Anda di halaman 1dari 2

Splenomegali

Splenomegali adalah pembesaran limpa, keadaaan ini biasanya terjadi


akibat proliferasi limfosit dalam limpa karena infeksi di tempat lain
tubuh.Pembesaran limpa merupakan temuan patologi yang umum dan penting.
Pembesaran pada pulpa merah terjadi karena adanya peningkatan jumlah sel-sel
fagosit dan atau peningkatan jumlah sel darah. Pada infeksi yang bersifat kronis,
hiperplasia jaringan limfoid dapat ditemukan. Terdapat beberapa penyebab
terjadinya pembesaran limpa (splenomegali), diantaranya infeksi, ganguan
sirkulasi, degenerasi, neoplasma, dan kelainan sel darah (Price & Wilson 2005).

Pada kasus infeksi bakterial yang bersifat akut, ukuran limpa sedikit
membesar. Pembesaran terjadi akibat peradangan yang menyebabkan peningkatan
infiltrasi sel-sel fagosit dan sel-sel neutrofil. Jaringan atau sel-sel yang mati akan
dicerna oleh enzim, sehingga konsistensi menjadi lembek, apabila disayat
mengeluarkan cairan berwarna merah, bidang sayatan menunjukkan warna merah
merata. Permukaan limpa masih lembut dan terlihat keriput. Peradangan dapat
meluas sampai dengan kapsula limpa yang disebut sebagai perisplenitis dengan
atau tanpa disertai abses. Pada infeksi kronis non-pyogenik, pembesaran yang
terjadi melebihi ukuran limpa pada infeksi akut (Carlton & Gavin 2005).
Konsistensi mengeras, bidang sayatan memperlihatkan adanya lymphoid
aggregates, pulpa merah banyak mengandung sel-sel fagosit yang didominasi
oleh sel plasma.

Gangguan sirkulasi dapat menyebabkan kongesti buluh darah pada limpa.


Keadaan kongesti limpa ini dapat disebabkan oleh 2 kondisi utama, yaitu gagal
jantung kongestif (CHF/Congestive Heart Failure) dan sirosis hati (Hepatic
Cirrhosis). Kondisi gagal jantung (dilatasi) menyebabkan kongesti
umum/sistemik buluh darah balik, terutama vena porta hepatika dan vena splenik.
Keadaan ini mengakibatkan tekanan hidrostatik vena meningkat dan
mengakibatkan terjadinya pembesaran limpa. Pada kondisi sirosis hati, aliran
darah pada vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi fibrosis hati. Keadaan
seperti ini menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan vena
splenik, sehingga menyebabkan pembesaran limpa. Pembesaran limpa yang
diakibatkan oleh sirosis hati ini dapat disertai penebalan lokal pada kapsula
(Tilley et al 2000).

Selain infeksi bateri dan gangguan sirkulasi, splenomegali dapat


disebabkan oleh degenerasi atau storage disease. Lesio tipe ini jarang ditemukan.
Contohnya Amiloidosis, Lipid Storage Disease dan kelainan glycogen storage.
Neoplasma atau tumor juga dapat menjadi penyebab membesarnya limpa. Pada
kondisi primer, sel-sel onkogenik limpa secara primer tumbuh menjadi sel tumor.
Kondisi sekunder pada umumnya terjadi karena pengaruh pada saat penyebaran
(metastatik) sel tumor limfoma dan leukemia. Pembesaran limpa akibat kelainan
darah dapat disebabkan oleh produksi sel-sel darah abnormal (contohnya pada
kasus anemia hemolitika yaitu idiopathic trombositopenia), pada leukemia dan
limfoma, serta pada gagal sumsum tulang kronis karena fibrosis atau infiltrasi
sekunder sel tumor (Tilley et al 2000).

Carlton WW dan Gavin MC. 2005. Thomson’s Special Veterinary Pathology. Ed.
2. Mosby-Year Book, Inc.

Price SA dan Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit.


Jakarta (ID): EGC.

Tilley LP., FWK. Smith, AC. MacMurray. 2000. The Five Minute Veterinary
Consult Canine and Feline. Pennsylvania: Williams and Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai