Anda di halaman 1dari 10
PENGETAHUAN LOKAL SUKU MORON DALAM SISTEM PERTANIAN DI SULAWESI TENGGARA OLEH : NUR ARAFAH PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK NUR ARAFAH. Pengetahuan Lokal Suku Moronene dalam Sistem Pertanian di Sulawesi Tenggara. Dibimbing oleh HADI S, ALIKODRA dan CECEP KUSMANA. Penelitian ini dilaksanakan pada komunitas Suku Moronene mulai bulan Pebruari sampai Mei 2002. Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah ‘menggali' pengetahuan lokal Suku Moronene dalam sistem pertanian dan mengkaji peranannya dalam pengelolaan sumberdaya alam khususnya dalam sistem pertanian berkelanjutan, Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain penelitian melalui studi orientasi, studi eksplorasi dan studi konfirmasi yang dipadukan dengan metode Partisipatory Local Appraisal (PLA) dengan teknik analisis deskriptif, Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanian merupakan bagian integral dari sistem kehidupan (way of life) Suku Moronene baik secara ekonomi, sosial dan budaya, masih mempraktekan pengetahuan lokal secara masih turun temurun khususnya pada tanaman padi (Pae). Pengetahuan lokal tersebut dilakukan melalui upacara yang dipimpin oleh Tetua Adat atau Tompuroo (dukun obat tanaman) mulai dari penentuan lokasi (Mooto wita, Mompaseki, Mekilala, Mo’o oli); pembukaan Jahan (Umowu, Humuni, Mewale); penanaman (Tinao Molonu, Olimpopo); pemeliharaan (Mopupu, Mosie Manu-Manu); panen (Mobelai Pae, Moisa); pasca panen (Mewowosui); Pengetahuan lokal Suku Moronene berperan penting dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan khususnya dalam sistem pertanian, yaitu: secara ekologi mengkonservasi tanah dan air dari kerusakan dan pencemaran, pelestarian biodiversity, pemanfaatan sumberdaya lokal melalui konsepsi pemeliharaan hutan dan satwa. Secara Ekonomi, terpeliharanya cadangan dan sumber makanan, bahan baku obat-obatan, sumber utama pendapatan melalui pemungutan hasil hutan dan « kebun, alternatif pendapatan rumah tangga, pemeliharaan tanaman dan hewan dengan cara memanfaatkan hasil alam secara optimal; Secara Sosial Budaya adalah memelihara sistem nilai dan budaya melalui upacara dan interaksi sosial, tetap berfungsinya lembaga adat sebagai alat pengaturan sistem dan solidaritas’sosial kemasyarakatan, Manifestasi falsafah Koroto dan Tanduale merupakan salah satu instrumen dalam mengatasi kecenderungan pergeseran fungsi pengetahuan lokal dalam masyarakat baik secara kultural maupun struktural yang berpotensi menimbulkan konflik. Berdasarkan coraknya, sistem pertanian Suku Moronene terdiri dua bagian. Pada daerah yang terisolir, menerapkan sistem pertanian subsisten bersifat transisi dengan sumber air tadah hujan dengan tanaman utama adalah tanaman pangan seperti padi gogo, jagung dan umbi-umbian, Pada daerah yang terbuka, menerapkan sistem pertanian budidaya menetap dengan irigasi sedethana, orientasipertanian bersifat ekonomi dengan tanaman utama padi sawah dan tanaman perkebunan seperti kakao dan jambu mete serta memelihara ternak. PENGETAHUAN LOKAL SUKU MORONENE DALAM SISTEM PERTANIAN DI SULAWESI TENGGARA OLEH: NUR ARAFAH PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : PENGETAHUAN LOKAL SUKU MORONENE DALAM SISTEM PERTANIAN DI SULAWESI TENGGARA adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, September 2002 Yang membuat pernyataan, 4 uj Arafah ‘Nrp: P10S00002 Hai Manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertagwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujuraat : 13) Katakanlah: “Dia-tah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash ; | — 4) PENGETAHUAN LOKAL SUKU MORONENE DALAM SISTEM PERTANIAN DI SULAWESI TENGGARA OLEH : NUR ARAFAH Tesis Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 Judul Tesis : Pengetahuan Lokal Suku Moronene Dalam Sistem Pertanian di Sulawesi Tenggara Nama : Nur Arafah, NRP : P10500002 Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing i ye Prof. Dr. Ir. Hadi $. Alikodra, MS. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. Ketua Anggota Mengetahui, 2. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan ae . Prof. Dr.lr. M. Sri Saeni, MS. Tanggal Lulus: 2 September 2002 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di gugusan Kepulauan Tukang Besi (Taman Nasional Wakatobi sekarang) tepatnya di Desa Mandati, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, tanggal 18 Oktober 1970 sebagai putra keempat dari lima bersaudara dari pasangan orang tua Haeruma dan ‘Wamaria (almarhumah). Pada tahun 1989 diterima di Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo (Unhalu) Program Studi Agronomi dan menyelesaikan studi (S1) tahun 1995. Sejak tahun 2000 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Pascasarjana (S2) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor. Penulis mendapat sponsor pendidikan Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sejak tahun 1998, penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Unhalu Kendari, Sulawesi Tenggara. Penulis juga aktif sebagai peneliti pada Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Unhalu, sehingga minat dan perhatian terhadap pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan terus terbina. Disamping itu mengikuti berbagai kursus dan pelatihan dibidang lingkungan. Penulis menikah tanggal 20 Mei 1998 dengan Sitti Nurhayati, dan telah dikarunia dua orang anak Choifa Rahmadina A dan Abdullah Alhayad A. PRAKATA Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas Ridha dan Hidayah-Nya penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. Karya tulis ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Keberhasilan penyusunan tesis ini berkat bantuan, dorongan dan motiva dari berbagai pihak terutama dari Komisi Pembimbing. Untuk itu perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Hadi $ Alikodra, MS dan Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS masing- masing sebagai Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing yang telah mengarahkan, mendorong dan membimbing penulis mulai penyusunan proposal sampai menjadi tesis sekarang ini. 2, Rektor dan Direktur Program Pascasarjana IPB serta seluruh pimpinan dan staf pengajar Program Studi PSL yang telah memberikan kesempatan untuk ‘menimba ilmu pengetahuan dan pengalaman selama menjadi mahasiswa IPB. 3. Rektor dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo di Kendari atas izin dan dorongan untuk melanjutkan studi PPS IPB. 4, Camat Rarowatu, Camat Rumbia dan aparatnya serta seluruh masyarakat Moronene, atas bantuan selama penelitian, 5. Orang Tua, Mertua dan isteri serta anak-anak tersayang kupersembahkan karya ini, atas dukungan dan do’a selama ini. Disadari bahwa tesis ini pasti ada kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempumaan dikemudian hari. Semoga karya tulis ini dapat memenuhi fungsinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi Suku Moronene di Sulawesi Tenggara. Bogor, September 2002 Nur Arafah DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL «see DAFTAR LAMPIRAN .... 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masala... 1.3. Kerangka Pemikiran ... 1.3.1, Kerangka Dasar Penelitian 1.3.2. Kerangka Operasional Penelitian . 1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1, Tujuan 1.4.2. Manfaat IL TINJAUAN PUSTAKA. 2.1, Pengetahuan Lokal... 2.2, Sistem Pertanian Berkelanjutan 2.3. Masyarakat Lokal dan Pengelolaan Sumberdaya Alam . Il. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian . 3.1.2. Waktu Penelitian .. 3.2. Variabel yang Diamati 3.3. Bahan dan Alat 3.4. Desain Penelitian .. 3.5. Jenis dan Sumber Data . 3.6, Metode Penarikan Sampel .. 3.7. Teknik Analisis dan Pengolahan Data levee 3.7.1. Teknik Analisis Data 3.7.2. Pengolahan Data VI. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Asal Usul dan Perkembangan Suku Moronene . 4.2. Sejarah Singkat Terbentuknya Kecamatan Rarowatu 43. Letak dan Luas Wilayah .. 43.1. Letak Wilayah 4.3.2. Luas Wilayah .. 4.4, Gambaran Umum Kawasan 4.4.1. Keadaan Agroekolog ... 23 23 25 25 25 25 26 27 28 28 29 30 33 35 35 36 37 37

Anda mungkin juga menyukai