JENIS-JENIS PERENCANAAN
DALAM ORGANISASI
Standar
FILSAFAT PERENCANAAN
Sekurang kurang nya ada 4 filsafat perencanaan, yaitu filsafat sintesi, rasionalisme,
pengembangan organisasi dan empirisme
1. Sintesis
Mahhein memandang perencanaan sebagai suatu cara berfikir dan Dah & Linblon
Memandang perencanaan sebagai proses pengambilan keputusan bimbingan, Etzioni
Memandang Perencanaan sebagai proses sosial dimana kontrol sosial dan konsesus harus di
arahkan untuk mengoptimalkan
Keseimbangan antara pengawasan yang ketat dengan consensus yang lemah di tambah oleh
Etzioni bahwa perencanaan adalah proses psikologis dalam bentuk pembelajaran yang
menekankan pada transaksi interpersonal
2. Rasionaliseme
3. Pengembangan Organisasi
4. Empirisme
PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tukuan yang ditetapkan
2. G.R.Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan
4. Billy E.Goetz
Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua
unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.
efektif.
6. Bintoro Tjokroaminoto
Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujun tertentu
7. Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana
cara melakukanya.
8. S.P. Siagian
Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut halhal yang
akan di kerjakan dimasa dating dalam rangka mencaoai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
TUJUAN PERENCANAAN
5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu
MANFAAT PERENCANAAN
Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini belum
di tampilkan sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada proyeksi atau
perspektif atas keadaan ideal yang di inginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat
pundapental. Cohtoh , Propenas
Jangka waktunya 1 tahun. Perencanaan ini di sebut juga perencanaan operasional tahunan .
contoh ,proyek- proyek
Merupakn perencanaan yang memiliki kararkter yang terkait dengan ruang dan batasan
wilayah. Darai dimesi spasial ini dikenal Perencanaan Nasional, Perencanaan Regional,
Perencanaan Tata Ruang, dan Tatat Tanah
Perencanaan Nasional
Suatu Proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen
seluruh rakyat Indonesia yang terarah terpadu dan menyeluruh untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan
memperhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan
nasional
Perencanaan Regional
Pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu wilayah atau daerah sehingga
disebut juga sebagai perencanaan daerah ataou wilayah. contoh ,Propeda, perencanaan
pendidikan di provinsi, Kabupaten/Kota
Perencanaan Makro
Perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara eksternal dan internal. Perencanaan ini
meliputi pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat konsumsi, investasi
pemerintah, dan swasta eksport dan impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya
Perencanaan Mikro
Perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondidi otonomi daerah di bidang
pendidikan. Perencanaan ini disebut juga perencanaan pemetaan pendidikan. Namu perelu di
perhatikan perbedaan antara pemetaan sekolah dan peta sekolah, peta sekolahhanya
mengambarkan lokasi sekolah sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya mengambarkan
lokasi sekolah namun mengambarkan berbagai data, informasi, dan faktor faktor yag dapat
mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan
guru, sarana dan prasarana dan sebagainya
Tujuan Pemetaan Sekolah adalah 1. Untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah dan 2 untuk
menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman pendidik secara baik sehingga
sekolah dapat dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin Faktor yang mempengaruhi
percencanaan ini antara lain
Perencanaan Sektoral
Kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan
Perencanaan Kawasan
Perencanaan Proyek
Pendekatan yang di dasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik
beratkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan keesmpatan dalam
mendapatkan pendidikan. Wajib Belajar 12 Tahun adalah contoh darai penerapan pendekatan
ini dan perencanaan ini mempunyai kelemahan
Mengabaikan masalah alokasi dalam skala nasional dan secara samar tidak
mempermasalahkan besarnya sumber daya pendidikan yang di butuhkan karena
beranggapan bahwa penggunaan sumber daya pendidikan yang terbaik adalah untuk
segenap rakyat Indonesia.
Mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagakerjaan yang di perlukan di
masyarakat sehingga dapat menghasilakan lulusan yang sebenarnya tidak di butuhkan
masyarkat
Cenderung hanya menjawab pemerataan pendididkan saja sehingga kuantitas lulusan
lebih di utamakan dari pada kulitas lulusan
• Pendekatan Ketenagakerjaaan
Pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan akan
kebutuhan tenaga kerja.
Menitik beratkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapat hasil pendidikan
yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini diadakan
jika benar benar memberikan keuntungan yang relative pasti, bagi penyelengara maupun
peserta didik. Sebagai contoh : pembukaan sekolah Magister Manajemen, Magister
Administrasi Bisnis dan Kursus kursus.
• Pendekatan Terpadu
Perpaduan antara 3 pendekatan di atas yang menghasilaknan Lulusan Berdasarkan tiga aspek
pendekatan di ata
TEORI PERENCANAAN
1) Teori Sinoptik
Merupakan teori yang paling lengakap di banding dengan teori teori lainya teori ini sering di
sebut sytem planning, rational sytem approach, atau rational comprehensive planning. Teori
ini sudah menggunakan model berpikir sistem dalam perencanaanya. Objek yang
direncanakan di pandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disebut
misi. Tujuan ini diuraikan menjadi bagian-bagian dengan memakai analisis sistem sehingga
sistem menampakan strukturnya Langkah Langkah Perencanaan Teori Sinoptik Meliputi :
Pengenalan Masalah, Mengestimasi ruang lingkup Masalah, Mengklasifikasi Kemungkinan
Penyelesaian, Menginvesitgasi Masalah, Memeprediksi Alternatif,Mengevaluasi Kemajuan
atas penyelesaian yang spesifik
2) Teori Inkremental
Berdasarkan kepada kemampuan institusi dan kinerja personalianya. Teori ini sangat berhati
hati pada ruang lingkup objek yang akan direncanakan. Jika sesuai dengan kemampuan
Sumber Daya yang ada dan memberikan manfaat memadai, barulah direncanakan. Teori ini
tidak cocok untuk jangka panjang karena sulit diramalkan. Selain itu teori ini bersifat
Desentralisasi karena tergantung kemampuan lingkungannya,. Perencanaan ini dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah.
3) Teori Transaktif
Menekankan pada hakikat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Keinginan
keinginan individu diteliti satu persatu sebelum perencanaan di mulai. Komunikasi antar
pribadi dilakukan beberapa kali. Ide ide perencanaan di evolusikan secara hati hati dan
perlahan dikalangan personalia pendidikan. Teori ini merupakan perencanaan yang
terdesentralisasi karena perencanaan sepenuhnya tergantung kebutuhan individu-individu
pendidikan di daerah atau di sekolah, karena sekolah lah yang paling tahu apa yang terbaik
bagi sekolahnya . Perencanaan seperti ini dilakukan oleh Provinsi, Kabupaten, Kota dan
Sekolah.
4) Teori Advokasi
Menenkankan pada hal yang bersifat umum. Perbedaan individu dan di daerah di abaikan.
Dasar perencanaan tidak berdasarkan pengalaman empiris atau penelitian, melaikan pada
argumentasi yang logis, rasional, dan dapat di pertahankan melalui argumentasi(Advokasi).
Perencanaan Pendidikan dengan teori ini banyak di lalukan oleh pemerintah Pusat Di Jakarta.
5) Teori Radikal
Menekankan pada kebebasan lembaga lakal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan
maksud agar lebih cepat memenuhi kebutuhan lokal . Perencanaan seperti ini dilakukan di
Provinsi, Kabupaten, Kota dan Sekolah.
6) Teori SITAR
Adalah gabungan dari kelima teori di atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai
Complementary Planning Process. Teori ini mengabungkan semua kelebihan masing –
masing teori di atas sehingga lebih lengkap.
