Teori Kontinjensi
Pendekatan teori kontinjensi pada disain sistem akuntansi berasiimsi bahwa strategi
general yang dapat diterapkan pada seluruh organisasi tidak pernah ada. Sebaliknya,
pendekatan ini berasumsi bahwa disain herbagai komponen sistem akuntansi bergantung pa&
faktor kontinjensitertentu yang dapat menciptakan penandingan yang tepat. Hal ini kemudian
menciptakan hubungan yang tepat antara disain sistem akunansi dan faktor kontinjensi
tertentu yang merupakan lingkup teori kontinjensi. Akhir-akhir ini formulasi kontinjensi telah
mempertimbangkan dampak teknologi, teori dan struktur organisasi, dan lingkungan dalam
upaya menjelaskan bagaimana sistem akuntansi-berbeda dalam berbagai situasi. Seluruh
formulasi ini menyatakan bahwa tidak ada "disain terbaik" yang universal bagi sistem,
informasi akuntansi manajmen, dan seluruhnya tergantung padafaktor-faktor situasional."'
Formulasi ini mengadopsi kerangka umum bahwa hubdngan antara (1) beberapa
variabel kontinjen ',yaitu variabel-variabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh organisasi) pada
(2).beberapa komponen pengendalian organisasi (terdiri dari disain informasi akuntansi,
disain informasi manajemen lain, disain organisasional dtau komposisipengendalian
organisasi), dan kemudian melalui (3) beberapa variabel-variabel intervening, berhubungan
dengan pengukuran efektivitas organisasi. Formulas; hal ini bisa bersifat teoritis maupun
empiris.
Formulasi Teoritis
a. Rerangka Waterhouse dan Tiessen
Waterhouse dan Tiessen menyatakan bahwa disain suatu sistem akuntansi manajemen
yang efisien dan pilihan mekanisme pengendalian bergantung pada struktur dan konteks
organisasi (lihat bagan 1). Variabel-variabel kontekstual yang membentuk struktur organisasi
diasumsikan adalah teknologi dan lingkungan. Teknologi dikoriseptualisaskan sebagai variabel,
dari rutin hingga non-rutin, yang berdasar pada sifat bahan mentah dan proses pencariannya.
Lingkungan digambarkan sebagai suatu kontinum dari yang sangat dapat diprediksikan hingga
sangat sangat tidakdapat diprediksikan. Hal-hal pada struktur organisasi yang dibentuk
oleh teknologi dan lingkungan adalah distribusi otoritas dan kekuasaan, masalah sentralisasi
versos deserilraiisasi, danmasalah spesifikasi prosedur. Dengan kata lain, distritusi otoritas
organisasi dan tingkat spesifikasi prosedur bergantung pada teknologi dan lingkungan. Tipe
dari stuktur organisasi diasumsikan mempengaruhi proses akuntansi manajemen seperti
perencanaan, alokasi sumber daya, dan Pengukuran kinerja.
Bagan 1
Model Kontinjensi Waterhouse dan Tiessen
pada Disain Sistem AkuntansiMarajemen
Karakteristik
Teknologi a. Rutin
b. Non-rutin
Disain SAM dan Kejelasan
Mekanisme Struktur Organisasi
Pengadilan
Komponen Properti
Karakteristik
Lingkungan a. Dapat diprediksi
b. Tidak dapat diprediksi
d. Rerangka Macintosh
Madntosh mengajukan model kontekstual sistem informasi yang
menggabungkankonsep organisasi makrotleknologi dan konstruk pemrosesan informasi
manusia dangaya keputusan personal. Secara mendasar model ini mengkombinasikan gaya
keputusan personal, tipe teknologi dan struktur org3nisasi untuk menurunkan gaya suatu -
sistem informasi (Ghat bagan 3).. Variabel-vbriabeli ini didefinisikan sebagai 66rikut:
1. Modal gaya keputusan Driver dan Mock digunakan untuk mendefinisikan variabel gaya
keputusan. Model in bearasumsi dua dimensi pemrosesan informasi yaitu jumlah
informasi yang digunakan (dari minimum hingga maksimum) dan tingkat fokus
pemanfaatan data (dari satu solusi hingga solusiyang beragam). Kedua dimensi ini
dikombinasikan untuk menurunkan empat gaya yang berbeda yaitu decisive, fleksible,
hierarkis dan integratif.
Gaya decisive berasumsi.bahwa penggunaan jumlah data yang minimum untuk
menghasilkan pemahaman yang berbeda pada waktu yang berbeda. Individu yang
decisive mencari efisiensi, kecepatan dan konsistensipadainformasi yang digunakan.
Mereka lebih menyukai informasi singkat dan ringkasan laporan yang memfokuskan pada
satu solusi, hasil, dan tindakan. Mereka cenderung dalam hirarki organisasi yang
memiliki rentang pengendalian yang pendek, jelas dan aturan yang jelas.
Gaya fleksibel berasumsi bahwa penggunaan jumiah data yang minimum untuk
menghasilkan pemahaman yang.berbeda pada waktu yang berbeda.Individu yang
fleksibel mencari kecepatan, kemampuan adaptasi dan intusi dari pada membentuk dan
mengoperasikan perencanaan. Mereka menyukai komunikasi singkat yang berfokusi pada
beragam solusi. Mereka cenderung pada pola organisasi yang longgar.
Gaya hirarkhis berasumsi bahwa penggunaan data yang banyak untuk menghasilkan
satu opini perusahaan. Individu yang hirarkhis mencari thoroughness, ketepatan dan
perfectionism. Mereka menyukai laporan yang panjang, formal dan thorough yang
menyajikan permasalahan, metode dan data dan menghasilkan satu solusi yang terbaik.
Mereka cenderung berada pada organisasi klasik dengan rentang pengendalian yang lebar
seperti prosedur elaborasi.
Gaya integratif berasumsi bahwa penggunaan data yang banyak untuk menghasilkan
berbagai kemungkinan keputusan. Indiviqlu yang integratif mencari penggunaaninformasi
yang kreatif dalam eksperimen, simulasi dan permainan (game). Mereka menyukai
komunikasi yangkompleks dan fluid yang menekankan pada diskusi daripada laporari.
Mereka. cenderung bekerja pada kelompok yang, tidak otokratis dan tipe matriks
organisasi yang non-hierarkhis.
2. Kategori teknologi. Perror digunakan untuk mendefinisikan variabel teknologi. Model ini
mengasumsikan dua dimensi teknologi yaitu pengetahuan tentang tugas (dari dapat
dianalisis hingga tidak dapat dianalisis) dan variasi tugas(dari rendah hingga tinggi). Dua
dimensi ini diturunkan dari kategori yang berbeda dari pengetahuan yaitu (a) craft teknologi
(b) teknologi rutin (c) teknologi riset (d) teknologi profesional-teknikal. Masing-masing
kategoripengetahuan ini diasumsikan disediakan struktur organisasi,yang berbeda yang
cocok dengan kebutuhan khusus tugas-tugas tersebut.
3. Empattipeinformasidibedakandalamduadimensi:jumlandan,ambiguitas. Macintosh
mendefinisikan hal tersebut dengan cara sebagai berikut:
Sistem informasi yang ringkas/padat. Jumlah informasi yang kecil hingga moderat
yang tepat dan tidak ambigu dan digunakan dengan cara yang cepat dan tepat.
Sistem informasi elaborasi. Jumlah informasi yang besar, seringkali dalam bentuk
basis data atau model simulasi, yang cenderung rinci dan teapat, penerima biasanya
menggunakan informasi ini dengan cara yang santai dan hati-hati.
e. Rerangka Ewusi-Mensah
Ewusi-Mensari menginvestigasi pengaruh fingkungan organisasi eksternal pada
sistem informasi manajemen. Lingkungan organisasi diklasifikasikan menjadi statis atau
dinamis, dan terkontrol, terkontrol sebagian atau tidak terkontrol. Keberagaman di
lingkungan organisasi diasumsikan membutuhkan proses keputusan yang berbeda dan
konsekuensinya karakteristik informasi yang berbeda, termasuk kualitas informasi;
ketersediaan informasi, nilai informasi, pengaruh terhadap pembuatan keputusan, interaksi
organisasi pencanaan organisasi, waktu respon, horizon waktu, sumber informasi dan tipe
informasi (lihat bagan 4)