Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/I

Materi Pokok : Pengukuran dan Besaran

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1.Bertambahnya keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif,
jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi.
Indikator: Menunjukkan sikap aktif, teliti, bekerjasama, tanggung
jawab, dan kreatif dalam melakukan eksperimen
2.2.Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi dalam melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
Indikator: Bekerja sama, toleran dan peduli pada kerja individu
maupun kelompok dalam mengerjakan proyek.
3.1.Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting)
Indikator :
1. menganalisisi hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong.
2. Menganalisis pada ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
3. Mengklasifikasi kesalahan-kesalahan pada pengukuran
4. Mendeteksi banyaknya angka penting
5. Mengoreksi penggunaan angka penting sesuai aturan angka penting.
4.1.Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
Indikator :
1. Menggunakan jangka sorong dan neraca untuk mengukur massa
jenis kelereng.
2. Melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pada Lembar Kerja
Siswa (LKS).
3. Menyajikan laporan hasil kesimpulan kelompok yang didapatkan
dalam eksperimen.
C. Materi Pelajaran

PENGUKURAN
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di dalam fisika,kita biasanya
melakukan pengamatan yang diikuti dengan pengukuran. Pengamatan suatu
gejala secara umum tidaklah lengkap bila tidak dilengkapi dengan data
kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli
fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang sedang kita bicarakan dan
menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita menghetahui apa yang
sedang kita bicarakan itu.

Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan dua hal, dengan salah


satunya menjadi pembanding atau alat ukur yang besarnya harus distandarkan,
bertujuan untuk mengatahui kualitas atau kuantitas suatu besaran. Tidak
pengukuran yang mutlak tepat atau akurat, ini menunjukkan bahwa setiap hasil
pengukuran besaran pasti memiliki simpangan atau deviasi. Pengukuran yang
tepat dan presisi bergantung kepada manusia yang memiliki keterbatasan
dalam metode serta alat ukurnya.

1. Memilih Alat Ukur dan Menentukan Ketelitiannya


Dalam mengukur suatu besaran, tentunya Anda perlu memilih alat ukur
yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Misalnya, Anda diminta
mengukur panjang sebuah meja. Tentunya Anda dapat menggunakan mistar
atau alat ukur panjang lainnya yang sesuai.
Untuk mengukur tebal selembar kertas, Anda juga membutuhksn alat ukur
panjang. Dengan demikian, pemilihan alat ukur harus sesuai dengan fungsi,
keperluan, dan tingkat ketelitiannya.
Berikut adalah penggunaan daripada alat ukur :
a. Mistar
Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan
jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Mistar memiliki
tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau 0,5
cm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar
tersebut. Kegunaan mistar dapat mengukur panjang buku, meja, dll.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang sorong yang dapat
digeser-geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu
bagian skala utama, panjangnya 1 mm. Adapun rahang sorong dilengkapi
dengan 10 bagian skala yang disebut skala nonius. Skala nonius disebut
juga sebagai Vernier. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm. Hal ini
berarti, 1 skala nonius sama dengan 0,9 mm. Dengan demikian selisih
skala utama dengan skala nonius adalah 1 mm-0,9 mm= 01, mm atau 0,01
cm.

Tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran jangka sorong


1
adalah setengah dari skala nonius terkecil yaitu × 0,01 cm= 0,05 cm.
2

Dengan ketelitian tersebut, jangka sorong biasanya dipakai untuk


mengukur ketebalan suatu pelat tembaga atau diameter dalam dan
diameter luar sebuah pipa.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala
nonius. Skala utama ditunjukkan oleh silinder pada lingkaran dalam,
sedangkan skala nonius ditunjukkan oleh selubung pada lingkaran luar.
Jika selubung lingkaran luar diputar satu kali lingkaran penuh, skala
utama akan berubah 0,5 mm. Selubung luar terbagi menjadi 50 skala
0,5 𝑚𝑚
sehingga 1 skala pada selubung luar adalah = 0,01 mm, yang
5,0

merupakan skala terkecil pada mikromter sekrup. Mikrometer sekrup


1
memiliki ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 2×0,01 mm=

0,005 mm atau 0,0005 cm. Mikrometer sekrup dapat dipakai untuk


mengukur tebal selembar kertas atau sutas kawat yang sangat halus.
d. Neraca
Pengukuran massa banyak di lakukan dengan menggunakan neraca atau
timbangan yang bekerja atas dasar prinsi tuas. Batas ketelitian neraca
Ohauss yaitu 0,1 gram. Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca
ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss
sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis
kesetimbangan , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya
terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

e. Stopwatch
Alat ukur waktu yang umum digunakan dalam percobaan fisika adalah
stopwatch. Dengan stopwatch digital, kita langsung dapat memvabaca
selang waktu yang diukur pada layar stopwatch. Pada stopwatch analog
jarak antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 s. Jarak iru
2
dibagi menjadi 20 skala. Dengan demikian, skala terkcilnya adalah s=
20
1
0,1 s. Maka, ketelitian stopwatch tersebut adalah 2 × 0,1 s= 0,05 s

f. Multimeter
Satu ampere standar adalah nilai kuat arus listrik tetap yang dialirkan
dalam dua dawai yang yang sejajar dan panjangnya tak terhingga dengan
jarak pemisah 1 meter, dalam ruang hampa akan menghasilkan gaya
interaksi antara kedua penghantar sebesar 2x10 newton setiap meter
penghantar.
g. Termometer
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642).
Termometer ini disebut termometer udara.Termometer yang banyak
digunakan sekarang adalah termometer raksa atau termometer
laboratorium. Disebut termometer raksa karena di dalam termometer ini
terdapat air raksa. Fungsi raksa adalah sebagai penunjuk suhu. Skala pada
termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 C hingga 100 C. 0 C
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C
menyatakan suhu air yang sedang mendidih.
h. Luxmeter
Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untk mengukur kuat atau
lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu.
2. Cara Melakukan Pengukuran
a. Mistar
Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Cara melakukan
pengukuran pada mistar posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap
skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran.
Contoh :
b. Jangka Sorong
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala
utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala
nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka
tersebut 0,4 mm. selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama,
setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 4.7 cm.
sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm=4,74cm.
Contoh :

c. Mikrometer Sekrup
Cari angka pada skala utama, pada contoh di bawah angka yang diperoleh
adalah 3,5. Lanjutkan dengan mencari angka pada selubung luar yang
berhimpit, pada contoh angka yang diperoleh adalah adalah 20 atau
aslinya 0,2
Jumlahkan kedua angka yang diperoleh tersebut 3,5 mm + 0,2 mm = 3,7
mm
Contoh :

d. Neraca ohauss
Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas
pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa
terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara memutar
sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan
posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar
tidak terjadi keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga
lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan depan.
Contoh :
cara membaca skala neraca ohaus :

Anting lengan depan = 5,8 gram


Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total berat benda tersebut


= 345,8 gram

e. Stopwatch
Pada stopwatch analog, bila pengukuran lebih dari 1 menit maka pertama
sekali lihatlah jarum yang menunjukkan menit (jarum yang pendek) pada
stopwatch baru kemudian lihat jarum yang menunjukkan detik (jarum
yang panjang) dan jumlahkan nilai tersebut maka akan didapatkan waktu
hasil pengukuran.
f. Multimeter
Cara menggunakan multimeter analog dan multimeterdigital pada
dasarnya hampir sama. Apabila menggunakan multimeter digital hasil
ukur langsung ditampilkan dalam bentuk angka digital sehingga langsung
terbaca, maka pada multimeter analog hasil ukur ditunjukan oleh jarum,
sehingga perlu di hitung kembali sesuai dengan batas ukur atau faktor
pengali yang digunakan.
g. Termometer
Termometer adalah alat pengukur suhu. Termometer yang biasa
digunakan dalam Lab. Fisika Dasar adalah termometer Celcius dengan
ketelitian 0,50C atau 10C.
Selain termometer celcius, kita juga mengenal termometer jenis lain,
diantaranya termometer Kelvin, Reamor, dan Fahrenheit. Masing-masing
termometer memiliki kalibrasi yang berbeda-beda.
Reamor: titik beku - titik didih (00 R - 800 R)
Fahrenheit: titik beku - titik didih ( 320 F - 2120 F)
Kelvin: titik beku - titik didih (2730 K - 3730K)
Celsius: titik beku - titik didih (00 C - 1000 C)
h. Luxmeter
Cara menggunakan luxmeter adalah menggeser tombol “off/on” kerah On,
pilih kisaran range yang akan diukur (2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000
lux) pada tombol Range. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan
tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.

D. Pendekatan /Model /Metoda Pembelajaran


 Model Pembelajaran : Discovery learning
 Metoda Pembelajaran :Ceramah, diskusi,tanya jawab dan
praktek
 Pendekatan pembelajaran : Scientific

E. Alat dan Sumber Belajar


 Alat Pembelajaran
1. Ms. Word, LCD, laptop
2. Alat ukur panjang : jangka sorong, mikrometer skrup
Alat ukur massa : neraca
Alat ukur waktu : stop watch
3. Kelereng
 Sumber Pembelajaran
1. Fisika SMA Jilid 1, Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Sintaks Metode Alat dan Alokasi


Guru Siswa Discovery bahan/ waktu
Learning media
PENDAHULUAN
 Mengucap salam pembuka  Menjawab salam Ceramah 5’
guru

 Menjelaskan tujuan
pembelajaran  Mendengarkan
tujuan
 Memberikan motivasi : pembelajaran
Dengan mempelajari materi
pengukuran ini, nantinya siswa
dapat menyadari kebesaran  Mendengarkan
Tuhan dan dapat menggunakan motivasi yang
peralatan dan teknik yang tepat diberikan guru
untuk penyelidikan ilmiah.
Sebab pengukuran adalah hal
yang sangat mendasar ketika
mempelajari fisika.
INTI  Memperhatikan Fase I Tanya jawab Proyektor, 5’
 Menampilkan masalah gambar yang Menciptakan powerpoint,
dalam bentuk ditampilkan guru Stimulus laptop
memperagakan dan
pertanyaan :
Pada saat praktikum fisika
mengenai pengukuran. Si
Badu mengukur diameter
sebuah cincin dengan
menggunakan jangka
sorong. Sedangkan si Anto
mengukur diameter sebuah
cincin yang sama
menggunakan mikrometer
sekrup. Manakah alat yang
akurat dan teliti untuk
mengukur diameter cincin
tersebut? Mengapa itu
terjadi?

 Memberikan kesempatan  Memberikan Fase II Tanya jawab, Proyektor, 25’


kepada siswa untuk jawaban sementara Identifikasi ceramah powerpoint,
memberikan hipotesis atas pertanyaan Masalah laptop
(jawaban sementara atas masalah
pertanyaan)

 Mengarahkan siswa untuk


mengumpulkan informasi dari Fase III
 Mengumpulkan
buku dan literatur yang sudah Mengumpulka
informasi dari buku
diberitahukan sebelumnya. n Data
dan literatur yang
telah diberitahukan
 Mengkoordinir siswa untuk
sebelumnya
membentuk kelompok yang
heterogen, serta
memberikan lembarkerja
siswa serta alat dan bahan
 Membentuk
kelompok sesuai
 Membimbing siswa
arahan guru, dan
melakukan percobaan
menerima LKS serta
alat dan bahan yang
 Melakukan penilaian sikap
diberikan oleh guru
sesuai dengan rubrik
penilaian sikap  Melakukan
percobaan sesuai
dengan prosedur
kerja pada LKS

