PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa
atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu
usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan
spesifikasi tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses produksi dipeerlukan bahan
baku, energi dan air serta penunjang lain. Kebutuhan bahan baku industri di penuhi
oleh sumber daya alam.
Suatu industri khususnya industri dalam skala besar, komponen pergudangan
atau penyimpanan bahan baku merupakan aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan. Industri pakan skala besar melakukan proses penerimaan bahan baku
dalam jumlah yang banyak dan waktu penyimpanan yang cukup lama. Jika bahan
baku jumlahnya banyak, dan tidak habis sekali pakai, namun pemakaiannya bertahap,
maka kestabilitasan barang tersebut harus dapat dijaga untuk menjaga kualitas. Hal
ini tentunya membutuhkan sistem pergudangan dan penyimpanan yang efektif untuk
bahan baku serta produk jadi yang diproduksi tersebut.
Dalam proses penyimpanan, setiap bahan dan produk jadi tersebut akan
berpeluang terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat berupa kerusakan fisik
ataupun kerusakan kimia dan biologis. Kerusakan fisik dalam penyimpanan bisa saja
menjadi pemicu untuk kerusakan secara kimia dan biologis. Oleh sebab itu, sifat fisik
suatu bahan sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukan
penyimpanan terhadap bahan. Sifat fisik bahan tersebut meliputi kadar air, berat jenis,
aktivitas air, sudut tumpukan, kehalusan bahan, kerapatan tumbukan, kerapatan
pemadatan bahan, dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan bahan baku dan penunjang dalam kimia industri?
2. Bagaimana penanganan bahan baku dan penunjang dalam kimia industri?
3. Bagaimana penyimpanan bahan dalam kimia industri?
C. Manfaat
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan
yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali.
Sebahagian besar dari sumber-sumber perusahaan-perusahaan juga sering dikaitkan
dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan pabrik.
Bahan baku adalah bahan baku yang diolah menjadi produk bahan jadi dan
pemakaian dapat diindentifikasikan secara langsung atau diikuti jejaknya atau
merupakan integral dari produk tertentu.
Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber alam.
Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari perusahaan lain
dan ini merupakan produksi akhir dari para pensuplai. Sebagai contoh, kertas cetak
merupakan produk akhir dari pabrik kertas, akan tetapi merupakan bahan baku bagi
perusahaan percetakan. Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas
untuk menutup seluruh bahan baku yang dipergunakan dalam produksi. Sebutan
acapkali dibatasi untuk barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam produk
yang diproduksi.
Istilah Bahan Pembantu Pabrik (factory supplies) atau Bahan Pembantu
Produksi (Manufacturing Supplies), kemudian dipergunakan untuk menyebut bahan
tambahan, yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak
secara langsung dimasukkan dalam produk. Minyak dan bahan bakar untuk peralatan
pabrik, bahan pembantu pembersih, dan pos-pos serupa digolongkan dalam bentuk
kelompok ini karena pos-pos ini tidak dimasukkan dalam suatu produk tetapi hanya
membantu dalam produksi secara keseluruhan. Bahan baku yang secara langsung
digunakan dalam produksi barang-barang tertentu disebut bahan langsung; bahan
pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung.
Bahan penunjang yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan
langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung
kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir. Bahan
penolong ini tidak tampak pada barang jadi.
1. Conveyors
Kendaraan-kendaraan ini digerakan dengan tenaga tangan, minyak, atau listrik dan
mempunyai kemampuan mengankut barang-barang dengan arah horizontal. Berlawanan
dengan conveyors, truk dan kendaraan sejenisnya merupakan variable-path equipment,
karena dapat bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain sepanjang permukaan jalan yang
tersedia memungkinkan dan tidak dirintangi.
Peralatan-peralatan ini juga tidak seperti conyeyors, dalam hal ini pemanfaatan ruang
secara tertentu secara “intermittent”. Sebagai konsekuensinya, walaupun ruangan
digunakan untuk kendaraan pada lokasi tertentu, ruangan tersebut bebas untuk penggunaan
lainnya. Dari situasi tertentu, perusahaan menggunakan tipe peralatan penanganan bahan
ini Karena karakteristik-karakteristiknya yang tidak memerlukan route tetap dan tidak
memanfaatkan ruangan secara terus menerus. Beberapa tipe peralatan mobil
industrial tractor, Platform truck
3. Derek dan Kerekan (cranes and hoists)
1. Jalur pengangkutan
Jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang akan
meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan mempertimbangkan
menggunakan conveyer, atau fixed path equipment lainnya. Sebaliknya bila jalur harus
dilalui bersifat variable, sebagai karakteristik produksi terputus-putus (intermittent),
perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek, atau variable path equipment lainnya.
Bila mengangkut orang-orang peralatan seperti elevator, escalator, dan bus adalah
alternatif peralatan yang dapat dipilih. Bila mengangkut bahan- bahan perlu pertimbangan
tentang bentuk, ukuran, ketajaman, berat, dan daya tahannya.
3. Karakteristik-karakteristik bangunan
Kapasitas beban lantai akan mempengaruhi berat peralatan material handling yang
dapat digunakan. Ketinggian atap, dan kekuatan tiang-tiang penyangga, penempatan
lorong-lorong dan ukuran pintu sering membatasi jenis dan ukuran peralatan yang dapat
digunakan. Dismaping itu, bentuk bangunan yang bertingkat memerlukan peralata khusus
seperti elevator, dan juga sistem ventilasi mempengaruhi penggunaan truk-truk bertenaga
bahan bakar.
Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan di atap tersedia, derek dan kerekan aka lebih
cocok dibandingkan truk dan conveyor. Dalam kejadian dimana jenis ruangan tersebut
terbatas, truk-truk kecil, conveyor dan derek akan sesuai.
Faktor ini akan menentukan jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini
juga tergantung pada jumlah ahan yang diangkut per periode.
1. Tujuan Penyimpanan
- Untuk menjamin pasokan (supply) bahan pangan untuk masa depan.
- Untuk menjamin ketahanan pangan.
- Persediaan bahan pangan dalam menghadapi paceklik.
- Menunjang kegiatan ekionomi.
- Persediaan benih.
- Persediaan logistik peperangan.
- Membantu memerangi kelaparan di daerah atau negara tertentu.
2. Peranan Penyimpanan dan Penggudangan
- Penangguhan hasil lebih
- Penyelamatan hasil panen
- Penyediaan bagi konsumen mendatang
- Secara tidak langsung merupakan usaha penuaan (aging), mendidik untuk
berhemat dan merangsang kenaikan produksi
- Penanganan hasil dalam rangka mengurangi kehilangan
- Sebagai perantara pengguna sendiri, industri atau pemasaran
- Untuk mendapatkan keuntungan lebih baik
- Untuk ketahanan nasional antara lain stabilitas keamanan & politik
- Untuk senjata politik
3. Macam-macam Penyimpanan Hasil Pertanian
A. Tata niaga
1. Penyimpanan di tingkat petani
2. Penyimpanan di tingkat pengumpul,pedagang,koperasi,industri pengolahan
3. Penyimpanan stok nasional (khusus untuk bahan pokok)
4. Penyimpanan di tingkat konsumen (pasar,swalayan)
B. Waktu Penyimpanan
1. Penyimpanan jangka panjang
2. Penyimpanan jangka menengah
3. Penyimpanan jangka pendek
4. Penyimpanan Transit
5. Penyimpanan Pajang
4. Kehilangan Dan Kerusakan Bahan Pangan Selama Penyimpanan
1. Sebagaimana pada mata rantai sistem pangan yang lain (panen, pra-pengolahan,
transportasi, pengolahan, distribusi, pemasaran) pada penyimpanan juga terjadi
kehilangan dan kerusakan, jika sistem penyimpanan tidak dilakukan dengan benar.
2. Kehilangan adalah segala bentuk perubahan dalam ketersediaan, kelayakan
konsumsi (edibility), dan mutu bahan pangan, yang mengakibatkan bahan pangan
tersebut tidak dapat atau tidak layak dikonsumsi oleh manusia.
PROSES PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN DI INDUTRI