Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN, MANFAAT DAN

JENIS-JENIS PERENCANAAN
DALAM ORGANISASI
Standar

FILSAFAT PERENCANAAN

Sekurang kurang nya ada 4 filsafat perencanaan, yaitu filsafat sintesi, rasionalisme,
pengembangan organisasi dan empirisme

1. Sintesis

Mahhein memandang perencanaan sebagai suatu cara berfikir dan Dah & Linblon
Memandang perencanaan sebagai proses pengambilan keputusan bimbingan, Etzioni
Memandang Perencanaan sebagai proses sosial dimana kontrol sosial dan konsesus harus di
arahkan untuk mengoptimalkan

Keseimbangan antara pengawasan yang ketat dengan consensus yang lemah di tambah oleh
Etzioni bahwa perencanaan adalah proses psikologis dalam bentuk pembelajaran yang
menekankan pada transaksi interpersonal

2. Rasionaliseme

Meneurut paham rasionalisme, perencanan di pandang sebagai suatu bentuk pengambilan


keputusan, suatu proses yang mengikuti langkah langkah procedural dalam pengambilan
keputusan.

3. Pengembangan Organisasi

Benis berpendapat bahwa perencanaan menurut pandangan pengembangan organisasi adalah


sebagai salah satu metode perencanaan, yaitu proses pembelajaran mengenai kesadaran dan
prilaku anggota organisasi.

4. Empirisme

Penganut Empirisme membagi teori perencanaan atas 1. Aliran yang memusatkan


perhatianya pada aspek politik dan realitas fungsi ekonomi pada skala nasional, 2. Aliran
yang memokuskan paerhatianya pada berbagai studi politik pembangunan kota

PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tukuan yang ditetapkan

1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel


Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-
tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif
yang ada.

2. G.R.Terry

Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

3. Louis A.Allen

Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan

4. Billy E.Goetz

Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul,jika


terdapat alternatif-alternatif.

5. Drs.H.Malayu S.P Hasibuan

Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua
unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.

efektif.

6. Bintoro Tjokroaminoto

Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujun tertentu

7. Prajudi Atmosudirdjo

Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana
cara melakukanya.

8. S.P. Siagian

Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut halhal yang
akan di kerjakan dimasa dating dalam rangka mencaoai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.

TUJUAN PERENCANAAN

1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya

2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan


3. Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik kualifikasinya maupun
kuantitas nya

4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan

5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu

6. Memberikan Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan

7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan

8. mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui

9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

MANFAAT PERENCANAAN

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan

2. Pemilihan berbagai alternaif terbaik

3. Penyusunan Skala Prioritas

4. Menghemat Pemanfaatan sumber daya organisasi

5. Membantu Manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan

6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait

7. Alat Meminimalkan Pekerjaan yang tidak pasti

RUANG LINGKUP PERENCANAAN

Ruanglingkup perencanaan di pengaruhi oleh dimensi waktu, spasial,dan tingkatan teknis


perencanaan. Ketiga dimensi saling berinteraksi. Masing masing dimensi tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Perencanaan Dimensi Waktu

 Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini belum
di tampilkan sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada proyeksi atau
perspektif atas keadaan ideal yang di inginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat
pundapental. Cohtoh , Propenas

 Perencanaan Jangka Menengah


Jangka waktunya 3 sampai 8 tahun. Di Indonesia umunya 5 tahun. Ini merupakan penjabaran
atau uraian perencanaan jangka panjang, walaupun perencanaan jangka menengah ini masih
bersifat umum tetapi sudah di tampilkan sasaran yang di proyeksikan secara kuantitatif.
Contoh, Propeda

 Perencanaan Jangka Pendek

Jangka waktunya 1 tahun. Perencanaan ini di sebut juga perencanaan operasional tahunan .
contoh ,proyek- proyek

 Perencanaan Dimensi Spasial

Merupakn perencanaan yang memiliki kararkter yang terkait dengan ruang dan batasan
wilayah. Darai dimesi spasial ini dikenal Perencanaan Nasional, Perencanaan Regional,
Perencanaan Tata Ruang, dan Tatat Tanah

 Perencanaan Nasional

Suatu Proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen
seluruh rakyat Indonesia yang terarah terpadu dan menyeluruh untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan
memperhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan
nasional

 Perencanaan Regional

Pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu wilayah atau daerah sehingga
disebut juga sebagai perencanaan daerah ataou wilayah. contoh ,Propeda, perencanaan
pendidikan di provinsi, Kabupaten/Kota

 Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan


secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun demografis. Contoh, Perencanaan
tata ruang kota, perencanaan permukiman, perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek
proyek

3. Perencanaan Dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

 Perencanaan Makro

Perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara eksternal dan internal. Perencanaan ini
meliputi pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat konsumsi, investasi
pemerintah, dan swasta eksport dan impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya

 Perencanaan Mikro

Perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondidi otonomi daerah di bidang
pendidikan. Perencanaan ini disebut juga perencanaan pemetaan pendidikan. Namu perelu di
perhatikan perbedaan antara pemetaan sekolah dan peta sekolah, peta sekolahhanya
mengambarkan lokasi sekolah sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya mengambarkan
lokasi sekolah namun mengambarkan berbagai data, informasi, dan faktor faktor yag dapat
mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan
guru, sarana dan prasarana dan sebagainya

Tujuan Pemetaan Sekolah adalah 1. Untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah dan 2 untuk
menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman pendidik secara baik sehingga
sekolah dapat dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin Faktor yang mempengaruhi
percencanaan ini antara lain

Kebijakan/Ketentuan /standar/, geografis,demografi, dan infrastruktur secara nonteknis antara


lain aspirasi masyarakat, terhadap pendidikan, sosial ekonomi dan budaya masyarakat,
politik,dan keamanan

 Perencanaan Sektoral

Kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan

 Perencanaan Kawasan

Perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat


kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif

Perencanaan Proyek

Perencanaan Operasional yang menyangkut operasionalisasi kebijakan dan pembangunan


dalam rangka mencapai sasaran sector dan tujuan pembangunan

4. Perencanaan dari Dimensi Jenis

Anen (2000) Menyebut jenis perencanaan seperti ini sebagai berikut :

 Perencanaan Dari atas ke Bawah


 Perencanaan Dari Bawah ke Atas
 Perencanaan Menyerong Kesamping
 Perencanaan Mendatar
 Perencanaan Menggelinding
 Perencanaan Gabungan Atas Kebawah dan Bawah Keatas

MACAM MACAM PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN

• Pendekatan Kebutuhan Sosial

Pendekatan yang di dasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik
beratkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan keesmpatan dalam
mendapatkan pendidikan. Wajib Belajar 12 Tahun adalah contoh darai penerapan pendekatan
ini dan perencanaan ini mempunyai kelemahan

 Mengabaikan masalah alokasi dalam skala nasional dan secara samar tidak
mempermasalahkan besarnya sumber daya pendidikan yang di butuhkan karena
beranggapan bahwa penggunaan sumber daya pendidikan yang terbaik adalah untuk
segenap rakyat Indonesia.
 Mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagakerjaan yang di perlukan di
masyarakat sehingga dapat menghasilakan lulusan yang sebenarnya tidak di butuhkan
masyarkat
 Cenderung hanya menjawab pemerataan pendididkan saja sehingga kuantitas lulusan
lebih di utamakan dari pada kulitas lulusan

• Pendekatan Ketenagakerjaaan

Pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan akan
kebutuhan tenaga kerja.

• Pendekatan Keefektifan Biaya

Menitik beratkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapat hasil pendidikan
yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini diadakan
jika benar benar memberikan keuntungan yang relative pasti, bagi penyelengara maupun
peserta didik. Sebagai contoh : pembukaan sekolah Magister Manajemen, Magister
Administrasi Bisnis dan Kursus kursus.

Kelemahan pendekatan ini adalah pengelolaan dana pendidikan terutama di Negara


berkembang asih sangat lemah.

• Pendekatan Terpadu

Perpaduan antara 3 pendekatan di atas yang menghasilaknan Lulusan Berdasarkan tiga aspek
pendekatan di ata

TEORI PERENCANAAN

Hudson dalam Tunner (1981) menyatakan taksonomi perencanaan antaralain sinoptik,


inkremental,transaktif,advokasi dan radikal selanjutnya di kembangkan oleh Tunner (1981)
Dengan nama teori SITAR sebagai pengabungan dari Taksonomi Hudson

1) Teori Sinoptik

Merupakan teori yang paling lengakap di banding dengan teori teori lainya teori ini sering di
sebut sytem planning, rational sytem approach, atau rational comprehensive planning. Teori
ini sudah menggunakan model berpikir sistem dalam perencanaanya. Objek yang
direncanakan di pandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disebut
misi. Tujuan ini diuraikan menjadi bagian-bagian dengan memakai analisis sistem sehingga
sistem menampakan strukturnya Langkah Langkah Perencanaan Teori Sinoptik Meliputi :
Pengenalan Masalah, Mengestimasi ruang lingkup Masalah, Mengklasifikasi Kemungkinan
Penyelesaian, Menginvesitgasi Masalah, Memeprediksi Alternatif,Mengevaluasi Kemajuan
atas penyelesaian yang spesifik

2) Teori Inkremental
Berdasarkan kepada kemampuan institusi dan kinerja personalianya. Teori ini sangat berhati
hati pada ruang lingkup objek yang akan direncanakan. Jika sesuai dengan kemampuan
Sumber Daya yang ada dan memberikan manfaat memadai, barulah direncanakan. Teori ini
tidak cocok untuk jangka panjang karena sulit diramalkan. Selain itu teori ini bersifat
Desentralisasi karena tergantung kemampuan lingkungannya,. Perencanaan ini dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah.

3) Teori Transaktif

Menekankan pada hakikat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Keinginan
keinginan individu diteliti satu persatu sebelum perencanaan di mulai. Komunikasi antar
pribadi dilakukan beberapa kali. Ide ide perencanaan di evolusikan secara hati hati dan
perlahan dikalangan personalia pendidikan. Teori ini merupakan perencanaan yang
terdesentralisasi karena perencanaan sepenuhnya tergantung kebutuhan individu-individu
pendidikan di daerah atau di sekolah, karena sekolah lah yang paling tahu apa yang terbaik
bagi sekolahnya . Perencanaan seperti ini dilakukan oleh Provinsi, Kabupaten, Kota dan
Sekolah.

4) Teori Advokasi

Menenkankan pada hal yang bersifat umum. Perbedaan individu dan di daerah di abaikan.
Dasar perencanaan tidak berdasarkan pengalaman empiris atau penelitian, melaikan pada
argumentasi yang logis, rasional, dan dapat di pertahankan melalui argumentasi(Advokasi).
Perencanaan Pendidikan dengan teori ini banyak di lalukan oleh pemerintah Pusat Di Jakarta.

5) Teori Radikal

Menekankan pada kebebasan lembaga lakal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan
maksud agar lebih cepat memenuhi kebutuhan lokal . Perencanaan seperti ini dilakukan di
Provinsi, Kabupaten, Kota dan Sekolah.

6) Teori SITAR

Adalah gabungan dari kelima teori di atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai
Complementary Planning Process. Teori ini mengabungkan semua kelebihan masing –
masing teori di atas sehingga lebih lengkap.

MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN

1) Model Komprehensif

Digunakan untuk menganalisis perubahan perubahan dalam sistem pendidikan secara


menyeluruh. Selain itu, Berfungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencan rencana
yang lebih khusus kea rah tujuan yang lebih luas.

2) Model Pembiayaan dan Keefektifan Biaya

Digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efesiensi dan efektivitas. Dengan
model ini dapat di ketahui proyek mana saja yang paling
layak atau terbaik di bandingkan dengan proyek lainya. Model ini mirip dengan pendekatan
untung rugi

3) Model PPBS

Planning, Programming, Budgeting System. Atau Sistem Perencana, Pemrograman dan


Penggaran banyak di gunakan di pendidikan tinggi negeri. Merupakan suatu pendekatan
sistem matis dan komprehensif yang berusaha menentukan tujuan, mengembangkan Program
Program untuk di capai dengan menggunakan anggaran seefesien dan seefektif mungkin, dan
mampu mengganbarkan kegiatan proggram jangka panjang

4) Model Target Setting

Model ini digunakan untuk memperkirakan atou memproyeksi tingkat perkembangan dalam
kurun waktu teretentu. Dalam persiapanya di perlukan model untuk analisis demografis dan
proyeksi penduduk, model untuk memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah dan model
untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.

METODE PERENCANAAN

Smith (1982) secara umum menyebutkan delapan metode perencanaan, namun metode ini
dapat pula untuk di gunakan dalam perencanaan pendididkan.

1. Analisis Sumber dan Cara Tujuan

Metode ini di gunakan untuk meliti sumber sumber dan alternatifmencapai tujuan tertentu.
Tiga faktor yang perlu di analisis antara lain : Sumber, Cara untuk mencapai tujuan dan
Tujuan. Ketiga factor ini di kaji secara timbal balik.

1. Analisis Masukan dan Keluaran

Digunakan untuk mengkaji faktor factor input pendidikan yang memengaruhi proses dan
akibat nya terhadap keluaran secara interelasi dan interpedensi. Metode ini untuk menilai
alternative dalam proses transformasi.

1. Analisa Ekonometrik

Metode ini memakai data empiris, statistik, dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan
dalam hubunnganya dengan ekonomi. Metode ini dekat dengan pendekatan untung rugi.
Metode ini menggunakan persamaan yang

mendeskripsikan hubungan interpedensi variable- variable yang ada dalam suatu sistem.

1. Diagran Sebab Akibat

Digunakan dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik ubtuk mendapatkan


gambaran masa depan. Metode ini mirip dengan perencanaan Stratejik.

1. Delphi
Digunakan untuk menentukan sejumlah alternative program, mendapatkan asumsi atau fakta
yang melandasi pertimbangan tertentu dengan mencari informasi yang di butuhkan untuk
mencapai consensus. Dimulai dengan menegemukakan suatu masalah umum kemudian
dijabarkan secara khusus untuk dipecahkan masing masing ahlinya.

1. Heuristik

Dipakai untuk mendapatkan isu dan mengakomodasi pendapat yang bertentangan. Metode ini
didasarkan atas prinsif dan prosedur yang mensistematiskan langkah – langkah pemecahan
masalah.

 Analisa Siklus Kehidupan

Digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dengan memerhatikan siklus kehidupan


produksi (lulusan), proyek, program,dan kegiatan pendidikan . Tahapanya meliputi :
Konseptualisasi,Spesifikasi, pengembangan prototype, pengujian dan evaluasi, operasi dan
produksi (lulusan)

 Analisis Nilai Tambahan

Digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan lulusan atau pelayanan pendidikan


sehingga di peroleh gambaran kontribusi aspek tertentu lainya. Metode ini mirif teori
incremental, sebagai tambahan, metode yang paling banyak dalam perencanaan pendidikan
tingkat mikro adalah metode proyeksi.

 Proyeksi

Perencanaan Pendidikan dengan menggunakan metode proyeksi yang menghasilkan metode


pemecahan penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi penduduk, dan penduduk
usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan proyeksi kebutuhan guru

ASAS-ASAS PERENCANAAN (PRINCIPLES OF PLANNING)

1. Principle of contribution to objekctive

Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan

1. Principle of efficiency of planning

Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan
dengan biaya uang sekecil-kecilnya.

1. Princple of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)

Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnnya, organizing,
staffing, directing, dan controlling.

1. Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)


Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat
tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.

1. Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)

Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis


perencanaan dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan dating.

1. Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)

Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja, dan program-program


kerja tersusun.

1. Principle of timing (asas time)

Adalah perencanaan waktu yang relative singkat dan tepat

1. Principle of planning Communcation

Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung
jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang
yang akan dilaksanakannya.

1. Principle of alternative (asas alternative)

Alternative ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternative dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)

Dalam pemilihan alternative-alternative, pertama harus ditujukan pada factor-faktor yang


strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternative dan pembatasan factor
merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.

1. The commitment principle (asas keterikatan)

Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan.

1. The principle of flexibility (asas fleksibilitas)

Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.

1. The principle of navigation change (asas ketetapan arah)

Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus-menerus terhadap kejadian-


kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.

1. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis)


Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan

MACAM-MACAM PERENCANAAN

Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu :

A. Perencanaan organisasi

1. Perencanaan strategis

Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber
daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
strategis.

2. Perencanaan taktis

Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk


mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada
umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan
rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih
spesifik dan nyata

3. Perencanaan operasional

Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana
operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-
masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami
menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.

2. Perencanaan operasional

1. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang


mungkin tidak berulang di masa mendatang.

2. Program : rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar.

3. Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks
dibandingkan dengan program

4. Perencanaan tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama
suatu periode waktu tertentu.

5. Kebijakan : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu
masalah atau situasi tertentu.

6. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus
diikuti dalam situasi tertentu
7. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana
aktivitas tertentu dilaksanakan

C. Perencanaan kontinjensi

Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency
planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara
tidak terduga tergganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.

HAMBATAN DALAM PENETAPAN PERENCANAAN

1. Tujuan yang Tidak Tepat

Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian
dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai.
Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-
Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu
menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari
keberhasilan.

2. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat

Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan
dalam penetapan tujuan dan perencanaan

3. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks

Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang
ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur
kesempatan dan ancaman di masa mendatang

4. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan

Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan
untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah
kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan
suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai
atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak
sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk
menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar,
mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena
manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan
pengembangan mereka sebenarnya.

5. Penolakan terhadap Perubahan


Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap
perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi.
Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena
perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para
pemegang

sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai
melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari
$3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa
menyelesaikan masalah dan memotong deviden.

1. F. Keterbatasan

Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan
hambatan utama yang lain.

MENGATASI HAMBATAN PERENCANAAN

A. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana

Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah
dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan
pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana. Penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan
dari waktu ke waktu.

B. Komunikasi dan Partisipasi

Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam
proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan
bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus
didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu
memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih
berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu
organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari
berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

C. Konsistensi /revisi /dan pembaruan

Kesimpulan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya
pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi
dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan
strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu
sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.

Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan.

James A.F Stoner. Manajemen Eisi Kedua, jilid I. Erlangga, Jakarta. 1996

Stephen P Robbins & Mary Coulter, Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia. 2004

Susmitro, Andi. 2007. Manajemen perencanaan. Jakarta. www.wikepedia.com diakses


tanggal 24 NOVEMBER 2013

Iklan

Share this:

 Twitter
 Facebook

https://xiaolichen14.wordpress.com/2013/11/24/perencanaan-manfaat-dan-jenis-jenis-
perencanaan-dalam-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai