Pembangunan 1 Rencana - Kerja - and - Syarat-Syarat PDF
Pembangunan 1 Rencana - Kerja - and - Syarat-Syarat PDF
BAB I
SPESIFIKASI TEKNIS
A. SYARAT-SYARAT TEKNIS
PASAL 01.
PENJELASAN UMUM
2. Persyaratan Teknis Umum ini meliputi persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pekerjaan Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2.
3. Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2 adalah pembangunan
TAHUN TUNGGAL sehingga semua jenis pekerjaan harus menyesuaikan. Semua jenis
pekerjaan harus sesuai dengan RAB dan RKS.
SPESIFIKASI TEKNIS.
1). Pekerjaan persiapan : air kerja, kelengkapan direksi keet, kantor &
gudang, pagar proyek, pembersihan lapangan.
2). Pekerjaan beton struktur : Batu pecah mesin / split, pasir Cor, besi beton. Beton
fc’=20,75 MPa (K-250) ready mix , bekesting/
cetakan beton, vibrator.
4. Kecuali disebut di atas secara khusus dalam dokumen-dokumen, lingkup pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/material
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan.
d. Koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis/Konsultan Pengawas
yang berhubungan dengan pekerjaan .
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan area kerja.
f. Pembuatan shop drawing (gambar pelaksanaan) dan as built drawing
(gambar terlaksana)
REFERENSI
1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia
(NI),Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-
peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan antara lain:
Standar Normalisasi Indonesia SNI 03-1750-1990
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2)
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)
Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia 1974
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)1987
Standard Normalisasi Jerman (D.I.N)
American Concrete Institute (A.C.I)
American Socicty for Testing and Material (ASTM),JIS,AISC
Pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan
struktur tembok bertulang untuk gedung 1983
Pedoman beton 1989 (SKBI-1.4.53.1988)
Tata cara perhitungan Struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-
2002
Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung SNI 03-
1726-2002
Petunjuk perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung (SKBI-2.3.5.3. 1987 UDC :
699.81:624.04)
Peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3(1970)
Persyataran umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
PPI ( Pedoman Perpipaan Indonesia )
BS ( British Standard )
ASME ( American Society of Mechanical Engineer )
FM ( Factory Manual )
NPC ( National Plumbing Codes )
PASAL 02.
TEMPAT PROYEK
Pekerjaan ini dilaksanakan di lokasi Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC)
Tahap-2 Selanjutnya lokasi akan ditunjukkan pada waktu aanwijzing.
PASAL 03.
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN SIPIL
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.4.3. Untuk pekerjaan ini bila diperlukan maka Kontraktor harus menambah jam
kerja/lembur dan menambah jumlah tenaga kerja dikarenakan waktu
yang mendesak, untuk itu kontraktor wajib menyediakan sarana prasarananya yang
memadai bagi semua pihak yang terlibat.
PASAL 04
PEKERJAAN RABAT BETON
PASAL 05.
PEKERJAAN LANTAI SCREED
PASAL 06.
PEKERJAAN BETON
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pela
ksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang
telah disediakan untuk proyek ini.
b. Aggregates.
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam SNI 03-
2847-2002, terdiri dari
1. Pasir beton (aggregat halus).
− Harus mempunyai susunan gradasi yang baik
− Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% berat pasir beton dan
kandungan organiknya harus memenuhi standar yang berlaku.
2. Split / batu pecah mesin atau crushed stone (aggregat kasar)
- Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,0 cm, dan tidak lebih seperempat
dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
- Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat
batas maksimum tersebut 2 cm dengan gradasi baik.
- Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan
batu pecah mesin ( Split ½) .
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan ialah : besi beton ulir/Deform dengan mutu fy = 320 MPa
ex Krakatau Steel, SNI, untuk diameter lebih besar atau sama dengan 12 mm, dan fy
= 240 MPa untuk diameter lebih kecil dari 12 mm bila tidak ada tulangan
ulir dipasaran maka dapat digunakan besi tulangan polos.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari pabrik, juga harus dimintakan certificate dari laboratorium secara
periodik minimal 3 contoh batang untuk tiap – tiap jenis percobaan tarik (stress-strain)
yang diameter sama dengan panjang tidak kurang dari 100 cm untuk setiap 20 ton
besi dan atau untuk setiap pengiriman besi beton ke lokasi proyek.
d. Admixture.
Diijinkan bagi kontraktor menggunakan pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan
mutu beton, bahan tambahan tersebut bisa dari merk setara Sika atau yang setara
untuk beton biasa. Namun sebelumnya Kontraktor diwajibkan mengajukan analisis kimia
serta test, dan juga bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia. Penggunaan harus
sesuai dengan petunjuk teknis pabrik.
b. Penyimpanan Semen.
1. Semen harus didatangkan & disimpan dalam kantung/zak yang utuh. Berat semen
harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengarus cuaca,
berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras jika ada bagian yang
mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan bebas
(tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari 5% berat
semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen
dalam jumlah yang sama dengan syarat bahwa kwalitas beton yang
dihasilkan harus sesuai dengan spesifikasi teknis.
d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan
jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan pengecoran dapat dihindarkan,
juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortarleakage).
e. Pada bagian terendah pada setiap pashe pengecoran dari bekesting kolom, harus
ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
f. Papan bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
g. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar tidak
menggenangi sisi bawah dari bekisting.
i. Pembongkaran Bekesting:
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus yang cukup
untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-
beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh
dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya
terletak pada kontraktor pelaksana, dan perhatian Kontraktor mengenai
pembongkaran cetakan ditujukan ke SNI 03-2847-2002 dalam pasal yang
bersangkutan.
Pembongkaran harus memberi tahu Konsultan Pengawas bila mana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta
persetujuan-nya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Kontraktor
terlepas dari tanggung jawabnya.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang disebut
dalam SNI 03-2847-2002
e. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat,
laporan tersebut harus disyahkan oleh Pengawas lapangan, laporan tersebut
harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm dan maximum
12,5cm.
Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
1. Adukan Beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekesting).
2. Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton.
3. Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3 nya lalu dipadatkan dengan cara
ditusuk2 sebanyak 25 kali dengan besi dia. 16 mm panjang 30 cm dengan
ujungnya yang bulat (seperti peluru).
4. Pengisian selanjutnya dilakukan 1/3 nya dan dengan cara serupa untuk dua
lapisan berikutnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus
masuk dalam satu lapis yang dibawahnya.
5. Setelah penuh selanjutnya diratakan, selanjutnya setelah kira-kira 30 detik
segera cetakan diangkat perlahan-lahan, dan diukur penurunannya (slumpnya).
g. Pengujian sampel beton dalam bentuk kubus / silinder harus dilakukan di laboratorium
yang disetujui oleh pengawas Lapangan.
h. Perawatan sampel kubus / silinder tersebut adalah ditutupi dalam karung basah atau
direndam dalam air, selama minimal 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara
terbuka.
benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus
dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara yang ditentukan dalam SNI
03-2847-2002 dengan biaya ditanggung Kontraktor pelaksana.
j. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
k. Pengangkutan adukan beton dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang baik dan tidak mengakibatkan terjadinya segregasi pada beton.
2.) Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton
Ready Mix yang sudah terkenal/berpengalaman mengenai stabilitas mutunya,
kontinuitas penyediaannya dan mempunyai/mengambil material – material dari
tempat tertentu yang tetap dan bermutu baik.
Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul – betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
3.) Pengguna Jasa/Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang
sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha
– usaha untuk menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah
mengeras atau menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
Penambahan air dan material lainnya ke dalam Beton ready Mix yang
sudah berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan
merusak komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
Untuk mencegah terjadi pengerasan / penggumpalan beton sebelum dicorkan,
maka Kontraktor Pelaksana harus merencanakan secermat mungkin mengenai
Beton Ready Mix harus kapan tiba di Lapangan dan beberapa jumlah volume yang
dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan
macetnya transportasi dari/ke lokasi pengecoran.
5.) Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang disyaratkan, walaupun disupply
oleh perusahaan beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab
sepenuhnya dari kontraktor.
6.) Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 jam, yaitu terhitung sejak
dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/pabrik
sampai selesainya beton ready mix tersebut dituangkan/dicor, tidak
dapat digunakan atau dengan kata lain ditolak. Segala akibat yang ditimbulkan
menjadi beban dan resiko Kontraktor.
PASAL 07.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Campuran
Pasangan bata dalam tanah (pondasi, rollag, dll) 1 Pc : 3 Ps
Pasangan bata selain ketentuan diatas 1 Pc : 5 Ps
Pemasangan batu bata harus benar-benar rapi, rata dan sesuai dengan alur yang
sebenarnya.
Pemasangan batu bata tidak diperbolehkan terjadi siar vertikal yang segaris
keatas untuk menghindari patahan pasangan.
Pemasangan batu bata tidak diperbolehkan menggunakan batu bata potongan,
kecuali tempat-tempat tertentu yang diharuskan memakai batu bata potongan
Sebelum melakukan pemasangan, batu bata harus direndam dengan air sampai
jenuh
Batu bata yang akan dipergunakan untuk pasangan harus memenuhi persyaratan
dalam bahan, atau ditetapkan oleh Pengawas / Direksi Pekerjaan.
b. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu kali yang sudah terpasang dan terkena udara
terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup bagian
atasnya dengan sesuatu yang memadai.
c. Perawatan
Dinding pasangan bata ringan hebel dan pasangan batu kali harus dibasahi terus menerus
selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan.
e. Permukaan dinding yang dihasilkan oleh plesteran dan acian harus benar-benar verikal,
datar, rata, tidak melengkung atau begelombang.
PASAL 08.
PEKERJAAN LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pemasangan lantai homogenous tile baik jenis halus
maupun kasar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini.
2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar, antara
lain:
Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2 15
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
Lantai homogenous tile polished untuk Lantai bangunan gedung
Lantai homogenous tile rustic untuk lantai selasar penghubung ataupun teras, diluar
ruangan
b. Pengendalian Pekerjaan
NI - 2 BS - 970
NI - 3 BS – 1449 (British Standard)
NI - 8 DIN-18515 (Germany Standard)
PBI - 1971
ASTM
c. Bahan-Bahan
1. Jenis bahan homogenous tile kasar diproses pembuatannya di dalam negeri.
2. Compression breaking load : 2,000-2,400 Kg/Cm².
Ultimate tensile strength : 150-200 Kg/Cm²
d. Pelaksanaan
1. Pemasangan Lantai Homogenous tile rustic unpolished
Pemasangan lantai homogenous tile dilakukan setelah pekerjaan plat penghubung
kolom selesai, sebelum pekerjaan tersebut selesai tidak diperbolehkan melakukan
pekerjaan lantai homogenous tile, tanpa seijin dari direksi
Untuk pemasangan homogenous tile diluar bangunan dilakukan dalam kondisi cuaca
kering, perlu disiapkan atap sementara untuk menghindari air hujan
Homogenous tile yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang rusak/gompal,
retak maupun cacat lainnya.
Pekerjaan pemasangan lantai homogenous tile dapat dimulai apabila Penyedia
Jasa telah membawa contoh-contoh dan telah disetujui Pengawas/ Direksi
Pekerjaan
Bidang-bidang yang akan diberi penutup lantai harus sudah betul-betul bersih rata
dan sempurna
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pemasangan lantai dan lapisan dinding Granit natural
stone baik jenis halus maupun kasar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini.
2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar, antara
lain:
Area Plaza
b. Pengendalian Pekerjaan
NI - 2 BS - 970
NI - 3 BS – 1449 (British Standard)
NI - 8 DIN-18515 (Germany Standard)
PBI - 1971
ASTM
c. Bahan-Bahan
1. Jenis bahan Granit natural stone yang dipakai adalah Granit natural stone yang dipahat
dengan motif khusus (majapahit), diproses pembuatannya di dalam negeri.
d. Pelaksanaan
1. Pemasangan Lantai Granit natural stone
Pemasangan lantai Granit natural stone dilakukan setelah pekerjaan atap selesai,
sebelum pekerjaan atap selesai tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan lantai
Granit natural stone, tanpa seijin dari direksi
Untuk pemasangan Granit natural stone diluar bangunan dilakukan dalam kondisi
cuaca kering, perlu disiapkan atap sementara untuk menghindari air hujan
Granit natural stone yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik
bentuk, motif dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang
rusak/gompal, retak maupun cacat lainnya.
Pekerjaan pemasangan lantai Granit natural stone dapat dimulai apabila Penyedia
Jasa telah membawa contoh-contoh dan telah disetujui Pengawas/ Direksi
Pekerjaan
Bidang-bidang yang akan diberi penutup lantai harus sudah betul-betul bersih rata
dan sempurna
Untuk lantai yang akan dipasang diatas tanah, terlebih dahulu dihamparkan lapisan
pasir yang dipadatkan dengan disiram air sampai mencapai ketebalan sesuai
gambar rencana.
Kemudian dipasang lantai kerja campuran adukan beton K-125 atau campuran dan
ketebalan sesuai gambar rencana dan difinish dengan pukulan sapu lidi, agar
permukaan tidak licin
Bila terdapat kekurang sempurnaan konstruksi yang berada di bawah lantai, maka
Penyedia Jasa wajib menyempurnakannya. Apabila terdapat cacat atau kurang
baik yang diakibatkan kurang sempurnanya konstruksi-konstruksi yang berada di
bawah lantai maka Penyedia Jasa harus membongkar dan memperbaikinya
dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Pemasangan Granit natural stone menunggu setelah pekerjan cor plat lantai/ lantai
kerja betul-betul siap, barulah Granit natural stone bisa dipasang
PASAL 09.
PEKERJAAN PENGECATAN
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya.
Juga filler plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk
masing-masing lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan pengering
atau bahan-bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat yang
bersangkutan.
c. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah
atau bocor dan mendapat persetujuan Pengawas. Kontraktor pelaksana utama
bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan
persetujuan Perencana/Pengawas.
Setelah kontrak ditanda tangani, kontraktor pelaksana harus secepat-nya, tapi tidak kurang
dari 1 (satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan- bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada
Pemberi Tugas. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
Semua warna harus dipilih Perencana, Tim Teknis dan Kontraktor pelaksana harus
mengadakan contoh warna-warna yang disetujui, paling lambat diajukan satu (1) bulan
sebelum dikerjakan.
PASAL 10.
PEKERJAAN KOSEN, PINTU, JENDELA DLL
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga-kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan pintu
rangka kayu seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada pintu kayu interior seperti yang tertera dalam
gambar.
2. Pengendalian Pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan standard dalam :
NI - 3 - 1970
NI - 5 - 1961
SII- 0404 - 80.
Persyaratan teknis ini dan gambar-gambar.
4. Pelaksanaan
Kontraktor harus melakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan dan
melaporkan kelainan yang terjadi kepada Manajemen Konstruksi agar mendapat
persetujuan sebelum pemasangan.
Semua sambungan siku untuk rangka pintu harus tetap terjamin kekuatan dan
kerapihannya.
Bila daun pintu diperlukan finishing dengan cat, maka pengecatan daun pintu harus
dilakukan dengan cat semprot (melamin) seperti yang diuraikan dalam persyaratan
teknis pekerjaan cat.
Daun pintu panil setelah dipasang harus sesuai bentuk dalam gambar, rata, tidak
bergelombang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
a. Pekerjaan Kaca
1. Lingkup Pekerjaan
Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca pada tempat-tempat
seperti dalam gambar-gambar, meliputi partisi kaca, atap kaca, pintu kaca, cermin.
2. Pengendalian Pekerjaan
NI - 3 - 1970, SII dan ASTM.
3. Bahan-Bahan
Tinted Float Glass – Panasap tebal tebal 6 mm dan 8 mm atau sesuai gambar Ex.
Asahimas digunakan pada pintu, lokasi sesuai skedul / gambar.
Clear Glass, tebal 6 mm dan 8 mm untuk tempat-tempat sesuai dengan gambar
pelaksanaan ex ASAHIMAS atau setara.
Clear Tempered Glass, tebal 12 mm (MAGITEMP) untuk pintu entrance atau pintu
kaca otomatis atau yang dipasang pada tempat-tempat sesuai dengan gambar
pelaksanaan proses tempered.
Kaca Safety Laminated, tebal kaca 12 mm (1 lapis terdiri dari 6 mm clear glass
dan 1 lapis kaca Stopsol super silver green tebal 6 mm dan PVB 0,76 mm
interlayer), rangka aluminium dengan internal gutter system, proses. Lokasi canopy
atau yang sesuai gambar.
Kaca Reflective, Stopsol super silver green tebal 8 mm, lokasi sesuai gambar, ex
ASAHIMAS atau setara.
Toleransi ketebalan maksimum kaca yang diizinkan adalah 3%.
4. Pelaksanaan
Kontraktor harus memberikan contoh kaca kepada Manajemen Konstruksi untuk
persetujuannya. Kecuali dinyatakan lain oleh Manajemen Konstruksi, kaca-kaca
didatangkan ke lapangan pekerjaan sudah dalam keadaan siap pasang. (cut to
size).
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari
lubang-lubang/bukaan-bukaan kosen yang bersangkutan, sehingga perubahan
ukuran kaca di lapangan yang harus dibuat, karena tidak dilakukannya pengukuran
terlebih dahulu, menjadi tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya.
Tepi kaca harus diberi sealant kwalitas terbaik (lihat Bab Pekerjaan Sealant) dan
disetujui oleh Manajemen Konstruksi untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi.
Pemasangan harus bersih, rapi dan tidak terjadi kebocoran.
Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyai
pengalaman dan keahlian khusus dalam pekerjaan ini.
Bahan kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan
yang mungkin terjadi serta diberi tanda agar mudah diketahui.
2. Pengendalian Pekerjaan
Semua alat perlengkapan pintu yang akan dipakai harus sesuai dengan
persyaratan NI - 3 - 1970 pasal 48, PUBI - 1982 pasal 88 serta instruksi pabrik /
produsen.
Kontraktor menyerahkan daftar penggunaan kunci door closer, stopper dan
lain-lain, merk dan brosur sesuai spesifikasi teknis ini untuk persetujuan Manajemen
Konstruksi.
Kualitas pekerjaan :
a. Seluruh penggantung/kunci dari tiap tipe harus berasal dari satu
merek/pabrik/sama warna dan kualitas finishingnya.
b. Kontraktor harus memeriksa kembali seluruh denah/tata letak dan daftar pintu
dan menggunakan bagian ini sebagai acuan penyusunan kebutuhan kunci.
c. Kunci & penggantung disediakan lengkap dengan plat, baut, sekrup dan
segala perlengkapan sedapat mungkin sekrup tidak terlihat dari bagian luar.
Pengiriman
Setiap jenis dipisahkan dengan tanda pengenal yang jelas, dan dijaga terhadap
keamanan dan kemungkinan kerusakan.
Garansi
a. Garansi pabrik diberikan atas kerusakan sistem & pembuatan 10 tahun setelah
selesai proyek
b. Type-type yang dipergunakan harus mendapat rekomendasi pabrik bahwa
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
a. Bahan anti karat stainless steel, terutama untuk yang terkena udara luar.
b. Ball bearing: pintu dengan door closer & pintu dengan lebar lebih dari 1000
mm tanpa door closer.
c. Plain bearing: pintu sampai dengan lebar 1000 mm tanpa door closer.
d. Jumlah engsel :
Tinggi sampai dengan 1650 mm : satu pasang
Tinggi lebih dari 2500 mm : tambah satu pasang setiap tambahan 800 mm
e. Ukuran engsel :
Pintu lebar sampai 1000 mm : 72x100x2,4 mm
Kunci
Cylinder :
4. Pelaksanaan
Engsel
a. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu.
b. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm dari permukaan lantai.