 Membimbing siswa dalam  Megolah data Fase IV Diskusi Proyektor, 40’


mengolah data yang yang didapatkan Mengolah powerpoint,
didapatkan dari buku dan dari buku dan Data laptop
literatur literatur

 Membimbing siswa
membuat kesimpulan dari  Membuat
LKS kesimpulan dari
LKS
 Melakukan penilaian
keterampilan sesuai rubrik
penilaian keterampilan  Menyajikan
kesimpulan hasil
 Meminta perwakilan diskusi
kelompok menyajikan
kesimpulan hasil diskusi
 Menjelaskan materi sesuai  Mendengarkan Fase V Demonstrasi Proyektor, 50’
dengan masalah sehingga penjelasan guru Menguji Hasil powerpoint,
siswa dapat memeriksa sambil laptop
benar atau tidaknya memeriksabenar
hipotesis yang ditetapkan atau tidaknya
sebelumnya hipotesis yang
ditetapkan
 Membuat kesimpulan yang sebelumnya
menyangkut semua masalah
dengan memperhatikan
hasil verifikasi Membuat
Kesimpulan
 Melakukan tes  Mendengarkan
kesimpulan yang
dibuat oleh guru

 Mengerjakan tes
yang diberikan
guru

PENUTUP Ceramah 10’


 Memberikan penghargaan  Memberikan
kepada kelompok yang aktif tepuk tangan
kepada kelompok
yang aktif
 Mencatat tugas
 Memberikan pekerjaan
yang diberikan
rumah
guru
 Menjawab salam
 Memberikan salam penutup
guru
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
No Teknik Bentuk Instrumen
1 Penilaian Kognitif Tes Tertulis pilihan ganda/Uraian
2 Pengamatan Lembar penilaian Keterampilan dan
Psikomotor Rubrik
3 Pengamatan Afektif Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

2. Instrumen
a. Lembar Penilaian Kognitif

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Tes Tertulis

1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah . . . .


a. panjang, kuat arus, kecepatan
b. intensitas cahaya, berat, waktu
c. jumlah zat, suhu, massa
d. percepatan, kuat arus, gaya
e. panjang, berat, intensitas cahaya

2. Perhatikan gambar pengukuran panjang balok dengan jangka sorongdi


bawah ini!

Hasil pengukuran yang diperoleh adalah . . . . cm


a. (3,170 ± 0,005) c. (3,200 ± 0,005) e. (3,16
± 0,01)
b. (3, 160 ± 0,005) d. (3,165 ± 0,005)
3. Tebal pelat logam yang diukur dengan mikrometer dibawah ini adalah . . .
. mm

0
20

15

a. (4,180 ± 0,005) c. (4,000 ± 0,005) e. (3,18


± 0,01)
b. (3,500 ± 0,005) d. (4,150 ± 0,005)

4. Tentukan banyak angka penting pada hasil-hasil pengukuran berikut!


a. 88,233 kg
b. 9,000608 km
c. 0,005900 kg
d. 0,077709 ton
e. 55000 m

5. Selesaikan operasi-operasi matematika pada bilangan berikut.Ikuti aturan


angka penting
a. 112,33 m +2,6 m +1,111 m =...
b. 88,002 km – 32,1111 km =.....
c. 0,22222 km x 33 km =...
d. Tebal 7 buah buku sejenis adalah 35,0 cm.Berapa tebal sebuah
buku tersebut?
e. Hasil pengukuran sisi dari sebuah persegi adalah 20,15
cm.tentukan luas persegi dan keliling dari persegi tersebut.

6. Tentukan hasil konversi satuan dibawah ini !


a. 34 cm =......km
b. 4500 mm = .......m
c. 20 m2 = ....cm2
d. 5 cm3 = ....m3
e. 25 g/cm3 =....kg/m3
Rubrik Penilaian Kognitif
No Jenis Tes Jawaban Skor
1 Pilihan ganda Jika jawaban benar 10
Jika jawaban salah 0
2 Pilihan ganda Jika jawaban benar 10
Jika jawaban salah 0
3 Pilihan ganda Jika jawaban benar 10
Jika jawaban salah 0
Jika jawaban benar sebanyak 5 25
Jika jawaban benar sebanyak 4 20
Jika jawaban benar sebanyak 3 15
4 Uraian
Jika jawaban benar sebanyak 2 10
Jika jawaban benar sebanyak 1 5
Jika jawaban salah atau tidak menjawab 0
Jika jawaban benar sebanyak 5 25
Jika jawaban benar sebanyak 4 20
Jika jawaban benar sebanyak 3 15
5 Uraian
Jika jawaban benar sebanyak 2 10
Jika jawaban benar sebanyak 1 5
Jika jawaban salah atau tidak menjawab 0
Jika jawaban benar sebanyak 5 20
Jika jawaban benar sebanyak 4 16
4 Uraian
Jika jawaban benar sebanyak 3 12
Jika jawaban benar sebanyak 2 8
Jika jawaban benar sebanyak 1 4
Jika jawaban salah atau tidak menjawab 0

LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SMA
Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran

PENGUKURAN

A. TUJUAN :
Mengetahui panjang, luas dan volume dari benda dengan penulisan yang
benar sesuai ketentuan angka penting dengan menggunakan alat ukur yang
berbeda dan serta melaporkan hasil pengukuran tunggal dan berulang.

B. ALAT DAN BAHAN


- Mistar
- Jangka sorong
- Mikrometer skrup
- Balok
- Kelereng
- karton
C. RINGKASAN TEORI
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran
panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
1. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang suatu benda. Skala
terkecil mistar adalah 1 mm dan ketelitiannya sama dengan setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.

Hasil Pengukurannya adalah 6,3 + 0,05 = 6,35 cm

2. Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari
sebuah pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong
memiliki ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm.
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!
Hasil Pengukurannya adalah

skala utama + (skala nonius x 0,1 mm)

2,4 cm + (6 x 0,01 cm) = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm

3. Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja.
Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong.
Ketelitiannya mm = 0,01 mm.

Skala utama = 1,50 mm

Skala putar/nonius = 0,21 mm

Hasil pengukuran = 1,50 + 0,21 = 1,71 mm


D. CARA KERJA
1. Mengukur panjang benda dari tiap-tiap alat ukur
2. Mencatat hasil pengukuran
3. Membandingkan hasil pengukuran dari tiap-tiap alat ukur

E. HASIL PENGAMATAN
PENGUKURAN
TUNGGAL
1. Balok
Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Luas
Balok balok balok balok
(cm) (cm) (cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup

2. Kelereng

Alat ukur Diameter Luas


Kelereng Kelereng
(cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + )
Skrup

3. Karton

Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Luas


Katon Karton Karton Karton
(cm) (cm) (cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Jangka
Sorong ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup
PENGUKURAN BERULANG
1. Balok

Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Volume


Balok balok balok balok
(cm) (cm) (cm) (cm2)
( + ) ( + ) ( + )
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup
( + ) ( + ) ( + )

2. Kelereng

Alat ukur Diameter Luas


Kelereng Kelereng
(cm) (cm2)
( + )
Mistar ( + ) ( + )
( + )
( + )
Jangka
( + ) ( + )
Sorong
( + )
( + )
Mikrometer
( + ) ( + )
Skrup
( + )

3. Karton

Alat ukur Panjang Lebar Luas


Balok balok balok
(cm) (cm) (cm2)
( + ) ( + )
Mistar ( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + )
Sorong
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + )
Skrup
( + ) ( + )
LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SMA
Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Besaran dan Satuan

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar bersama teman sekelompok anda !

