Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MESIN LISTRIK DC

“Polaritas Generator dan Lilitan Jangkar”

DOSEN PENGAMPU :
Arwadi Sinuraya, M.T

OLEH :

Andi Hilmy Syahir 5163230005

Shabirin Nazri Rajagukguk 5163230039

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun tugas Polaritas generator dan
lilitan jangkar ini.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Motor Listrik DC” semester
genap tahun 2018. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan
dalam menyusun tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud
penulis.

Medan, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Arah Putar Generator
B. Polaritas Generator
C. Lilitan Jangkar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah


energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik

 Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet


ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
 Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari generator, serta
tergantung dari system pengambilan arusnya

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-


kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh arah garis-garis gaya
dan arah putaran jangkar.

Lilitan jangkar berfungsi sebagai tempat terbentuknya ggl imbas. lilitan jangkar terdiri atas
beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan dapat tediri
atas belitan kawat atau belitan batang.

Lilitan Jangkar terbagi menjadi dua yaitu :

1. Lilitan Gelung
2. Lilitan Gelombang

1.2. Tujuan

a. Untuk Mengetahui Arah Generator DC

b. Untuk Mengetahui Polaritas Generator

c. Untuk Mengetahu Bentuk-Bentuk Lilitan Jangkar


BAB II

Pembahasan

A. Arah Putar Generator

Prinsip Kerja Generator DC Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan
kanan. Sepasang magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet F,
kawat penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus garismedan magnet F. Jika kawat
digerakkan ke arah ibu jari,maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan
keempat arah jari tangan

B. POLARITAS TEGANGAN PADA GENERATOR ARUS SEARAH


Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh arah garis-garis
gaya dan arah putaran jangkar. Jika salah satu terbalik maka : pada generator penguat
terpisah tidak mempengaruhi besar tegangan yang dibangkitkan, hanya polaritas tegangan
pada terminal generator terbalik. Lain halnya dengan generator penguat sendiri, walaupun
generator diputar dengan kecepatan nominal, generator tidak menghasilkan tegangan sesuai
yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena arus yang mengalir pada lilitan penguat magnet
menghasilkan garis-garis gaya magnet yang melawan magnet sisa, sehingga walaupun
generator diputar dengan kecepatan nominal, lama kelamaan generator menghasilkan
tegangan yang besar, tetapi tegangan generator akan hilang.
C. Lilitan Jangkar

lilitan jangkar berfungsi sebagai tempat terbentuknya ggl imbas. lilitan jangkar terdiri
atas beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan dapat
tediri atas belitan kawat atau belitan batang.

Lilitan Jangkar terbagi menjadi dua yaitu :

3. Lilitan Gelung

Jika kumparan dihubungkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap kumparan
menggelung kembali ke sisi kumparan berikutnya maka hubungan itu disebut belitan
gelung.Perhatikan Gambar 6.47 Prinsip lilitan gelung.

Y = kisar belitan, yang menyatakan jarak antara lamel permulaan dan lamel berikutnya
melalui kumparan.

YC = kisar komutator, jumlah lamel yang melalui komutator.

Y1, Y2 = kisar bagian.

Y = Y1 + Y2 = 2 · YC
Pada belitan gelung kisar bagian Y2 mundur atau negatif. Tiap kumparan mempunyai satu sisi
benomor ganjil dan satu sisi bernomor genap, karena itu Y1 dan Y2 selamanya harus
merupakan bilangan ganjil.

Kisar bagian Y1 ditetapkan oleh Iebar kumparan, diperkirakan sama dengan jarak kutub-
kutub. Bila lebar kumparan dinyatakan dengan jumlah alur, biasanya dinyatakan dengan kisar
Yg.

Kisar bagian Y1 biasanya dinyatakan dengan sejumlah sisi kumparan yang harus
dilaluisupaya dari sisi yang satu sampai pada sisi berikutnya. Di dalam tiap-tiap alur
dimasukkansisi kumparan 2U dan secara serempak beralih dari lapisan atas ke lapisan bawah,
karena itu: Y1 = 2 · U · Yg + 1

Kisar bagian Y1 menentukkan cara menghubungkan ujung kumparan yang satu dengan
kumparan berikutnya melalui lamel komutator, kisar Y2 biasa disebut juga kisar hubung.
Y2 = 2 · YC – Y1

4. Lilitan Gelung Majemuk


Lilitan gelung majemuk terdiri dari dua belitan gelung tunggal atau lebih yang dililit
secara simetris antara yang satu dengan yang lainnya. Pada lilitan gelung tunggal banyaknya
cabang paralel sama dengan banyaknya jumlah kutub (2p) dari mesin tersebut, sedangkan
pada belitan gelung majemuk yang mempunyai m gelung tunggal, banyaknya cabang paralel
adalah:
a = m.p.
Yc =m
Y2 = 2 . m – Y1
Sedangkan untuk menentukan Y1 sama seperti pada belitan gelung tunggal. Untuk
mendapatkan belitan gelung majemuk tertutup ujung belitan terakhir harus kembali lagi
kelamel permulaan.

5. Lilitan Gelombang
Lilitan Gelombang Tunggal Pada Lilitan gelombang kisar komutator Yc lebih besar
bila dibandingkan dengan Yc pada belitan gelung.
Kisar bagian pada belitan gelombang mempunyai nilai positif (maju).
Pada belitan gelombang tunggal banyaknya sikat yang dibutuhkan hanya dua buah,
tidaktergantung pada jumlah kutubnya.

6. lilitan Gelombang Majemuk


Apabila nilai arus atau tegangan yang diperlukan tidak bisa dipenuhi dengan lilitan
gelung atau gelombang tunggal, maka diatasi dengan lilitan gelombang majemuk. Lilitan
gelombang majemuk terdiri dari dua lilitan gelombang tunggal atau lebih. Tiap-tiap lilitan
gelombang tunggal terdiri dari dua cabang paralel, untuk gelombang majemuk a= 2 . m.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dilihat perbedaan-perbedaan yang terdapat pada
belitan gelung dan gelombang sebagai berikut.
A. Lilitan Gelung :
1. Untuk generator bertegangan rendah, arus besar.
2. Ujung-ujung kumparan disambung pada lamel yang berdekatan.
3. Pada belitan gelung tunggal, arus yang mengalir pada jangkar terbagi sesuai dengan jumlah
kutub.
4. Pada belitan gelung majemuk, arus yang mengalir terbagi sesuai dengan rumusan a= m . p.
5. Sisi kumparan terbagi pada dua bagian, yaitu terletak di hadapan kutub utara dan kutub
selatan.
B. Lilitan Gelombang :
1. Untuk generator bertegangan tinggi, arus rendah.
2. Pada belitan gelombang tunggal ujung-ujung kumparan dihubungkan pada lamel
komutator dengan jarak mendekati 360° listrik.
3. Jumlah cabang paralel pada belitan gelombang tunggal adalah 2 (dua), walaupun jumlah
kutubnya > 2.
4. Pada belitan gelombang tunggal penghantar-penghantar pada masing-masing cabang,
diletakkan terbagi rata pada seluruh permukaan kutub-kutubnya.
5. Belitan gelombang majemuk digunakan jika dengan belitan gelung atau gelombang
tunggal arus atau tegangan yang diperlukan tidak tercapai.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan.
a. Prinsip pembangkitan listrik mengikuti kaidah tangan kanan Flemming, Sepasang
magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet Φ, kawat penghantar di
atas telapak tangan kanan ditembus garis medan mag- net Φ. Jika kawat digerakkan ke arah
ibu jari, maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari
tangan.
b. Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh arah garis-
garis gaya dan arah putaran jangkar. Jika salah satu terbalik maka : pada generator penguat
terpisah tidak mempengaruhi besar tegangan yang dibangkitkan, hanya polaritas tegangan
pada terminal generator terbalik. Lain halnya dengan generator penguat sendiri, walaupun
generator diputar dengan kecepatan nominal, generator tidak menghasilkan tegangan sesuai
yang diharapkan.
c. Lilitan jangkar Generator DC berfungsi sebagai tempat terbentuknya ggl imbas Lilitan
jangkar ada dua jenis, yaitu belitan gelung dan belitan gelombang
a. Jika kumparan menggelung kembali ke sisi kumparan berikutnya maka hubungan itu
disebut belitan gelung.
b. Pada belitan gelombang kisar komutator Yc lebih besar bila dibandingkan dengan Yc pada
belitan gelung

2. Saran
Di dalam penyusunan makalah ini mungkin banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan tambahan atau perbaikin untuk makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai