Anda di halaman 1dari 12

Pentingnya enzim

Enzim Merupakan Senyawa yang Penting bagi Tubuh kita

Imedis.net – Tingkat penyerapan nutrisi dalam tubuh dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan
kita. Pada saat proses sistem pencernaan tubuh ini memerlukan bantuan Enzim untuk mengubah
makanan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan mudah diserap oleh tubuh untuk
selanjutnya menjadi sari makanan yang akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

Peranan Enzim Bagi Tubuh kita

Enzim dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yang merupakan senyawa organik bermolekul besar
yang sangat penting, dan yang sangat berguna untuk Mempercepat Jalannya Reaksi Metabolisme
di dalam Tubuh Tanpa Mempengaruhi Keseimbangan Reaksi. Enzim mengubah nutrisi yang kita
cerna menjadi bagian-bagian vital untuk regenerasi darah, saraf, organ dan jaringan. Sebab tanpa
adanya senyawa ini, tidak ada energi yang dihasilkan, tidak ada makanan yang dapat dicerna,
dan tidak ada nutrisi yang dapat diserap. Maka dari itu Hormon, Vitamin dan Mineral tidak akan
berguna bagi tubuh kita.

Setiap Enzim mempunyai fungsi khusus dan diperuntukkan khusus untuk kategori makanan
tertentu. Sebagai contoh, protein dipecah oleh sebuah Enzim yang disebut Protease, Karbohidrat
dipecah oleh Amylase, dan lemak dipecah oleh Lipase.

Fungsi
No. Nama Enzim Letak Penghasil
Mengubah Menjadi
1. Ptialin / Amilase Mulut Amilum Maltosa Kelenjar Ludah
2. Pepsin Lambung Protein Pepton Lambung
3. Renin Lambung Mengendapkan kasein susu Lambung
4. Amilase Usus 12 Jari Maltosa Glukosa Pankreas
5. Tripsin Usus 12 Jari Pepton Asam Amino Pankreas
Asam Lemak &
6. Lipase Usus 12 Jari Lemak Pankreas
Gliserol
7. Erepsin Usus Halus Pepton Asam Amino Usus 12 Jari
Glukosa +
8. Maltase Usus Halus Maltosa Usus Halus
Glukosa
Glukosa +
9. Sukrase Usus Halus Sukrosa Usus Halus
Fruktosa
Glukosa +
10. Laktase Usus Halus Laktosa Usus Halus
Galaktosa

Enzim Metabolik dan Pencernaan

Terdapat 2 jenis Enzim yang berguna bagi tubuh:


1. Enzim Metabolik bertanggung jawab pada pembentukan dan perkembangan hormon,
Enzim ini satu-satunya Enzim yang membantu tubuh agar terjaga kondisi kesehatannya.
Enzim ini juga berguna untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dalam Melawan
Penyakit serta Menjaga Vitalitas Tubuh seiring bertambahnya usia.
2. Enzim Pencernaan berguna untuk memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil
agar Nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh semua organ tubuh. Pada
titik ini, Enzim Netabolik menjadi aktif dalam proses penyusunan nutrisi ini di dalam
Saraf, Organ, Jaringan dan Darah.

Dampak Kekurangan Enzim

Setiap kekurangan senyawa ini dapat menyebabkan beragam gejala penyakit seperti Keletihan
Otot dan Asma yang mengganggu Metabolisme Insulin, Meningkatkan Kolesterol dan Tekanan
Darah Tinggi. Saat kondisi kekurangan Enzim terjadi, kategori nutrisi makanan yang melibatkan
Enzim tersebut tidak dapat dicerna atau diserap dengan lancar.

Salah satu faktor pemicu munculnya gangguan Enzim adalah kecenderungan pola makan yang
buruk, seperti makan yang berlebihan (dalam jumlah yang banyak), makan yang terburu-buru
dan terutama makan makanan yang berlemak. Oleh sebab itu, biasakan untuk menerapkan pola
makan yang sehat bernutrisi dan makan makanan yang bergizi sehingga persediaan Enzim kita
diperbaharui secara alami.

Sifat Sifat Enzim dan Penjelasannya


Sifat – sifat enzim bisa dipelajari menurut karakteristik dari enzim itu sendiri. Enzim ialah suatu
molekul protein yang mempunyai sifat kompleks yang diproduksi oleh sel hidup dan juga
mempunyai fungsi utama yakni digunakan sebagai biokatalisator.

Enzim membantu dan mendukung dalam upaya mempercepat suatu reaksi dengan cara
melakukan penurunan anergi aktivasi. Selanjutnya akan membuat suatu reaksi bisa berlangsung
dengan baik dalam suhu serta kondisi yang tepat.

Kata enzim dahulu ditemukan berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti yakni ragi.
Kemudian proses penemuan enzim berhasil sekitar abad ke 18. Awalnya, memang belum
diketahui secara detail dan rinci mengenai penjelasan proses pencernaan daging yang ada di
dalam lambung yang dilakukan oleh bagian sekret lambung dan juga proses pencernaan amilum
yang dilakukan oleh bagian kelenjar ludah.

Terdapat suatu percobaan proses fermentasi terhadap alkohol yang sudah dilakukan oleh Louis
Pasteur, dan diperoleh suatu kesimpulan bahwa proses fermentasi bisa terjadi karena terdapat sel
ragi yang dikategorikan ke dalam organisme yang masih hidup, tidak terjadi pada suatu
organisme yang sudah mati atau pun senyawa yang telah diekstrak dari suatu organisme.
Namun, jika dilihat dari pernyataan Pasteur di atas mungkin bisa dikatakan kurang tepat.
Kemudian ada ilmuwan yang bernama Wilhem Kuhne, ahli fisiologi dari negara Jerman yang
mengungkapkan kata enzim, bisa digunakan untuk menyebutkan senyawa yang
berasal dari suatu organisme hidup yang bisa diekstrak dari suatu organisme untuk dipakai
dalam fermentasi rekasi kimia. Sedangkan kata fermentasi sendiri bisa digunakan untuk
menunjukkan suatu reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme hidup.

Sifat Sifat Enzim

Terdapat suatu molekul yang wujudnya sering


dikenal sebagai substrat yang nantinya akan dimaksimalkan semua perubahannya sehingga
bisa menjadi molekul dengan wujud yang lebih sederhana, yakni dalam bentuk produk yang
sudah siap untuk proses penyerapan oleh bagian tubuh.

Dalam proses berlangsungnya suatu reaksi biokimia tersebut, maka enzim – enzim sudah
mampu melakukan percepatan terhadap suatu lintasan metabolisme.

Enzim akan bekerja dengan cara melakukan suatu reaksi secara bersama – sama dengan
suatu molekul yang ada pada substrat. Spesifitas enzim sendiri tergolong sudah sangat tinggi
terhadap bagian substratnya. Substrat merupakan reaktan yang diproses pada suatu reaksi yang
selanjutnya akan dikatalisasi oleh enzim.

Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai sifat – sifat enzim beserta
penjelasannya agar anda bisa lebih tahu dan dapat memperkaya wawasan anda. Enzim
mempunyai sifat yang khas pada suatu substrat tertentu, sifat khasnya itu yang memang menjadi
ciri dari suatu enzim. Berikut sifat-sifat khas yang ada pada suatu enzim, yuk kita simak bersama
– sama!

1. Enzim Digunakan Sebagai Katalisator

Yang pertama, enzim mempunyai sifat – sifat yang berperan sebagai katalisator.
Enzim merupakan katalis yang bisa digunakan untuk melakukan perubahan terhadap suatu laju
reaksi tanpa berperan langsung atau pun ikut serta dalam proses bereaksi. Jika tidak
terdapat keberadaan enzim, maka dalam suatu reaksi dirasa akan sangat sulit terjadi. Berbeda
lagi jika terdapat keberadaan enzim, maka kecepatan reaksi pada enzim akan bisa
mengalami peningkatan pesat dari awalnya 107 sampai 1013 kali.

Misalnya seperti pada enzim katalase yang mempunyai kandungan ion besi (Fe) dan mampu
melakukan penguraian sebanyak 5 juta molekul khususnya hidrogen peroksida (H2O2) setiap
menitnya pada 00C. Hidrogen peroksida hanya bisa mengalami proses penguraian oleh atom
besi, tetapi waktu yang diperlukan oleh satu atom besi untuk menguraikan beberapa molekul
hydrogen peroksida adalah selama sekitar 300 tahun. Kemudian satu molekul katalase yang
terdapat kandungan satu atom besi akan mengalami proses penguraian dalam kurun waktu satu
detik.

2. Enzim Bekerja Secara Spesifik dan Selektif

Cara kerja enzim cenderung lebih spesifik, maksudnya suatu enzim hanya bisa melakukan proses
pengubahan terhadap zat – zat tertentu saja. Dengan kata lain, ternyata enzim hanya bisa ikut
andil dalam mempengaruhi satu reaksi saja dan tidak bisa memberi pengaruh terhadap reaksi lain
yang bukan termasuk bidangnya. Satu enzim yang bersifat khusus untuk satu substrat, contohnya
pada enzim katalase yang hanya bisa melakukan hidrolisis terhadap H2O2 sehingga
menghasilkan H2O dan juga O2.

3. Enzim Mempunyai Sifat Bolak – Balik

Sifat-sifat yang terdapat pada enzim berikutnya ialah untuk membantu pekerjaan secara bolak-
balik dengan alasan bisa ikut melakukan reaksi tanpa adanya suatu pengaruh terhadap hasil akhir
dan akan melakukan pembentukan kembali terhadap hasil reaksinya yakni sebagai enzim.

Ketika enzim ikut andil dalam melakukan suatu reaksi, semua struktur kimia pada enzim akan
berubah, tetapi pada proses akhir reaksi yang sudah terjadi, semua struktur kimia enzim akan
mengalami pembentukan kembali ke bentuk seperti semula.

Contohnya pada enzim lipase yang bisa melakukan pengubahan terhadap lemak kemudian
menghasilkan asam lemak dan juga gliserol. Namun sebaliknya, enzim lipase juga mampu
melakukan proses penyatukan terhadap gliserol dan juga asam lemak sehingga bisa menjadi
lemak seperti semula.

Enzim tidak hanya bisa melakukan penguraian terhadap molekul yang bersifat kompleks, tetapi
juga bisa melakukan proses pembentukan terhadap molekul yang mempunyai sifat kompleks dari
molekul-molekul yang mempunyai sifat sederhana penyusunnya (yakni proses reaksi bolak-
balik).

4. Enzim Bisa Dikatakan Seperti Protein


Enzim mempunyai sebagian besar dari sifat yang ada pada protein yakni sehingga sangat
dpengaruhi oleh pH dan juga suhu. Pada suhu yang relatif rendah protein enzim
akan berlangsung suatu proses yang disebut dengan koagulasi dan pada suhu yang relatif tinggi
protein enzim akan berlangsung suatu proses yang disebut dengan denaturasi.

5. Enzim Mempunyai Sifat Termolabil

Suhu merupakan salah satu komponen yang bisa mempengaruhi aktivitas enzim. Apabila suhu
relatif rendah, maka kerja enzim akan berubah menjadi semakin lambat. Semakin tingginya
kondisi suhu yang ada saat proses terjadinya reaksi kimia dan dipengaruhi oleh enzim, maka
kerja enzim akan menjadi semakin cepat. Namun apabila kondisi suhu terlalu tinggi, maka enzim
secara otomatis akan mengalami proses denaturasi.

6. Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit

Karena enzim mempunyai fungsi yang digunakan sebagai katalisator, namun tidak ikut serta
dalam proses reaksi, maka jumlah yang akan digunakan sebagai bahan katalis tidak
membutuhkan terlalu banyak. Biasanya satu molekul enzim bisa melakukan aktivitas kerjanya
secara berulang kali, selama kondisi molekul tersebut tidak mengalami kerusakan.

7. Enzim Merupakan Koloid

Karena enzim pada dasarnya terbentuk dari komponen – komponen protein, maka sifat-sifat
yang ada pada enzim masuk ke dalam kategori koloid. Enzim mempunyai bagian permukaan
antar partikel yang tentunya sangat besar yang menyebabkan bidang aktivitasnya secara otomatis
menjadi ikut besar.

8. Enzim Mampu Menurunkan Energi Aktivasi

Suatu proses reaksi kimia bisa terjadi apabila molekul yang ikut andil di dalamnya mempunyai
energi internal yang cukup untuk digunakan membawanya ke bagian puncak bukit energi dan
selanjutnya menuju ke bentuk reaktif yang dinamakan sebagai tahap transisi.

Energi aktivasi yang ada pada suatu reaksi merupakan jumlah energi dalam bentuk kalori yang
dibutuhkan dalam upaya membawa semua bagian molekul yang ada pada 1 mol senyawa di suhu
tertentu dan kemudian akan menuju suatu tingkat transisi (perantara) pada titik puncak
sebagai batasan energi.

Jika suatu proses reaksi kimia dimasukkan katalis seperti misalnya enzim, maka energi aktivasi
yang ada akan bisa dengan mudah dikontrol penurunannya dan pada akhirnya reaksi yang
ada akan berjalan dengan ritme yang tentunya lebih cepat.
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai sifat – sifat enzim di atas yang diulas secara
detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam
mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.

Sehingga nantinya mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat belajar dan
menambah wawasan baru bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas
mengenai sifat – sifat enzim. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah
meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.

Susunan enzim

SUSUNAN ENZIM

1. 1. SUSUNAN ENZIM KELOMPOK 1 Dewi Jayanti Fitriyanti D.A Subakhti Suci


Ramadhani P. PPG PASCA SM-3T BIOLOGI UM 2014
2. 2. Metabolisme Berkaitan Dengan Enzim Meliputi Susunan Ciri-Ciri dan Cara
Kerja Pengelompokan / Tatanama Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja
Enzim
3. 3. 3 Metabolisme itu apa ya ???
4. 4. Metabolisme adalahsemua reaksi kimiayang terjadi di dalamorganisme,
termasukyang terjadi di tingkatselular. Metabolismeterdiri atas Anabolisme dan
Katabolisme
5. 5. Anabolisme Anabolisme adalah lintasan metabolis- me yang menyusun
beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia.
6. 6. Katabolisme Katabolisme adalah lintasan metabolisme yang merombak suatu
substrat kompleks molekul organik menjadi komponen- komponen penyusunnya
sambil melepaskan energi, pada umum nya berupa ATP.
7. 7. Enzim Enzim merupakan makromolekul atau senyawa organik yang bekerja
sebagai katalis, agen kimiawi yang mempercepat berlangsungnya suatu reaksi
kimia tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.
8. 8. • Setiap enzim terbentuk dari molekul protein sebagai komponen utama
penyusunnya dan beberapa enzim hanya terbentuk dari molekul protein dg tanpa
adanya penambahan molekul lain.
9. 9. Lanjutan…. Tetapi perlu diingat, tidak semua protein mempunyai fungsi
katalitik, sehingga tidak dapat digolongkan sebagai enzim. Sebagai contoh,
protein pada mikrotubula, mikrofilamen, dan beberapa molekul protein pd
membran terlihat lebih berfungsi sebagai struktural daripada katalitik.
10. 10. Diagram Susunan Enzim
11. 11. Susunan Enzim Konjugasi Non Protein (Gugus Prostetik) Gugus Kofaktor
(anorganik) Gugus Koenzim (organik) Protein (Apoenzim)
12. 12. Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat
labil (mudah berubah) terhadap faktor lingkungan. Protein
13. 13.  Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. 
Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kofaktor (tersusun dari
bahan anorganik) dan koenzim (tersusun dari bahan organik ). Non ProteinNon
Protein
14. 14. Gugus Kofaktor Merupakan komponen non protein yang tersusun dari zat
anorganik yang umumnya berupa logam, misalnya Cu, Fe, Mn, Zn, Ca, K dan
Co.
15. 15. Gugus Koenzim Tersusun dari senyawa organik nonprotein yang tidak
melekat erat pada bagian protein enzim, contohnya NAD, NADP dan keonzim A.
Enzim yang terikat dengan kofaktornya disebut haloenzim

Penggolongan Enzim
Aktivitas suatu enzim dinyatakan sebagai kemampuan enzim tersebut dalam mengubah
substrat menjadi produk. Aktivitas katalitik enzim pada prinsipnya merupakan proses
pemindahan elektron, atom, atau gugus fungsional yang semuanya dapat
dikelompokan kedalam enam golongan.

Ke-enam kelompok enzim dikategorikan berdasarkan jenis reaksinya:

 Oksidareduktase, yaitu katalisis untuk reaksi redoks, substrat yang satu tereduksi dan
yang lain teroksidasi
 Transferase, yaitu katalisis reaksi pemindahan sebuah gugus dari suatu substrat ke
substrat yang lain
 Hidrolase, yaitu katalisis untuk reaksi hidrolisis suatu substrat
 Liase, yaitu katalisis reaksi eleminasi sebuah gugus dari substrat sehingga terbentuk
ikatan peptida
 Isomerase, yaitu katalisis untuk reaksi isomerisasi substrat
 Ligase, yaitu katalisis untuk reaksi penggabungan dua molekul dengan bantuan ATP
atau sumber energi lainnya.

Gugus prostetik pada molekul enzim berfungsi untuk mengaktivasi enzim sehingga
reaksi lebih mudah berlangsung. Gugus prostetik yang berasal dari senyawa organik
kompleks dinamakan koenzim. Misalnya NADH, FADH, dan CoASH. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul anorganik dinamakan kofaktor, misalnya ion Fe 2+, Zn2+, dan
Cu2+. Dalam reaksi biokimia, beberapa enzim diaktivasi oleh koenzim atau oelh ion
logam saja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Enzim adalah molekul komples berbasis protein yang dihasilkan oleh sel-sel. Enzim
ikut terlibat dalam berbagai reaksi biokimia. Tiap-tiap enzim yang terdapat dalam
tubuh kita dapat mempengaruhi reaksi kimia tertentu.

Enzim berperan sebagai katalis organik, enzim mempercepat kecepatan reaksi yang
terjadi. Jika tidak ada enzim, reaksi kimia akan menjadi sangat lambat. Berbagai
reaksi juga mungkin tidak akan terjadi jika tidak terdapat enzim yang tepat di dalam
tubuh.

Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia berkali-kali lipat. Studi telah
menemukan bahwa enzim dapat mempercepat reaksi kimia sampai 10 milyar kali
lebih cepat. Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat,
yang mengalami perubahan kimia membentuk produk akhir.

Konsentrasi substrat atau enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Selain itu,
kondisi lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll turut mempengaruhi
aktivitas enzim.

Dibawah ini dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim:
 Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak. Laju
reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan
energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-
molekul meningkat.

Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat
sedikit kontak antara substrat dan enzim.

Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu yang
sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi
menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam
tubuh manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada
pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih
baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.

 Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman
sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan
perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik
pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik
hanya di lingkungan asam atau basa.

Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem
biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau
terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi
aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim
menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti
berfungsi.

 Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul
substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang
rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim,
menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.

Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi
paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan
dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus
terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra.

 Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula.
Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih
ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.

 Aktivator & Inhibitor


Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan dengan
substrat.

Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas


enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim.
Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan
inhibitor non-kompetitif.

Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor
ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks
enzim-substrat.

Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan sisi
aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah
bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat
tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.

2. Factor – factor yang mempengaruhi kerja enzim


Factor – factor tersebut diantaranya:

a. Temperatur
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperature.
Temperature yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. Temperature
yang terlalu rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum
enzim adalah 30 – 400C.
Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai 00c , namun
enzim tidak rusak, bila suhu normal maka enzim akan aktif kembali . enzim tahan pada
suhu rendah, namun rusak diatas suhu 500c.

b. Prubahan pH
Enzim juga sangat terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi
perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif
berkombinasi dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda – beda
tergantung jenis enzimnya.

c. Konsentrasi enzim dan substrat


Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan
zubstrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan
berjalan lambat bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi . semakin banyak enzim,
reaksi akan semakin cepat.

3. Inhibitor Enzim
Seringkali enzim dihambat leh suatu zat yang disebut inhibitor, ada dua
jenis inhibitor yaitu sebagai berikut:
a. Inhibitor kompetitif.
Pada penghambatan ini zat – zat penghambat mempunyai struktur yang mirip
dengan struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat penghambat
berkompetisi atau bersaing untuk bersatu dengan sisi aktif enzim , jka zat penghambat
lebih dulu berikatan dengan sisi aktif enzim , maka substratnya tidak dapat lagi
berikatan dengan sisi aktif enzim.
b. Inhibitor nonkompetitif
Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks
enzim- inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.

4. Nomenklatur dan klasifikasi enzim


Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang
diubah oleh enzim tersebut, misalnya enzim maltase menjadi glukosa; enzim yang
mengubah lemak (lipid) adalah lipase; enzim – enzim yang mengadakan perubahan
karbohidrat merupakan kelompok karbohidrase.

Berdasarkan peristiwa – peristiwa yang terjadi didalam suatu reaksi

maka enzim dapat digolongkan menjadi golongan berikut:


a. Golongan Hidrolase,
yaitu enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air dapat mengubah
suatu substrat menjadi hasil akhir, misalnya karboksilase, protese dan lipase.

b. Golongan Desmolase,
yaitu enzim yang dapat memecah ikatan C – C atau C – N , contohnya enzim – enzim
peroksidase, dehidrogenase, katalase, karboksilase dan transaminase.
Dengan berkembangnya ilmu generika dan dilakukannya berbagai percobaan di bidang
ini, dapat dibuktikan bahwa pembentukan enzim atau kelompok enzim diatur oleh gen
atau keompok gen dalam kromosom. George beadle dan Edward tatum mendapat
hadiah nobel pada tahun 1958 dalam menemukan gen – gen pengandali sintesis protein
dan enzim, yang disimpulkan dalam suatu teori “one gene one enzyme”.
Sifat – sifat Enzim :
1) Sebagai bio katalisator :
– mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, tanpa ia sendiri mengalami perubahan kimia
yang bersifat permanen.
– jumlah tidak perlu banyak
2) Bersifat spesifik , artinya suatu enzim hanya aktif pada substrat tertentu.
3) Dipengaruhi suhu :
– suhu maksimum
– suhu optimum ±400C
– suhu minimum
4) dipengaruhi pH , suatu ezim hanya aktif pada pH tertentu saja
5) dapat diluar dan didalam sel.
http://budisma.net/2015/01/struktur-dan-penggolongan-enzim.html

http://www.jendelasarjana.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.html

http://imedis.net/peranan-penting-enzim-bagi-tubuh-anda/

https://dosenbiologi.com/manusia/sifat-sifat-enzim

https://shiellafiollyamanda.wordpress.com/2010/08/04/penggolongan-klasifikasi-enzim/

Anda mungkin juga menyukai