Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN F.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

TOPIK : PENYULUHAN dan EDUKASI DIET pada PASIEN GOUT ATRITIS

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menempuh


Program Dokter Internship di Puskesmas Minggir

Disusun Oleh:
dr. Oldriana Prawiro Hapsari

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA


MINGGIR KABUPATEN SLEMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN F.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


TOPIK : PENYULUHAN dan EDUKASI DIET pada PASIEN GOUT ATRITIS

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menempuh


Program Dokter Internsip di Puskesmas Minggir

Disusun Oleh
dr. Oldriana Prawiro Hapsari

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 29 Agustus 2016


Oleh
Pendamping Dokter Internsip Puskesmas Minggir

dr. Elyza Sinaga


LATAR BELAKANG Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang
bersangkutan dengan proses degenerasi pada usia lanjut.
Penyakit degeneratif pada umumnya menyerang sistem saraf,
pembuluh darah, otot, dan tulang. Salah satu penyakit
degeneratif yaitu penyakit asam urat (arthritis gout). Asam
urat disebut juga artritis gout termasuk suatu penyakit
degeneratif yang menyerang persendian, dan paling sering
dijumpai di masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia
(lansia).
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal
asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi.
Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme
purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat
yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.
Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout
terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung
lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena
penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari
ginjal.
Secara klinis ditandai dengan adanya atritis, tofi, dan
batu ginjal. Yang penting diketahui bahwa asam urat sendiri
tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa
sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal
monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu
dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada
daerah-daerah telinga, siku, lutut, dorsum pedis, dekat tendo
Achilles pada metatarsofalangeal digiti I, dan sebagainya.
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara
lain : Deformitas pada persendian yang terserang, Urolitiasis
akibat deposit kristal urat pada saluran kemih, Nephrophaty
akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal.
PERMASALAHAN Prevalensi kejadian hiperurisemia di dunia meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Di Indonesia,
pertama kali di teliti oleh seorang dokter Belanda, Horst
(1935) yaitu menemukan 15 kasus Gout Arthritis berat pada
masyarakat kurang mampu. Dari beberapa data hasil
penelitian seperti di Sinjai (Sulawesi Selatan) di dapatkan
angka kejadian hiperurisemia 10% pada pria dan 4% pada
wanita. Gout Arthritis merupakan masalah penting bagi
kesehatan masyarakat karena memiliki angka kesakitan,
kecatatan, komplikasi dan biaya yang tinggi. Dalam
penelitian Ranti (2012), di Propinsi Sulawesi Utara
mengungkapkan fakta bahwa, sekitar (35%) penduduk
memiliki kadar asam urat yang tinggi.
PERENCANAAN DAN Dalam hal ini penyuluhan kesehatan sangatlah penting
PEMILIHAN bagi masyarakat penderita Gout Arthritis agar lebih
INTERVRENSI memahami tentang penyakit tersebut dan dapat merubah pola
hidupnya demi tercapainya hidup sehat. Menurut
Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan.
Selain penyuluhan juga memberikan edukasi saat
pemeriksaan di BP pada pasien GA dan bisa juga memberiksa
leatlet pengetahuan tentang GA menu diet yang baik
dikonsumsi dan yang baik untuk dihindari.
Merujuk pasien lebagian ahli gizi juga membantu menangani
diet pada pasien Gout Atritis
PELAKSANAAN Pelaksanaan dilaksanakan di badan pelayanan umum di
puskesmas minggir saat jam. Pelaksanaan mulai dilakukan
pada tanggal 5 Agustus sampai 15 agustus 2017
MONITORING dan Dapat dilakukan monitoring saat pasien berkunjung
EVALUASI untuk kontrol atau saat awal periksa, dari anamnesis masih
kah ada keluhan nyeri dipersenian yang memberat,
bagaimanakah pola makanan yang dikonsumsi. dari
pemeriksaan fisik, adakah terbentuk tofus, deformitas. Lalu
dilihat juga dari hasil lab setiap pemeriksaan di BP. Evaluasi
selanjutnya dilakukan saat kontrol selanjutnya.

Komentar / Umpan Balik Pendamping

Sleman, 29 Agustus 2016

Pendamping Peserta

dr. Ellyza Sinaga dr. Oldriana Prawiro H.

Anda mungkin juga menyukai