Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

JOB X
HAMMER TEST

10.1TUJUAN
a. Terampil menggunakan hammer testpada pengujian kuat tekan beton.
b. Terampil membaca grafik pembacaan kuat tekan pada alat hammer test.
c. Terampil mengolah data hasil pengujian kuat tekan dengan alat hammer test.

10.2DASAR TEORI
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton.
Disamping itu dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup banyak data
dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya murah. Metode pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan memberikan beban intact (tumbukan) pada
permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan
menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut padaa saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat
memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi. Alat ini sangat berguna
untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur, karena
kesederhanaanya, pengujian menggunakan alat ini sangat cepat sehingga dapat
mencakup area pengujian yang luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka
terhadap variasi yang ada pada permukaan beton misalnya keberadaan partikel batu
pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu diperlukan
pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar lokasi pengukuran yang kemudian
hasilnya dirata-ratakan.
British standards (BS) mensyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali
pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300 mm persegi.
Secara umum alat ini dapat digunakan untuk :
a. Memeriksa keseragaman kualitas beton pada struktur
b. Mendapatkan perkiraan kuat tekan beton

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

Kelebihan dan kekurangan hammer test :


Kelebihan
a. Sangat mudah dilakukan dilapangan
b. Alatnya sangat ringan dan dapat dipaka berulang-ulang
c. Dapat dilakukan dengan cepat
Kekurangan
a. Hanya memberikan indikasi pada permukaan beton, sehingga terbatas
cakupannya.
b. Cara pemakaian alat harus mengikuti aturan yang berlaku, seperti cara
pemukulannya, perawatan, dan penerapannya.
c. Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara.
d. Tempat (titik) yang akan dipukul harus rata dan tidak terkena butir agregat
ataupun rongga.
Bagian-bagian hammer test dijelaskan pada gambar berikut :

Gambar 10.1 Hammer Test

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

10.3ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
a. Hammer test

Gambar 10.2 Hammer Test

b. Penggaris

Gambar 10.3 Penggaris

c. Alat kalibrasi

Gambar 10.4 Alat Kalibrasi

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

d. Kapur / penanda

Gambar 10.5 Kapur atau Penanda

2. BAHAN
Benda uji adalah struktur kolom, balok, dan plat lantai di selasar laboratorium
10.4LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kalibrasi alat hammer test terlebih dahulu, kalibrasi alat dilakukan dengan cara
melakukan pemukulan terhadap benda kalibrasi sebanyak 10x dengan sudut -900.

Gambar 10.6 Merangkai Cetakan Silinder


3. Data kalibrasi dari hasil kalibrasi alat tersebut kemudian dihitung nilai rata-ratanya,
lalu nilai standar yaitu 80 dibagikan dengan hasil rata-rata data kalibrasi, sehingga
didapatkan nilai angka koreksi sebagai pedoman dalam menghitung nilai hasil
pengujian yang terkoreksi alat (kalibrasi).
Rumus dalam menghitung nilai rata-rata data kalibrasi alat :
∑N
1 r
R=
N
……………………….. Persamaan 1

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

75
AK =
R
………….………...….. Persamaan 2
4. Membuat marking area dilakukan dengan cara membuat persegi dengan ukuran 3 x
2,5 cm hingga didapat titik uji berjumlah 9 (kolom, balok, dan plat) seperti pada
gambar berikut :

Gambar 10.7 Merking Area


5. Pengujian dilakukan dengan cara menghentakan plunger (kepala hammer)
kebagian struktur yang akan di uji. Jarak pengujian sesuai dengan tahap marking
area yaitu berkisar ±2,5cm, contoh pengujian terhadap struktur beton kolom bisa
dilihat pada gambar berikut :

Gambar 10.8 Melakukan Pengujian


Catatan :
Faktor yang menyebabkan kesalahan bacaan dari hasil pengujian bisa karena
keberadaan tulangan dekat pengujian atau karena ada void pada daerah pengujian
sehingga memberikan nilai yang begitu kecil, syarat tersebut yaitu ±5 dari hasil rata-
rata nilai rebound, maksudnya adalah bahwa hasil pengujian terhadap nilai 9 rebound
tersebut harus masuk dalam kisaran batas plus 5 dan min 5 terhadap nilai rata-rata
rebound.

