Anda di halaman 1dari 42

KESEIMBANGAN UMUM

Keseimbangan Umum terjadi bila semua pasar di

sebuah
perekonomian
berada
dalam
ekuilibrium/keseimbangan secara umum.
Dalam bab ini dilihat bagaimana suatu system
dari berbagai pasar kompetitif beroperasi dan
apakah operasi ini memberikan hasil yang
diinginkan.
Secara khusus akan dikembangkan tentang
pengalokasian sumber daya secara efisien,
kemudian akan dibahas apakah pasar kompetitif
dapat mencapai tujuan itu

Sistem Harga Persaingan


Sempurna
Model

yg digunakan adlh suatu generalisasi


sederhana dari model penawaran- permintaan
pada penentuan harga persaingan sempurna yg
dibahas pada Bab 8.
Asumsi semua pasar bertipe seperti itu, shg
sejumlah pasar ini disebut sbg suatu sistem
harga
persaingan
sempurna
(perfectly
competitive price system).
Asumsinya terdpt barang yg homogen dlm
jumlah besar, tidak hanya barang konsumsi tapi
juga factor produksi. Masing-masing barang ini
mempunyai harga keseimbangan yg dibentuk
oleh interaksi antara penawaran dan permintaan.

Lanjutan
Tidak ada biaya transaksi atau

transportasi, individu maupun


perusahaan mempunyai informasi yang
sempurna tentang harga itu. Jadi
mengikuti hukum satu harga, yaitu
suatu barang diperdagangkan pada
tingkat harga yang sama.
Model persaingan sempurna
mengasumsikan:

Lanjutan
1.

Terdapat pembeli dalam jumlah besar, masingmasing orang menerima semua harga yg ada,
masing-masing
menyesuaikan
perilaku
untuk
memaksimumkan kepuasan, dengan batasan harga
dan anggaran

2.Terdapat
sejumlah
besar
perusahaan
yg
memproduksi masing-masing barang dan setiap
perusahaan hanya memproduksi sebagian kecil dari
output setiap produk. Diasumsikan perusahaan
beroperasi
untuk
memaksimumkan
laba.
Perusahaan menerima semua harga yang berlaku di
pasar.

Ilustrasi
Keseimbangan
Gambar 13.1, memperlihatkanUmum
pasar untuk
sebuah barang, contoh tomat, dan tiga pasar
terkait: 1) pasar untuk pemetik tomat, 2) pasar
produk terkait misal ketimun dan 3) pasar
pemetik ketimum.
Keseimbangan
mula-mula
pada
kurva
penawaran dan permintaan yang bergaris tebal
pada
empat
panel,
sehingga
harga
keseimbangan tomat p1, upah pemetik tomat w1,
harga ketimun p2, harga pemetik ketimun w2.

Misal

diumumkan
bahwa
tomat
dapat
menyembuhkan penyakit flu/pilek,sehingga orang
memutuskan memakan tomat lebih banyak.
Konsekuensinya permintaan terhadap tomat
berpindah menjadi D, Reaksi berikutnya adalah
tenaga kerja yang digunakan pemetik tomat naik,
menaikkan upah pemetik tomat, biaya petani
tomat meningkat, kurva penawaran petani tomat
berpindah menjadi S .
Permintaan
ketimun
berkurang
permintaan
ketimun bergeser ke kiri D , dan harga ketimun
turun, akan mengurangi permintaan pemetik
ketimun dan upah akan turun.

Terganggunya
Keseimbangan

Membangun Kembali
Keseimbangan
Keempat pasar pada Gambar 13.1 akan mencapai suatu

keseimbangan baru yg ditunjukkan oleh kurva penawaran


dan permintaan yg lebih tipis pada gambar tersebut.
Kenaikan pada harga tomat menjadi (P 3), kenaikan upah
para pemetik tomat (w3), turunnya harga ketimun (P4),
dan turunnya upah para pemetik ketimun (w 4).
Ini yg dimaksud dgn bekerjanya system secara mulus

pada pasar persaingan sempurna. Setelah terjadi


gangguan apapun semua pasar pada akhirnya akan
membangun kembali suatu keseimbangan baru pada
tingkat dmn kuantitas yg diminta sama dgn kuntitas yg
ditawarkan di setiap pasar

Efisiensi Produksi
Analisis

efisiensi meggambarkan sebuah


perekonomian
dengan
sumberdaya
dalam
jumlah tetap telah menggunakan sumberdaya ini
dengan cara yang efisien secara teknis.
Konsep yang digunakan adalah : konsep batas
kemampuan produksi (production possibility
frontier).
Sebuah perekonomian yang berada pada kurva
kemungkinan produksinya, akan mengalokasikan
sumberdaya yang dimilikinya secara efisien.

Definisi
Alokasi

Efisiensi Teknis

sumberdaya disebut efisien jika


alokasi tersebut tidak mungkin meningkatkan
output suatu produk tanpa menurunkan
produksi jenis lainnya.
Alternatif
lain,
sumberdaya
disebut
dialokasikan secara efisien jika sumber daya
tersebut
dapat,
dgn
memindahkan
sumberdaya ke sekitarnya, meningkatkan
output dari barang tanpa mengorbankan
barang lainnya.

Tingkat Transformasi Produk


Slope

dari batas kemungkinan produksi


memperlihatkan bagaimana output X dapat
ditingkatkan dan output Y dikurangi, sambil
tetap mempertahankan efisiensi teknis.
Slope ini dinamakan sebagai
tingkat
transformasi
produk
(Rate
of
Product
Transformation)/RPT dari barang X terhadap
barang Y.

Bentuk dari Batas


Kemungkinan Produksi

Gambar 13.2, menggambarkan batas

kemampuan produksi di mana RPT


bertambah
sejalan
dengan
pertambahan output X. Pergerakan
searah jarum jam sepanjang garis
batas tersebut, menyebabkan semakin
besar jumlah output Y yang harus
dikorbankan
untuk
meningkatkan
output X sebesar 1 unit.

Lanjutan
Justifikasi

secara intuitif dengan argumen


bahwa peningkatan produk X (atau Y) akan
menghadapi kenaikan biaya. Untuk kombinasi
output di dekat titik P, sebagian besar
sumberdaya digunakan untuk memproduksi
output Y.
Beberapa sumberdaya ini mungkin lebih tepat
untuk memproduksi output X dibandingkan
untuk memproduksi output Y.

Lanjutan
Ketika

output X sedikit meningkat maka


sejumlah tertentu sumberdaya tersebut
dipindahkan pada output X terlebih dahulu.
Perpindahan ini tidak banyak mengurangi
output Y, tetapi akan meningkatkan output X
secara signifikan, sehingga RPT di dekat titik P
akan kecil. Dilain pihak, di dekat titik P output
X telah ditingkatkan dalam jumlah besar,
sehingga RPT di dekat titik P akan tinggi.

Lanjutan
Tingkat Transformasi Produk adalah Rasio
dari Biaya Marginal
Gambar 13.2, RPT dari X terhadap Y adalah
sama dengan rasio dari biaya marginal X
(MCx) terhadap biaya marginal Y (MCy),
sehingga:
RPT (X terhadap Y) = MC x /MC y

Lanjutan
Biaya Marginal yang semakin Meningkat
dan Bentuk dari Batas Kemungkinan
Produksi
Bentuk batas kemungkinan produksi yang
cembung, didasarkan atas asumsi, produksi
output X maupun Y menyebabkan terjadinya
peningkatan biaya marginal.

Lanjutan
Batas Kemungkinan Produksi dan Biaya
Oportunitas
Kurva batas kemungkinan produksi tsb
disamping menunjukkan kombinasi produksi
yg efisien cecara teknis, juga menunjukkan
memproduksi satu barang lebih banyak
memerlukan pengurangan pada produksi dari
beberapa barang lainnya, hal ini yg
dimaksudkan biaya oportunitas (opportunity
cost).

Lanjutan
Peningkatan RPT pada pergerakan searah

jarum jam secara umum menunjukkan


bagaimana biaya oportunitas X meningkat
ketika barang X diproduksikan lebih banyak.

Kombinasi Output yang

Efisien
Tujuan sistem ekonomi, untuk memuaskan

keinginan manusia. Berproduksi dgn efisien


secara teknis mungkin tidak begitu diinginkan
bila yg diproduksi kombinasi barang yg salah.
Untuk menjamin keseluruhan efisiensi
ekonomi dalam alokasi sumber daya tsb, perlu
mengaitkan preferensi masy. thd kemampuan
produksi perekonomian.

Lanjutan
Gambar 13.3, mengilustrasikan persyaratan

untuk efisiensi ekonomi dlm kombinasi output.


Diasumsikan ada dua (X dan Y) dan hanya
ada satu orang (atau sejumlah orang) dalam
masyarakat.
Kombinasi X dan Y dgn efisien secara teknis
berada disepanjang batas kemungkinan
produksi.

Lanjutan
Kurva indiferen individu pada Gambar 13.3,

hanya ada satu titik pada batas kemungkinan


produksi
yang
memberikan
kepuasan
maksimum, yaitu di titik E,
pada titik
persinggungan batas kemungkinan produksi
dengan
kurva
indiferen
individu
yang
tertinggi, U2. Pada titik singgung ini , tingkat
substitusi marginal (MRS) dari barang X untuk
Y sama dengan RPT (dari barang X untuk Y).

Efisiensi
Pada
Persaingan
Efisiensi ekonomi pada persaingan sempurna
Sempurna
dalam dua langkah.
Pertama mengapa keinginan perusahaan

untuk memaksimalkan labanya akan


menghasilkan pilihan alokasi pada batas
kemungkinan produksi.
Kedua mengapa pasar kompetitif akan
mengarahkan perusahaan untuk memilih
kombinasi output yang efisien secara
ekonomis.

Efisiensi Teknis
Jika perekonomian yang dicerminkan oleh batas

kemungkinan produksi hanya mempunyai satu


perusahaan tunggal, jelas bahwa perusahaan
ingin beroperasi pada batas kemungkinan
produksi tersebut.
Ketika terdapat banyak perusahaan dalam
perekonomian, menjadi kurang jelas mengapa
produksi haruss terjadi pada batas kemungkinan
produksi
bukan
di
sebelah
kiri
batas
kemungkinan produksi tersebut
Disini kita hanya mengasumsikan bahwa terdapat
persaingan yang efektif pada pasar input
sehingga, meskipun perusahaan berjumlah
banyak, produksi akan bersifat efisien secara
teknis.

Kombinasi Output
Bekerjanya
pasar
persaingan
yang
Efisien
mengarahkan pada pemilihan output

akan
yang

efisien adalah jelas.


Pasar persaingan akan menentukan harga
keseimbangan relatif untuk barang X dan Y
kita dapat menyebut harga keseimbangan
relatif ini dengan Px*//Py* .
Rasio harga ini dianggap "given" (sudah
tertentu), baik oleh konsumen maupun
produsen.

Lanjutan
Untuk konsumen, maksimisasi kepuasan akan

mengarahkan setiap orang untuk menyamakan


tingkat subsdtusi marjinalnya (MRS) dengan
rasio harga keseimbangan (Px*/Py* ).
Untuk Produsen dalam memaksimalkan laba,
setiap perusahaan kompetitif akan berproduksi
ketika harga sama dengan biaya marjinal;
yaitu, Px* = MCx dan Py* = MCy , kita telah
menunjukkan bahwa tingkat transformasi
produk antara dua barang (RPT) diberikan oleh
rasio antara biaya marjinal dari barang
tersebut:
RPT = MCx/MCy.,

Lanjutan
maksimisasi keuntungan akan menghasilka
RPT = MCx/MCy = Px*/Py*.
Konsekuensinya,
perusahaan
yang
memaksimisasi laba menyamakan tingkat
dimana mereka dapat menukarkan X untuk Y
dalam produksi terhadap Px*/ Py*, seperti
yang
dilakukan
seseorang
ketika
memaksimumkan kepuasannya. RPT X untuk Y
akan sama dengan MRS dan hal ini,
dikombinasikan
dengan
konsep
bahwa
permintaan harus sama dengan penawaran
untuk setiap barang, memenuhi persyaratan
efisiensi ekonomis

Penyajian Secara Grafis

Harga ,Efisiensi, Dan Ekonomi


LaissezFaire dan Ekononn' LaissezHarga, Efisiensi,
Faire
sistem harga persaingan sempurna, dengan
mengandalkan pada kepentingan pribadi
perusahaan dan individu, dan dengan
mengoptimalkan informasi dari harga
keseimbangan, dapat mencapai alokasi
sumberdaya ekonomi yang efisien secara
ekonomis.

