1. Pengertian
Pasar input merupakan pasar yang menyediakan faktor produksi seperti pasar tanah, pasar
tenaga kerja, modal. Serta keputusan investasi yang akan dibahas pada pasar input.
Untuk perbedaan antara Pasar Faktor Produksi dengan Pasar Hasil Produksi ialah sbb :
Teori Produktivitas Marjinal dari Permintaan Input
MCK = MRK
MCL = MRL
MRK dan MCL biaya marjinal yang terkait dengan tambahan satu unit modal dan TK
MRL dan MCK penerimaan ekstra sebagai tambahan satu unit modal dan TK
Jika perusahaan adalah penerima harga (price taker) di pasar modal dan tenaga kerja, konsep
biaya marjinal mudah disederhanakan.
v = MCK = MRK
w = MCL = MRL
dimana:
v = tingkat sewa
w = tingkat upah
adalah tambahan penerimaan yang diperoleh dari menjual tambahan output yang diproduksi
dengan mempekerjakan tambahan tenaga kerja atau mesin.
Maksimisasi Laba:
dimana :
Karena tanah itu memiliki penawaran tetap, kita katakana bahwa tanag itu sudah
ditentukan permintaannya ( demand determined ). Dengan kata lain, harga tanah ditentukan
secara eksklusif oleh berapa jumlah yang bersedia dibayarkan oleh rumah tangga dan perusahaan
untuknya. Penghasilan segala faktor produksi dalam penawaran tetap disebut sewa murni ( pure
rent ).
Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga produksi. Faktor – faktor yang
memengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain:
Perubahan Input Tenaga Kerja Ketika Upah Turun : Kasus Variabel Tunggal
Saat W1 agar maksimisasi laba maka TK yang digunakan adalah L1. Jika Upah turun menjadi
W2, maka TK yang digunakan meningkat menjadi L2
Asumsi produk fisik marjinal TK yang semakin menurun tidak dapat digunakan.
Jika nilai w menurun, perubahan tidak hanya terjadi pada input TK tetapi juga pada input
modal →keseluruhan fungsi MPL bergeser → kenaikan jumlah TK.
1. perusahaan akan mengganti input lain yang relatif lebih mahal dengan TK yang lebih
murah → efek substitusi.
2. penurunan upah akan mengurangi biaya marjinal → output naik → TK naik → efek
output.
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingkat upah, pencari kerja
menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut. Maka
penawaran input pada perusaahaan tenaga kerja ini ialah terhadap individu yang melamar.
Untuk kurva permintaan dan penawaran terhadap pasar tanah dapat dilihat pada kurva berikut :
Kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk,
sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya
teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar
daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W
menjadi W1.
Efek Substitusi
Merupakan substitusi satu input untuk input lainnya, sebagai respon terhadap perubahan
harga suatu input untuk menjaga agar jumlah output konstan.
Asumsi :
Isokuan memiliki RTS yang semakin menurun → efek substitusi akan menyebabkan input
tenaga kerja meningkat sebagai respon terhadap turunnya harga.
Efek Substitusi dan Efek Output akibat Penurunan Harga Tenaga Kerja
b
u
n
g D
a
investasi
*tingkat bunga yang lebih rendah cenderung mendorong investasi dalam perekonomian secara keseluruhan.
Sedangkan tingkat bunga yang lebih tinggi cenderung memperlambat investasi.
Monopsoni
2. Pengertian
Monopsoni merupakan kondisi dimana hanya ada satu perusahaan pengguna pada pasar
input tertentu
Biaya Marjinal
Merupakan biaya penggunaan tambahan satu unit input. Biaya marjinal akan melebihi harga
input jika perusahaan menghadapi kurva penawaran input yang slopenya menaik.
Pilihan Input Monosoni : Perusahaan monopsoni akan menggunakan input hingga titik
dimana tambahan penerimaan dan tambahan biaya adalah untuk penggunaan tambahan
satu unit adalah sama.
MCL = MVPL
Monopsoni & Alokasi Sumberdaya
Monopsoni membatasi permintaan input dan membayar suatu input kurang dari nilai
produk marjinalnya
Misalokasi sumberdaya dalam monopsoni akan semakin besar jika kurva penawaran TK
bagi monopsoni semakin inelastis → monopsoni mengambil keuntungan semakin banyak
Penyebab Monopsoni merupakan Adanya kekuatan cukup besar di pasar input, Tidak ada
persaingan efektif untuk input hanya ada satu perusahaan dgn satu jenis input khusus, dan
penggabungan perusahaan dalam bentuk kartel