1. Tuliskanlah besaran pokok dan besaran turunan lengkap dengan simbol satuannya
dalam bentuk tabel
2. Tuliskan 20 besaran turunan lengkap dengan simbol dan satuannya dalam bentuk
tabel
3. Berikan satu peistiwa konkrit mengenai pentingnya sebuah satuan
4. Tuliskan lambang dimensi dari besaran pokok
5. Buktikan bahwa :
a. Dimensi kecepatan adalah [L][T]-1
b. Dimensi gaya adalah [MLT-2]
c. Dimensi usaha adalah [M][L]2[T]-2
b. Lembar Penilaian Psikomotor

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan :
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Nama Penggunaan Melaksankan Penyajian laporan hasil
No
siswa alat eksperimen sesuai LKS eksperimen
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Rubrik Penilaian Keterampilan


No Aspek yang Rubrik
dinilai
1. Kemampuan 3. Mampu menggunakan alat (jangka sorong, mikrometer
menggunakan alat sekrup)
(jangka sorong, 2. Tidak mampu menggunakan alat (jangka sorong, mikrometer
mikrometer sekrup) tapi ada keinginan untuk mengetahui menggunakannya
sekrup) 1. Tidak mampu dan tidak ingin menggunakan jangka sorong
dan mikrometer sekrup
No Aspek yang Rubrik
dinilai
2. Melaksankan 3. Melakukan percobaan sesuai prosedur kerja yang terdapat
percobaan sesuai pada LKS dengan konsisten
dengan LKS 2. Melakukan percobaan sesuai prosedur kerja pada LKS tapi
belum konsisten
1. Tidak melakukan percobaan sesuai prosedur kerja yang
terdapat pada LKS
3. Kemampuan 3. Menyajikan hasil karya dengan jelas dan dapat dengan
menyajikan hasil mudah dipahami
karya 2. Menyajikan hasil karya kurang jelas tapi, masih dapat
dipahami
1. Menyajikan hasil karya dengan tidak jelas

b. Lembar Pengamatan Afektif

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan :

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
N Nama
Bekerja Tanggun Tolera
o Siswa Aktif Peduli Kreatif Teliti
sama g jawab n
1 2 3 1 2 3 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan:
1: Kurang baik 2: Baik 3: Sangat baik
No Aspek yang Rubrik
dinilai
1. Aktif 3 . Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, dan
ambil bagian dalam melakukan eksperimen secara
konsisten
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak terlalu antusias, dan
ambil bagian dalam melakukan eksperimen namun tidak
konsisten
1. Tidak menunjukkan ras ingin tahu, tidak antusias, dan
tidak tidak ambil dalam melakukan eksperimen
2. Teliti 3. Hati-hati dalam melakukan eksperimen untuk
menghasilkan sebuah proyek
2. Kurang hati-hati dalam melakukan eksperimen
1. Tidak hati-hati dalam melakukan eksperimen

3 Kreatif 3. Memunculkan ide terhadap proses pemecahan masalah


dalam proses pembelajaran dan saat melakukan
eksperimen secara konsisten
2. Memunculkan ide terhadap proses pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran dan saat melakukan
eksperimen secara konsisten
1. Sama sekali tidak memunculkan ide terhadap proses
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran dan saat
melakukan eksperimen secara konsisten

4 Tanggung jawab 3. Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan


atau ide, menghargai pendapat siswa lain selama proses
pengerjaan proyek
2. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain selama
proses pengerjaan proyek
No Aspek yang Rubrik
dinilai
1. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
dalam pengerjaan proyek
5 Kerja sama 3. Menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
berdikusi dan saat melakukan eksperimen secara
konsisten
2. Sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belumkonsisten.
1. Sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.

6 Peduli 3. Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap peduli


terhadap proses pemecahan masalah dalam diskusi dan
saat melakukan eksperimen secara konsisten.
2. Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap peduli
terhadap proses pemecahan masalah dalam diskusi dan
saat melakukan eksperimen tapi belum konsisten
1. Sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah dalam diskusi dan saat melakukan
eksperimen

7 Toleran 3. Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran


terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif secara terus menerus dan konsisten.
2. Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif tetapi masih belum konsisten.
1. Sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
No Aspek yang Rubrik
dinilai

Anda mungkin juga menyukai