Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

ANALISA BISNIS

NAMA : AGUNG PRASETYO

NIM : 2015020002

JURUSAN : EKONOMI MANAJEMEN A1 ( SEMESTER 5)

UNIVERSITAS ISLAM BATIK

SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Menjawab pertanyaan, mengapa harus bisnis ?, maka kata kunci yang tepat adalah "uang", semua
orang butuh uang. Di dunia nyata tempat kita hidup uang adalah benda sakti yang diperebutkan dan
dicari-cari.
Tentu saja, sebagai manusia yang bermoral dan makhluk yang beragama, maka rambu-rambu untuk
mencari uang telah ditentukan. Tidak boleh mencari selain yang halal. Maka dari itu, jalan yang mesti
ditempuh adalah bekerja, berbisnis.
Hingga hari ini, lowongan pekerjaan di negeri kita Indonesia senantiasa dipenuhi oleh pelamar-
pelamar yang jumlahnya sangat besar. Padahal, kesempatan untuk diterima sangat terbatas. Yang pada
akhirnya, sebagian besar para pelamar kembali dengan tangan kosong dan akhirnya menyandang predikat
sebagai pengangguran.
Dari pada tidak punya uang, berstatus pengangguran, sampah masyarakat, maka tidak ada salahnya
mencoba menggeluti dunia bisnis. Dunia yang begitu indah dan penuh dengan tantangan yang menarik.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Memahami serta mengetahui tentang berbisnis.
2. Menambah wawasan kita tentang pentingnya berbisnis.
3. Mengetahui tata cara tentang proses bagaimana berbisnis dengan baik.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pembahasan makalah ini hanya meliputi Sumber Penghasilan,Pengangguran
Terdidik,,Fenomena Angkatan Kerja,,Bagaimana Untuk Memulai Menjadi Pengusaha ,Kiat Sukses
Berbisnis ,Bagaimana Menghadapi Pesaing

1.4 Sistematika Penulisan


Sebelum saya jelaskan tentang berbisnis ada baiknya jika saya jelaskan terlebih dahulu tentang
sistematika penulisan makalah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang gambaran umum tentang pentingnya berbinis, maksud dan tujuan dari
Makalah, ruang lingkup pembahasan makalah, dan sistematika pembahasan makalah.

BAB II ANALISA BERBISNIS


Menjelaskan tentang gambaran umum berbisnis, tinjauan masalah yang berisi tentang masalah
berbisnis, dan cara pemecahan masalah.

BAB III PENUTUP


Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

BAB II
ANALISA BISNIS

2.1 Umum
Sebagian besar pelajar yang pernah saya temui selalu 'menyambungkan' pilihan jurusan kuliahnya
dengan pilihan karir dan profesinya. Hal ini memang tidak salah, tapi jika mereka memilih jurusan kuliah
dengan pertimbangan akan mendapat gaji yang besar ketika telah lulus dan bekerja pada wilayah karir
yang sesuai dengan basis jurusannya tersebut. Tujuan utama kita kuliah sebenarnya studi, bukan siap-siap
diri buat dapat gaji. Meski uang menggiurkan, bakat dan minat diri haruslah tetap dijadikan refensi utama
dalam penentuan jurusan.
Kalau khawatir dengan nasib masa depan, sehingga harus mengorbankan bakat dan minat
sebenarnya. Saya punya solusinya. Berbisnislah! Karena semua orang dengan basis jurusan apapun pasti
bisa melakukannya. Ialah salah satu alternatif cita-cita masa depan kita.
Ada beberapa alasan mengapa kita harus mempertimbangkan berbisnis sebagai cita-cita masa depan
anda.

1. Wilayah Peluang yang Begitu Luas


Ketika lowongan pekerjaan telah semakin sedikit, sebaliknya peluang bisnis justru tetap terbuka dengan
seluas-luasnya, bahkan hampir tidak terbatas. Karena pada dasarnya berbisnis adalah usaha memenuhi
kebetuhan orang lain dan orang lain menggantinya dengan sejumlah uang. Sehingga terlihat jelas adanya
asas saling tolong menolong dalam berbisnis. Makanya, saya seringkali kesal ketika ada pebisnis yang
justru memiliki sifat serakah dan hanya mementingkan keuntungan pribadi. Pebisnis seperti itu telah
mengkhianati esensi dari bisnis itu sendiri.

Dalam konsepsi Islam, pintu rezeki dari berbisnis pun dikatakan memiliki 19 pintu dari 20 pintu yang ada.
Jelas konsepsi ini pun mampu kita universalitaskan, seperti konsepsi-konsepsi Islam lainnya (Tentunya
selain Aqidah dan Ibadah). Mungkin kalau kita simpulkan: Jika ingin kaya, maka bisnislah jalannya!
2. Waktu Kerja yang Bisa Diatur
Saya sering mendengar, katanya pegawai dan orang bergaji lainnya seringkali kesal. Karena waktu kerja
yang telah mereka curahkan tidak sebanding dengan gaji yang mereka dapatkan. Bahkan ujung-ujungnya
mereka seringkali stress. Tapi yang paling parah adalah ketika waktu kerja yang telah mengikat itu
mematikan kreativitas dan kompetensi diri hasil dari hobi yang dulu sering kita lakukan.

Di sisi lain, bisnis justru hadir dengan waktu kerja yang bisa diatur. Karena dalam bisnis yang dihargai
bukanlah skill kita, tapi ide dan inovasi kita. Kita punya ide, kita organisasikan, hingga akhirnya kita
implementasikan.

3. Bebas Dipilih Oleh Siapa pun


Jika pekerjaan pegawai atau orang bergaji lainnya biasanya mensyaratkan basis jurusan tertentu, maka
bisnis justru sebaliknya. Semua orang bebas menjadi pebisnis. Siapu pun ia. Karena berbagai skill yang
dibutuhkan dalam bisnis biasanya mampu kita kuasai hanya dengan membaca buku atau bahkan learning
by doing. Karena sifatnya memang lebih praktikal dibanding teoritis. Salah satu pelajaran wajib yang tidak
akan pernah dilewati oleh setiap pebisnis: KEGAGALAN. Karena dengan gagal, kita akan tahu mana yang
benar.

4. Tak Lekang Oleh Zaman


Ketika banyak profesi yang naik turun tingkat kebutuhannya di masyarakat, bisnis hadir dengan segala
kefleksibelitasannya. Bisnis tak lekang oleh zaman. Lihat saja! ketika zaman berubah menjadi zaman
informasi terlebih dengan adanya internet. Bisnis menyesuaikan dirinya dan lahirlah bisnis online. Sungguh
tak ada habisnya peluang untuk berbisnis di dunia ini.

Tapi ingat! Esensi bisnis tidak hanya untuk memperkaya diri, tetapi juga untuk memakmurkan orang lain.
Oleh karena itu, uang yang kita dapat harus terus kita alirkan tentunya dalam kegiatan yang positif.
Bantulah orang lain! Karena kebaikan anda pasti kembali pada diri anda sendiri. Apapun bentuknya.

Jangan ragu lagi! Jutaan peluang bisnis telah menanti kita untuk segera menjemput mereka dan
melahirkan mereka ke dunia demi kemakmuran kita bersama. Sudahkan kita menentukan cita-cita?

2.2 Sumber Penghasilan


Menurut Robert T kiyosaki Sumber Penghasilan seseorang di bagi menjadi 4 Quadran :
1. Kuadran E (employee – pegawai, Karyawan).
2. Kuadran S (self-employed - pekerja lepas).
3. Kuadran B (business owner - pemilik usaha).
4. Kuadran I (investor - penanam modal),.

Untuk Quadaran 1 dan 2 disebut Aktif Income , artinya penghasilan itu didapat hanya kalau kita
bekerja.Untuk Quadran 3 dan 4 disebut Pasive Income, artinya pendapatan itu akan tetap kita nikmati
hasilnya dengan kita tdk harus bekerja.
2.3 Fenomena Angkatan Kerja:

Tahun 2009 ada 116,5 juta orang di Negeri ini serbu pasar kerja Kondisi sebagaiman judul di atas akan
melanda negeri ini tahun 2009. Ketika itu dari perkiraan jumlah penduduk 228,9 juta orang, seba nyak 168,9
juta jiwa atau 73,3 persen diantaranya merupakan penduduk usia kerja. Dari jumlah ini, 116,5 juta orang
atau 69 persen dari penduduk usia kerja dipastikan menyerbu pasar kerja sehingga sangat "menakutkan"
karena pertumbuhan ekonomi belum jelas besarannya.

2.4 Pengangguran Terdidik

Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini 2.874. Berapa sarjana yang diluluskan setiap tahun oleh
masing-masing Perguruan Tinggi tersebut? Yang pasti angkanya bervariasi. Mungkin berkisar antara 500
s/d 8000. Kita asumsikan saja setiap perguruan tinggi meluluskan 1000 Sarjana. Berarti 2.874 X 1000 =
2.874.000 orang Sarjana yang dicetak Indonesia setiap tahunnya. Lalu berapa orang sarjana yang
dibutuhkan oleh negeri ini setiap tahun atau yang dapat diserap di dunia kerja? Secara pasti data tersebut
tidak diketahui. Dahulu, seorang menteri mengatakan bahwa Indonesia setiap tahunnya membutuhkan
75.000 sarjana. Jika angka ini benar, berapa sarjana yang menganggur dalam setiap tahunnya. Coba saja
dihitung, 2.874.000 - 75.000 = 2.799.000 orang sarjana yang menganggur setiap tahunnya.Jumlah yang
tidak sedikit...

2.5 Bagaimana Untuk Memulai Menjadi Pengusaha:


Roger Hamlton menyebutkan ada 8 Profil ,yg merupakan jalur alami untuk membangun kekayaan.
Kedelapan profil itu adalah
1. Creator
2. Star
3. Supporter
4. Deal Maker
5. Trader
6. Accumulator
7. Lord
8. Mechanic
1. Creator.
Orang seperti ini diwakili oleh Bill Gates, Walt Disney, Richard Branson dan sebagainya. Mereka
adalah orang-orang kreatif dan banyak idenya. Mereka akan terus berkreasi dengan apa pun yang
dimilikinya, meskipun terbatas. Mereka fokus di sisi kreatif saja dan menyerahkan pekerjaan lainnya kepada
supporter atau mechanic dan lainnya.
2. Star (bintang),
contohnya adalah Oprah Winfrey, David Beckham, Inul dan sebagainya. Mereka menjadi magnet
bagi uang. Personal branding mereka kuat dan melekat pada dirinya. Uang didapatnya ketika ia tampil di
pentas. Biasanya mereka ini adalah orang-orang yang ekstrovert, suka tampil di depan orang banyak.
3. Supporter (pendukung).
Diwakili oleh Jack Welch (mantan CEO GE), TP Rachmat (Astra). Mereka suka memimpin orang,
adalah manajer yang handal dan hebat dalam mengelola perusahaan.
4. Deal Maker,
contohnya adalah Donald Trump, Li Kashing. Mereka suka bernegosiasi sampai titik darah
penghabisan. Akalnya ada 1001 untuk mendapatkan best deal.
5. Trader (pedagang),
contohnya adalah George Soros, Theo F. Toemion. Mereka mencari produk dengan harga murah
dan bisa dijual harga tinggi. Timing adalah salah satu kunci keberhasilannya. Visinya adalah jangka pendek.
Yang penting beli di harga sekian dan jual di harga sekian.

6. Accumulator,
tokohnya adalah Warren Buffet, Robert Kiyosaki. Mereka suka mengumpulkan aset, menunggu
dengan sabar sampai harganya tinggi dan menjual atau mendapatkan cashflow dari aset itu.
7. Lord,
mereka adalah orang yang suka dengan detail, suka menghitung dengan matang dan jeli, pintar
merekayasa keuangan. Profil ini diwakili oleh Andrew Carnegie, Laxmi Mittal, Sandiaga Uno dan
sebagainya. Mereka bisa membangun kekayaan dengan modal nol.
8. Mechanic.
Orang tipe ini adalah para pembuat sistem dan mengembangkannya. Contohnya adalah Ray Kroc
(Mc Donald's), Sam Walton (Wal Mart) dan sebagainya. Mereka selalu berpikir bagaimana agar sistem
bisnisnya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Apakah tipe profil yang cocok untuk kita? Silakan tentukan sendiri di mana kecenderungan anda.
Tidak mutlak harus kuat di satu profil saja. Bisa jadi ada 1 yang kuat dan 2 lainnya mendukung.

2.6 Kiat Sukses Berbisnis


TIPTOP ternyata dibangun tahun 60-70an oleh 2 bersaudara yakni Haji Rustam dan Haji John Idris ..dan
waktu itu pemain di supermarket itu hanya ada TIPTOP dan GELAEL, kata beliau.Waktu itu yang berjaya
China di glodok,
Berikut ini kiat sukses beliau dalam membangun bisnis :

i. Jujur & Komitmen


"Contoh kalau kita janji bayar utang tanggal sekian, maka pastikan pada tanggal itu kita bayar, kalau ada
sesuatu terjadi maka datang dan sampaikanlah sebelum deadline...dan dengan cara ini ternyata supplier2
berebutan mau supply barang ke TIPTOP.
ii. Jangan makan uang yang bukan hak kita
Contoh uang kembalian yang nilainya dibawah 100perak oleh TIPTOP atas seijin pelanggan diminta dan
dikumpulkan dan disalurkan ke Badan Zakat, dan ternyata uang2 recehan yang sering2 dibuat mainan
anak kita ini oleh TIPTOP dikumpulkan dan sebulan bisa terkumpul lebih dari 50juta.
iii. Bayar Zakat,
karena itu juga bagian yang bukan hak kita Saya berpikir, kalau recehan dibawah 100perak dikumpulin
sebulan >50juta gimana biangnya..? Berapa omsetnya..? berapa untungnya..? dan berapa Zakatnya..?
Subhanallah..pasti besar sekali, dan mungkin inilah yang membuat TIPTOP dimana-mana laris termasuk
cabang-cabangnya, semenjak hari H pertama pembukaan hingga detik ini dari pagi sampai malam hari.
iv. Bersedekah

2.7 Bagaimana Menghadapi Pesaing


Jangan pernah takut dengan pesaing, jadikan pesaing sebagai mitra yg akan bersama-sama
menciptakan pasar, yang jelas :
-Usaha bisa di tiru
-Sistem bisa di Bajak

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhir kata dalam penutup ini, penulis ingin memberikan satu dukungan buat Mahasiswa
/Mahasiswi, bahwa kemungkinan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, akan menemukan banyak kendala,
baik secara intern maupun ekstern. Akan tetapi percayalah semua itu akan dapat diatasi dengan baik.
Selain itu, penulis akan menyimpulkan dari seluruh pokok bahasan yang ada didalam makalah ini. Adapun
kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1. Belajar berbisnis adalah salah satu cara yang dapat membantu kita dalam kehidupan ekonomi dimasa
mendatang disaat sulitnya mencari pekerjaan.
2. Berbisnis adalah suatu cara untuk mengurangi penganguran, sebab akan tercipta lowongan pekerjaan bagi
manusia.
3. Berbisnis adalah suatu tindakan mulia, sebab dapat memakmurkan orang lain.
3.2 Saran-saran
Saran yang akan dikemukakan didalam Makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Kita harus memiliki kesadaran tentang pentingnya berbisnis.
2) Jika kita sudah punya skill, modal, wawasan tentang berbisnis segeralah berbisnis.
3) Jangan pernah berhenti belajar.

DAFTAR PUSTAKA

<http://abikover.multiply.com/journal/item/15/MENGAPA_KITA_HARUS_BERBISNIS
<http//www.hadikuntoro.blogspot.com
<http://muhammadalfisyahrin.blogspot.com/2010/01/4-alasan-mengapa-anda-harus-berbisnis.html
<http://roniyuzirman.com/
<http://www.kompas. co.id/

Anda mungkin juga menyukai