NIM : 030880526 PROGRAM STUDI : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
DISKUSI SISTEM SOSIAL 1
1. Definisi Sistem Sosial Sistem sosial berdasarkan etimologi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan sosial. Kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yang berarti suatu hubungan tersusun atas bagian bagian dan merupakan hubungan yang berlangsung diantara satuan – satuan atau komponen – komponen secara teratur. Sedangkan Sosial berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan system idup bersama atau hidup bermasyarakat dari orng atau sekelompok orang yang di dalamnya sudah tercakup struktur, organisasi, nilai – nilai social, dan aspirasi hidup serta cara menggapainya. Sistem Sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur – unsur social yang saling berkaitan serta berhubungan satu sama lain, serta saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini juga termasuk wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dalam suatu masyarakat. Sistem sosial pada dasarnya adalah suatu sistem dari tindakan - tindakan. Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi diantara berbagai individu yang tumbuh dan berkembang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat.
2. Definisi Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan hidup alami, lingkungan hidup buatan dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan antar manusia yang meliputi pola - pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang), yang ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya) serta oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya. Proses terbentuknya lingkungan social budaya berawal dari pola interaksi manusia dengan lingkungan alaminya. Untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan alami tersebut, manusia kemudian menciptakan sebuah lingkungan buatan. Setelah terbentuknya lingkungan buatan tersebut, kemudian munculah sebuah kebudayaan. Manusia kemudian hidup dengan kebudayan yang tercipta tersebut sehingga terbentuk suatu system yang tidak dapat terpisahkan antara lingkungan alami, social, dan budaya dalam kehidupan manusia. Lingkungan social budaya dapat merubah secara drastis lingkungan alami menjadi lingkungan hidup buatan. 3. Lingkungan Sosial Budaya Mengikuti Keberadaan Manusia di Bumi Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi, ini berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak manusia diciptakan. Karena dimanapun manusia berada, manusia pasti berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan alaminya sehingga membentuk suatu lingkungan buatan yang pada akhirnya menghasilkan suatu lingkungan sosial budaya. Lingkungan social budaya ini akan berbeda – beda tergantung pada kelompok manusia itu sendiri serta kondisi lingkungan alaminya. Misalnya lingkungan social budaya manusia yang tinggal di gurun tentu akan sangat berbeda dengan lingkungan social budaya manusia yang tinggal di kutub. Lingkungan social budaya, mulai dari pola interaksi yang tercipta, keseharian, hingga artefak atau hasil kebudayaannya akan selalu mengikuti keberadaan manusia di bumi.
4. Manusia Mempunyai Kedudukan Khusus Terhadap Lingkungannya Dibanding Makhluk Hidup
Lainnya Manusia sebagai makhluk sosial hidup berkelompok dan menghasilkan kebudayaan dalam suatu lingkungan sosial budaya tertentu, ada yang berkelompok membentuk masyarakat dan ada yang tidak, karena tidak setiap kelompok dapat disebut masyarakat. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya. Dan manusia mempunyai kedudukan khusus terhadap lingkungannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya. Dengan kemampuan adaptasinya tinggi, manusia merupakan sentral yang menggeser keseimbangan interaksi sosiosistem dan ekosistem melalui teknologi, organisasi dan budaya. Secara skematik lingkungan sosial budaya sebagai perwujudan kegiatan budaya, teknologi dan organisasi sosial seperti digambarkan berikut ini : Gambar : Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya