Anda di halaman 1dari 1

LAPORAN KHUSUS

Tatalaksana Eksaserbasi PPOK

I
nfeksi merupakan salah satu penyebab Pedoman Perhimpunan Dokter Paru oleh S. aureus, S. pneumoniae, H. influenza, K.
eksaserbasi pada pasien PPOK. Pasien Indonesia tahun 2011 menyatakan bahwa pneumoniae, M. catarrhalis, C. pneumoniae, M.
Penyakit Pernafasan Obstruktif Kronik sebagian besar eksaserbasi pada pasien PPOK pneumoniae, L. pneumoniae dan P. aeriginosa.
(PPOK) sering mengalami eksaserbasi memiliki pola kuman gram negatif dengan
akut. Faktor penyebabnya bermacam- prognosis buruk. Oleh karena itu, diberikan Di RS Persahabatan pernah dilakukan
macam, seperti infeksi, polusi udara, dan pengobatan oral menggunakan antibiotik penelitian dari bulan November 2006
kelelahan. Penyebab tersering adalah golongan beta laktam/penghambat beta hingga April 2008 pada pasien eksaserbasi
infeksi trakeobronkial dan polusi udara. laktamase (ko-amoksisilin asam klavulanat, akut bronkitis kronik. Sejumlah 112 pasien
Penelitian menunjukkan bahwa pada ampisilin/sulbaktam). Alternatif antibiotik dilibatkan dengan hasil kultur positif pada
sekitar 50% penderita eksaserbasi terdapat yang dapat digunakan adalah fluoroquinolone 59 pasien. Bakteri terbanyak yang ditemukan
bakteri di saluran nafas bawah. Pemberian (levofloxacin, moxifloxasin). adalah K. pneumonia, S. aureus, P. aeruginosa,
fluoroquinolone respirasi, seperti levofloxacin, Anterobacter aerogenes, dan S. pneumonia.
dapat mengeradikasi kuman hingga lebih Fluoroquinolone respirasi Sebanyak 95,7% kuman masih sensitif
dari 90%. Fluoroquinolone respirasi adalah fluoroquino- terhadap levofloxacin.
lone yang digunakan untuk infeksi saluran
Pengobatan yang diberikan pada eksaserbasi pernafasan. Kelompok antibiotik ini men- Penelitian lainnya dilakukan terhadap 763
akut antara lain bronkodilator, kortikosteroid, cakup levofloxacin, moxifloxasin, dan pasien eksaserbasi akut bronkitis kronis.
dan antibiotik. “Jika kasusnya berat, pasien gatifloxasin. Ketiganya memiliki aktifitas Pada kasus tidak sulit, pasien diberi
dapat diberi penunjang pernafasan, seperti terhadap bakteri gram negatif dan gram levofloxacin 750 mg/hari per oral selama
masker oksigen atau alat bantu nafas mekanik positif, bakteri anaerob dan bakteri tipikal. 3 hari atau azithromycin 500 mg/hari per
non-invasif,” ucap dr. Priyanti Zuswayudha Fluoroquinolone respirasi berpenetrasi sangat oral selama 5 hari. Untuk kasus sulit diberi
Soepandi Sp.P pada Kalbe Academia yang baik ke dalam jaringan pernafasan, baik levofloxacin 750 mg/hari per oral selama
APE/MLY/1203/Ins-1

berlangsung pada tanggal 20 September 2014 ekstrasel maupun intrasel. 5 hari atau amoksisilin 875 mg/klavulanat
di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Antibiotik harus 125mg 2 kali/hari selama 10 hari. Dalam
diberikan pada pasien dengan tiga gejala Levofloxacin diindikasikan untuk infeksi hal keberhasilan pengobatan secara klinis,
utama, yaitu sesak napas, banyaknya volume saluran nafas, seperti sinusitis maksilaris akut levofloxacin lebih baik dibandingkan
sputum, dan banyaknya sputum purulen. dan sinusitis yang disebabkan S. pneumoniae, azithromycin. Levofloxacin mencapai eradikasi
Antibiotik diberikan jika ada peningkatan H. influenzae, dan M. catarrhalis. Selain sebesar 93,8% dibandingkan 82,8% pada
sputum purulen disertai salah satu gejala itu, levofloxacin juga diindikasikan untuk yang menggunakan azithromycin. Untuk
lainnya. Selain itu, antibiotik diberikan pada eksaserbasi bronkitis kronik akibat S. aureus, kasus sulit dengan komorbiditas, levofloxacin
pasien yang memerlukan alat bantu nafas S. pneumoniae dan H. influenza, serta untuk mengeradikasi kuman sedikit lebih baik di-
mekanik (invasif atau non-invasif ). pneumonia komunitas yang disebabkan bandingkan amoksisilin/klavulanat.  (LVO)

CDK-224/ vol. 42 no. 1, th. 2015 75

Anda mungkin juga menyukai