Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi Proses

Pra rancangan pabrik pembuatan phthalic anhydride dengan proses oksidasi ortho
xylene secara garis besar dapat dikelompokkan dalam empat tahapan proses, yaitu :
1. Proses persiapan bahan baku
2. Proses reaksi pembentukan phthalic anhydride
3. Proses pemisahan phthalic anhydride
4. Proses pengeringan phthalic anhydride
a. Proses persiapan bahan baku
Bahan baku ortho xylene (C8H10) dengan kondisi temperatur 30 oC dan tekanan 1,013
bar disimpan pada tangki bahan baku (T-701). Selanjutnya ortho xylene dipompakan menuju
preheater (H-702) untuk dipanaskan 140oC sebelum menuju ke unit evaporation. Selanjutnya
ortho xylene yang sudah dipanaskan masuk ke evaporator untuk diuapkan hingga temperatur
120-160oC dan tekanan 1,4 bar.
Udara pada temperatur 30oC dan tekanan 1,013 bar dari filter dialirkan dengan blower
lalu menuju ke preheater (H-702) untuk dipanaskan hingga temperatur 135°C. Kemudian
dialirkan menuju unit evaporation untuk menghomogen oksigen dengan ortho xylene.
b. Proses reaksi pembentukan phthalic anhydride
Uap ortho xylene dan udara yang berasal dari unit evaporation diumpankan ke reaktor
(R-701) dengan kondisi operasi temperatur 350 0C dan tekanan 2,2 bar di mana reaktor dalam
kondisi isothermic. Pada proses ini digunakan katalis vanadium pentoxide untuk
mempercepat reaksi dan menghasilkan konversi produk mencapai 100% dengan reaksi
sebagai berikut :
C8H10 + 3 O2 C8H4O3 + 3 H2O
Pada reaksi ini produk reaktor berupa campuran antara phthalic anhydride, ortho xylene sisa,
oksigen sisa, nitrogen dan air pada temperatur 350oC dan tekanan 2,2 bar. Reaksi pada
reaktor merupakan reaksi exothermic di mana reaksi pembentukan phthalic anhydride dari
oksidasi ortho xylene menghasilkan panas yang cukup tinggi. Agar panas reaksi dapat
dikendalikan dengan sempurna sesuai dengan kondisi operasi maka diperlukan media
pendingin, yaitu molten salt. Dalam proses ini molten salt berfungsi untuk menjaga kondisi
operasi pada reaktor agar tidak naik yang dipengaruhi oleh reaksi eksotermiknya. Panas
reaksi yang dihasilkan dari reaktor diserap oleh media pendingin (molten salt).
c. Proses pemisahan phthalic anhydride
Produk dari reaktor (R-701) berupa phthalic anhydride, produk samping yang berupa
maleic anhydride, benzoic acid, ortho xylene sisa, oksigen sisa, nitrogen dan air dialirkan ke
cooler setelah itu kondersor parsial (E-703) untuk mengubah sebagian fasa produk dari uap
menjadi cairan dengan menurunkan temperatur hingga 175oC. Setelah kondensor parsial di
turunkan lagi temperaturnya menggunakan switch condensor yang dimana temperatur dari
kondensor masih cukup tinggi, temperatur di turunkan hingga 138-142oC. Pada switch
condesor sebagian campuran uap (ortho xylene sisa, oksigen sisa, nitrogen dan air) itu tidak
terkondensasi sehingga menjadi produk top yang berupa gas dan cairan (phthalic anhydride
beserta produk samping, ortho xylene sisa sebagian terkondensasi dan air ) selanjutnya
dialirkan ke tangki stabilizer (TS-701) untuk menstabilkan produk yang terbentuk.
Selanjutnya dialirkan ke destilasi untuk memisahkan produk phatalic anhydride dengan
produk samping.
d. Proses pengeringan phthalic anhydride
Cairan Phthalic anhydrie dari destilasi (D-701) diumpankan ke spray dryer (DE-701)
untuk dikeringkan sekaligus membentuk butiran kristal phthalic anhydride. Kristal phthalic
anhydride yang telah kering selanjutnya dialirkan menggunakan screw conveyor (CS-701)
menuju silo. Produk phthalic anhydride yang memiliki kemurnian 99,9% ini selanjutnya
disimpan dalam silo (S-701).

Anda mungkin juga menyukai