Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM

“POLITIK DALAM ISLAM”

Di susun oleh :
1. Aida Audina R
2. Asti
3. Astri Oktafiany
4. Desti Lathifa
5. Intan Putry

Kelas : 1 Reg B

POLTEKKES JAKARTA III


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Agama Islam ini tentang Politik dalam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalh ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah Agama Islam ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Agama Islam ini tentang Politik dalam
Islam dapat memberikan manfaat maupun ispirasi terhadap pembaca.

Bekasi, 20 September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................i

Bab 1

Pendahuluan ..............................................................................................................1

Tujuan & Rumusan masalah......................................................................................2

BAB II Pembahasan

Pengertian...................................................................................................................3

Prinsip-prinsip politik Islam.......................................................................................4

Masyarakat madani & Tujuan....................................................................................5

Kontibusi islam..........................................................................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam merupakan agama Allah SWT sekaligus agama yang terakhir yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan tujuan untuk
mengubah akhlak manusia kea rah yang lebih baik di sisi Allah SWT. Banyak cara yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai ketakwaan di sisi-Nya atau disebut juga dengan
kata “Politik”, karena politik dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan
tertentu. Andai saja kita tidak punya cara untuk melakukan pendekatan kepada Allah
SWT, maka dapat dipastikan kita sebagai manusia biasa juga tidak akan pernah mencapai
kata beriman dan takwa disisi-Nya, dikarenakan tidak akan pernah tecapai suatu tujuan
tersebut. Realita inilah yang harus kita ubah dikalangan masyarakat setempat, setidaknya
dimulai dari lingkugan keluarga, masyarakat, kemudian untuk bangsa dan Negara kita.
Islam bukanlah suatu ilmu yang harus dipertandingnya dengan tulisan atau
dengan ceramah belaka tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena islam
sangat identik dengan sifat, pemikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari untuk endekatkan diri kepada Allah dengan tujuan mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Banyak beranggapan jika agama dimasukkan dalam
suatu politik, maka agama ini tidak akan murni lagi. Namun ada yang beranggapan lain,
karena jika agama tidak , menggunakan suatu politik atau cara maka agama tersebut tidak
akan sampai pada tujuannya.
Untuk itulah kami sangat berharap kepada pembaca semua, semoga setelah
membaca atau membahas makalah ini, kita semua mampu menjadikan agma islam agama
yang kembali sempurna untuk mengubah akhlak manusia kea rah yang lebih baik di sisi-
Nya.

1
B. TUJUAN

1. Mengetahui definisi dari politik islam


2. Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan politik islam
3. Mengetahui prinsip-prinsip luar negri didalam islam
4. Memahami kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional
5. Dapat membandingkan politik yang terjadi pada saat sekarang dengan politik menurut
pandangan islam
6. Mengetahui dan memahami tentang politik secara islam
7. Agar meningkatkan keimana dan ketakwaan kita serta lebih mendapatkan posisi yang
lebih baik dihadapan Allah SWT.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari politik islam?


2. Apa prinsip-prinsip politik luar negri dalam islam?
3. Tujuan politik menurut islam?
4. Apa saja kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Islam bukanlah semata agama, namun juga merupakan sistem politik. (a political sistem),
Islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan
politik. Islam merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan Negara
secara bersamaan (M.Dhiaduddin Rais,2001:5)

Nabi Muhammad adalah seorang politikus yang bijaksana. Di Madinah beliau


membangun Negara islam yang pertama dan meletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang
islam.

Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian politik sebagai kata benda ada tiga, yaitu:

1. Pengetahuan mengenai kenegaraan


2. Segala urusan dan tindakan
3. Kebijakan, cara bertindak

Politik itu identik dengan siyasah, yang secara pembahasannya artinya mengatur. Dalam
fikih, siyasah meliputi :

1. Siyasah Dusturiyyah (Tata negara dalam islam)


2. Siyasah Dauliyyah (Politik yang mengatur hubungan antara satu
negara Islam lainnya)
3. Siyasah Maaliyah (Sistem ekonomi negara)

Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi yang dapat mempersatukan keuatan-kekuatan dan


aliran-aliran yang berbeda-beda di masyarakat. Dalam konsep islam, kekuasaan tertinngi adalah
Allah SWT. Oleh karena itu penguasa tidaklah memiliki kekuasaan mutlak, ia hanyalah wakil
(khalifah) Allah dimuka bumi yang berfungsi untuk membumikan sifat-sifat Allah dalam
kehidupan nyata. Disamping itu, kekuasaan adalah amanah Allah yang diberikan kepada orang-
orang yang berhak memilikinya. Pemegang amanah haruslah menggunakan kekuasaan itu
dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang telah di tetapkan Al-Quran dan
sunnah rasul.

3
Penjelasan Siyasah :

 Siyasah Dusturiyyah adalah keputusan kepala negara mengambil keputusan


atau undang-undang bagi keselamatan umat.
 Siyasah Dauliyah bermakna sebagai kekuasaan kepala negara untuk mengatur
negara dalam hal hub internasional, masalah territorial, nasionalitas, ekstradisi
tahanan, pengasingan tawanan politik, pengusiran warga negara asing.
 Siyasah Maaliyah secara umum mengatur mengenai keuangan negara.

2.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR POLITIK ISLAM


Sistem politik islam berdasarkan atas tiga prinsip, yaitu:

1. Tauhid, pandangan islam terhadap kekuasaan tidak lepas dari ajaran tauhid bahwa
penguasa tertinggi dalam kehidupan manusia termasuk dalam kehidupan politik dan
bernegara adalah Allah SWT.
2. Risalah, pemerintah wajib dipatuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk
kepada Al-Qur’an dan hadist atau tidak bertentanfan dengan keduanya.
3. Khalifah, pemerintah wajib dipatuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk
kepada Al-Qur’an dan hadist atau tidak bertentangan dengan keduanya.

Kemudian prinsip-prinsip dasar siyasah dalam islam meliputi :


 Musyawarah
 Pembahasan bersama
 Tujuan bersama untuk mencapai keputusan
 Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah yang
dihadapi bersama
 Keadilan
 Al musawah atau persamaan
 Al hurriyyah
 Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat
2.2 PRINSIP-PRINSIP POLITIK LUAR NEGRI DALAM ISLAM
Dalam Al-Qur’an ditemui beberapa prinsip politik luar negri dalam islam antara lain:
 Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat (perjanjian) Qs. 8:58, Qs.
9:4
 Kehormatan dan integrasi nasional. Qs. 16:52
 Keadilan universal. Qs. 5:8
 Menjaga perdamaian abadi. Qs. 5:61
 Menjaga kenetralan negara-negara lain. Qs. 4:89,90
 Larangan terhadap eksploitasi para imperalis. Qs. 6:92

4
 Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang islam yang
hidup di negri lain. Qs. 8:72
 Bersahabat dengan kekuasaan internasional. Qs. 55.60
 Persamaan keadilan untuk para penyerang. Qs. 2:195, Qs. 16:126

2.3 MASYARAKAT MADANI


Masyarakat madani adalah masyarakat yang berharap, menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Karena itu didalam ilmu filsafat, islam juga dikenal dengan istilah madinah atau polis
yang berarti masyarakat yang maju dan berperadaban.
Masyarakat madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai
berikut :
 BerTuhan
 Damai
 Tolong-menolong
 Toleran
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial
 Berperadaban tinggi
 Berakhlak mulia.
3.1 TUJUAN POLITIK MENURUT ISLAM
Tujuan sistem politik islam adalah untuk membangunkan sebuah sistem
pemerintahan dan kenegaraan yang tegak diatas dasar untuk melaksanakan seluruh
hukum syariat islam. Tujuan utamanya ialah menegakkan sebuah negara islam atau
darul islam. Dengan adanya pemerintahan yang mendukung syariat, maka akan
tertegaklah Ad-Din dan berterusanlah segala urusan manusia menurut tuntutan-
tuntutan Ad-Din tersebut. Para fuqahak islam telah menggariskan 10 perkara penting
sebagai tujuan kepada sistem politik dan pemerintahan islam :
1. Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh
ulama salaf daripada kalangan umat islam
2. Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan
maalah rakyat dengan menyelesaikan masalah dikalangan orang-orang yang
berselisih.
3. Menjaga keamanan daerah-daerah islam agar manusia dapat hidup dalam
keadaan aman dan damai.
4. Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi
melindungi hak-hak manusia.
5. Menjaga perbatasan negara dengan berbagai persenjataan menghadapi
kemungkinan serangan daripada pihak luar.

5
6. Melancaran jihad terhadap golongan yang menentang islam.
7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekah sebagaimana
yang ditetapkan syarak.
8. Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan dari pada perbendaharaan
negara agar tidak digunakan secara boros atau kikir.
9. Melantik pegawai-pegawai yang cakap dan jujur bagi mengawal kekayaan
negara dan menguruskan hal-hal pentadbiran negara.
10. Menjalankan pengawalan dan pemerikasaan yang rapi dalam hal-hal awam
demi untuk memipmpin negara dan melindungi Ad-Din.

SYARAT KEPEMIMPINAN POLITIK


 Amanah
 Adil
 Taat kepada Allah
 Menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai referensi utama.

4.1 KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM PERPOLITIKAN


NASIONAL

Kekuasaan tanpa landasan moral, cepat atau lambat dipastikan akan


berdampak buruk bagi tatanan hidup berbangsa san bernegara. Upaya untuk
membangun dan memelihara kebersamaan tinggal sekedar retorika yang mencuat
justru ego ego berkedok kemunafikan. Posisi dalam struktur pemerintahan, tidak
lagi dianggap sebagai amanah untuk memperjuangkan nasib rakyat, melainkan
lahan basah untuk memanjakan hasrat pribadi atau kepentingan golongan.
Akibatnya, demi menduduki jabatan tertentu, orang tak segan-segan
menghalalkan segala cara. Seperti mengeksploitasi massa untuk unjuk kekuatan,
political money untuk merekrut dukungan, memanipulasi angka perhitungan
dalam pemilu, dsb.
Maka kondisi bangsa yang memprihatinkan sekarang, sudah waktunya
bagi kita semua untuk berpikir jernih, serius, tidak terombang ambing oleh
pernyataan politik yang historis. Dengan begitu, umat islam di negara ini
diharapkan tidak lagi termarginalisasi. Politik islam harus mampu
mempresentasikan idealismenya sebagai rahmatan lil alamin, sehingga tidak
mudah dicap sebagai ekstremis atau sempalan.

6
Kontribusi agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara ialah :

 Politik ialah : Kemahiran


 Menghimpun kekuatan
 Meningkatkan kwantitas dan kwalitas kekuatan
 Mengawasi kekuatan
 Menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan kekuasaan tertentu
didalam negara atau institute lainnya.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia diciptakan Allah dengan sifat bawaan keterganrungan kepada-Nya di samping sifat-sifat
keutamaan, kemampuan jasmani dan rohani yang memungkinkan ia melaksanaan fungsinya
sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi.

Tujuan hidup manusia hanya dapat terwujud jika manusia mampu mengaktualisasikan hakikat
keberadaannya sebagai makhluk utama yang bertanggug jawab atas tegaknya hukum Tuhan
dalam pembangunan kemakmuran di bumi, untuk itu Al-Qur’an yang menuat wahyu Allah selalu
menunjukan jalan dan harapan. Al-Qur’an memuat wahyu Allah menunjukan jalan harapan (1)
agar manusia mewujudkan kehidupan yang sesuai jalan dan harapan (2) mewujudkan kebijakan
atau kebaikan dengan menegakkan hukum (3) memelihara dan memenuhi hak-hak masyarakat
dan pribadi, dan pada saat yang sama memelihara diri atau membebaskan diri dari kekejian,
kemungkaran dan kesewenang-wenangkan. Oleh sebab itu di perlukan sebuah sistem politik
sebagai saran dan wahana untuk mencapai tujuan yaitu Politik Islam.

Anda mungkin juga menyukai