KELOMPOK 3 :
MARGARETA 03071181320021
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa ini kebutuhan manusia akan jenis dan kuantitas bahan tambang
baik logam, mineral, batuan, maupun bahan energi semakin meningkat, oleh
sebab itu maka diperlukan bagi para ahli tambang untuk mencari dan menemukan
sampai mengestimasi jumlah bahan tambang (kuantitas dan kualitas) hingga
mengubah potensi bahan tambang (endapan bahan galian) menjadi cadangan.
Wilayah Indoneisa kaya akan bahan tambang tersebut, salah satunya yaitu di
daerah Painan. Kota Painan merupakan sebuah kota administratif dan juga
menjadi ibu kota dari kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat,
Indonesia.
Adapun Lokasi daerah yang diselidiki yaitu daerah Gunung Bulan dan sekitarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stratigrafi penyusun dari lembar ini terdiri dari Batuan Sedimen, Batuan
Gunungapi, Batuan Intrusi dan Batuan Malihan (gambar 1).
Batuan Intrusi tersebar diseluruh daerah terdiri dari intrusi granit, granodiorit,
diabas dan diorit; yang umurnya Karbon-Miosen Tengah.
Batuan Malihan adalah Formasi Tuhur anggota Batusabak dan Serpih, yang
umurnya Trias.
Secara regional sesar utama yang mempengaruhi daerah ini adalah Sesar
Sumatera yang berupa sesar geser menganan dan sesar normal, berarah
baratlaut-tenggara. Daerah ini mengalami beberapa kali tektonik sejak Perm Akhir
dimana Formasi Ngaol dan Formasi Barisan mengalami pengangkatan, perlipatan
dan pensesaran.
Formasi Painan menempati bagian sebelah barat, terdiri dari lava, breksi,
breksi tufa, tufa dengan sisipan tipis batuan sedimen; yang diterobos oleh batuan
granit dan andesit; umurnya diperkirakan Oligo-Miosen, yang diendapkan dalam
lingkungan laut dangkal - daratan.
Tufa, berwarna putih, masif merupakan sisipan dalam serpih. Breksi tufa,
berwarna abu-abu kecoklatan, fragmen tufa, semen batupasir tufaan. Batubara,
berwana hitam, kusam-mengkilap, berlapis, menyerpih, mudah hancur-keras,
pecahan menyudut, sisipan tipis serpih karbonan, mengandung resin dan pirit.
Breksi volkanik menempati bagian timur, terdiri dari breksi gunungapi, lahar,
breksi tufa dan tufa; bersusunan basal sampai andesitan. Umurnya diperkirakan
Kuarter.
Aluvial merupakan hasil pelapukan dari batuan yang lebih tua dan endapan
sungai terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung dan lumpur.
Batuan sedimen yang terbentuk adalah serpih dan serpih karbonan dengan
sisipan-sisipan tipis batubara; sebarannya terbatas dan dibeberapa tempat berupa
lensa-lensa serta dipengaruhi oleh struktur sesar normal maupun mendatar; yang
diendapkan dalam lingkungan laut dangkal - daratan. Berdasarkan kedudukan
tektoniknya dan lingkungan pengendapan, di daerah Painan dan sekitarnya,
endapan batubara tidak mungkin untuk berkembang dengan baik.
Secara regional sesar utama yang mempengaruhi daerah ini adalah Sesar
Sumatera yang berupa sesar geser menganan dan sesar normal, berarah
baratlaut-tenggara. Struktur geologi yang berkembang didaerah penyelidikan
berupa sesar mendatar dan sesar normal serta struktur sinklin.
Struktur sesar ditemukan hampir diseluruh daerah penyelidikan. Hal ini terjadi
karena daerah penyelidikan diendapkan didaerah “outer-arc basin”/“fore-arc
basin” dan juga dipengaruhi oleh Sesar Sumatera.
Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum
itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi
pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar
pekerjaan yang terdiri dari :
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Rosidi HMD dkk, 1976,; Peta Geologi Lembar Painan dan Bagian Timur
Muarasiberut, skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi, Bandung.