NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1
4. Peraturan Daerah No 18 Tahun 2014 Tentang Rumah
Sakit Jiwa
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010
tentang Standar Pelayanan kedokteran
6. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010
tentang persetujuan Tindakan Kedokteran
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010
tentang Rekam Medis
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan pasien
9. SK Gubernur tentang Pengangkatan Direktur Rumah
Sakit Jiwa
MEMUTUSKAN
2
dievaluasi.
KEEMPAT : Apabila ada kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3
Lampiran :
4
c) Setiap asuhan kepada pasien mengacu pada Standar Operasional
Prosedur (SOP), clinical pathway,Pedoman manajemen nyeri, dan
alur pelayanan pasien.
c. Penyelenggaran pelayanan asuhan pasien dilakukan oleh professional
pemberi asuhan (PPA) secara terintegrasi dan terdokumentasi di CPPT
dalam rekam medik.
d. Dokter penanggung jawab pelayanan adalah dokter yang mengevaluasi
seluruh kegiatan pemberian asuhan secara berkala dengan pemberian
notasi oleh DPJP.
e. Dokter penanggung jawab pelayanan memberikan instruksi keputusan
tindakan medik dan rujukan, terdokumentasi dalam rekam medik.
f. Sebelum melakukan tindakan invasive/beresiko maka harus terlebih
dahulu dilakukan asesmen dan permintaan inform consent dari
pasien/keluarga/DPJP.
5
Adanya regulasi pelaksanaan Early warning system (EWS). (PAP 3.1)
Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan Early warning system (EWS). (PAP
3.1)
Ada bukti staf klinis mampu melaksanakan Early warning system (EWS).
(PAP 3.1)
Tersedia pencatatan hasil Early warning system (EWS). (PAP 3.1)
4. Pelayanan Resusitasi
Adanya regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan selama 24
jam setiap hari di seluruh area rumah sakit, serta peralatan medis untuk
resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar terstandar sesuai dengan
kebutuhan populasi pasien. (PAP 3.2)
Di seluruh area rumah sakit bantuan hidup dasar diberikan segera saat dikenali
henti jantung dan paru dan tindak lanjut diberikan kurang dari 5 menit. (PAP
3.2)
Staf diberikan pelatihan pelayanan resusitasi. (PAP 3.2)
6
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien yang lemah dan lanjut usia yang tidak
mandiri menerima asuhan sesuai dengan regulasi. (PAP 3.8)
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien anak dan anak dengan ketergantungan
sesuai dengan regulasi. (PAP 3.8)
Ada bukti pelaksanaan asuhan terhadap populasi pasien dengan resiko
kekerasan dan resiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan resiko bunuh diri
sesuai dengan regulasi. (PAP 3.8)
7. Penyediaan Makanan
Rumah sakit menetapkan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan gizi.
(PAP 4)
Rumah sakit menyediakan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien. (PAP 4)
Ada bukti proses pemesanan makanan pasien sesuai dengan status gizi dan
kebutuhan pasien serta dicatat di dalam rekam medis. (PAP 4)
Makanan disiapkan dan disimpan dengan mengurangi resiko kontaminasi dan
pembusukan. (PAP 4)
Distribusi makanan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan. (PAP
4)
Jika keluarga membawa makanan bagi pasien, maka diberi edukasi tentang
pembatasan diet pasien dan resiko kontaminasi serta pembusukan sesuai
dengan regulasi. (PAP 4)
Makanan yang dibawa keluarga atau orang lain disimpan secara benar untuk
mencegah kontaminasi. (PAP 4)
7
Asuhan gizi terintegrasi mencangkup rencana, pemberian, dan monitor terapi
gizi. (PAP 5)
Evaluasi dan monitoring terapi gizi dicatat di rekam medis pasien. (PAP 5)
9. Pengelolaan Nyeri
Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
(PAP 6)
Pasien nyeri menerima pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan
kebutuhan. (PAP 6)
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang pelayanan untuk mengatasi
nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai pasien, dan
keluarga. (PAP 6)
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang kemungkinan timbulnya nyeri
akibat tindakan yang terencana, prosedur pemeriksaan, dan pilihan yang
tersedia untuk mengatasi nyeri. (PAP 6)
Rumah sakit melaksanakan pelatihan pelayanan mengatasi nyeri untuk staf.
(PAP 6)