Makalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
Di susun oleh :
1. Aida Audina R
2. Asti
3. Astri Oktafiany
4. Desti Lathifa
5. Intan Putry
Kelas : 1 Reg B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Agama Islam ini tentang Politik dalam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalh ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah Agama Islam ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Agama Islam ini tentang Politik dalam
Islam dapat memberikan manfaat maupun ispirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................i
Bab 1
Pendahuluan ..............................................................................................................1
BAB II Pembahasan
Pengertian...................................................................................................................3
Kontibusi islam..........................................................................................................6
Kesimpulan................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama Allah SWT sekaligus agama yang terakhir yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan tujuan untuk
mengubah akhlak manusia kea rah yang lebih baik di sisi Allah SWT. Banyak cara yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai ketakwaan di sisi-Nya atau disebut juga dengan
kata “Politik”, karena politik dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan
tertentu. Andai saja kita tidak punya cara untuk melakukan pendekatan kepada Allah
SWT, maka dapat dipastikan kita sebagai manusia biasa juga tidak akan pernah mencapai
kata beriman dan takwa disisi-Nya, dikarenakan tidak akan pernah tecapai suatu tujuan
tersebut. Realita inilah yang harus kita ubah dikalangan masyarakat setempat, setidaknya
dimulai dari lingkugan keluarga, masyarakat, kemudian untuk bangsa dan Negara kita.
Islam bukanlah suatu ilmu yang harus dipertandingnya dengan tulisan atau
dengan ceramah belaka tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena islam
sangat identik dengan sifat, pemikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari untuk endekatkan diri kepada Allah dengan tujuan mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Banyak beranggapan jika agama dimasukkan dalam
suatu politik, maka agama ini tidak akan murni lagi. Namun ada yang beranggapan lain,
karena jika agama tidak , menggunakan suatu politik atau cara maka agama tersebut tidak
akan sampai pada tujuannya.
Untuk itulah kami sangat berharap kepada pembaca semua, semoga setelah
membaca atau membahas makalah ini, kita semua mampu menjadikan agma islam agama
yang kembali sempurna untuk mengubah akhlak manusia kea rah yang lebih baik di sisi-
Nya.
1
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Islam bukanlah semata agama, namun juga merupakan sistem politik. (a political sistem),
Islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan
politik. Islam merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan Negara
secara bersamaan (M.Dhiaduddin Rais,2001:5)
Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian politik sebagai kata benda ada tiga, yaitu:
Politik itu identik dengan siyasah, yang secara pembahasannya artinya mengatur. Dalam
fikih, siyasah meliputi :
3
Penjelasan Siyasah :
1. Tauhid, pandangan islam terhadap kekuasaan tidak lepas dari ajaran tauhid bahwa
penguasa tertinggi dalam kehidupan manusia termasuk dalam kehidupan politik dan
bernegara adalah Allah SWT.
2. Risalah, pemerintah wajib dipatuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk
kepada Al-Qur’an dan hadist atau tidak bertentanfan dengan keduanya.
3. Khalifah, pemerintah wajib dipatuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk
kepada Al-Qur’an dan hadist atau tidak bertentangan dengan keduanya.
4
Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang islam yang
hidup di negri lain. Qs. 8:72
Bersahabat dengan kekuasaan internasional. Qs. 55.60
Persamaan keadilan untuk para penyerang. Qs. 2:195, Qs. 16:126
5
6. Melancaran jihad terhadap golongan yang menentang islam.
7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekah sebagaimana
yang ditetapkan syarak.
8. Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan dari pada perbendaharaan
negara agar tidak digunakan secara boros atau kikir.
9. Melantik pegawai-pegawai yang cakap dan jujur bagi mengawal kekayaan
negara dan menguruskan hal-hal pentadbiran negara.
10. Menjalankan pengawalan dan pemerikasaan yang rapi dalam hal-hal awam
demi untuk memipmpin negara dan melindungi Ad-Din.
6
Kontribusi agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara ialah :
Tujuan hidup manusia hanya dapat terwujud jika manusia mampu mengaktualisasikan hakikat
keberadaannya sebagai makhluk utama yang bertanggug jawab atas tegaknya hukum Tuhan
dalam pembangunan kemakmuran di bumi, untuk itu Al-Qur’an yang menuat wahyu Allah selalu
menunjukan jalan dan harapan. Al-Qur’an memuat wahyu Allah menunjukan jalan harapan (1)
agar manusia mewujudkan kehidupan yang sesuai jalan dan harapan (2) mewujudkan kebijakan
atau kebaikan dengan menegakkan hukum (3) memelihara dan memenuhi hak-hak masyarakat
dan pribadi, dan pada saat yang sama memelihara diri atau membebaskan diri dari kekejian,
kemungkaran dan kesewenang-wenangkan. Oleh sebab itu di perlukan sebuah sistem politik
sebagai saran dan wahana untuk mencapai tujuan yaitu Politik Islam.