Deain adalah kerangka bentuk rancangan suatu bangunan sedangkan interior adalah
bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya) berupa tatanan hiasan perabot dan sebagainya di
dalam suatu ruang atau bangunan.
1. Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah
existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail,
perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
2. Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat
mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior,
handycraft, dll.
3. Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan
pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.
1. Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah
existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail,
perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
2. Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat
mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior,
handycraft, dll.
3. Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan
pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.
C..ELEMEN DESAIN
1. Garis
Garis merupakan unsur elementer yang senantiasa muncul dan selalu mempunyai peran dalam
menentukan bentuk–bentuk dari suatu motif hias. Dari ukuran, bentuk serta gerak yang
ditimbulkan, garis dapat berbentuk lurus, lengkung, patah–patah, bergelombang atau zig zag.
Bagaimanapun bentuknya, garis senantiasa mempunyai peranan dalam suatu desain atau motif
hias.- Misalnya penggunaan garis datar (horizontal), garis tegak (vertikal) atau garis yang lainnya,
selain berperan secara visual, garis pun dapat berperan sebagai media pengungkapan perasaan.
• tegak lurus cenderung memebri kesan meninggi, kuat dan tegas; • mendatar dapat membangun
kesan rileks atau istirahat, ketenangan, kedamaian
• lengkung dapat memberikan kesan keagungan dan kelembutan. Sedangakan menurut Sadjiman
garis memiliki beberapa efek antara lain:
• Susunan garis-garis horisontal akan menghasilkan kesan tenang, damai, tetapi pasif
• Susunan garis-garis vertikal menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, tetapi statis, kaku.
• Susunan garis-garis diagonal (kanan/kiri) akan menghasilkan kesan bergerak lari / meluncur,
dinamik,, tetapi tampaktak seimbang.
• Susunan garis-garis zig-zag memberi kesan semangat, gairah, tetapi ada kesan bahaya,
mengerikan.
• Susunan garis-garis lengkung berombak atau lengkung S memberi kesan indah, dinamis, luwes,
lemah gemulai
2.Bidang
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan segala bentuk apapun yang memiliki
dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran,
segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak
beraturan. Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris
memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.Bidang terbagi atas tiga bagian;
Ada 3 bagian bidang ;
Bidang atas merupakan bidang langit-langit yang menjadi unsur pelindung ruang di
dalam arsitektur.
Bidang dinding, bidang dinding vertikal secara visual paling aktif dalam menentukan dan
membatasi ruang.
Bidang dasar, bidang lantai merupakan pendukung kegiatan pengguna di dalam bangunan
5. Cahaya (light)
Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya
sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam
ruangan.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri. Menurut
perletakannya, pencahayaan dibagi menjadi :
Lampu lantai
Lampu dinding
Lampu plafon
General Lighting
General lighting atau pencahayaan umum adalah sistem pencahayaan yang menjadi
sumber penerangan utama.Tujuan menggunakan general lighting adalah menghasilkan
sumber cahaya secara terang dan menyeluruh. Lampu yang digunakan adalah lampu TL
atau downlight. Selain itu, dapat pula digunakan pencahayaan tidak langsung (indirect
lighting). Keunggulan lampu indirect adalah dapat menghasilkan cahaya yang merata tanpa
membuat mata silau dan suasana “hangat” pun lebih terasa dengan tampilan lampu warna
kekuningan.
Task Lighting
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area
dengan tujuan membantu aktivitas tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara
untuk menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.Selain diperuntukkan sebagai
lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana.
Accent Lighting
Accent lighting digunakan untuk menyorot atau memfokuskan pada suatu benda
agar dapat lebi hterlihat.Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya
digunakan untuk menyorot benda seni (artwork) atau menyorot lukisan.Accent lighting
biasanya menggunakan spotlight karena dapat menghasilkan bias cahaya yang kuat dan
menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga dapat digunakan
untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.
Faktor faktor tata cahaya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:
Tematik romantis, digunakan untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan. Hal ini
bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah ataupun
penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu
Tematik rustik/naturalis, digunakan untuk menimbulkan kesan seolah olah seseorang
sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya alami seperti lilin,
lampu templok, obor dengan dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami
Tematik ekshibisi, digunakan untuk memamerkan atau memajang produk atau karya seni
tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan direct lighting dan indirect lighting
Tematik sunlit, dikenal dengan konsep less is more yang menggunakan cahaya buatan
sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam ruangan
Tematik amenities, dihasilkan dari penggabungan penataan suara, cahaya, air, udara,
vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah terhadap kualitas
penataan sebuah ruangan
7. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang. Pola juga dapat disebut sebagai
susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah objek. Motif garis horizontal
akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan kesan ruangan.
8. Tekstur (texture)
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat. Tekstur juga berkaitan
dengan material dan bahan yang digunakan
6. Warna (color)
Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam
ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda beda terhadap
keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah
ruangan. Jenis warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna primer, warna sekunder dan warna
tersier.
Kesan-kesan Warna
MERAH
KUNING
Salah satu warna yang kerap disebut sebagai warna yang fun, riang, atau memberi
inspirasi. Cocok jika jenis warna ini diterapkan sebagai elemen warna pada ruang-ruang
yang membutuhkan energi seperti ruang kerja atau ruang belajar. Namun, tak ada salahnya
jika menggunakan elemen warna kuning pada sebuah ruang keluarga atau ruang tamu.
- sering diasosiasikan dengan perempuan, karena itu warna ini sangat cocok untuk mewarnai
ruangan yang bernuansa feminin. Merah muda yang melambangkan romantisme ini
ternyata dapat dipadukan dengan warna-warna lain sehingga kesannya tidak terlalu lembut,
seperti dipadu-padankan dengan warna hitam atau abu-abu. Penambahan beberapa artwork
yang sesuai dengan tema dan suasana ruangan akan mempercantik ruangan
-
ORANGE
merupakan salah satu warna yang bisa menimbulkan kesan fresh pada sebuah ruangan.
Kombinasi dengan warna putih, ungu, hijau, orange atau coklat semakin menambah kesan
fresh dalam ruangan ini.
HIJAU
memang tidak terlepas dari hijaunya dedaunan. Sesuai dengan dampak yang
ditimbulkannya, warna hijau juga memberi efek yang sama, yaitu kesejukan, kesegaran,
dan kenyamanan. Anda dapat mencoba untuk memadukan warna hijau dengan kuning
gading atau putih agar hunian dapat terlihat segar dan harmonis
BIRU
Dapat menciptakan suasana damai dan tenang. Karakternya memberi kesan dingin
dan menyejukkan. Warna ini kerap digunakan untuk kamar anak laki-laki karena selain
menenangkan, juga dapat memberikan kesan maskulin.
COKLAT
Termasuk ke dalam golongan warna netral dimana identik dengan warna tanah
yang memberikan nuansa hangat, nyaman dan tenang pada ruangan. Warna coklat juga
termasuk warna yang lembut, sehingga mata tidak akan lelah ketika melihat ruangan yang
mempunyai nuansa warna natural yang satu ini.
Tujuan dari warna menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah :
Menciptakan suasana
Menunjukkan kesatuan atau keragaman
Mengungkapkan karakter bahan
Mendefinisikan bentuk
Mempengaruhi proporsi
Mempengaruhi skala
Memberikan kesan berat
D..material
1. Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
a.Kayu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan bimbingan-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Interior Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun
menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Akhir kata, penyusun menyampaikan selamat membaca dan semoga laporan ini dapat
menambah wawasan pembaca sekalian.
Biasa digunakan kayu keras (jati,nangka)daya tahan baik namun tidak tahan serangga dan air
Kesan yang ditimbulkan alami,hangat dan akrab
b.Eternit
Ada yang polos dan bermotif flora maupun geometris untuk plafon rumah tinggal,dan
bangunan umum.cukup keras namun tidak tahan air dan benturan
d.Gypsum
Relatif tahan air dan lembab, dapat menghasilkan macam-macam variasi bentuk.
Dinding:
a. Fungsi Dinding :
Penyekat ruangan, Membentuk bangunan, Penyangga beban struktural, Fungsi dekoratif,
Fungsi akustik.
b. Persyaratan Dinding :
Keras, Kuat, Tidak lentur, Tidak tembus angin atau udara, Kuat menahan beban.
Bahan Dinding :
a.Batu (batu bata,batako,batu kali) biasa disebut tembok paling sesuai digunakan sebagai
dinding structural.
c.Kaca
d.Dinding dari logam
e.Kayu lapis,dll
Lantai
Merupakan segala bahan yang digunakan sebagai alas.Bidang datar yang dijadikan
sebagai alas di dalam ruang.
Fungsi Lantai:
Menunjang fungsi dan kegiatan dalam ruang, Memberi karakter dan memperjelas sifat
ruang, Sebagai isolasi suara
Persyaratan Lantai :
Harus kuat menyangga beban, Tahan terhadap kelembaban dan perembesan air, Harus
mudah dibersihkan
Penggolahan Lantai :
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan bimbingan-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Interior Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun
menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Akhir kata, penyusun menyampaikan selamat membaca dan semoga laporan ini dapat
menambah wawasan pembaca sekalian.
4. KONSEP DESAIN
Konsep desain yang menitikberatkan pada efektifitas dan fungsionalitas. Mewakili gaya hidup
modern yang simpel dan luwes.
Desain tata ruang yang merefleksikan kondisi terkini. Dalam beberapa poin memiliki kesamaan
dengan konsep desain modern.
Merupakan bentuk desain yang aneh dan tidak lazim, serta menggunakan warna metal ataupun
yang berorientasi masa depan.`
Menonjolkan kesan ceria dan juga kesan yang menyenangkan dan sangat cocok bagi yang
menyukai berbagai warna untuk menciptakan kesan yang dinamis serta bisa digabungkan atau
dikombinasikan dengan konsep desain yang lain seperti kintemporer ataupun minimalis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Interior merupakan kondisi atau keadaan pada bangunan atau ruang didalamnya untuk
mendesain interior suatu ruangan berdasarkan teori – teori dan konsep yang ada.sebelum
itu, kita memahami apa itu Desain Interior secara umum dan dasar. Desain interior
adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu
bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study
keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat
menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen
pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang
berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur
yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap,
bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara. Misalkan pada pekerjaan desain
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Perancangan interior tetap perancangan desain inerior mulai dari merencana denah
existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail,
perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat
mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior,
handycraft, dll
Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta
pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll. .prinsip-prinsip dasar dalam mendesain
Terdapat tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :
Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-
elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini
mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen
desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual
seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di
tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu
atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan,
perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga
dapat dijadikan sebagai vocal point.
Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai
dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut
juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
Skala dan Proporsi
Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan
ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan
civitas yang berada di dalam ruangan.
Warna
Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna
yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan
warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan desain interior menurut para ahli.?
2. Apa saja elemen-elemen pembentuk desain interior ?
3. Material apa saja yang digunakan dalam mendesain interior ?
4. Bagaimana cara dan tujuan dalam penerapan desain interior tersebut ?
5. Apa saja konsep-konsep desain dalam interior ?
C. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam perancangan interior secara garis besar yaitu:
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di
dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan
perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan
mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain
interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh karena itu
tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.
1.2 Saran
Dalam penyusunan makalah kami kelompok yakin bahwa makalah ini belum begitu
sempurna untuk itu kami sangat membutuhkan kritik dan masuk dari semua para
pembaca. sekian
DAFTAR PUSTAKA
https://desainrumahkeren.com/desain-rumah/desain-panel-dinding-unik-untuk-ruang-
interior-minimalis.html
http://www.archipidi.net/mengenal-material-dan-finishing-interior/
www.gypsum-smt.blogspot.com
http://arsitekpemuda.blogspot.co.id/2013/03/prinsip-prinsip-desain-dalam-arsitektur.html
https://joshevanews.wordpress.com/2014/10/07/konsep-interior-bergaya-rustic-modern/
http://www.jerihome.com/classic-interior-design/
https://accsoleh.wordpress.com/2014/11/27/sejarah-awal-dan-konsep-desain-rumah-
minimalis/
http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.com/2012/08/konsep-tema-dan-gaya-dalam-
desain.html