Anda di halaman 1dari 1

Kasus Bronkopneumonia

Seorang anak laki-laki (An. S) usia 10 bulan masuk RS, dengan keluhan sesak
disertai batuk dan demam. Sesak dialami oleh anak sejak kurang lebih 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Ibu mengatakan anak terlihat sesak karena menangis
terus menerus dan terlihat rewel. Sesak tidak disertai kebiruan pada ujung jari
maupun mulut.
Demam setiap hari dialami anak sejak 4hari sebelum masuk rumah. Demam tinggi
pada perabaan, demam turun sebentar dengan pemeberian obat penurun panas,
beberapa jam kemudian naik lagi. Demam tidak disertai dengan perdarahan pada
gusi, menggigil, maupun munculnya bercak-bercak merah pada tubuh.
Batuk dialami anak sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk awalnya tidak
berlendir, lama-kelamaan menjadi berlendir dan lendir sukar dikeluarkan. Anak
tidak muntah, buang air besar dan buang air kecil biasa. Sebelum masuk rumah
sakit anak beberapa kali mengalami batuk dan demam.
Anak S merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara. Ayah, Bapak B berusi 36 tahun
bekerja sebagai buruh dan ibu sberusia 32 tahun bekerja sebagai karyawan pabrik
makanan kaleng.
Saat kelahiran anak sehat dan mendapat ASI selama 3 bulan beserta PASI karena
ibu mengatakan ASI nya tidak cukup. Pemeriksaan antenatal care tidak teratur di
puskesmas sebanyak 3 kali dengan penyuntikan imunisasi TT sebanyak 2 kali.
Anak S lahir di RS ditolong oleh bidan secara spontan dengan letak belakang
kepala, cukup bulan, langsung menangis, dengan berat badan lahir 3000 gram.
KU : tampak sakit, kesadaran : CM, Nadi : 125 kali/menit, Respirasi : 56 kali /menit,
Suhu : 38,6 C. BB : 6,5 kg, TB : 68 cm (-3SD s.d <-2 SD). Kepala : cconjugtiva
anemis (-), sclera icterik (-), Thoraks : simetris , retraksi (+), Cor : bising (-), Pulmo
: bronkovesikuler kasar, rhonchi +/+, wheezing -/-, Abdomen : datar, lemas, BU (+)
normal. Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik.

Anda mungkin juga menyukai