Anda di halaman 1dari 23

Pengertian Makanan Lokal , Tujuan Dan Macam-Macam Dann Kebijakan Pemerintah

Nama : Intan Surya Ningsih

Prodi : D3 Gizi

Tingkat : 1b

Makul : Pengembangan Muatan Lokal

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Jurusan Gizi

Tahun Ajaran 2017/2018


Makanan lokal atau makanan khas daerah

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki
keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya
kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun,
seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di
berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan
adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai
daerah, bahkan di mancanegara.

1. Pengertian Makanan Khas Daerah atau makanan lokal

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter
masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan
menghasilkan masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya
masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir
sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan
campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.

2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah atau makanan lokal

Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan
yang sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk
makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan
yang beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti
berikut.

a. Masakan dari Jawa Barat

1) Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang
disantap bersama sambal.

2) Sedikit pedas dan asam.

3) Dominan masakan yang terbuat dari ikan.


4) Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok.

b. Masakan Jawa Tengah

1) Bawang putih sering jadi bumbu dominan.

2) Banyak ditemukan masakan bersantan.

3) Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya.

4) Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg.

c. Masakan Jawa Timur

1) Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan.

2) Agak pedas.

3) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar.

4) Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur

d. Masakan Sumatra

1) Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat.

2) Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas.

3) Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya.

4) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng.

5) Waktu memasaknya relatif lama.

6) Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental.

7) Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak
bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan
nangka muda.

8) Contoh makanan khas dari Sumatra ialah Rending


3. Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah

Makanan khas daerah atau makanan lokal memiliki kandungan gizi dan manfaat yang
beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan.
Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi
utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-
komponen tersebut berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan,
tekstur, citarasa, dan warna. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia.
Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum,
dan umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi
liwet, nasi jamblang, getuk.

Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada
hasil hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil
olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin dan
ayam betutu. Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan
vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang
tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak
yang tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu.
Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah rendangdaging dan bika
ambon karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental.

Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan
tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging, susu, dan
telur. Sumber vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh makanan
khas daerah yang mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang.

4. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah

Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk

makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses
pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Persiapan Bahan
• Menimbang

• Menyiang

• Mencuci

• Memotong

• Mengocok

• Merendam dalam cairan bumbu

• Menggiling

• Memanir

b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering

1) Memanggang (baking dan roasting) Memanaskan dengan udara panas dan kering di
sekelilingnya, biasanya di dalam oven.

2) Menggoreng dalam minyak (deep frying)

3) Menggoreng dengan wajan dangkal (shallow frying/pan frying)

4) Memasak dengan sedikit minyak (Saute/ Menumis)

c. Memasak Dengan Pemanasan Basah

1) Perebusan/Boiling Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu mendidih,
yaitu pada suhu 100 0C sampai matang.

2) Blanching

Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu
pendek (sebentar).

3) Simmering

Memasak dengan mendidihkan secara perlahanlahan.

4) Braising

Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat.


5) Setup (stewing)

Memasak makanan secara perlahan (95 - 99 0C) dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air
rebusannya.

6) Merebus (poaching)

Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71- 82 0C

7) Mengukus (steaming)

Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih.

Berdasarkan data Badan Pangan Dunia (FAO), bahwa dari seluruh beras yang beredar di pasar
dunia, 80%-nya diserap oleh Indonesia (Louhenapessy, 2010:114). Dari data tersebut jelas
bahwa ketahanan pangan Indoensia terus bermasalah apabila terus akan bertumpu pada
swasembada beras, oleh karena itu konsep diversifikasi pangan harus terus dikembangkan dan
diimplementasikan.

Beberapa ragam jenis pangan dan pemetaan potensi daerahnya masing-masing serta manfaat dari
jenis pangan tesebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Ketela pohon

Ketela pohon atau yang biasa dikenal dengan sebutan singkong merupakan tanaman
tahunan tropika dan subtropika. Hasil dari ketela pohon yang berupa umbi dikenal luas sebagai
salah satu makanan pokok penghasil karbohidrat di samping beras dan jagung yang merupakan
makanan pokok khas masyarakat Indonesia. Ketela pohon sendiri menurut sejarahnya
merupakan tanaman Brazilia yang hari ini sudah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia.
Ketela pohon pada umumnya tumbuh dan beradaptasi secara luas di Indonesia. Tanaman ini
tumbuh dan berproduksi dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Adapun pemanfaatan
dari Ketela pohon yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku industri pembuatan tepung tapioca,
tepung gaplek, serta bahan pembuatan alcohol, etanol, gahosol dan lain sebagainya.
2. Garut atau Arairut

Tanaman Garut atau Arairut adalah tanaman yang memberikan hasil utama berupa umbi.
Tanaman ini merupakan tanaman yang memerlukan iklim panas dan kondisi yang basah. Adapun
pemanfaatan tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan makanan bayi, bahan
pembuatan kosmetika, lem, keripik dan bahkan dalam sejumlah penelitian tanaman Garut atau
Arairut ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan bagi anak-anak penderita kelainan pencernaan
Sindrom Down dikarenakan kehalusan serat makanan ini. Tanaman Garut atau Arairut menurut
sejarahnya berasal dari Amerika Selatan yang mana pada tanaman ini biasanya tumbuh di
pekarangan tepatnya di bawah pohon yang rindang.

3. Sukun

Sukun menurut sejarahnya merupakan tanaman yang berasal dari New Guinea, Pasifik.
Sukun merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi
pohon dapat mencapai 10 m atau lebih. Menurut Pustaka Litbang Deptan, buah sukun telah lama
dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Di daerah Fiji, Tahiti, Hawai, Samoa dan Kepulauan Sangir
Talaud, buah sukun dimanfaatkan sebagai makanan tradisional dan makanan ringan. Bahkan
dalam lingkup internasional buah sukun dikenal dengan sebutan bread fruit atau buah roti
dikarenakan kelezatannya sebagai buah, namun juga memiliki kandungan karbohidrat yang tidak
kalah dari beras, gandum dan jagung. Tanaman sukun memiliki beberapa pemanfaatan bagi
kepentingan pemenuhan pangan dan penghijauan.
4. Jagung

Tanaman jagung merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. Tanaman ini memiliki
hasil utama berupa biji. Di indonesia jagung diberdayakan untuk memenuhi berbagai keperluan
baik pangan maupun non pangan. Sebagai bahan pangan beberapa hasil olahannya meliputi: pati,
tepung jagung, snack, berondong

(pop corn), jenang, nasi jagung, sirup jagung dan lain sebagainya. Sebagai bahan

non pangan beberapa manfaat dari jagung adalah sebagai berikut, misalnya digunakan sebagai
bahan pakan ternak, pupuk kompos, bahan pembuat kertas dan kayu bakar. Di Imdonesia
beberapa sentra penghasil utama tanaman jagung ialah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I.Yogyakarta, dan lain sebagainya. Penyebaran
tanaman jagung yang dapat tumbuh dan berproduksi secara merata di manapun, dikarenakan
karakteristik tanaman jagung yang merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah sub-tropis
maupun tropis.

5. Sagu

Sagu amerupakan salah satu sumber pangan populer bagi sebagian masyarakat Indonesia
di Indonesia Timur dan sebagian daeah Pulau Sumatera. Di Indonesia sendiri potensi mengenai
sagu sebagai produk alteratif pangan nasional sangat berpeluang dan menjanjikan.Hal tersebut
mengingat areal penghasil sagu dunia yang saat ini masih dipegang indonesia dengan besaran
mencapai angka 60% dari total areal sagu dunia. Selain berpotensi sebgai salah satu sumber
karbohidrat yang menjanjikan tanaman sagu juga dapat digunakan sebgai salah satu bahan
pembuat perekat, sirup dan bahan baku etanol. Sagu juga dapat digunakan untuk membuat
tepung, yang mana memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan tepung tapioka maupun aci
garut.

6. Kentang

Kentang menurut sejarahnya merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah.
Hasil utama dari tanaman kentang ialah umbi. Tanaman kentang merupakan tanaman yang hidup
dan berproduksi di daerah subtropis atau daerah dataran tinggi seperti pegunungan. Hasil olahan
tanaman kentang selain sebagai bahan pokok berupa umbi ialah sebagai bahan baku pembuat
pati, sebagai salah satu bahan pembuat cat, pembuat glukosa dan lain sebagainya. Penyebaran
tanaman kentang di Indonesia meliputi daera-daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Aceh, Sumtera Selatan, Tanah Karo dan lain sebagainya. Kentang merupakan salah satu
pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung.

7. Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi
kayu, dan mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri
maupun pakan ter-nak. Ubi jalar dikonsumsi sebagai makanan tambahan atau samping-an,
kecuali di Irian Jaya dan Malu-ku, ubi jalar digunakan sebagai ma-kanan pokok. Ubi jalar di
kawasan dataran tinggi Jayawijaya merupakan sumber utama karbohidrat dan memenuhi hampir
90% kebutuhan kalori penduduk.

8. Talas

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Di Indonesia talas bisa di
jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas
1000 meter dpl baik liar maupun ditanam. secara luas terutama di wilayah Asia dan Oceania. Di
Indonesia talas sebagai bahan makanan cukup populer dan produksinya cukup tinggi terutama di
daerah Papua dan Jawa (Bogor, Sumedang dan Malang).

9. Mie Aceh

Mie Aceh sangat jelas berasal dari daerah Aceh. Mie ini salah satu makanan khas daerah
Aceh yang juga merupakan makanan khas Indonesia. Bahan dasar makanan ini adalah berasal
dari mie kuning tebal dengan diirisi daging sapi, daging kambing ataupun makanan laut seperti
udang dan cumi-cumi yang disajikan dalam bentuk sup dengan kuah sejenis kari yang gurih serta
pedas.

10. Bika Ambon

Bika Ambon adalah makanan khas Indonesia dari daerah Medan, Sumatera Utara. Bika
ini terbuat dari berbagai bahan seperti telur, gula serta santan yang umumnya beraroma pandan
wangi. Bika Ambon ini menjadi salah satu makanan favorit daerah Medan.

11. Rendang Padang

11.
Rendang atau dalam bahasa Minangnya lebih dikenal dengan Randang makanan khas
Indonesia yang berasal dari daerah Padang, Sumatera Barat. Rendang ini merupakan salah satu
masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daginf dan santan kelapa sebagai bahan
dasarnya. Rendang ini biasanya mempunyai kandungan bumbu repah-rempah yang sangat
banyak.

12. Gulai Patin Ikan Jambi

Masakan ini adalah masakan yang terkenal dan populer di masyarakat Jambi yang
menjadi salah satu masakan khas Indonesia. Gulai Ikan Patin dimasak dengan menggunakan
tempoyak, yaitu daging buah durian yagn sudah difermentasi. Namun ada juga banyak orang
yang memasak Gulai Ikan Patin yang mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang sangat menyengat.

13. Pendap Bengkulu

Pendap merupakan salah satu masakan khas Indonesia dari daerah Bengkulu. Makanan ini kerap
diburu wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke asal mereka, apalagi saat musim
Lebaran tiba. Pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam seperti bawang putih,
kencur serta cabai giling. Kemudian bahan-bahan tersebut dicampur merata dengan parutan
kelapa muda.

14. Gulai Belacan Riau


Gulai Belacan adalah makasan khas Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Gulai ini
seperti namanya terbuat dari bahan dasar Belacan yaitu masakan dengan bahan dasar kuah yang
dicampur dengan terasi. Biasanya bahan dari Gulai Belacan yang lain adalah berupa daging
ataupun dari udang dan ikan.

15. Pempek Palembang

Empek-empek atau sering dinamakan dengan sebutan pempek merupakan makanan khas
Indonesia yang berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan. Makanan khas ini umumnya
terbuat dari ikan dan sagu. Namun makanan ini tidak hanya terdapat di daerah Palembang saja
akan tetapi sudah banyak masyarakat Sumatera Selatan yang memproduksinya.

16. Gulai Belacon


Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran
belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.

17. Otak Otak

Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung
Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang
terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun berwarna
hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api.

18. Mie Bangka

Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau
bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang
biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan toge
atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu masih panas,
dan ditambahi rasa pedas dari cabe.

19. Seruit
Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa,
daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat dan
santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.

20. Serabi

Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras dan kuah cair manis.

21. Gudeg

Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang
dimasak dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental
(areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

22. Rujak Cingur

Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah
Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Cingur sendiri berrati mulut. Makanan ini
memang menyajikan mulut sapi. Biasanya dihidangkan dengan sayuran kemudian diberi bumbu
yang terbuat dari olahan petis udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang
digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang
klutuk).

23. Ayam Betutu

Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang terbuat
dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.

24. Catemak

Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah
makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan
bumbu masak penyedap rasa.

25. Soto Banjar

Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam
dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi
daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan
telur, dan ketupat.
26. Ikan Bakar

Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan
bakar yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan, ikan bakar ini
memiliki rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua
yang disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.

27. Gohu Ikan

Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate. Penyebutannya harus lengkap: gohu
ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga
populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah.

28. Lapa-lapa

Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri
dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah selerah
makan.
29. Sup Konro

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis
dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah
warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih
dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.

30. Ikan Jantung Pisng

Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu.
Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai
bahan utama.

Pemahaman ketahanan pangan baik secara internasional maupun nasional telah terarah
kepada pengertian kebutuhan rumah tangga atau individu. Beberapa pemahaman tentang
ketahanan pangan:

a. Menurut World Bank (1986): ketika orang pada setiap saat memilih aksesibilitas secara fisik
dan ekonomi terhadap pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka agar bisa sehat
dan produktif.

b. Menurut International Conference In Nutrition (FAO/WHO-1992): akses setiap rumah tangga


atau individu untuk memperoleh pangan pada setiap waktu demi keperluan hidup sehat.

c. Menurut World Food Summit (1996): memperluas definisi FAO/WHO dengan menambah
persyaratan bahwa “pengembangan pangan sesuai nilai atau budaya setempat”.
d. Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 (UU Pangan): kondisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 (PP Ketahanan Pangan): mengisyaratkan


pengelolaan panagn secara nasional, terlaksananya swasembada pangan yang diutamakan
produksi dalam negeri dan bertumpu pada sumber daya pangan lokal yang mengandung
keragaman antardaerah dan harus dihindari sejauh mungkin ketergantungan pada pemasukan
pangan dari luar (Louhenapessy, 2010:119).

Perbedaan antara swasembada beras dan ketahanan pangan dijelaskan lebih lanjut oleh Nuhfil
Hanani AR (2009) dalam tabel berikut:

Indikator

Swasembada Pangan

Ketahanan Pangan

Lingkup

Nasional

Rumah tangga dan individu

Sasaran

Komoditas Pangan

Manusia

Strategi

Substitusi Impor

Peningkatan ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan

Output

Peningkatan produksi pangan

Status gizi (penurunan: kelaparan, gizi buruk)

Outcome

Kecukupan pangan oleh produk domestik

Manusia sehat dan produktif (angka harapan hidup)


Sesuai dengan uraian dan pemahaman-pemahaman di atas, jelas bahwa ketahanan pangan
tidak tergantung pada satu komoditi pangan, tetapi lebih pada pangan yang ada di lingkungan
rumah tangga termasuk beras bagi daerah penghasil beras, umbi-umbian pada daerah penghasil
umbi-umbian, jagung pada daerah penghasil jagung, sagu pada daerah penghasil sagu, dan lain-
lain.Keragaman iklim dan sumber daya air di masing-masing wilayah bisa dimanfaatkan untuk
memproduksi komoditas yang beragam. Dengan kondisi curah hujan yang beragam, pewilayahan
komoditas dapat dilakukan sehingga setiap daerah dapat menghasilkan komoditas yang berbeda
dalam waktu berbeda. Hal ini juga bisa mendorong terjadinya perdagangan antarwilayah karena
satu daerah harus memasok komoditas tertentu untuk wilayah lain. Perdagangan antarwilayah
juga dapat membantu petani dari kerugian akibat jatuhnya harga komoditas pertanian karena stok
berlebih saat panen.

Pola konsumsi beras sudah menguasai masyarakat perkotaan dan makin menerobos ke
pedesaan. Akan tetapi, di sisi lain produktivitas beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
secara nasional tidak mencukupi. Jadi diharapkan bahwa upaya ketahanan pangan keluarga
berbasis kearifan lokal di daerah akan memperkaya komoditas pangan di Indonesia, sekaligus
turut mendorong kemandirian pangan pada tingkat lokal maupun nasional pada masa yang akan
datang.

Aspek-aspek penting dalam ketahanan pangan adalah:

a. Tersedia pangan yang cukup, aman dan bergizi berasal dari pangan lokal stok masyarakat
maupun impor.

b. Distribusi stabil: pangan tersedia bagi rumah tangga sepanjang waktu dan di mana saja.

c. Keterjangkauan: kemampuan akses fisik dan ekonomi terhadap sumber pangan secara sosial
dan geografis.

d. Konsumsi pangan: penganekaragaman konsumsi pangan, bergizi seimbang sehat dan aman.

e. Kecukupan pangan: pangan cukup secara kuantitas maupun kualitas untuk kebutuhan rumah
tangga (Louhenapessy, 2010:122)

Aspek-aspek penting di atas sebenarnya sangatlah bisa terpenuhi dengan pemanfaatan


potensi pangan lokal yang ada di Indonesia. Persoalannya adalah apakah ada kemauan baik
pemerintah untuk mengembangkan pangan lokal sebagaimana yang sudah dilakukan pada
pengembangan padi selama ini. Sebenarnya terdapat peluang yang sangat besar di masyarakat
untuk mempersiapkan kebutuhan pangannya sesuai potensi wilayahnya, dengan demikian
pangan lokal apakah itu padi, umbi-umbian, jagung, sagu, dan lain-lain diberi kesempatan untuk
berkembang di wilayahnya masing-masing. Mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang
mayoritas masih lemah, apabila hal ini akan diterapkan maka perlu peran yang kuat dari
pemerintah baik sebagai inisiator, penyedia fasilitas, maupun pembuat regulasi, untuk lebih
meningkatkan peran masyarakat dalam melakukan pembangunan ketahanan pangan.

Selain pentingnya peran pemerintah sebagai inisiator, fasilitator, dan pembuat regulasi,
serta peran masyarakat untuk ikut mengembangkan potensi pangan lokal yang ada, peran para
ahli teknologi pertanian mencakup teknologi pangan, teknologi biosistem, serta teknologi
industri pangan sangat penting untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan yang merupakan
tantangan besar bangsa Indonesia ini. Ilmu dan teknolodi pertanian diharapkan mempu berperan
memperkenalkan budaya makanan khas daerah untuk mendukung sistem pangan nasional.
Daftar Pustaka

Sumber: Cahyanto, Sugeng Setya. 2012. Penguatan Kearifan Lokal Sebagai Solusi
Permasalahan Ketahanan Pangan Nasional.

Dalam https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/09102012-66.pdf

https://alidesta.wordpress.com/2015/04/13/21-makanan-khas-dari-berbagai-daerah-di-indonesia

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxhWZE3XZaqiUAxDP3RQx.?p=gamb
ar+jagung&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrwXxSw3XZa5QgAy2H3RQx.?p=gamb
ar+sagu&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=7&iurl=http%3A%2F%2Fwww.bog
asari.com%2Fuploads%2Ftips%2Ftips-perbedaan-tepung-sagu-dengan-tepung-
tapioka_large.jpg&action=click

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrwXxSw3XZa5QgAy2H3RQx.?p=gamb
ar+sagu&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=7&iurl=http%3A%2F%2Fwww.bog
asari.com%2Fuploads%2Ftips%2Ftips-perbedaan-tepung-sagu-dengan-tepung-
tapioka_large.jpg&action=click

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxhXlr3nZa1RQA_2T3RQx.?p=gamabr
+kentang&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=0&iurl=http%3A%2F%2Fdaunbuah
.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F05%2Fgambar-kentang.jpg&action=click

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxhTvX3nZaRnYAtgD3RQx.?p=gambar
+ubi+jalur&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=1&iurl=http%3A%2F%2F3.bp.blog
spot.com%2F-
CWfpsyXJlQA%2FUibK3rFWUqI%2FAAAAAAAACY4%2FGltSEQrSv0g%2Fw1200-h630-
p-nu%2Fgambar_ubi_jalar.jpg&action=click

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxhTvX3nZaRnYAtgD3RQx.?p=gambar
+ubi+jalur&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=11&iurl=http%3A%2F%2Fzonaker
en.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2015%2F01%2FManfaat-Ubi-Jalar-untuk-kanker-
payudara.jpg&action=click
https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxhTvX3nZaRnYAtgD3RQx.?p=gambar
+ubi+jalur&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn#id=8&iurl=http%3A%2F%2Fwww.tan
obat.com%2Fwp-content%2Fuploads%2FUbi-Jalar-Ungu.jpg&action=click

https://id.images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=AwrxhZXc3nZaJ0YAcYEeHYpQ;_ylu=
X3oDMTIzc3FxY29xBHNlYwNzcgRzbGsDaW1nBG9pZAM4ZTEzZjExZTNiNTE0NDEyOD
UyMzk3MTA0OGQ3YmI2OARncG9zAzE0BGl0A2Jpbmc-
?.origin=&back=https%3A%2F%2Fid.images.search.yahoo.com%2Fyhs%2Fsearch%3Fp%3Dg
ambar%2Bubi%2Bjalur%26type%3Dsmy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn%26fr%3Dyh
s-itm-001%26fr2%3Dpiv-web%26hsimp%3Dyhs-
001%26hspart%3Ditm%26tab%3Dorganic%26ri%3D14&w=288&h=140&imgurl=caramencega
h.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F12%2Fgambar-ubi-jalar-
putih.jpg&rurl=http%3A%2F%2Fcaramencegah.com%2Fgambar-gambar-
ubi&size=+5.3KB&name=%3Cb%3EGambar%3C%2Fb%3E+%3Cb%3EGambar%3C%2Fb%3
E+%3Cb%3EUbi%3C%2Fb%3E+%7C+Cara+Mencegah&p=gambar+ubi+jalar&oid=8e13f11e
3b5144128523971048d7bb68&fr2=piv-web&fr=yhs-itm-
001&rw=gambar+ubi+jalar&tt=%3Cb%3EGambar%3C%2Fb%3E+%3Cb%3EGambar%3C%2
Fb%3E+%3Cb%3EUbi%3C%2Fb%3E+%7C+Cara+Mencegah&b=0&ni=21&no=14&ts=&tab=
organic&sigr=119i9tepi&sigb=15hlsiboh&sigi=126nfgc8a&sigt=11mu9fbcc&sign=11mu9fbcc
&.crumb=olCzgpnqLEp&fr=yhs-itm-001&fr2=piv-web&hsimp=yhs-
001&hspart=itm&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn

https://adelapuspita.wordpress.com/2013/11/26/makanan-khas-34-provinsi-di-indonesia/

https://id.search.yahoo.com/yhs/search?hspart=itm&hsimp=yhs-
001&type=smy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn&p=logo%20gizi%20poltekkes%20kem
enkes%20bengkulu&param1=1&param2=f%3D4%26b%3Dchrome%26ip%3D36.68.235.108%
26pa%3Dsearch-
manager%26type%3Dsmy_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn%26cat%3Dweb%26a%3Ds
my_dpyqptgki1320egikmoq9ay_17_49_xtn%26xlp_pers_guid%3De7bef2ecb4b3755a72fd401fc
83c5fb1%26xlp_sess_guid%3De7bef2ecb4b3755a72fd401fc83c5fb1-9505-
1333cfb03e1f%26uref%3D%26abid%3D%26xt_abg%3D%26xt_ver%3D10.1.2.87

Anda mungkin juga menyukai