Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM EKONOMI MAKRO

MODUL 8:
KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND
DAN AGREGAT SUPPLY

Disusun oleh:
Nur Baladina, SP., MP.
Rini Muti Sari, SP., MP.
Deny Meitasari, SP., M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
MODUL 8

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND DAN AGREGAT SUPPLY

A. DESKRIPSI MODUL

Dalam modul sebelumnya telah dijelaskan mengenai kondisi ekuilibrium di pasar


uang dan pasar barang serta pasar tenaga kerja. Dalam modul ini akan dijelaskan
bagaimana kondisi ekuilibrium pasar uang dan pasar barang akan membentuk permintaan
agregat (Agregat Demand) sedangkan kondisi ekuilibrium di pasar tenaga kerja akan
membentuk penawaran Agregat (Agregat Supply). Kemudian kondisi ekulibrium pada
permintaan agregat dan penawaran agregat akan digabung untuk membentuk model AD-AS
yang mencirikan output ekuilibrium pada jangka pendek dan jangka menengah.
Substansi Modul VIII terdiri dari permintaan agregat (AD), penawaran agregat (AS)
dan keseimbangan AD-AS dalam jangka pendek dan jangka menengah.

B. KEGIATAN BELAJAR

B. 1. Tujuan Kegiatan
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui dan mampu menderivasi kurva permintaan agregat (AD) dari model
IS-LM
2. Mengetahui dan mampu menderivasi kurva penawaran agregat (AS)
3. Mengetahui dan memahami keseimbangan AD-AS dalam jangka pendek dan
jangka menengah

B. 2. Uraian Materi Belajar

Permintaan Agregat

Permintaan Agregat (Agregat Demand) menunjukkan hubungan antara produksi


output (Y output) atau pendapatan nasional (Y) pada berbagai tingkat harga (P) yang
memenuhi syarat keseimbangan pasar barang jasa dan pasar uang. Permintaan agregat
diderivasi dari kondisi ekuilibrium dalam pasar barang (IS) dan pasar uang (LM), karena
pada keseimbangan IS-LM analisis masih bersifat statis yang artinya analisis hanya
digunakan dalam kurun waktu tertentu dan diasumsikan tingkat harga tetap atau konstan.
Padahal pada kenyataannya tingkat harga akan berfluktuasi dari waktu ke waktu sehingga
kurva IS-LM jika dikaitkan dengan tingkat harga (P) menjadi kurva Agregat Demand (AD).
Untuk ekuilibrium pada pasar barang, mensyaratkan agar Youtput sama dengan
permintaan barang untuk konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah, sehingga kita
memperoleh persamaan:
Y = C(Y – T) + I(Y, i) + G
Sedangkan pada kondisi ekuilibrium pasar uang, mensyaratkan agar jumlah uang
yang beredar sama dengan permintaan akan uang, sehingga diperoleh persamaan:
M/P = Y L (i)

Selanjutnya interaksi antara kondisi ekuilibrium di pasar uang dan di pasar barang
menghasilkan persamaan hubungan permintaan agregat (hubungan AD) :

Y = Y ([M/P], G, T)
(+, +, –)

Dengan menggunakan hubungan IS-LM, kita dapat menderivasi hubungan antara


tingkat harga dan tingkat output seperti gambar 8.1.

Gambar 8.1. Derivasi Kurva Permintaan Agregat


▪ Pada Titik A. Keseimbangan awal pada tingkat Y , tingkat harga P dan tingkat
suku bunga i
▪ Pada Titik A’. Jika P naik menyebabkan jumlah uang riil yang beredar menurun.
Hal ini ditandai dengan bergesernya kurva LM ke kiri (LM’), Pergeseran ini akan
menyebabkan tingkat suku bunga naik menjadi i’ dan output turun menjadi Y’.
▪ Jika Titik A dan titik A’ digabungkan pada satu garis, maka akan diperoleh kurva
permintaan agregat (AD). Suku bunga naik dari i ke i’ dan output turun dari Y ke Y’.
Jadi, peningkatan harga akan menyebabkan penurunan output.

Kurva AD menggambarkan hubungan negatif antara Y dan tingkat suku bunga dengan
kemiringan menurun. Peningkatan harga akan menimbulkan penurunan stok uang riil. Pada
kondisi moneter, menyebabkan peningkatan suku bunga, yang pada akhirnya akan
membuat permintaan barang dan output lebih rendah. Kurva AD dapat bergeser ke kanan
atau ke kiri apabila terjadi perubahan pada variabel-variabel pembentuk kurva IS dan LM.

Ekspansi Kebijakan Moneter Contractionary Kebijakan Moneter


Ms ↑ → kurva AD bergeser ke kanan Ms ↓ → kurva AD bergeser ke kiri

Ekspansi Kebijakan Fiskal Contractionary Kebijakan Fiskal


G ↑ → kurva AD bergeser ke kanan G ↓ → kurva AD bergeser ke kiri
T ↓ → kurva AD bergeser ke kanan T ↑ → kurva AD bergeser ke kiri

Penawaran Agregat

Penawaran Agregat (Agregat Supply) menunjukkan hubungan antara produksi output


atau pendapatan nasional (Y) pada berbagai tingkat harga (P) yang memenuhi syarat
keseimbangan pada pasar tenaga kerja. Penawaran agregat diderivasi dari perilaku upah
tenaga kerja dan penetapan harga.

Derivasi persamaan untuk penentuan upah:

W = Pe F (u,z) ……………………… (1)

Upah nominal (W) bergantung pada tingkat harga yang diharapkan (Pe) dan tingkat
pengangguran (u) serta variabel (z) untuk semua faktor lainnya yang mempengaruhi
penentuan upah.
Dalam penentuan harga (P), adalah sama dengan upah nominal dikalikan 1 ditambah
markup (m), persamaan yang diperoleh adalah:

P = (1+m) W ………………………… (2)

Jika kita mengeliminasi upah nominal (W) dari persamaan (1) dan (2), maka akan kita
peroleh :
P = Pe (1+m) F (u,z) ………………... (3)
Tingkat harga (P) tergantung kepada tingkat harga yang diharapkan (Pe) dan tingkat
pengangguran (u) dengan m dan z diasumsikan konstan. Langkah selanjutnya dengan
mengganti u dengan 1-(Y/L) dalam persamaan (3), maka diperoleh hubungan penawaran
agregat :

𝑌
P = Pe (1+m) F (1- 𝐿 ,z)

Tingkat harga (P) bergantung kepada tingkat harga yang diharapkan (Pe) dan tingkat
output (Y) dengan m, z, dan L diasumsikan konstan.

Dua hal penting dalam hubungan AS:


1. Berdasarkan tingkat harga yang diharapkan, peningkatan output akan menimbulkan
peningkatan tingkat harga
2. Berdasarkan pengangguran, peningkatan tingkat harga yang diharapkan menyebabkan
satu demi satu peningkatan tingkat harga aktual.

Gambar 8.2. Kurva Penawaran Agregat


▪ Kurva penawaran agregat memiliki kemiringan menaik. Jika ada peningkatan pada
output Y maka akan menimbulkan peningkatan pada tingkat harga P
▪ Pada Titik A. Jika output sama dengan tingkat output alami (Y=Yn), maka tingkat
harga akan tepat sama dengan tingkat harga yang diharapkan (P=Pe).
▪ Peningkatan tingkat harga yang diharapkan (Pe) menggeser kura AS ke atas,
sementara penurunan tingkat harga yang diharapkan mampu menggeser kurva AS
ke bawah.
Ekuilibrium AD-AS dalam Jangka Pendek

Gambar 8.3. Ekuilibrium Jangka Pendek


▪ Titik A. Pada titik A, pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja pada
kondisi ekuilibrium. Tingkat output dan tingkat harga ekuilibrium ditunjukkan oleh Y
dan P.
▪ Dalam jangka pendek, output (Y) tidak harus sama dengan tingkat output alami
(Yn), tingkat output bisa berada di bawah atau di atas output alami,
▪ Output alami adalah output pada saat lapangan kerja sama dengan tingkat
lapangan kerja alami. Tingkat lapangan kerja alami adalah tingkat lapangan kerja
yang muncul pada saat pengangguran sama dengan pengangguran alaminya.
Pengangguran alami tercapai pada kondisi full employment. Pada kondisi full
employment, angkatan kerja yang menjadi pengangguran bukan karena tidak
mendapatkan pekerjaan namun mereka memang tidak mau bekerja. Jadi ouput
alami terjadi pada saat full employment.
▪ Perubahan dalam setiap variabel yang terlibat dalam penawaran agregat dan
permintaan agregat akan menyebabkan perubahan output dan perubahan tingkat
harga.
Ekuilibrium AD-AS dalam Jangka Menengah

Dengan berlalunya waktu atau dalam jangka menengah output (Y) yang berada di
atas atau di bawah output alami akan menyesuaikan hingga kembali kepada output alami
(Yn). Pada Gambar 8.3. output mula-mula adalah di Y dimana output ini lebih besar
dibandingkan output alami (Yn)

Gambar 8.3. Penyesuaian Output dengan berlalunya waktu


▪ Titik A. Ekuilibrium jangka pendek. Pada titik A output (Y) melebihi tingkat output
alami (Yn). Dikarenakan harga (P) lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat harga
yang diharapkan (Pe), maka di masa yang akan datang, Pe’ > Pe, sehingga pada
periode berikutnya, kurva AS akan bergeser ke atas (AS ke AS’) dan ekonomi
bergerak naik sepanjang kurva AD, ekuilibrium output turun dari Y ke Y’.
▪ Titik A’. Ekuilibrium baru akibat dari harga (P) lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat harga yang diharapkan (Pe). Pada Titik A’, output masih lebih besar
dibandingkan output alami (Yn), sehingga tingkat harga masih tinggi dibandingkan
tingkat harga yang diharapkan. Karenanya di masa yang akan datang tingkat
harga akan terus disesuaikan. Selama Y masih lebih besar dibandingkan Yn maka
tingkat harga akan terus meningkat dan menggeser kurva AS ke atas.
▪ Titik A’’. Ketika kurva AS bergeser ke atas dan ekonomi bergerak sepanjang
kurva AD, output ekuilibrium terus turun hingga sama dengan Yn. Saat output
sama dengan Yn, kurva AS bergeser hingga AS’’ , ekuilibrium berada pada titik A’’
dan tingkat harga sama dengan tingkat harga yang diharapkan. Pada titik A’’ tidak
ada lagi pergeseran kurva AS.
Dalam jangka menengah, output (Y) akan kembali sama dengan tingkat output alami
(Yn). Pada tingkat output yang lebih tinggi tingkat harga (P) ternyata lebih tinggi
dibandingkan dari harga yang diharapkan (Pe). Sehingga pada pasar tenaga kerja, penentu
upah akan merevisi harga yang diharapkan (Pe) lebih tinggi, dimana hal ini akan
menyebabkan harga (P) meningkat. Peningkatan harga akan menyebabkan stok uang riil
turun, yang akhirnya menyebabkan suku bunga meningkat, dan output akan turun.
Penyesuaian akan terus terjadi hingga output berada pada tingkat ouput alami (Yn) dan
harga (P) sama dengan (Pe).
C. TUGAS BELAJAR MODUL 8
1. Dengan menggunakan informasi di bawah ini, berilah label setiap pernyataan berikut
sebagai benar, salah, atau tidak pasti. Jelaskan secara singkat.
a. Hubungan penawaran agregat menyiratkan bahwa peningkatan output
mengakibatkan peningkatan tingkat harga
b. Tingkat output alami dapat ditentukan hanya dengan melihat hubungan
penawaran agregat
c. Hubungan permintaan agregat adalah kurva dengan kemiringan menurun karena
pada tingkat harga yang lebih tinggi, konsumen ingin membeli lebih sedikit barang
d. Kebijakan moneter ekspansioner tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat output
dalam jangka menengah
e. Dalam jangka menengah, output dan tingkat harga selalu kembali ke nilai yang
sama
2. Terangkan faktor yang menyebabkan kurva AS bergeser ke atas dan ke bawah!
3. Dengan menggunakan model AD-AS, tunjukkan pengaruh pengurangan pengeluaran
pemerintah terhadap posisi kurva AD, AS, IS, dan LM!
4. Dengan menggunakan model AD-AS, tunjukkan pengaruh kenaikan jumlah uang
beredar terhadap posisi kurva AD, AS, IS, dan LM!

DAFTAR PUSTAKA

Blanchard, O. & D.R., Johnson. 2017. Makroekonomi. Jakarta : Erlangga.


Case, K.E., R.C. Fair, S.M. Oster. 2012. Principles of Macroeconomics. New York : Prentice
Hall.

ooO000Ooo

Anda mungkin juga menyukai