Anda di halaman 1dari 11

keseimbangan umum

A. Pengertian Keseimbangan Umum


Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terthadap harga jual,
seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara
pengeluaran uang dengan pemasukan dan juga keseimnbangan antara pendapatan dengan
pengeluaran yang terjadi.
Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama
dengan jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan.
Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga keseimbangan.
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar barang berada dalam
keseimbangan secara bersama-sama, dan keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan
pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga. (Manaf, 2011)
Analisis keseimbangan umum menjelaskan keterkaitan keseimbangan yang terjadi di
suatu pasar terhadap keeimbangan di pasar-pasar lainnya. Dengan analisisini kemudian bisa di
ketahui dampak adanya gangguan keseimbangan (disequilibrium) di suatu pasar terhadap pasar
lain. Adanya kenaikan harga input tenaga kerja akan berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja
dan pasar komoditas, baik komoditas yang menggunakan banyak tenaga kerja ataupun yang
tidak.
Keseimbangan umum mencerminkan harga dan kuantitas keseimbangan yang terjadi
secara simultan pada berbagai pasr. Misalnya tingkat upah yang berlaku di pasar mencapai Rp
1000.000,00 per bulan dengan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sejumlah 20 juta
orang. (Anak Ekp, 2013)
Keseimbangan Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar Uang
berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi Keseimbangan Umum,
besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan pendapatan nasional
dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar
Uang. Untuk menentukan besarnya Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan
dapat dilakukan dengan pendekatan Grafis dan Matematis

 Pendekatan Grafis
Pendekatan Grafis dilakukan dengan memotongkan dua kurva, yaitu kurva IS dan kurva
LM. Berdasarkan titik potong kedua kurva IS dan kurva LM akan diperoleh titik keseimbangan
yang menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
Model Keseimbangan IS – LM
Berdasar gambar diatas dapat dilihat perpotongan antara dua kurva, yaitu kurva IS dan
LM. Titik potong kurva IS dan LM terjadi pada titik E sehingga pada titik E terjaadi
keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (direpresentasikan oleh kurva IS) maupun di Pasar
Uang (direpresentasikan oleh kurva LM). Sebagai titik Keseimbangan, titik E menunjukkan
adanya Tingkat Bunga Keseimbangan (ieq) dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq).
Titik A dilalui kurva IS tetapi tidak dilalui kurva LM. Hal ini menunjukkanbahwa pada
titik A terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi tidak terjadi keseimbangan di
Pasar Uang. Titik B dilalui kurva LM tetapi tidak dilalui kurva IS. Hal ini menunjukkanbahwa
pada titik A tidak terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi terjadi keseimbangan
di Pasar Uang.
Titik Adan B merupakan titik Keseimbangan Parsial. Berdasar penjelasan dapat
disimpulkan bahwa satu-satunya titik yang menunjukkkan adanya keseimbangan di Pasar
Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang hanya titik E sebagai titik potong kurva IS dan LM.
 Pendekatan Matematis
Pendekatan Matematis dilakukan dengan mencari titik potong kedua kurva IS dan LM
dengan cara eliminasi maupun substitusi. Seperti Pendekatan Grafis, titik potong kedua kurva
IS dan LM menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan. (mustofa,
2014)
Karakteristik analisis keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek : asumsi-asumsi,
fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi waktu.

1) Asumsi-Asumsi
Dua asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama, perekonomian tersusun
dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna, Kedua, uang bersifat netral.
KOnsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti mampu
melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa berada
dalam keseimbangan.
2)Pentingnya Fondasi AnalisisKeseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari
analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan
jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam keseimbangan. Artinya,
setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan setiap produsen
telah mencapai laba maksimum.
3)Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi
penawaran.Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat situasi dan kondisi
masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi modern mulai berkembang. Pada
waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan. Teknologi belum
begitumaju, perekonoian masih berada dalam tahap pemenuhan sendiri.
Tingkat pengunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga
hidup dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat dilakukan
sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan agar alam
dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu
diperhatikan.
4)Analisis Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan dimensi waktu analisi dalam model keseimbangan Klasik juga mencakup
pengertian kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu <5 tahun. Dalam
jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari sisi penawaran, dalam
jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan / dikaryakan
secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah kondisi dimana faktor-faktor produksi
yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya >96%. (ardi,
2012)

B. Keseimbangan Umum Antar Pasar


Analisis keseimbangan umum menganilisis adanya perubahan pada satu pasar terhadap
pasar lain. Keseimbangan umum antarpasar menganalisis dampak adanya perubahan
keseimbangan di suatu pasar barang terhadap harga dan kuantitas keseimbangan di pasar lain.
Dengan demikian, bisa diketahui dampak perubahan di suatu pasar terhadap pangsa di pasar
lainnya. Misalkan tahu tempe menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku utama.
Keseimbangan parsial pasar tahu tempe dan kedelai impor dapat digambarkan pada gambar
1.1. Asumsikan terdapat perubahan dan peningkatan permintaan tahu tempe dari DTT1 menuju
DTT2. Perubahan ini secara langsung berdampak pada meningkatnya permintaan atas bahan
baku, kedelai impor. Permintaan kedelai impor kemudian meningkat dari QKI1 ke QKI2 untuk
memenuhi kekurangan permintaan tahu tempe setinggi QTT2 dengan harga PTT2.
Keseimbangan Parsial Pasar
Dengan kesimbangan yang terjadi di pasar kedelai impor, harga keseimbangan adalah
PKI dengan jumlah kedelai yang terjual QKI. Di sisi lain, sejumlah kedelai impor ini cukup untuk
menghasilkan tahu tempe sejumlah QTT dengan harga tahu tempe PTT.
Misalkan asumsikan terdapat perubahan dalam pengelolaan tahu tempe di mana saat ini tahu
tempe bisa diproduksi dengan menggunakan kedelai lokal sebagai pengganti kedelai impor. Gambar
1.2 (a), (b), dan (c) menunjukkan masing-masing pasar kedelai lokal, tahu tempe dan kedelai
impor. (Khair, 2010)
Keseimbangan pasar parsial merupakan analisis keseimbangan harga dan output pada pasar
yang merupakan komponen atau bagian sistem harga.Perekonomian bukan terdiri atas banyak pasar
yang tak berhubungan satu dengan yang lain. Perekonomian merupakan jaringan kerja saling terkait
dimana perubahan di suatu pasar akan menimbulkan perubahan signifikan dipasar-pasar lain. Analisis
sistem harga secara keseluruhan disebut analisiskeseimbangan umum. Gambaran analisis
keseimbangan yang disajikan mula-mula adalah dimana perubahan di suatu pasar akan berdampak
pada perubahan pada pasar-pasar lain yang berhubungan. Selanjutnya dengan menggunakan model
sederhana dua industri dan dua input . (jamal, 2015)

Keseimbangan Umum Antarpasar


Pada awalnya, pasar kedelai lokal berada pada posisi keseimbangan harga PKL1 dan kuantitas
keseimbangan QKL1. Sebagai dampak adanya perbaikan teknik produksi kedelai lokal, secara cepat
penawarannya akan meningkat, yang akan ditunjukkan dengan bergesernya kurva penawaran menuju
STT2 pada gambar 1.2 (b). Hal ini pada gilirannya akan mendorong harga kedelai lokal turun menuju
PKL2 yang memberikan insentif yang lebih tinggi untuk produksi tahu tempe. Sebagai akibatnya,
penawaran tahu tempe meningkat dan akan mendorong harga tahu tempe turun menuju
PTT2 sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.2 (b). Karena harga tahu tempe turun sedangkan harga
kedelai impor konstan, maka industri tahu tempe akan menggunakan kedelai lokal lebih banyak untuk
menggantikan kedelai agar bisa menutup harga tahu tempe yang rendah. Hal ini berakibat pada
menurunnya permintaan kedelai impor sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.2 (c). (Khair, 2010)
Keseimbangan umum pada pasar persaingan sempurna

Dalam efisiensi produksi perlu memikirkan adanya alokasi sumber daya yang efisien
secara teknis, yaitu suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia sedemikian rupa, sehingga
untuk memproduksi satu atau lebih produk menyebabkan pengurangan produksi barang-barang
lainnya. Alokasi sumber daya tersebut haruslah efisien secara ekonomis, yaitu sebuah alokasi
sumber daya yang efisien secara teknis di mana kombinasi output yang diproduksi juga
mencerminkan preferensi masyarakat.
Tingkat transformasi produk merupakan slope dari batas kemungkinan produksi yang
menunjukkan biaya oportunitas yang terlibat dalam memproduksi suatu produk lebih banyak
dengan mengurangi produk lainnya. Tingkat transformasi produk merupakan bentuk rasio dari
biaya marjinal.
Pasar bersaing sempurna mengandung faktor insentif sesuai dengan asumsi pelaku
ekonomi, yaitu memaksimumkan utility/profit pelaku ekonomi. Insentif tersebut memberikan
garansi bahwa pelaku ekonomi akan mengalokasikan sumberdaya mereka secara efisien. Oleh
karena itu, struktur pasar tersebut akan menghasilkan output yang optimal. Namun, struktur
pasar bersaing sempurna tidak memberikan garansi bahwa kue perekonomian akan terbagi
secara merata kepada semua pelaku ekonomi.
Keseimbangan umum Pasar sempurna contohnya pasar tomat dan tiga pasar lainnya
yang terkait, yaitu (1) Pasar pemetik tomat, (2) pasar untuk produk terkait dan (3) pasar untuk
pemetik ketimun.

Keseimbangan umum pada pasar persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna merupakan situasi pasar di mana penjual atau pembeli
mempunyai pengaruh pada harga barang atau jasa. Aspek penting dari seluruh situasi ini adalah
bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan harga pasar karena perusahaan tidak lagi bertindak
sebagai penerima harga.
Sistem harga dapat pula mengalami kegagalan dalam mengalokasikan sumber daya
secara efisien apabila terdapat hubungan antar perusahaan atau antara perusahaan dengan
individu yang tidak dapat dicerminkan dengan baik oleh harga pasar. Hal ini terjadi karena
adanya eksternalitas, yaitu suatu pengaruh dari aktivitas perusahaan terhadap kehidupan
individu yang tidak secara langsung diperhitungkan oleh bekerjanya sistem harga
normal. (Manaf, 2011)
Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran, atau dengan kata lain adalah harga kesepakatan antara
penjual dengan pembeli. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas
barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva
harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang
disebut Equilibrium Price.Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana
kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.(ilmu pengetahuan sosial, 2013)

Ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang:

1. Pendapatan dan Permintaan Uang


Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan) agregat (Y)
meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan uang meningkat pula.
“ Pendapatan yang ditentukan di pasar barang, memiliki pengaruh besar atas
permintaan uang di pasar uang”
2. Balanja Investasi yang direncanakan dan Tingkat Bunga
Belanja Investasi yang direncanakan (I) bergantung pada tingkat bunga (r). semakin tinggi
tingkat bunga, semakin rendah tingkat belanja investasi yang direncanakan.(wahyuni, 2014)
C. Keseimbangan Umum Antar Komoditas

Misalkan keseimbangan produksi awal diperoleh pada titik A di mana jumlah barang
X dan Y yang diproduksi adalah X1 dan Y1. Jika misalkan terdapat perubahan preferensi
konsumen terhadap X, maka kurva iso-mashlahah akan berputar searah jarum jam dari
IM1 menuju IM. Keseimbangan baru yang dihasilkan adalah titik B dengan jumlah yang
diproduksi adalah X2 dan Y2. Keseimbangan baru ini menunjukkan adanya substitusi antara X
dan Y yang mendorong jumlah X yang diproduksi meningkat dan produksi Y menurun. (Anak
Ekp, 2013)
Keseimbangana umum antarkomuditas menunjukkana bagaimana perubahan produksi
pada suatu barang mempengaruhi produksi komoditas lain dengan jalan mereka harus bersaing
dalam mendapatkan input. Keseimbangan pasar antarakomoditas mereka bersaing untuk
mendapatkan input yang terbatas ketersediaannya.
Misalkan keseimbangan produksi awal diperoleh pada titik A di mana jumlah barang
X dan y yang diproduksi adalah X1 dan Y1. Jika misalkan terdapat perubahan preferensi
konsumen terhadap X, maka kurva Iso-Maslhahah akan berputar searah jarum jam dari
IM1 menuju IM2. Keseimbangan baru yang dihasilkan adalah titik B dengan jumlah yang
diproduksi adalah x2 dan Y2. Keseimbangan baru ini menunjukkan adanya substitusi antara X
dan Y yang mendorong jumlah X yang diproduksi meningkat dan produksi Y menurun.
Perubahan jumlah yang diproduksi ini dikarenakan adanya pengalaman efisiensi di perusahaan
dalam memproduksi X. Efisiensi dalam memproduksi X diharapkan akan menurunkan biaya
dan meningkatkan laba. Lebih jauh lagi, hal ini memberikan insentif bagi produsen mampu
untuk menawarkan harga yang lebih tinggi di pasar input. Dengan demikian, produksi X
akan lebih banyak menggunakan input dan hal ini akan meningkatkan jumlah X yang
diproduksi. Di sisi lain, adany kenaikan input yang digunakan untuk produksi X berakibat
menurunnya jumlah input yang yang akan diproduksi. (Nasty, 2013)

D. Keseimbangan Umum Antarsegmen

Analisis keseimbangan umum dapat juga dipublikasikan untuk menunjukkan perubahan


yang terjadi antarsegmen perekonomian. Segmen diartikan sebagai suatu bagian atau
kelompok dalam masyarakat atau perekonomianyang memiliki karakteristik yang sama. Dalam
analisis keseimbangan umum antarsegmen ini menampilkan bagaimana perubahan pada satu
segmen perkotaan dan segmen kelompok terbelakang.
1. Hukum Kesamaan Harga (law of one price)
Di dalam system perekonomian yang bebas dari nilai, di mana setiap produsen ini
memaksimalkan keuntungannya, maka mereka akan menetapkan harga yang sama untuk satu
barang di pasar yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan hukum kesamaan harga, yang
menyatakan bahwa harga suatu barang di dua pasar yang berbeda, dengan karakteristik yang
berbeda, akan selalu sama.
2. Dampak Hukum Kesamaan Harga terhadap Distribusi Komoditas
Berlakunya hukum satu harga membawa implikasi pada perubahan distribusi
komoditas antarkelompok masyarakat. Perubahan distribusi komoditas merupakan suatu
cerminan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dijelaskan dengan mengaitkan hukum ini pada
keseimbangan umum antarsegmen. Yaitu segmen dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi
dan segmen yang pendapatannya mandeg.
Misalnya harga mula-mula untuk kedua pasar adalah P1 dengan jumlah barang QS1di
segmen pendapatan mandeg dan QH1 umtuk segmen pertumbuhan pendapatan tinggi.
Tingginya pertumbuhan pendapatan di segmen kedua ini mendorong naiknya permintaan
barang dari DH1 bergeser ke DH2 dan mendorong harga naik menuju P2.
Hal penting yang perlu ditekankan adalah bahwa adanya kenaikan pendapatan masyarakat
di segmen pertumbuhan tinggi akan mendorong harga di kedua segmen meningkat. Hal ini
berdampak pada menurunnya kuantitas barang yang tersedia pada segmen pendapatan mandeg
dan meningkatnya jumlah barang yang tersedia di segmen pertumbuhan tinggi. Jumlah barang
yang dikonsumsi masyarakat ini tidak lain mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, kenaikan pendapatan pada segmen yang tumbuh berdampak pada
menurunkan jumlah komoditas yang terdistribusi kepada segmen masyarakat berpendapatan
mandeg, yang pada akhirnya akan menurunkan kesejahteraan mereka. (Anak Ekp, 2013)

E. Pendekatan Kotak Edgeworth terhadap Keseimbangan Umum

Pendekatan kotak Edgeworth biasanya digunakan untuk menunjukkan efesiensi dalam


suatu perekonomian. Dalam hal ini, analisis ini digunakan untuk mennjelaskan distribusi
kesejahteraan dan peran preferensi masyarakat terhadap distribusi kesejahteraan.

1. Dasar Analisis Kotak Edgeworth


Diagram Edgeworth menunjukan diagram yang mencerminkan distribusi barang/jasa
antardua kelompok dalam masyarakat. Diagram ini bisa digunakan untuk menjelaskan
distribusi kesejahteraan dalam masyarakat, dimana kesejahteraan dimaknai dengan jumlah
barang yang bisa dikonsumsi.
Diagram Edgeworth menunjukkan diagaram yang mencerminkan distribusi barang/jasa
antar dua kelompok dalam masyarakat. Diagram ini bisa digunakan untuk menjelaskan
distribusi kesejahteraan dalam masyarakat, dimana kesejahteraan dimaknai dengan jumlah
barang yang bisa dikonsumsi. Setiap individu memiliki Iso-Mashlahah; kombinasi dua
barang/jasa yang menghasilkan kemaslahatan yang setingkat. Jika kurva Iso Mashlahah setiap
individu dilukiskan pada satu diagram dan diasumsikan terdapat dua kelompok individu, maka
kurva suatu individu akan berhadapan dengan kurva individu lainnya. (Nasty, 2013)

2. Keadilan Distribusi Optimum


Titik O menunjukkan solusi keadilan optimum karena pada kondisi ini peningkatan
kesejahteraan dibagi secara merata. Setiap individu mendapatkan tambahan kesejahteraan yang
sama, setengah dari jarak MN. (Anak Ekp, 2013)
Terdapat suatu masalah terkait dengan keadilan ekonomi yang bertentangan dengan
nilai nilai ekonomi islam.sehingga kesejahteraan harus didistribusikan secara merata di antara
individu , maka solusi yang optimum harus memberikan kepada setiap individu kenaikan
yang sama dalam kesejahteraan dan hal ini bisa di capai ketika redistribusi berada dalam
range antara titik M dan N pada gambar 1.6 yang akan dilukisan ulang pad gambar1.7 dimana
titik O menunjukkan solusi keadilan optimum karena pada kondisi ini peningkatan
kesejahteran di bagi secara merata sehingga setiap individu mendapatkan
tambahan kesejahteraan yang sama yang setengah dari jarak Kurva. (Nasty, 2013)
F. Keseimbangan Umum Dinamis

Pada subbab sebelumnya telah dianalisis keseimbangan umum statis, di mana tidak
mempertimbangkan adanya efek reaksi balik (feedback) yang mungkin berdampak pada
cakupan yang lebih luas. Dalam penjelasan berikut ini akan dipaparkan dinamika
keseimbangan umum terhadap perubahan yang terjadi pada suatu kelompok atau perubahan.

1. Penurunan Kesejahteraan Kelompok Inferior


Dengan tingginya pendapatan, segmen pendapatan tinggi memiliki kesempatan untuk
meningkatkan kesejahteraannya dengan menggeser iso-mashlahahnya kea arah luar. Hal ini
berarti kesejahteraan kelompok inferior ini mengalami penurunan. Turunnya kesejahteraan
segmen pendapatan mandeg ini bukanlah akhir proses redistribusi pendapatan. Bahkan proses
ini akan berjalan terus karena pendapatan kelompok pendapatan tinggi senantiasa tumbuh yang
pada akhirnya akan mendesak segmen pendapatan-mandeg semakin rendah pendapatan rielnya
dan semakin rendah kesejahteraannya. Gambar di bawah ini membantu menjelaskan secara
lebih jelas kondisi di atas. (Anak Ekp, 2013)
Ditunjukkan bagaimana persaingin antara individu untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka masing masing dengan menggunakanhukum suatu harga,dimana terdapat dua
masyarakat , yaitu masyarajkat yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dan masyarakat
dengan pendaptan mendeg.
Dengan tinggi pendapatan, segmen pendapatan tinggi memiliki pendapatan untuk
meningkatkan kesejahteraannya dengan menggeser maslahahnya kearah luar. Namun dalam
hal ini segmen berpendapatan tinggi inimenghadapi kendala yang lebih besar daripada segmen
pendapatan mendeg karena kelompk pendapatan mendapati harga yang lebih tinggi untuk
meningkatkan kesejahrteraanya. Hal ini berarti keejahteraan kelompok inferior ini mengalami
penurunan .dan turunnya kesejahteraan segmen pendapatan mendeg ini bukanlah akhir proses
redistribusi pendapatan bahkan proses ini akan berjalan terus karna pendapatan
kelompok pendapatan setinggi senantiasa tumbuh yang pada akhirnya akan mendesk
pendapatan segmen pendapatan mandeg yang semakin rendah pendapatan rielnya dan
semakin rendah kesejahteraannya.
Kurva ini menunjukkan bahwa pergeseran kurva iso maslahahsegmen pertama
menyebabkan penurunan kesejahteraan kelompok kedua.yang ditunjukkan pergeseran kurva
iso maslahah kearah titik nol. Dan proses pergeseran ini hanya berhenti setelah pendapatan
riel kelompok kedua mencapai nol yang hal ini menunjukkan ketidak mungkina parreto
optimum dalam pendistribusian kesejahteraan. (Nasty, 2013)

2. Peranan Zakat terhadap Distribusi Kesejahteraan


Dari penjelasan sebelumnya dapat dilihat dalam persaingan untuk meningkatkan
kesejahteraan akan membawa kondisi dimana kesejahteraan kelompok berpendapatan mandeg
akan terus tergerus oleh adanya peningkatan kesejahteraan kelompok berpendapatan tinggi.
Hal ini merupakan problem yang serius dalam masyarakat yang bisa berakibat adanya
kecemburuan social yang akhirnya bisa menimbulkan problem sosial yang lebih kompleks.
Islam mengajarkan bahwa mekanisme transfer pendapatan ini merupakan alat untuk
menghindari adanya ketidakadilan social dan distribusi kesejahteraan atau pendapatan. Dalam
hal ini mekanisme distribusi pendapatan dalam islam, zakat misalnya, bisa berperan ganda di
dalam meningkatkan keadilan distriusi :
a. Zakat berfungsi untuk mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsi oleh segmen
orang kaya (muzakkiy). Oleh karena itu, pengimplementasian zakat diharapkan akan mampu
mengeram tingkat konsumsinya orang kaya sehingga kurva permintaan segmen kaya tidak
meningkat terlalu tajam. Hal ini pada akhirnya akan memiliki dampak yang positif, yaitu
menurunnya dampak meningkatnya harga-harga komoditas.
b. Zakat berfungsi sebagai media transfer pendapatan sehingga mampu meningkatkan.
segmen miskin akan meningkat daya belinya sehingga mampu berinteraksi dengan segmen
kaya. (Anak Ekp, 2013)

G. Analisis Keseimbangan Umum Terhadap Fungsi Uang

Dalam penjelasan sebelum ini lebih menekan pada keseimbangan umum di pasar
komoditas. Dalam praktiknya dalam proses mencapai keseimbangan ini terdapat mekanisme
aliran uang dalam perekonomian. Bagaimana peran aliran uang dalam perekonomian,
bagaimana efek adanya uang ini terhadap keseimbangan akan di bahas dalam subbab ini.
1. Dampak Uang Terhadap Output
Perhatian utama dalam bahasan ini adalah peran uang dan output perekonomian.
Karena output dihasilkan melalui proses teknologi pemrosesan input, maka diskusi diawali dari
penjelasan mengenai teknologi. Teknologi yang dikendalikan oleh nilai-nilai Islam adalah
teknologi dengan input konstan. Di sisi lain, uang secara langsung berkaitan dengan garis
anggaran dimana kurva iso-maslahah berada.
Jika diasumsikan bahwa hanya terdapat satu orang dalam perekonomian dan individu
tersebut memiliki sejumlah uang sebagaimana ditunjukkan oleh garis anggaran BL1. Prefensi
individu tersebut ditunjukkan oleh kurva iso-maslahah IM1 dan IM2.Dengan uang sejumlah
tersebut, individu hanya dapat memperoleh barang X yang diminta sebesar X1 dan barang Y
sebesar Y1 dengan menggunakan seluruh anggaran yang ada.
Sekarang misalkan otoritas moneter meningkatkan jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Kebijakan moneter ini akan meningkatkan jumlah uang yang biasa dipegang
oleh individu tersebut dan akan menggeser garis anggaran ke atas dari BL1 ke BL2. Sebagai
konsekuensinya individu tersebut sekarang mampu meraih maslahah yang lebih tinggi yang
dicerminkan dengan pergeseran kurva iso-maslahah dari dari IM1 ke IM2. Maslahah optimum
adalah pada titik B pada gambar 1.10(a) dengan jumlah X yang diminta sebesar X2 dan barang
Y sebesar Y2. Pada titik ini tampak permintaan untuk kedua jenis barang meningkat.
Untuk melihat dampak adanya kebijakan moneter terhadap output. Gambar ini
menunjukkan bahwa solusi optimum awal bagi produsen adalah titik C dengan jumlah barang
X dan Y masing-masing adalah X1 dan Y1. Output ini hanyalah untuuk memenuhi permintaan
atas barang di pasar sebagaimana ditunjukkan dalam gambar (a). Sekarang jika permintaan
barang naik sebagai akibat naiknya jumlah uang yang beredar dalam perekonomian, maka
fungsi produksi pada gambar (b) tetaplah tidak berubah. Hal ini dikarenakan fungsi produksi
merupakan ekspresi atas teknologi menghasilkan barang. Oleh karena itu, jika kombinasi input
ini tidak berubah, maka bisa dipastikan bahwa teknologi tidaklah berubah. Dalam hal ini,
kenaikan permintaan terhadap kedua barang tidaklah mengubah cara bagaimana input
digunakan dan karenanya tidak mengubah teknologi. Sebagai hasilnya maka jumlah produksi,
dan jumlah penawaran di pasar, tidaklah berubah pula does not change.
2. Dampak Uang terhadap Harga
Untuk mengetahui dampak kebijakan moneter terhadap harga, perlu pertama kali
dilihat kondisi di pasar untuk kedua barang, baik barang X maupun Y. Gambar 1.11
memberikan gambaran mengenai itu.
Sebagaimana bisa dilihat pada gambar 1.11, penawaran untuk kedua jenis barang di
setiap pasar adalah tetap tidak berubah ketika permintaan untuk barang tersebut meningkat.
Sebagai akibatnya harga-harga barang di pasar akan meningkat. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa dampak akhir dari kenaikan jumlah uang yang ditawarkan akan menaikkan
harga di setiap pasar dan tidak memiliki dampak terhadap output perekonomian. Hal ini
menunjukkan bahwa uang tidak mempunyai dampak yang nyata dalam menciptakan output.
Uang hanya memberi dampak pada pergerakan harga barang.
3. Peran Uang Dalam Transaksi
Diskusi di atas menuju pada kesimpulan bahwa uang tidak memiliki dampak apa pun
terhadap output. Subbab ini akan membahas peran lain dalam uang terhadap transaksi.
Misalkan uang yang diperlukan untuk transaksi (T) adalah uang yang digunakan untuk
memfasilitasi selruh transaksi dalam perekonomian. Secara aljabar, uang transaksi ini bias
diekspresikan menjadi:
T1 = PX1X1 + PY1Y1
Persamaan di atas tidak lain menunjukkan garis anggaran. Jumlah uang untuk transaksi
ini merupakan fraksi dan seluruh uang yang ada dalam perekonomian atau sumber daya uang.
M1 = T1 + S1
Persamaan M1 yang menunjukan sumber daya uang diatas secara intuitif mencerminkan
kemungkinan terjadinya kelebihan uang transaksi. Kelebihan uang ini akan ditabung, S1, yang
secara umum dikenal dengan penawaran uang. Tabungan ini juga menunjukkan suatu
kelonggaran untuk meningkatkan permintaan uang di masa depan. Karena tabungan dapat di
defenisikan sebagai salah satu sumber penawaran uang.
Misalkan kemudian terdapat kenaikan secara simultan antara kebutuhan masyarakat
dan harga-harga barang., hal ini kemudian mendorong uang transakasi akan berubah menjadi :
T2 = PX2X2 + PY2Y2
Jika misalkan sumber daya uang tidak berubah, maka akan menjadi:
M1 = T2 + (S1 + S)
Dari persamaan di atas terdapat suatu terma baru yaitu S, yang menunjukkan adanya
penurunan tabungan karena digunakan untuk pembelian tambahan barang dan kenaikan harga.
Karenanya persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
M1 = T2 + S2
Di mana, S2 = S1 + S. Hal ini mengikui domain persamaan di atas sehingga S2 ≥ 0.
Jika persamaan di atas bukanlah domain dari persamaan ini, maka tidak diperlukan untuk
menstrukturisasi sumber daya uang, M. Hal ini di sebabkan jika:
S2 = 0  M1 = T2 dan jika S2 > 0  M1 = T2 + S2 > 0
JIKA S2 < 0 maka
M1 = T2 – S2
Persamaan di atas telah keluar dari domain persamaan sebelumnya. Hal ini
mengimplikasikan bahwa terdapat 2 alternatif yang dapat dipilih. Pertama, mempertahankan
jumlah uang transaksi pada tingkat M1 dengan konsekuensi bahwa nilai transaksi menurun.
Kedua, mempertahankan nilai transaksi pada tingkat T2 dengan konsekuensi bahwa jumlah
sumber daya uang harus meningkat, setidaknya menjadi tinggi S2. Jika tambahan uang ini,
dengan jumlah sebesar S2, disuntikkan kedalam kedua persamaan di atas maka akan di
dapatkan :
M1 + S2 = T2 – S2 +S2
M2 = T2, dimana M2 = M1 + S2
Uang yang diekspresikan dalam persamaan ini sesungguhnya merupakan uang yang di
butuhkan untuk kebutuhan uang transaksi. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa uang adalah
diperlukan untuk menutupi kebutuhan transaksi dalam perekonomian ketika tidak cukup
tersedia uang dalam system ekonomi.
Konsep uang yang ada dalam islam adalah uang endogenous yang mana artinya uang
diperoleh dari dalam perekonomian yang bersangkutan. Uang mencerminkan tingkat volume
transaksi dan potensi tabungan yang ada dalam suatu perekonomian. Hal ini berarti menuntut
bahwa uang tersebut harus berada dalam bentuk uang komoditas. Adapun jumlah uang yang
beredar harus mereflesikan (dalam proporsi yang konstan) jumlah output yang di produksi.
(Nasty, 2013)
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga sangat dipengaruhi oleh
pendapatan. Sedangkan permintaan uang untuk spekulasi sangat dipengaruhi oleh suku bunga.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang, diantaranya :
 Pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan uang akan semakin besar.
Ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya
pendapatan.
 Tingkat suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi
akan berkurang. Tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk
berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih
baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi.
 Tingkat harga umum. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan
semakin bertambah. Ini karena harga barang/jasa bertambah mahal, sehingga dibutuhkan
lebih banyak uang untuk membelinya.
 Pengeluaran konsumen. Misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan
menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya, permintaan
uang juga akan bertambah. (zulaikha, 2012)

Daftar Pustaka

Bibliography
Anak Ekp. (2013, oktober 1). Ekonomi Pembangunan. Dipetik agustus 6, 2016, dari Anak Ekp
Website: http://anakekp.blogspot.co.id/2013/10/keseimbangan-umum.html
ardi, r. t. (2012, januari minggu). catatan kecil sang pemalas. Dipetik agustus 2016, 2016, dari raka tri
bayu ardi website: http://7kuadrat.blogspot.co.id/2012/01/analisis-keseimbangan.html
ilmu pengetahuan sosial. (2013). ilmu pengetahuan sosial. Dipetik agustus senin, 2016, dari ilmu
pengetahuan sosial web site: http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-harga-
kesimbangan.html
jamal, j. (2015, agustus sabtu). keseimbangan umum dan kesejahteraan ekonomi. Dipetik agustus
senin, 2016, dari jamal jamal web site: http://gogle21.blogspot.co.id/2015/08/keseimbangan-umum-
dan-kesejahteraan.html
Khair, M. A. (2010, april). Analisis Kurva Keseimbangan Umum Antar Pasar. Dipetik agustus 6, 2016,
dari Muhaimin Abd Khair Web Site: https://muhaiminkhair.wordpress.com/2010/04/29/analisis-kurva-
keseimbangan-umum-antar-pasar/
Manaf, R. D. (2011, agustus 2). Keseimbangan Umum. Dipetik agustus 6, 2016, dari Keseimbangan
Umum Web Site: http://journeyofarose88.blogspot.co.id/2011/08/keseimbangan-umum.html
mustofa, z. (2014, juni). keseimbangan umu pasar uang dan pasar barang. Dipetik agustus 1, 2016,
dari zaenal mustofa web site: https://zaenalaktif.wordpress.com/2014/06/13/keseimbangan-umum-
dari-pasar-uang-dan-pasar-barang/
Nasty, M. I. (2013, November 6). Keseimbangan Umum Antar Ekonomi. Dipetik Agustus 6, 2016, dari
Muhammad Idris Nasty Web Site: http://idrisnasty92.blogspot.co.id/
wahyuni, s. (2014, mei). keseimbangan pasar uang dan pasar barang. Dipetik agustus senin, 2016,
dari sri wahyuni: http://yhunie-manyun.blogspot.co.id/2014/05/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar-
barang.html
zulaikha, s. (2012, juni sabtu). penawaran dan permintaan uang serta teori keseimbangan umum.
Dipetik agustus 2016, 2016, dari siti zulaikha web site:
http://apasihmaumu.blogspot.co.id/2012/06/penawaran-dan-permintaan-uang.html

Diposting oleh indri septina evita putri di 06.23


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)


Mengenai Saya

indri septina evita putri


Lihat profil lengkapku
Arsip Blog

 ▼ 2016 (1)
o ▼ Oktober (1)
 keseimbangan umum

Tema Sederhana.

Anda mungkin juga menyukai