2. Bahan-bahan.
Semua pintu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :
- Lockcase : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Cylinder : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Handle : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Back Plate : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Engsel (Butt Hinges) : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Handle pengunci daun jendela kaca : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
- Wind warb : sekualitas Dorma,Discon,Epco,Kent
3. Persyaratan Bahan.
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi Teknis Bila terjadi perubahan atau penggantian "hardware"
akibat dari pemilihan merk, kontraktor pelaksana wajib melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
d. Kontraktor pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2 26
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
secara lengkap didalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan standard spesifikasi
pabrik.
e. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas /
Perencana dan Tim Teknis.
4. Contoh-contoh.
a. Setelah pekerjaan diberikan kontraktor pelaksana harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Tim Teknis seperti daftar
perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama barang,
Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan berikut data mengenai kekuatan
engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat alumunium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel kesetiap anak kunci.
5. Pekerjaan Engsel.
Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel sekualitas MULLER, warna
Bronze, dipasang sekurang-kurangnya 4 buah untuk setiap daun dengan menggunakan
sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel, jumlah engsel yang
dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 kg.
6. Contoh-contoh.
a. Setelah pekerjaan diberikan kontraktor pelaksana harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk meminta persetujuan Direksi
Lapangan seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
a. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama barang,
Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan berikut data mengenai kekuatan
engsel, kekuatan ayun dan lain-lain
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat alumunium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel kesetiap anak kunci
7. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah
dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
c. Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai.
d. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas, apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor pelaksana wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
b. B a h a n :
Kaca harus standard dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik - bintik / noda-noda
lainnya.
PASAL 11.
PEKERJAAN ALUMINIUM EXTERIOR DAN KACA
11.2. Bahan-bahan
a. Alumunium
Produksi dalam negeri yang baik sekualitas YKK (sesuai SII).
b. Extrusi 0695-82 dan SII jendela 0649-82).
c. Alloy 6063 T.5/Billet yang digunakan harus asli tidak terbuat dari bahan-bahan sisa
(Scrap).
d. Finished permukaan powder coating (Poliester grade) produk setara duratec minimal 12
micron.
e. Warna ditentukan kemudian.
Jenis extrusi.
PASAL 12.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITAIR
12.3. Pemasangan.
a. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-tempat yang
sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur baut yang sesuai.
PASAL 13
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Umum
a. Dalam pekerjaan ini Kontraktor harus mempunyai PAS INSTALATUR PLN kategori yang
sesuai dengan macam pekerjaannya dan masih berlaku pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
b. Peralatan/bahan yang akan dipasang harus memenuhi persyaratan pengujian yaitu
pabrik dan pengujian pada instalasi yang bersangkutan (Lembaga Masalah Kelistrikan -
PLN).
c. Setelah pemasangan sistem selesai, Kontraktor wajib mengadakan
pengetahuan/percobaan untuk menunjukkan bahwa sistem dipasang dengan benar,
memenuhi persyaratan dan bekerja dengan baik, untuk mendapatkan rekomendasi dari
PLN.
d. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang baik dan memuaskan, maka
persyaratan/pemasangan dan pengetesan instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL dan
standard PLN (SPLN). Standard-standard negara lain yang digunakan sebagai
pelengkap adalah : IEC, VDE, BS, JIS dll.
e. Kontraktor wajib mengadakan setting pada Circuit Breaker sehingga sistem akan
bekerja dengan baik.
2. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi listrik penerangan ini, meliputi :
Secara Umum Sumber Instalai Listrik diambil dari Instalai TR Eksisting yang sudah ada atau
dari Panel-panel Penerangan Jalan Umum yang sudah tersedia.
3. Ketentuan-Ketentuan Teknis
a. Instalasi Penerangan Umum
- Umum
Yang dimaksud dengan instalasi penerangan disini adalah semua instalasi yang
keluar dari Panel Penerangan, termasuk kabel, pipa-pipa conduit, peralatan-
peralatan bantunya.
a. Kabel instalasi yang digunakan adalah jenis NYFGbY / kabel tanah yang
berpenampang minimal 4 mm2 didalam pipa GIP pelindung yang ditanam
sedalam minimal 80 cm.
b. Terminal Box dan sebagainya harus terbuat dari bahan yang sama dengan
pipanya dan buatan pabrik.
c. Standar Kualitas
Standar kualitas Kabel yang digunakan adalah Supreme, Kabelindo, Kabelmetal
atau Tranka (4 Besar)
- Komponen-komponen Armature
a. Lampu T5 LED 20 W.
e. Capacitor.
f. Starter.
4. Pemasangan
a. Pemasangan Armature
A. Lampu Taman/ Sorot
5. Pengujian
a. Seluruh Instalasi setelah selesai dipasang harus diuji untuk mengetahui apakah kerjanya
sempurna, dalam segala hal memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam gambar-
gambar rencana, spesifikasi dan peraturan-peraturan yang berlaku.
b. Pengujian Instalasi gedung harus dilaksanakan untuk kabel instalasi yaitu :
- Test isolasi.
- Test kontinuitas.
c. Pengujian dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, mengikuti PUIL dan SPLN.
6. Lain-Lain
a. Peralatan-peralatan tambahan yang di perlukan, walaupun tidak digambarkan pada
gambar perencanaan atau tidak disebutkan dalam spesifikasi ini, harus disediakan oleh
Kontraktor sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung
jawabkan tanpa tambahan biaya.
b. Kontraktor diharuskan mengurus ijin-ijin yang diperlukan untuk beroprasinya instalasi
listrik ini.
PASAL 14
PEKERJAAN ELEKTRIKAL GEDUNG
A.1. Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan SII
dan SPLN. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai mengenai
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan
penampang 16mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak
boleh memakai dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian
remote control.
- Untuk kabel distribusi dan kabel penerangan luar dengan menggunakan kabel
NYFGBY atau NYY didalam konduit PVC class 10 K/VP atau BSP medium class
dengan ukuran sesuai gambar.
- Kabel dari merk sesuai daftar merk.
A.2. Splice/Pencabangan
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain- lain seperti karet, PVC, asbes,
gelas, tape sintetis, resin, splice case compostion dan lain-lain harus dari type yang
disetujui untuk : penggunaan, lokasi, tegangan dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau
manufacturer.
a. Saklar-saklar dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10A/13A, 250 V pada
umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak
ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada
tembok ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain
oleh Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas.Sakelar-sakelar tersebut harus
dipasang dalam kotak- kotak dan ring setelannya yang standard dilengkapi
dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak- kotak yang bersekatan.
b. Kotak Kontak adalah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating
13A,250 V AC. Semua pasangan kotak kontak dengan tegangan kerja 220 V AC
harus diberi saluran ketanah(grounding). kotak kontak harus dipasang rata
dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah
selesai, atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
a. Umum
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari
bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan
baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus
menyediakan contoh- contoh dari semua fixtures yang akan dipasang kepada
Perencana/Direksi untuk disetujui. Seluruh peralatan fixtures penerangan beserta
armature adalah kwalitas Phillips atau setara.
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel- kabel untuk "fixture" harus ditutup
asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2,
kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin
ada abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature
kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/perencanaan
fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan
penggantungan, dan harus terus-menerus mulai kotak sambung ke terminal-terminal
khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan
dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
c. Lampu-lampu.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Untuk lampu Pijar memakai lampu holder dan base type
Edison Screw. Untuk lampu holder type Edison Screw kabel netral tidak boleh
dihubungkan ke center control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent harus
dari jenis day light. Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan
perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan capasitor. Dalam spesifikasi ini
besarnya microfard dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan
karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-
kurangnya 0,90.
a. Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimal 2,0 mm, atau
dibuat dari bahan lain seperti polyester atau kabelite. Kabinet untuk "panel board"
mempunyai ukuran yang proposional seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang
besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan
sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/rangka panel harus digrounding/ ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-
cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta
tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "Trought Feeder" harus diatur sedemikian
sehingga saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel
board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci- kunci. Untuk satu kabinet harus
dilengkapi dengan kunci-kunci, dengan sistim MASTER KEY.
Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2 37
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
b. Finishing.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Direksi. Semua
kabinet dari pintu- pintu untuk panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan
cara "Galvanized plating" atau dengan "zink chromate primer". Selain yang
tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
b.2. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadnium plating tak perlu dicat
kalau seluruhnya terendam, kalau dipakai zink chromate primer harus dicat
dengan cat bakar.
c. Pasangan Kabel.
Pasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan
mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel. Maka bila
dibutuhkan alas/ pondasi/penumpu/penggantung maka Pemborong harus
menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
d. Panel-panel Distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain.
Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan,
dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel
distribusi utama dari jenis in door type tersebut dari plat baja (metal clad). Konstruksi
harus terbuat dari rangka baja struktur yang baku, yang dapat mempertahankan
strukturnya oleh stres mekanis pada waktu hubung singkat, rangka ini secara plat-plat
penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi
kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang
bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE untuk peralatan yang
tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna
terhadap kemungkinan-kemungkinan percikan air. Semua material dan tombol
transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan pada satu papan panel yang
berengsel yang tersembunyi.
e. Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama, pada
pintu pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama
pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama
harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang
tersambung padanya. Keterangan mengenai ini harus diajukan dalam shop
drawings.
f.Bus-Bar/Rel.
Bus bar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran PUIL 2000. Semua busbar/rel harus dicat, dipegang oleh beban
isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat
dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL 2000. Cat-cat
tersebut harus tahan sampai temperatur 75C. Busbar disusun dan dipegang oleh
isolator dengan baik untuk sistim 3 phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar.
Pembangunan Banda Aceh Madani Education Center (BMEC) Tahap-2 38
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan sebuah
bus pembumian yang selanjutnya di klem dengan kuat pada frem dan panel dan
dilengkapi dengan klem untuk pembumian dari peralatan yang perlu di bumikan (5
bar). Gambar- Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) harus menunjukkan
ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang
panel dan harus disediakan cara untuk penyambungan dikemudian hari.
g. Relay Kontaktor/kontaktor.
Relay kontaktor/kontaktor yang dipasang type normaly open dengan jenis long life
Rating kontaktor sesuai dengan beban yang tersambung pada kontaktor tersebut.
Kontaktor harus dilengkapi dengan proteksi beban lebih.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup dengan
menggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang divertikal
(atau stainless) dengan ring tembaga.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-
meter adalah dari type "Moving Iron Vane Type" khusus untuk panel, dengan scale
sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144
mm atau 96 x 96 mm, dengan skala lineir dan ketelitian 1,5 %. Posisi dari saklar
putar untuk voltameter (voltameter selector switch) harus ditandai dengan jelas.
k. Transfomator Arus.
Trafo arus adalah dari type oli, dalam ruangan type jendela dengan perbandingan
kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai dengan standard-
standard VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat menahan gaya-gaya mekanis.
Pada waktu terjadi hubungan singkat 100 KA, trafo arus untuk ampere meter juga
boleh dipergunakan bersamaan dengan KWH meter asalkan ketelitiannya masih
baik. Bila tidak baik maka harus dipergunakan trafo arus khusus.
l. Kabel-kabel Pengontrol.
Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type draw out type tanpa
minyak dengan sikring pembatas arus, pemutus daya dengan rumah tuangan
(moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan pemutus sikring. Arus
kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai dengan sikring berkapasitas interupsi
50 KA, minimum pemutus sikring harus dari type membuka dan menutup dengan
cepat.
o. Pilot Lamp.
- Untuk menyatakan sistim telah dijalankan dengan push button atau dengan
saklar, ataupun dengan "Time Switch", menyatakan sistim on : warna merah.
B. MOTOR LISTRIK
Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi proteksi, isolasi,
pengaman, cara operasi, pemasangan dan lain-lain.
C. PERALATAN LISTRIK
a. Circuit Breaker
b. Power Contactor
c. Moulded Case Circuit Breaker
d. Trafo Arus dan Trafo Tegangan
e. Three Phasa Fuse Load Break Switch
f. Rotary Switch
g. On - Off Knife Switch
h. Fuse dan base/frame diaged fuse
i. HRC fuse dan fuse holder
j. Ampere meter
k. Volt meter
l. KWH meter
m. Lampu indikator
n. Push button
o. Miniatur circuit breaker
p. Relay-relay
q. Dan lain-lain.
Harus memenuhi standarisasi/spesifikasi teknis PUIL, SPLN dan pabrik.
a. Sakelar
Rocker mekanisme, modular, grid sistem Rating 10 A, 220 Volt AC Type : Switch dan
two way switch, push- push, flush, segi empat.
Plate : Modul-White.
Bentuk : Persegi/Modul-White.
Housing : bahan plat besi 0,8 mm, pembuatan harus dengan mesin, peralatan
lampu built in.
Reflektor : bahan plat besi 0,8 mm.
Semua komponen listrik berada didalam rumahan/housing (built in) lengkap
dengan reflektor.
Memakai twin lamp holder yang merupakan kesatuan dari 2 buah lampu TL.
Pemasangan terbenam dalam ceiling maupun di luar ceiling.
Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar
dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada
didalamnya.
Rumahan dan reflektor harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada
waktu memerlukan perbaikan. Seluruh rumahan dan reflektor harus dilapisi
dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih.
Catatan : untuk Continous lamp, harus koordinasi dengan ceiling plan lay-out.
b. Armature
Housing : bahan plat besi 0,7 mm, pembuatan harus dengan mesin, peralatan
lampu built in.
Semua komponen listrik berada didalam rumahan /housing (built in).
Pemasangan pada konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat
sedemikian rupa agar dapat dibuka / dilepas untuk perbaikan / penggantian -
komponen yang berada didalamnya. Rumahan harus dilengkapi dengan
sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan perbaikan.Seluruh rumahan
harus dilapisi dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih.
Pengecatan dengan cara "stove enamelled/bake enamelled" (cat bakar). Seluruh
armature harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan.
Merk : Sesuai daftar merk.
c. Ballast.
Ballast harus leak proof, mempunyai temperatur kerja rendah, noise less, ballast
dengan rumahan dari bahan polyester. Untuk lampu TL dengan dua lampu
disususn/digunakan "twin lamp ballast" duc ballast (anti stroboscopic).Rated
tegangan 220 volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak lepas dari:
e. Starter.
Starter untuk lampu fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high quality white
polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu TL.
Lampu : PL/SL
Bahan :vandal-resistant glass fibre reinforced polyester with non-corrosive finish. Tiang
lampu dari jenis pipa galvanis.
Sistim : Maintained.
Waktu : 2 jam.
E.1. Pekerjaan yang harus diselesaikan adalah meliputi penyediaan material lengkap
dan pemasangan instalasi penangkal petir pada site plan. Type penangkal petir
adalah Non Konventional.
E.2. Bahan-bahan.
b. Pemborong harus membuat lay-out dari peralatan dan menentukan dengan tepat
koordinat-koordinat sesuai dengan gambar kerja dan keadaan yang sebenarnya
dilapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.
- Apabila ada perselisihan paham antara Pemborong maka keputusan akhir ada
pada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
d. Peralatan sesuai ketentuan pabrik dan berilah Direksi ketentuan cara tersebut
sehingga merupakan bagian dari spesifikasi ini.
e. Semua bahan instalasi dan bahan peralatan sebelum dibeli atau dipesan atau
masuk keproyek harus mendapat persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.
a. Peralatan.
b. Kabel-kabel Feeder.
- Kabel feeder terpasang rapih pada rak kabel diruang trafo dan tanpa
perlindungan pipa.
c1. Pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan sloof, kolom, balok,
plat.
c3. Besi angkur harus diikat kesisi tulangan Konstruksi corcoran supaya terpasang
dengan kuat.
d1. Kedalaman dan besarnya penggalian harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk tiap item pekerjaan menurut RKS.
d2. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel, saluran got dan lain-lain harus
membuat gambar detail dan cara penyelesaiannya yang baik untuk semua
pihak.
d4. Setelah selesai pemasangan kabel, galian tersebut harus diurug kembali.
d5. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil kerja pihak lain ini harus
diperbaiki kembali oleh Pemborong Transformator dengan tanggung jawab
biayanya.
PASAL 15.
PEKERJAAN ATAP DAN RANGKA ATAP
a. Pemasangan rangka kuda-kuda baja sesuai gambar dan ketentuan. Bentuk dan
ukuran panjang baja disesuaikan dengan gambar rencana. Sambungan yang
digunakan pada rangka baja menggunakan baut sesuai gambar rencana. Pemasangan
rangka kuda-kuda di titik yang telah ditentukan atau sesuai gambar.
b. Setelah kuda-kuda terpasang, letakkan gording baja dan usuk yang dibuat dari baja
ringan sesuai gambar.
c. Setelah rangka atap baja terpasang sesuai dengan gambar rencana baik bahan
maupun pelaksanaannya, maka pekerjaan berikutnya adalah pemasangan penutup
atapnya. Untuk pekerjaan ini, penutup atap berupa sesuai dengan gambar. Genteng yang
akan dipasang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengawas/direksi.
1. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap, rangka baja berat, dan
lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini: Pekerjaan konstruksi,
atap, pekerjaan kerangka baja untuk gording, pekerjaan talang, pekerjaan
listplank beton, pekerjaan listrik dan penangkal petir.
b. Bahan-bahan.
1. Bahan rangka baja: gording menggunakan Profil Canal/Pipa Galvanis
sesuai gambar, sedang listplank, nock masing- masing dengan ukuran sesuai
gambar.
2. Bubungan atap dari bahan yang sama satu produksi Bubungan
atap/ pertemuan-pertemuan lainnya, harus khusus dari produksi yang
sama dengan atapnya, begitupun warnanya.
2. Penutup Listplank
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup listplank dari GRC yang dilapis dengan
cat.
b. Bahan penutup listplank.
1. Permukaan terdiri dari permukaan halus dan bagian lainnya kasar serta
tidak boleh terdapat retak atau cacat bawaan lainnya.
2. Harus menggunakan mutu bahan yang baik dan teliti cara pelaksanaan
biar tidak keropos.
c. Pemasangan Listplank
1. Dipasang tegak (vertikal) pada rangka penyangga listplank dengan
konsol- konsol beton yang sesuai didalam jumlah yang cukup untuk
menyangga berat, sisi permu-kaan yang halus diletakkan dibagian luar
2. Bidang permukaan listplank harus tampak lurus dan rata.
3. Pertemuan antara dua sudut harus siku tidak boleh terdapat celah dan
retak dengan bahan grounting.
PASAL 16.
PENUTUP
a. Sehubungan dengan adanya Bab ini dan pasal demi pasal dalam spesifikasi, maka
Kontraktor wajib untuk mempelajari dan memahami gambar / bestek, daftar kwantitas
barang serta dokumen lelang lainnya agar dapat memberikan penawaran yang baik
dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Lampiran dan gambar-gambar yang termasuk lingkup pekerjaan ini, tapi belum masuk
dalam uraian ini, adalah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
dokumen ini, dan harus diikuti / dilaksanakan oleh kontraktor sebagai bagian dari
penawarannya, agar diperoleh penyelesaian pekerjaan yang baik dan memenuhi
persyaratan.