mode auto fokus (AF) dan
manual focus (MF). Model AF di gunakan saat anda enggan mengatur titik fokus
secara manual, sedangkan MF di gunakan untuk mengatur titik fokus secara
manual.
5. Tombol Pembuka Flash, tombol yang hanya akan berfungsi ketika kamera
dalam keadaan standby.
6. Built-In Flash Light, yaitu blitz atau flash, dimana lampu ini sering kali
diterjemahkan sebagai lampu kilat. Dan berfungsi untuk membantu pencahayaan
saat pemotretan pada kondisi gelap.
7. Tombol Shutter, yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk mengambil gambar.
8. Grip, yaitu bagian kamera yang menonjol di sebelah kanan anatomi dan
berfungsi untuk pegangan kamera.
9. Anti Red Eye, bagian kamera yang berfungsi untuk mencegah hasil gambar
dengan mara subjek nampak merah.
10. Tombol Review, untuk melihat hasil foto yang ada pada layar LCD.
11. Tombol Delete, berfungsi untuk menghapus foto atau data lain pada kamera.
12. Tombol Navigasi, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengendalikan program
kamera, dan biasa bentuk tombol navigasi di setiap kamera berbeda.
13. Tombol Fn/Q, yang berfungsi untuk mengubah fungsi tombol navigasi menjadi
fungsi shortcut.
14. Tombol AV, berfungsi untuk mengatur bukaan diafragma/aperature.
15. Tombol Zoom, berfungsi untuk memperbesar hasil foto maupun mendekatkan
objek yang hendak di bidik.
16. Mode-Dial, adalah menu yang berfungsi untuk merubah mode eksposure/modus
pemotretan.
17. Tombol Lifeview, berfungsi untuk mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke
liveview.
18. Viewvinder, jendela kecil yang berfungsi untuk melihat objek yang hendak di
bidik.
19. Tombol Menu, untuk menunjukkan pengaturan utama pada kamera.
20. Layar LCD, bagian utama kamera yang akan menampilkan keterangan settingan
kamera.
21. Tombol ISO, tombol pintas untuk mengatur ISO.
22. Main-Dial, navigasi yang berfungsi untuk menggeser pilihan menu.
23. Tombol Display, berfungsi untuk mengaktifkan mode standby.
24. Tombol On/Off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan kamera.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertian.com/2016/10/pengertian-kamera-menurut-para-ahli.html

Wikipedia.org

http://www.kaskus.co.id/theread/5256d0e559cb17a01d000001/sejarah-kamera-dari-obscura-

hingga-kamera-dslr

http://www.foldertekno.com/sejarah-kamera/

http://www.pricebook.co.id/article/aksesoris-fotografi
http://www.kelasfotografi.com/2015/01/mengenal-bagian-bagian-pada-kamera.html

Anda mungkin juga menyukai