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

6. Melakukan pembacaan nilai kuat tekan yang disediakan oleh produsen alat.

Gambar 10.9 Merangkai Cetakan Silinder


7. Melapor kepada pembimbing bahwa pekerjaan telah selesai.

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

10.5DATA DAN PERHITUNGAN


1. DATA
Pengujian : Palu beton / Hammer test
Lokasi : Selasar Lab. Pengujian Beton
Tanggal uji : 24 / Oktober / 2017
Jumlah titik uji : 45 buah
Dikerjakan oleh : Kelompok 3 dan 4
Umur benda uji : > 28 hari

Type / Jenis :
Nomor seri :
74 70 72
76 71 66
Kalibrasi alat :
70 70 76
64
Rata-rata : 70.9
Standar : 75
Angka koreksi : 1.058

Elemen struktur Kolom


Sudut pukulan 0˚ 0˚ 0˚ 0˚ 0˚ Remark
Kode bidang uji K1 K2 K3 K4 K5
1 23.3 39.5 52.7 50.4 28.2
2 39.5 57.5 52.7 37.5 55
3 35.5 52.7 52 43.7 55
Nilai lenting 4 31.8 48.1 52.7 23.2 35.5
palu 5 23.2 45.9 55 50.4 50.4
beton ( R ) 6 31.8 57.5 55 45.9 45.9
7 41.6 45.9 50.4 23.2 35.5
8 37.5 39.5 55.2 45.9 55
9 35.5 45.9 50.4 55 55
R Rata-rata 33.3 48.1 52.9 41.7 46.2
R Rata-rata terkoreksi alat 35.23 50.83 55.96 44.10 48.84
Estimasi kuat tekan (σb) 28 54 64 42 50

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
Pengujian : Palu beton / Hammer test
Lokasi : Selasar Lab. Pengujian Beton
Tanggal uji
LABORATORIUM : 24 / Oktober / 2017 POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN
Jumlah titik uji BETON : 45 buah UJUNG PANDANG
Dikerjakan oleh : Kelompok 3 dan 4
Umur benda uji : > 28 hari

Type / Jenis :
Nomor seri :
74 70 72
76 71 66
Kalibrasi alat :
70 70 76
64
Rata-rata : 70.9
Standar : 75
Angka koreksi : 1.058

Elemen struktur Balok


Sudut pukulan +90˚ +90˚ +90˚ +90˚ +90˚ Remark
Kode bidang uji B1 B2 B3 B4 B5
1 42 48.7 44.1 53.6 42
2 46.5 53.6 42 48.7 37.7
3 51.3 53.6 39.7 51.3 37.7
Nilai lenting 4 51.3 51.3 39.7 27.8 42
palu 5 48.7 51.3 39.7 56.8 37.7
beton ( R ) 6 44.1 42 33.6 33.6 29.6
7 53.6 42 35.5 51.3 37.7
8 48.7 44.1 33.6 48.7 37.7
9 56.8 46.5 35.5 33.6 42
R Rata-rata 49.2 48.1 38.2 45.0 38.2
R Rata-rata terkoreksi alat 52.07 50.91 40.36 47.65 40.44
Estimasi kuat tekan (σb) 50 48 30 42 30

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
Pengujian : Palu beton / Hammer test
Lokasi : Selasar Lab. Pengujian Beton
Tanggal uji
LABORATORIUM : 24 / Oktober / 2017 POLITEKNIK NEGERI
Jumlah titik uji BETON
PENGUJIAN : 45JURUSAN
buah TEKNIK SIPIL
UJUNG PANDANG
Dikerjakan oleh : Kelompok 3 dan 4
Umur benda uji : > 28 hari

Type / Jenis :
Nomor seri :
74 70 72
76 71 66
Kalibrasi alat :
70 70 76
64
Rata-rata : 70.9
Standar : 75
Angka koreksi : 1.058

Elemen struktur Balok


Sudut pukulan 0˚ 0˚ 0˚ 0˚ 0˚ Remark
Kode bidang uji B1 B2 B3 B4 B5
1 35.5 31.8 39.5 45.9 33.6
2 48.1 33.6 35.5 45.9 28.2
3 33.6 24.5 26.5 41.6 30
Nilai lenting 4 37.5 41.6 33.6 55 28.2
palu 5 39.5 28.2 31.8 41.6 26.5
beton ( R ) 6 41.6 33.6 21.8 52.7 28.2
7 45.9 43.7 28.2 43.7 28.2
8 43.7 33.6 30 45.9 26.5
9 41.6 30 37.5 37.5 41.6
R Rata-rata 40.8 33.4 31.6 45.5 30.1
R Rata-rata terkoreksi alat 43.14 35.33 33.43 48.17 31.85
Estimasi kuat tekan (σb) 42 30 26 50 24

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
Pengujian : Palu beton / Hammer test
Lokasi : Selasar Lab. Pengujian Beton
Tanggal uji
LABORATORIUM : 24 / Oktober / 2017 POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jumlah titik uji BETON
PENGUJIAN : 45 buah UJUNG PANDANG
Dikerjakan oleh : Kelompok 3 dan 4
Umur benda uji : > 28 hari

Type / Jenis :
Nomor seri :
74 70 72
76 71 66
Kalibrasi alat :
70 70 76
64
Rata-rata : 70.9
Standar : 75
Angka koreksi : 1.058

Elemen struktur Pelat


Sudut pukulan +90˚ +90˚ +90˚ +90˚ +90˚ Remark
Kode bidang uji P1 P2 P3 P4 P5
1 24.1 30.6 25.9 35.5 37.7
2 27.8 25.9 37.7 35.5 42
3 31.6 16.2 37.7 42 31.6
Nilai lenting 4 25.9 20.6 33.6 31.6 22.4
palu 5 25.9 31.6 37.7 37.7 32.9
beton ( R ) 6 29.6 33.6 35.5 22.4 37.7
7 22.4 27.8 33.6 22.4 42
8 29.6 46.5 37.7 37.7 22.4
9 27.8 29.6 35.5 31.3 37.7
R Rata-rata 27.2 29.2 35.0 32.9 34.0
R Rata-rata terkoreksi alat 28.76 30.84 37.01 34.80 36.01
Estimasi kuat tekan (σb) 12 16 24 22 22

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN TANAH UJUNG PANDANG

2. PERHITUNGAN
Elemen Kolom (→)
a. Nilai estimasi kuat tekan (σb) didapatkan dari grafik rebound vs nilai estimasi
kuat tekan yang disediakan oleh produsen alat. Berikut merupakan contoh
grafik tersebut :

Gambar 10.10 Grafik Rebound vs Nilai Estimasi Kuat Tekan


b. Estimasi kuat tekan rata-rata (σbm)
∑N
1 σb
σbm = N
……………………….. Persamaan 3
28 + 54 + 64 + 42 + 50
σbm =
5
σbm = 47,6 N/mm²
c. Estimasi standar deviasi

N1 N2 N3 N4 N5
(σbm – σb)² 384,16 40,96 268,96 31,36 5,76

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

∑N
1 (σbm−σb)²
S=√ N−1
………………….. Persamaan 4

384,16+40,96+268,96+31,36+5,76
S=√ 5−1

S = 13,52
d. Estimasi kuat tekan karakteristik
σbk = σbm – (k1 x S x k2) ………….. Persamaan 5
σbk = 47,6 – (1,645 x 13,52 x 1,230)
σbk = 20,24 N/mm2
Elemen Balok (↑)
a. Estimasi kuat tekan rata-rata (σbm)
∑N
1 σb
σbm = N
……………………….. Persamaan 3
50 + 48 + 30 + 42 + 30
σbm =
5
σbm = 40 N/mm²
b. Estimasi standar deviasi

N1 N2 N3 N4 N5
(σbm – σb)² 100 64 100 4 100

∑N
1 (σbm−σb)²
S=√ N−1
………………….. Persamaan 4

100+64+100+4+100
S=√ 5−1

S = 12,92
c. Estimasi kuat tekan karakteristik
σbk = σbm – (k1 x S x k2) ………….. Persamaan 5
σbk = 40 – (1,645 x 12,92 x 1,230)
σbk = 13,86 N/mm2

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

Elemen Balok (→)


a. Estimasi kuat tekan rata-rata (σbm)
∑N
1 σb
σbm = N
……………………….. Persamaan 3
42 + 30 + 26 + 50 + 24
σbm =
5
σbm = 34,4 N/mm²
b. Estimasi standar deviasi

N1 N2 N3 N4 N5
(σbm – σb)² 57,76 19,36 70,56 243,36 108,16

∑N
1 (σbm−σb)²
S=√ N−1
………………….. Persamaan 4

57,76+19,36+70,56+243,36+108,16
S=√ 5−1

S = 11,17
c. Estimasi kuat tekan karakteristik
σbk = σbm – (k1 x S x k2) ………….. Persamaan 5
σbk = 34,4 – (1,645 x 11,17 x 1,230)
σbk = 10,18 N/mm2
Elemen Pelat (↑)
a. Estimasi kuat tekan rata-rata (σbm)
∑N
1 σb
σbm = N
……………………….. Persamaan 3
12 + 16 + 24 + 22 + 22
σbm =
5
σbm = 19,2 N/mm²
b. Estimasi standar deviasi

N1 N2 N3 N4 N5
(σbm – σb)² 51,84 10,24 23,03 7,84 7,84

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

∑N
1 (σbm−σb)²
S=√ N−1
………………….. Persamaan 4

51,84+10,24+23,03+7,84+7,84
S=√ 5−1

S = 5,02
c. Estimasi kuat tekan karakteristik
σbk = σbm – (k1 x S x k2) ………….. Persamaan 5
σbk = 19,2 – (1,645 x 5,02 x 1,230)
σbk = 9,04 N/mm2

10.6KESIMPULAN

Sudut σbm Standar σbk


Elemen struktur Kode
pukulan (N/mm2) deviasi (S) (N/mm2)
Kolom K1 00 47,6 13,52 20,24
Balok B1 +900 40 12,92 13,86
Balok B1 00 34,4 11,17 10,18
Pelat P1 +900 19,2 5,02 9,04

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN BETON UJUNG PANDANG

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENGUJIAN TANAH UJUNG PANDANG

KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1
KELOMPOK 3 3A GEDUNG 1

Anda mungkin juga menyukai