Anda di halaman 1dari 2

Tentang Star Wars dan Kontroversinya

Tulisan ini akan membahas mengapa film Star Wars: The Last Jedi manjadikan fans Star Wars terbagi
menjadi dua kubu, kubu yang merasa dikecewakan dan kubu yang merasa terpuaskan.

Permasalahan ini sebenarnya bukan hal baru dalam dunia perfilman. Terdapat beberapa franchise
film lain yang menimbulkan kontroversi. Namun, terasa ada yang berbeda jika menyangkut dengan
Star Wars. Terlebih, Star Wars merupakan franchise film tersukses dalam sejarah film dunia dan
dapat dikatakan membawa pengaruh besar dalam industri film dan pop kultur dunia. Banyak film –
tv membawa refrensi-refresnsi dari film Star Wars. Kesuksesan ini membuat banyak orang tertarik
untuk mengikutinya sebagai ‘fans’, baik generasi lama maupun generasi millennial.

Star Wars merupakan franchise film dengan urutan kronologi yang unik. Saga ini tidak dimulai dari
Episode I, melainkan dengan trilogy dari Episode IV-VI. Namun keunikan inilah yang membuat Star
Wars menjadi sukses. Film pertama yang dirilis diberi judul ‘New Hope’ yang menceritkan konflik
antara Empire (Pemerintah ‘sah’) versus Rebellion (Kelompok yang menentang berdirinya Empire).
Diikuti film kedua, Episode V: Empire Strikes Back, berhasil menampilkan kekuatan besar Empire dan
memberikan pengalaman menonton yang menegangkan sehingga film ini sering disebut sebagai film
terbaik dan favorit para fans Star Wars. Film terakhir, Episode VI, diberi judul Return of the Jedi
berhasil menjadi penutup yang manis bagi trilogy original Star Wars. Namun dibalik keberhasilan
Epidode VI, tidak sedikit fans yang merasa film ini merupakan kemunduran bagi franchise Star Wars,
baik dari segi ceritanya maupun aksinya. Walaupun demikian, Episode VI bukanlah film terburuk Star
Wars.

Kalimat ‘Film terburuk Star Wars’ sepertinya terdengar sangat ofensif bagi banyak orang, terutama
bagi fans Star Wars yang begitu banyak dan tersebar di seluruh dunia. Kalimat ‘Film terburuk Star
Wars’ seharusnnya tidak pernah dilontarkan, namun kenyataannya banyak fans yang setuju kalimat
ini ditujukan pada satu film Star Wars Prequel. Pada tahun 1998, George Lucas kembali membuat
trilogy Star Wars yang menceritakan latar belakang terbentuknya ‘perang bintang’. Trilogy ini dimulai
dari Episode I yang ceritanya menitik beratkan pada konflik politik yang merupakan cikal bakal
terjadinya ‘perang bintang’. Selain itu, film ini juga bercerita asal mula ‘anak yang diramlakan
membawa keseimbangan pada Force’ bernama Anakin Skywalker. Film kedua dalam trilogy prequel,
Episode II, diberi judul Attack of the Clones menampilkan kembali aksi-aksi yang sempat hilang pada
film Episode I. Sedangkan film terakhir, Episode III, diberi judul Revenge of Sith merupakan penutup
trilogi prequel yang sangat emosional.

Trilogy prequel Star Wars nyatanya tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap penonton
untuk menyukainya, terlebih untuk Episode I. Episode I dianggap gagal dan sebagaian fans
menyatakan bahwa film ini merupakan film terburuk Star Wars. Ofensif memang, namum bagi
sebagian fans, film ini dirasa sangat mengecawakan. Terdapat beberapa alasan mengapa film ini
dianggap gagal, salah satunya adalah ketidaksingkronan informasi mengenai The Force. Pada original
trilogi, The Force merupakan energi alam yang sangat besar yang selalu.... Sedangkan pada Episode I,
The Force diartikan sebagai mediclhorian.. Perbedaan ini bagi sebagian besar fans dianggap sangat
mengganggu. Belum lagi kehadiran Jar Jar Binks yang sangat mengganggu cerita. Jalan cerita Jar-Jar
Binks pun dianggap mengada-ada. Masih terdapat banyak alasan yang membuat film ini menjadi film
terburuk Star Wars, bahkan ada beberapa fans yang menyarankan untuk melewati film ini jika ingin
menonton ulang franchise Star Wars.
Bukan hanya Episode I, secara umum Star Wars prequel merupakan film-film yang kontriversial bagi
penggemar Star Wars. Faktor penyebabnya lebih kuat pada karakter, cerita, dan dialog yang sering
terdengar ‘receh’ bagi para penonton. Namun dibalik itu, masih terdapat berbagai hal positif dalam
trilogy prequel ini yang pada akhirnya memecah fans menjadi dua kubu. Yaitu penggemar star wars
yang merasa kecewa dan tidak dapat menerimanya, kecewa namun masih memberikan tempat di
hatinya, dan merasa terpuaskan. Tidak sedikit terjadi diskusi di forum-forum penggemar Star Wars
untuk mendiskusikan bahkan ada pula yang saling menentang menyukainya atau tidak menyukainya
dengan berbagai macam alasan.

Kontroversi Star Wars kembali berlanjut saat George Lucas memutuskan untuk menjual aset Star
Wars kepada Disney pada tahun 2005. Kali ini, kontroversi tidak hanya datang terjadi pada level
penggemar, namun terjadi akibat komentar George Lucas dalam sebuah interview yang melontarkan
komentar negatif tentang Disney. Komentar George Lucas sebenarnya merupakan bentuk ungkapan
kekecewaannya terhadap proyek Disney’s Star Wars yang tidak melibatkan dirinya lagi. Pada
interview tersebut, George Lucas mengungkapkan bahwa ide-idenya tidak lagi diterima oleh orang-
orang dibalik proyek Disney’s Star Wars. Komentar kekecewaan George Lucas tersebut kemudian
ditanggapi oleh fans yang merasa Disney telah melakukan kesalahan sehingga beberapa fans
merendahkan ekspektasi untuk proyek film Star Wars oleh Disney.

Di luar kontroversi komentar George Lucas tersebut, Disney berhasil membuat film Star Wars kembali
dikenal dan membuat banyak orang jatuh cinta lagi kepada Star Wars. The Force Awakens yang
disutradarai J.J. Abrams berhasil memecahkan rekor pendapatan pada hari pertama perilisan film
Star Wars. J.J. Abrams berhasil menarik penonton-penonton baru dengan menghadirkan kembali
karakter lama seperti Luke Skywalker, Princess Leia, Han Solo, C-3PO dan Chewabacca yang
dipadukan dengan karakter baru seperti Rey, Finn, Poe, dan Ben Solo/Kylo Ren. Film ini mendapat
review yang sangat positif dari para kritikus film dan penonton secara umum.

Kesuksesan tersebut ternyata tidak bertahan lama, karena setelah beberapa perilisan terdapat
banyak fans yang mengunggah video review di youtube dan menganggap The Force Awakens adalah
‘New Hope’ yang direimajinasi.

Anda mungkin juga menyukai