1) Model Komprehensif
Digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efesiensi dan efektivitas. Dengan
model ini dapat di ketahui proyek mana saja yang paling
layak atau terbaik di bandingkan dengan proyek lainya. Model ini mirip dengan pendekatan
untung rugi
3) Model PPBS
Model ini digunakan untuk memperkirakan atou memproyeksi tingkat perkembangan dalam
kurun waktu teretentu. Dalam persiapanya di perlukan model untuk analisis demografis dan
proyeksi penduduk, model untuk memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah dan model
untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.
METODE PERENCANAAN
Smith (1982) secara umum menyebutkan delapan metode perencanaan, namun metode ini
dapat pula untuk di gunakan dalam perencanaan pendididkan.
Metode ini di gunakan untuk meliti sumber sumber dan alternatifmencapai tujuan tertentu.
Tiga faktor yang perlu di analisis antara lain : Sumber, Cara untuk mencapai tujuan dan
Tujuan. Ketiga factor ini di kaji secara timbal balik.
Digunakan untuk mengkaji faktor factor input pendidikan yang memengaruhi proses dan
akibat nya terhadap keluaran secara interelasi dan interpedensi. Metode ini untuk menilai
alternative dalam proses transformasi.
1. Analisa Ekonometrik
Metode ini memakai data empiris, statistik, dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan
dalam hubunnganya dengan ekonomi. Metode ini dekat dengan pendekatan untung rugi.
Metode ini menggunakan persamaan yang
mendeskripsikan hubungan interpedensi variable- variable yang ada dalam suatu sistem.
1. Delphi
Digunakan untuk menentukan sejumlah alternative program, mendapatkan asumsi atau fakta
yang melandasi pertimbangan tertentu dengan mencari informasi yang di butuhkan untuk
mencapai consensus. Dimulai dengan menegemukakan suatu masalah umum kemudian
dijabarkan secara khusus untuk dipecahkan masing masing ahlinya.
1. Heuristik
Dipakai untuk mendapatkan isu dan mengakomodasi pendapat yang bertentangan. Metode ini
didasarkan atas prinsif dan prosedur yang mensistematiskan langkah – langkah pemecahan
masalah.
Proyeksi
Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan
Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan
dengan biaya uang sekecil-kecilnya.
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnnya, organizing,
staffing, directing, dan controlling.
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung
jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang
yang akan dilaksanakannya.
Alternative ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternative dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
MACAM-MACAM PERENCANAAN
A. Perencanaan organisasi
1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber
daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
strategis.
2. Perencanaan taktis
3. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana
operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-
masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami
menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.
2. Perencanaan operasional
3. Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks
dibandingkan dengan program
4. Perencanaan tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama
suatu periode waktu tertentu.
5. Kebijakan : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu
masalah atau situasi tertentu.
6. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus
diikuti dalam situasi tertentu
7. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana
aktivitas tertentu dilaksanakan
C. Perencanaan kontinjensi
Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency
planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara
tidak terduga tergganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian
dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai.
Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-
Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu
menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari
keberhasilan.
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan
dalam penetapan tujuan dan perencanaan
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang
ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur
kesempatan dan ancaman di masa mendatang
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan
untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah
kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan
suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai
atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak
sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk
menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar,
mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena
manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan
pengembangan mereka sebenarnya.
sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai
melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari
$3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa
menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
1. F. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan
hambatan utama yang lain.
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah
dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan
pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana. Penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan
dari waktu ke waktu.
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam
proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan
bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus
didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu
memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih
berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu
organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari
berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya
pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi
dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan
strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu
sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan.
James A.F Stoner. Manajemen Eisi Kedua, jilid I. Erlangga, Jakarta. 1996
Stephen P Robbins & Mary Coulter, Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia. 2004
Iklan
Share this:
Twitter
Facebook
https://xiaolichen14.wordpress.com/2013/11/24/perencanaan-manfaat-dan-jenis-jenis-
perencanaan-dalam-organisasi/