POTENSIOMETRI
1. Outline
1.1. Pengertian Potensiometri
1.2. Alat Pengukur Potensial Sel
1.3. Elektroda Acuan/ Elektroda Pembanding
1.3.1. Elektroda Kalomel (Saturated Calomel Electrode)
1.3.2. Elektroda Perak / Perak Klorida
1.4. Elektroda Indikator
1.4.1. Elektroda Ion Logam
1.4.1.1. Elektroda Jenis Pertama
1.4.1.2. Elektroda Jenis Kedua
1.4.1.3. Elektroda Jenis Ketiga
1.4.2. Elektroda Inert
1.4.3. Elektroda Membran
1.4.3.1. Elektroda Membran Kaca
1.4.3.2. Elektroda Membran Padat
1.4.3.3. Elektroda Membran Cair
1.5. Metode Analisa Potensiometri
1.5.1. Potensiometri Langsung
1.5.2. Adisi Standar
1.5.3. Adisi Sampel
1.5.4. Titrasi Potensiometri
2. Pembahasan
2.1.Pengertian Potensiometri
Potensiometri merupakan suatu metode analisis kimia, sesuai nama yang
diusulkan, yang melibatkan pengukuran potensial dari suatu sel Galvani. Secara umum
sel terdiri dari dua buah setengah sel dan kita dapat menggunakan persamaan Nernst
untuk menghitung nilai potensial sel. Metode potensiometri digunakan
untuk menentukan konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), pH suatu larutan,
dan menentukan titik akhir titrasi. Dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan
konsentrasi dapat dijelaskan melalaui persamaan Nernst.
E (sel) = E0 ± RT/nF ln a (analit)
Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka
diperoleh persamaan berikut
E = Eo – 0,05916 log Q
n
Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel
elektrokimia potensiometri adalah
Ecell = Ec – Ea
2.4.Elektroda Indikator
Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial
elektrodanya bervariasi terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur. Elektroda
indikator harus memenuhi beberapa syarat antara lain harus memenuhi tingkat
kesensitivan yang terhadap konsentrasi analit. Tanggapannya terhadap keaktifan
teroksidasi dan tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan
persamaan Nernst. Sehingga adanya perbedaan yang kecil dari konsentrasi analit, akan
memberikan perbedaan tegangan
2.4.1. Elektroda Ion Logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika
elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu elektroda
logam jenis pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda logam jenis ketiga.
2.4.1.1.Elektroda jenis pertama
Elektroda jenis pertama adalah elektroda yang langsung berkeseimbangan
dengan kation yang berasal dari logam tersebut .Contoh,elektroda tembaga, perak,
raksa, cadmium, seng dan timah.
Cu2+ + 2e <==> Cu(s)
2.4.1.2.Elektroda jenis kedua
Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya bergantung
pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda endapan
suatu ion kompleks yang stabil. Contoh elektroda perak untuk halida, reaksinya dapat
ditulis,
AgCl(s) <==> Ag(s) + Cl
2.4.1.3.Elektroda jenis ketiga
Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion logam lain. Contoh, elektroda Hg dapatdigunakan
untuk menentukan konsentrasi Ca2+ , Zn2+ ,atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan.
2.4.2. Elektroda Inert
Elektroda inert merupakan elektroda yang tidak masuk ke dalam reaksi.
Salah satu contohnya adalah platina.
Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda indikator untuk pasangan redoks
seperti : Fe3+ + e ↔ F2+
Fungsi logam Pt adalah untuk membangkitkan kecenderungan sistem
tersebut dalam mengambil atau melepaskan elektron, sedangkan logam itu tidak ikut
secara nyata dalam reaksi redoks.
2.4.3. Elektroda membran
Elektroda membran telah digunakan dan dikembangakan cukup luas,karena
dapat menentukan ion tertentu. Elektroda membran biasa disebut dengan elektroda
selektif ion (ion selective electrode).Elektroda membran juga digunakan untuk penentuan
pH dengan mengukur perbedaan potensial antara larutan pembanding yang
keasamannya tetap dan larutan yang dianalisis.Elektroda membran dibagi empat
macam yaitu elektroda membran kaca, elektroda membran cairan, elektroda padatan
dan elektroda penunjuk gas.
2.4.3.1. Elektroda membran kaca
Kualitas paling bagus yang dijual dipasaran untuk elektroda membran
kaca terbuat dari Corning 015, sebuah kaca yang terdiri dari 22% Na20, 6%
CaO,dan 72% SiO. Ketika dicelupkan ke dalam larutan berair, maka pada
bagian luar dari membran akan terhidrat sampai 10nm sampai beberapa
jam. Hasil hidrasi dari membran menghasilkan muatan negatif, hal ini
merupakan bagian dari fungsi kerja membran silika. Ion natrium, yang
mampu bergerak menembus lapisan hidrat berfungsi sebagai ion
penghitung. Ion hidrogen dari larutan berdifusi kedalam membran dan
membentuk ikatan yang lebih kuat dengan membran sehingga mampu
menggeser keberadaan ion Na+ yang mengakibatkan konsentrasi ion
H+meningkat pada membran .
Elektroda membran kaca sering dijual dalam bentuk kombinasi antara
indikator dan elektroda pembanding. Penggunaan satu elektroda sangat
bermanfaat untuk pengukuran pH.