PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Individu.
2. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Industri.
3. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Agregat.
4. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro :Adanya Uang
Dalam Perekonomian.
1
5. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Masuknya
Peran Pemerintah.
6. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro pada Macam-
macam Aggregate Supply (Materi Intermediate).
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Adiwarman karim,Ekonomi Makro Islami, hlm. 47
2
Ibid, hlm. 48-49
3
Patut diingat bahwa sampai saat ini, kita masih mengasumsikan bahwa
belum ada uang dalam perekonomian.3
A. Permintaan Agregat
Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara
tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain,
kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin
dibeli orang pada setiap tingkat harga.
3
Ibid, hlm. 51
4
B. Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat
Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang
yang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y
adalah jumlah output. Jika perputaran uang adlah konstan, maka persamaan
ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal
output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah
output.
Persamaan kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran
dan permintaan untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan
(M/P) dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output Y.
Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter permintaan uang K.
Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan
untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.
Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan
perputaran V tetap, persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif
antara tingkat harga P dan Output Y. Gambar di bawah ini menunjukkan
kombinasi P dan Y yang memenuhi persamaan kuantitas yang
mempertahankan M dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke
kanan bawah ini di sebut kurva permintaan agregat.
Tingkat Harga P
Pendapatan, output, Y
5
Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara
tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu
digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M tertentu. Kurva
permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P, maka
semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin
rendah jumlah barang dan jasa yang diminta.
Tingkat harga P
AD1
AD2
Pendapatan, output, Y
6
Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan
kuantitas menyatakan bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan
dalam PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih tinggi,
dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi. Kurva
permintaan akan bergeser ke kanan.
Tingkat harga P
AD2
AD1
Pendapatan, output, Y
D. Penawaran Agregat
Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel
dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan
penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang
(long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka
pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan
7
penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi
produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah
tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional
tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara
jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan
produksi nasional.
4
Adiwarman karim,Ekonomi Makro Islami, hlm. 51
8
2. Kurva yang menunjukanhubungan uang dan pendapatan
Semakin kaya orang, maka semakin besar pula keinginannya
memegang uang untuk melakukan transaksi. Sebaliknya, semakin
miskin orang, semakin kecil jumlah uang yang ingin di pegangnya.
Hubungan yang positif ini dikenal sebagai teori Cambridge akan
permintaan uang.
Money demand merupakan porsi tertentu dari kekayaan. Bila Y
besar maka Md (tr) besar, bila Y kecil maka Md (tr) kecil.
Porsi itu sendiri di simbolkan dengan “k” yang relative dari waktu
kewaktu. Perubhan teknologi dapat mengubah “k”, misalnya dengan
adanya ATM. Maka jumlah uang yang di pegang dalam saku berkurang
di bandingkan bila tidak ada ATM, karena bila memerlukan uang ia
dapat menarik dari ATM. Bila kemudian kartu debit telah diterima luas,
maka jumlah uang yang dipegang dalam saku semakin berkurang
karena transaksi dapat dilakukan tanpa fisik uang. Hubungan antara
uang dan kekayaan ini digambarkan dengan grafik berikut. Kemiringan
slope kurva ditentukan oleh besaran ‘k”.
9
S = Saving (tabungan)
Dalam ekonomi mikro dibahas bahwa pendapatan yang diterima
dapat digunakan sebagian untuk konsumsi san sebagian lain untuk
disimpan.
Y = C+S, dimana:
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = simpanan
10
menunjukkan kombinasi antara r dan Y yang sesuai dengan persamaan
pada pasar uang. Kedua kurva tersebut dapat kita lihat dari gambar 5
berikut ini.
Interes rate,r
LM
Income, output
11
Ch adalah konsumsi rumah tangga
Sg adalah tabungan pemerintah
Sh adalah tabungan rumah tangga
12
b. Pasar tenaga kerja kompetitif, dan gaji-gaji fleksibel. Dengan kata lain
tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji).
Asumsi sticky princes ini secara grafis digambarkan dengan kurva AS
yang horizontal. Rigiditas harga dengan mudah tergambar yaitu dengan
tingkat harga yang tetap pada P.
D. Keseimbangan AS-AD
Dampak dari kenaikan AD berbeda-beda pada jenis AS yang berbeda.
Dengan AS yang mempunyai slope horizontal, maka pergeseran AD hanya
bedampak pada Y. Bila AD naik maka pendapatan nasional naik ,
sebaliknya bila AD turun, maka pendapatan turun. Harga tetap P. Dengan
AS yang mempunyai slope positif maka pergeseran AD berdampak pada
P dan Y. Bila AD naik maka harga naik dan pendapatan nasional naik.
Sebaliknya, bila AD turun maka harga turun dan pendapatan turun.
Dengan AS yang mempunyai slope vertical maka AD hanya
berdampak pada P. bila AD Naik, maka harga naik sebaliknya, bila AD
turun, maka harga turun. Pendapatan nasional tetap Y.5
5
Ibid, hlm. 73
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam
keseimbangan pasar dalam ekonomi makro tidak jauh bebeda dengan
ekonomi mikro. Kurang lebihnya dapat dilihat dari individu, industri, agregat,
adanya uang dalam perekonomian, masuknya peran pemerintan.
14