Mengapa Pasar Gagal Mencapai


Efisiensi Ekonomis
Ada beberapa kondisi yang mungkin

menghalangi pasar mencapai suatu


alokasi yang efisien yaitu
1. Persaingan tidak sempurna.
2. Adanya eksternalitas
3. Adanya barang barang
publik
4. Imformasi tidak sempurnah

Persaingan Tidak
Sempurna
Persaingan
tidak
sempurna

(imperfect
competition) dalam arti luas meliputi seluruh
situasi di mana para pelaku ekonomi (penjual
atau pembeli) menggunakan kekuatan pasar
dalam menentukan harga.
Aspek penting dari seluruh situasi ini adalah
bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan
harga pasar karena perusahaan tidak lagi
bertindak sebagai penerima harga (price
taker).,

EKSTERNALITAS
Pengaruh

dari
aktivitas
ekonomi
satu
kelompok terhadap kelompok lainnya yang
tidak diperhitungkan dalam sistim harga
Eksternalitas adalah suatu pengaruh dari
aktivitas
suatu
perusahaan
terhadap
kehidupan suatu individu yang tidak secara
lansung
diperhitungkan oleh bekerjanya
sistim harga normal.
Masalah mendasar adalah biaya produksi
barang tidak lagi mencerminkan dengan
benar biaya sosial dari produksi

Barang Barang Publik

Barang barang yang memberikan manfaat

non ekslusif bagi setiap orang dalam sebuah


kelompok dan dapat diberikan kepada
tambahan 1 orang lagi dengan biaya marginal
nol.
Barang barang tersebut meliputi al
pertahanan nasianal, pengendalain terhadap
penyakit menular dan provisi keadilan serta
pengendalian hama.

Imformasi Tidak
Pada hubungan antara persaingan sempurnah
Sempurnah
dan efisiensi secara ekonomi secara imflisit
mengasumsikan bahwa para pelaku ekonomi
memiliki imformasi secara penuh.
Jika untuk berbagai alasan pasar tidak mampu
menciptakan keseimbangan harga ,atau jika
para konsumen atau para produsen tidak
mengetahui berapa harga keseimbangan .
Mis
masalah
yang
dihadapi
dihadapi
konsumen dalam usahanya membeli televisi
baru

Pemerataan : keadilan dalam


distribusi barang-barang atau
utilitas
Adil : tidak ada satu orang

pun yang melanggar


hukum dalam mencapainy

Pemerataan dan Pasar


Persaingan Sempurna
Pertukaran menunjukkan
solusi sukarela
Bila masyarakat berasal dari
distribusi barang-barang
tidak merata maka
pertukaran sukarela akan
tidak efisien

Bentuk uang seperti apa


yang akan mereka ambil
merupakan
Hasil dari berbagai kekuatan
ekonomi, historis, dan politik

Contoh 2 :
masy. Memilih kerang
sbg satuan moneter
Sebuah apel

diukur dg 4
kerang dan 1
plum dg 2
kerang

Mk mperoleh :
P1/P2 = 4/2 =
2/1 =P1/P2

Bila perhitungan diubah


hiu menjadi :

Maka
10
gigi
dlm satuan kerang menjd
dpt ditukar
P1 = 4.10 =
satuangig:
dg 1kerang. 40
Hrg dr brg
P 2 = 2.10 =
kita dlm gigi
20

Jadi satu apel bernilai 40

gigi hiu akan tetap


ditukarkan dg 2 Plum
yang bernillai 20 gigi hiu.

Anda mungkin juga menyukai