Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, oleh
karena itu penelitian dan manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi.
Ahli sanitari misalnya, meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan limbah
serta pengaruhnya terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola
sungai untuk keperluan, pembangunan pelabuhan dan jembatan. Untuk keperluan
tersebut, diperlukan pengetahuan tentang sungai dan pengalirannya, seperti
morfologi sungai, sejarah perkembangan sungai serta pola pengaliran sungai.
Salah satu manfaat sungai yang cukup penting adalah untuk menampung air
pada saat musim penghujan. Saat ini sebagaian DAS di Indonesia mengalami
kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah
penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan
DAS. (Asdak, 1995)
Sungai musi yang merupakan sungai yang terletak di Kota Palembang,
Sumatera Selatan adalah salah satu sumber air baku bagi masyarakat. Namun,
Sungai Musi telah mengalami beberapa permasalahan, salah satunya adalah
pendangkalan. Pendangkalan sungai yang merupakan akibat dari adanya erosi dan
pengendapan sedimen menyebabkan air tidak dapat tertampung atau teralirkan
secara maksimal sehingga dapat meyebabkan banjir.
Proses erosi terdiri atas tiga bagian yang berurutan, pengelupasaan
(detachment), pengangkutan (transportation), dan pengendapan (sendimentation).
Dua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi yang disebabkan secara alamiah
dan erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi
untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Erosi karena faktor
alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk
berlangsungnya kehidupan tanaman. Sedangkan erosi karena kegiatan manusia
biasanya disebabkan oleh terkelupasnya lapisan tanah bagian atas akibat bercocok
tanam yang tidak sesuai kaidah-kaidah konservasi tanah atau kegiatan
pembangunan yang bersifat merusak keadaan fisik tanah antara lain pembuatan
jalan di daerah dengan kemiringan lereng yang besar. (Arsyad, 2010)

1
2

Pada kajian ini akan dibahas tentang erosi dan sedimentasi lahan pada DAS
Musi yang ditinjau dari pemanfaatan lahan di sekitar DAS dan yang
mempengaruhi besarnya perubahan ekosistem akibat perubahan tata guna lahan
serta banyaknya lahan terbuka tanpa tanaman yang dapat mengakibatkan erosi dan
sedimentasi lahan yang besar.

1.2. Perumusan Masalah


Meningkatnya jumlah erosi dan sedimentasi di DAS Musi Kecamatan
Kalidoni akan memberi dampak yang besar bagi sungai musi, seperti
pendangkalan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sebuah analisis laju erosi dan
sedimentasi lahan di DAS Musi Kecamatan Kalidoni, untuk memberi informasi
kepada masyarakat mengenai tingkat erosi dan sedimentasi yang dihasilkan oleh
masing-masing tata guna lahan yang ada di DAS tersebut. Atas dasar
permasalahan tersebut maka, masalah dari penelitian ini adalah:
a. Seberapa besar laju erosi lahan di DAS Musi Kecamatan Kalidoni yang
dihitung menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation)?
b. Seberapa besar jumlah sedimentasi di DAS Musi Kecamatan Kalidoni yang
dihitung menggunakan metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss
Equation)?
c. Bagaimana penanganan erosi dan sedimentasi lahan pada DAS Musi
Kecamatan Kalidoni?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menganalisis laju erosi lahan di DAS Musi Kecamatan Kalidoni
menggunakan metode USLE ( Universal Soil Loss Equation )
b. Menganalisis jumlah sedimentasi lahan di DAS Musi Kecamatan Kalidoni
menggunakan metode MUSLE ( Modified Universal Soil Loss Equation )
c. Menerapkan penanganan erosi dan sedimentasi lahan pada DAS Musi
Kecamatan Kalidoni
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah lokasi
penelitian yang dilakukan di DAS Musi Kecamatan Kalidoni, serta metode yang
digunakan untuk menghitung laju erosi dan jumlah sedimentasi lahan yaitu

Universitas Sriwijaya
3

metode USLE dan MUSLE

1.5. Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan proposal tugas akhir ini terdiri dari 4 bab. Isi dari
masing-masing bab secara garis besar diuraikan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan kajian literartur yang menjelaskan teori – teori
tentang permukiman kumuh, metode yang dipakai, dan penelitian
terdahulu yang menjadi acuan untuk melaksanakan penelitian ini.
Bab III : Metodelogi Penelitian
Bab ini berisikan teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik
pelaksanaan penelitian, dan diagram alir penelitiaan.
Bab IV: Daftar Pustaka

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai