D
DENGAN BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH
DI RSU ASSALAM GEMOLONG
Disusun Oleh :
ARIYANTI
NIM B12005
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, September 2015
Ariyanti
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. D DENGAN BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH
DI RSU ASSALAM GEMOLONG
TAHUN 2015
v
MOTTO
PERSEMBAHAN
vi
CURICULUM VITAE
Nama : Ariyanti
Riwayat Pendidikan
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS ............................................................. 44
B. PEMBAHASAN ................................................................... 68
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................................... 74
B. SARAN ................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kesehatan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
dapat ditentukan dari beberapa indikator salah satu diantaranya adalah tinggi
masih cukup tinggi berada pada kisaran 32/1000 angka kelahiran hidup,
provinsi lainya prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR) 70-80%,
1
2
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badanya saat lahir kurang dari 2500 gram. Berdasarkan harapan hidup bayi
berat lahir rendah dibedakan dalam : Bayi Baru Lahir Sangat Rendah
(BBLSR) ialah bayi yang lahir dengan berat lahir 1000- 1500 gram dan
Berat bayi baru lahir sangat amat rendah (BBLSAR) yaitu dengan berat lahir
Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram
perawatan dan pengawasan secara intensif. Hal ini dikarenakan kondisi fisik
Hal ini menunjukan bahwa bayi dengan keadaan prematur atau berat bayi
organ tubuhnya. Hal ini berhubungan dengan umur kehamilan saat bayi
organya. Konsekuensi dari anatomi dan fisiologi yang belum matang. Bayi
diantisipasi dan dikelola pada masa neonatal. Bayi berat lahir sangat rendah
Kondisi asfiksia yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan henti nafas
peroleh data pada bulan Januari - September 2014 angka kelahiran bayi total
sebanyak 279 bayi, jumlah bayi meninggal 6 bayi (2,15 %) dan bayi hidup
273 bayi ( 97,84%) terdiri : bayi lahir normal 219 bayi (78,49%), bayi berat
lahir rendah 37 bayi ( 13,26%), bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 15
Bayi berat lahir sangat rendah kejadiannya tidak banyak, maka dari
itu perlu penanganan yang sangat intensif. Masalah tersebut jika tidak
Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. D Dengan Bayi Berat Lahir
B. PERUMUSAN MASALAH
masalahnya adalah “Bagaimana asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi
ny. D dengan bayi berat lahir sangat rendah di RSU Assalam Gemolong”.
4
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan bayi berat lahir
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
masalah dan kebutuhan pada bayi Ny. D dengan bayi berat lahir
Assalam Gemolong.
pada bayi Ny.D dengan berat badan lahir sangat rendah di RSU
Assalam Gemolong.
baru lahir pada bayi Ny.D dengan Berat Badan Lahir Sangat
Gemolong.
Gemolong.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
sangat rendah dengan tepat sesuai dengan standar yang telah ditentukan
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
kebidanan pada bayi Ny. D dengan bayi berat lahir sangat rendah
b. Pendidikan
Asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah pernah
dilakukan oleh:
“Asuhan kebidanan pada bayi Ny. M dengan bayi berat lahir sangat
Kebidanan yaitu ASI ibu masih sedikit, keadaan umum bayi lemah, suhu
0
35,2 C, pernafasan 35 x/menit, nadi 135 x/menit, BB 1500 gram,
dengan dokter, merawat tali pusat, dan mengganti pakaian bila basah
37,1 C , BB: 1500 gram menjadi 1450 gram, tali pusat bersih, BAB 3x
dalam sehari, BAK 6x dalam sehari, dan bayi dalam keadaan baik.
“Karakteristik Dan Luaran Bayi Baru Lahir Sangat Rendah Yang Lahir
ibu dan bayi yang tidak lengkap. Selama periode penelitian didapatkan
1.300 g, rerata usia kehamilan 30,9 (SB 2,28) minggu, dan rerata lama
perawatan 30,9 (SB 19,7) hari. Persentase BBLSR yang mampu hidup
asuhan kebidanan yang diberikan, subyek studi kasus, tempat dan waktu
studi kasus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
2) Neonatus atau bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir pada
sebagai berikut :
2) Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2500 gram.
1500gram.
1000gram.
8
9
Ketika bayi lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih
3) Perubahan Pernafasan
4) Perubahan Sirkulasi
berfungsi.
sempurna.
11) Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
dan hangat.
d) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
alkohol 70% atau povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril.
12
Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah /
kotor.
tambahan.
hangat.
4) Memberi Vitamin K
setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi
a. Pengertian
berat lahir bayi < 1500 gram dan mempunyai risiko angka
b. Etiologi
1) Faktor ibu :
c. Bayi dengan berat badan lahir rendah dibagi menjadi dua golongan
1) Prematuritas murni
sebut :
(NKB - SMK).
SMK).
SMK).
KMK).
KMK).
15
KMK).
atau lurus
labia mayora (pada wanita), dan testis belum turun (pada laki
laki).
16
3) Sukar bernafas
5) Ikterus berat
6) Infeksi
7) Hipotermi
10) Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya
lemah.
yang terjadi :
1) Gangguan pernafasan
lunak dan otot respirasi yang lemah, resiko aspirasi akibat belum
2) Hipotermi
Suhu bayi kurang dari 36,5° C dan bayi teraba dingin, kurang
3) Infeksi/ sepsis
4) Ikterik/ hiperbilirubin
5) Hipoglikemia
kurang aktif, timbul saat lahir sampai dengan hari ke tiga, riwayat
intermiten
6) Perdarahan intracranial
gagal menetek.
18
1) Pemberian Oksigen.
0,5 liter/ menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter/ menit).
badan relative luas. Oleh karena itu, bayi prematur harus dirawat
dengan suhu 33° C, bayi umur lebih dari 5 minggu dengan suhu
27° C.
19
3) Nutrisi
hari bayi lahir dicoba menyusui pada ibunya, bila daya hisap
benzil penisilin).
21
1. Pengertian
semua sumber.
1) Identitas pasien :
Identitas meliputi :
2010).
Nugraheny, 2010).
Nugraheny, 2010).
Nugraheny, 2010).
2010).
2010).
23
2010).
2010).
Nugraheny, 2010).
2) Anamnesa
2010), meliputi :
kembar.
3) Pemeriksaan fisik
berikut:
(2) Kesadaran
(3) Suhu
(4) Pernafasan
bayi baru lahir antara 100 – 160 kali per menit tetapi
26
efektif.
atau tidak.
pertumbuhannya.
tidak.
ujung jari.
c) Pemeriksaan reflek
mengenggam
menyentuh pipi.
belum sempurna.
sangat lemah.
d) Pemeriksaan antropometri
(2007) :
1500 gram.
e) Pola eliminasi
kelahiran karena
ketidakmampuan untuk
urine.
33
tidak.
pemeriksaan laboratorium
disesuaikan dengan:
a) Data subyektif
Data subjektif :
perkiraan lahir.
berkurang.
35
pertumbuhannya.
2) Masalah
3) Kebutuhan
melakukan asuhan yang aman pada bayi dengan Bayi Berat Lahir
d. Langkah IV : Antisipasi
inkubator, periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu
2011).
e. Langkah V : Perencanaan
1) Pemberian Oksigen.
0,5 liter/ menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter/ menit).
3) Nutrisi
hari bayi lahir dicoba menyusui pada ibunya, bila daya hisap
benzil penisilin).
40
f. Langkah VI : Pelaksanaan
menyeluruh dan efisien pada langkah ini. Pada langkah ini asuhan
suhu 33° C, bayi umur lebih dari 5 minggu dengan suhu 32° C.
27° C.
3) Memberikan Nutrisi
24 jam tiap 3 jam, jika masih lapar bisa ditambah ASI/ PASI,
41
hari bayi lahir dicoba menyusui pada ibunya, bila daya hisap
yang diharapkan keadaan umum baik, vital sign normal, bayi tidak
reflek bayi baik, bayi tidak kebiruan, tali pusat tidak berbau, bayi
S :Subyektif
melalui anamnesa.
O :Obyektif
A :Assesment
P :Planning
C. Landasan Hukum
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit selama kurun waktu
lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang
ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode diskriptif yaitu
suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif keadaan suatu objek. Studi kasus yang digunakan
ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By.
Ny. D Dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di RSU Assalam Gemolong.
45
46
Subyek laporan kasus dilakukan pada Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. D
Bayi baru lahir menurut tujuh langkah Varney dan data perkembangan
SOAP.
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
dari kepala sampai kaki. Pada kasus bayi dengan Bayi Berat Lahir
paha abduksi, tumit mengkilap, telapak kaki halus, kuku jari tangan
2010). Pada kasus ini melakukan inspeksi Bayi Berat Lahir Sangat
2) Auskultasi
3) Palpasi
4) Perkusi
b. Wawancara
Gemolong.
49
c. Pengamatan (Observasi)
Rendah dengan menilai tanda – tanda vital, berat badan bayi, dan
2. Data sekunder
(Notoatmodjo, 2010).
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
antara lain :
a. Stetoskop
b. Termometer
e. Metlin
g. Inkubator
h. Oksigen
51
b. Rekam medik
c. Alat tulis
H. Jadwal Penelitian
urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan
Terlampir
52
BAB IV
A. Hasil
No.Register : 092579
I. Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
1) Identitas pasien
Panjang Badan : 41 cm
52
53
Gemolong
a) Riwayat kehamilan
Gemolong
(5) UK : 29 Minggu
penyuluhan kesehatan.
minum es jus.
oabatan.
merokok
Ketuban : Jernih
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan khusus
2) Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
56
Vital sign :
Pernafasan : 50 x/menit
3) Pemeriksaan fisik
simetris
benjolan
kelenjar limfe
57
pusat
4) Pemeriksaan Reflek
dirangsang
/mulut disentuh.
menggerakkan kepala
58
kaki disentuh
tangan disentuh
5) Pemeriksaan Antropometri
a) BB bayi : 1400 gr
b) PB bayi : 41 cm
c) LD : 28 cm
d) Lila : 10 cm
e) Lingkar kepala : 25 cm
6) Eliminasi
lembek.
7) Pemeriksaan laboratorium
Hematokrit : 35,4 %
a. Diagnosis kebidanan
1) Data Subjektif
2) Data Obyektif
Respirasi : 50x/menit
Panjang badan : 41 cm
Lingkar dada : 28 cm
Lila : 10 cm
Reflek Rooting :
Masih lemah, bayi agak lambat
menggerakkan kepala
Reflek Grasping :
Hidung :
Lemah, tangan bayi mampu
ataupun sindikatil
b. Masalah
c. Kebutuhan
Hipotermi
V. Rencana Tindakan
melalui OGT.
VI. Pelaksanaan
masih lemah
spesialis anak
jika basah
63
VII. Evaluasi
lemah
c. Pukul 14.20 WIB Bayi sudah diberi nutrisi berupa ASI sebanyak 3 cc
yaitu 5ml/menit
g. Pukul 17.05 WIB bayi sudah diseka dan pakaian sudah diganti
DATA PERKEMBANGAN I
1. Subjektif
Ibu mengatakan cemas mendengar bayinya kecil, masih lemah dan terpasang
infus
Ibu mengatakan ASI nya sudah lancar dan ibu sudah memerah ASInya
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
bayinya.
b. Pukul : 14.15 WIB mengobservasi tetesan infus D10% + 2 amp Cal Gluc
3cc/jam
suhu incubator
setiap 2 jam
e. Pukul : 15.00 WIB menjaga kebersihan bayi dengan menyibin bayi dan
5. Evaluasi
a. Pukul : 14.15 WIB ibu dan keluarga sudah mengerti hasil pemeriksaan
b. Pukul : 14.20 WIB tetesan infus D10% + 2 amp Cal Gluc 3cc/jam tetap
5ml/menit
e. Pukul : 15.05 WIB bayi sudah disibin dengan air hangat dan
sabun mandi Serta pakaian bayi sudah diganti dengan yang bersih
dan kering
Benutrion
g. Pukul : 17.05 WIB telah dilakukan observasi tanda-tanda vital bayi Ny.D
DATA PERKEMBANGAN II
1. Subjektif
Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah mulai bergerak tetapi masih agak
lemah
Ibu mengatakan ASI nya lancar dan ibu sudah memerah asinya
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
a. Pukul : 14.10 WIB menjaga suhu tubuh bayi dengan mengganti popok
c. Pukul : 15.00 WIB memandikan bayi dan mengganti dengan pakaian yang
d. Pukul : 16.00 WIB pemberian terapi obat sesuai advis dokter yaitu
6. Evaluasi
a. Pukul : 14.15 WIB Popok bayi sudah diganti dengan yang kering
b. Pukul : 14.45 WIB nutrisi sudah masuk 3 cc berupa ASI melalui OGT
d. Pukul : 16.05 WIB obat sudah diberikan pada By.NyD yang meliputi
e. Pukul : 17.00 WIB Hasil vital sign S : 36,70 C, R : 44 x/mnt, N : 138 x/mnt
1. Subjektif
Ibu mengatakan ASI nya lancar dan ibu sudah memerah asinya
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
d. Pukul : 15.00 WIB bayi memandikan bayi dan memakaian pakaian yang
bersih
selang infus
7. Evaluasi
b. Pukul : 14.35 WIB popok bayi sudah diganti dengan yang baru
d. Pukul : 15.10 WIB bayi sudah dimandikan dan memakai pakaian yang
bersih
e. Pukul : 16.05 WIB obat pada By.NyD yang meliputi : Benutrion 2cc/8jam,
diberikan
x/menit
DATA PERKEMBANGAN IV
1. Subjektif
Ibu mengatakan sudah mulai menyusui bayinya, tetapi bayi belum menyusu
dengan benar
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
dokter
5. Evaluasi
b. Pukul : 14.35 WIB popok bayi sudah diganti setiap basah atau setiap bayi
BAB
c. Pukul :15.10 WIB bayi sudah dimandikan dan sudah memakai pakaian
130 x/menit
74
DATA PERKEMBANGAN V
1. Subjektif
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
c. Pukul : 14.45 WIB mengganti popok bayi setelah BAB dan BAK
g. Pukul : 17.00 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign By.NyD
6. Evaluasi
b. Pukul : 14.35 WIB Ibu telah menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
c. Pukul : 14.50 WIB Popok bayi sudah diganti dengan yang kering
d. Pukul : 14.55 WIB suhu incubator sudah diturunkan menjadi 290 C sesuai
advis dokter
f. Pukul : 16.05 obat sudah diberikan pada By.Ny.D secara IV melalui selang
g. Pukul : 17.10 WIB hasil pemeriksaan keadaan umum bayi dan vital sign
DATA PERKEMBANGAN VI
1. Subjektif
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
3. Assessment
4. Planning
c..Pukul : 14.45 WIB mengganti popok bayi setelah BAB dan BAK
g..Pukul : 17.00 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign By.NyD
5. Evaluasi
b..Pukul : 14.35 WIB Ibu telah menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
c..Pukul : 14.50 WIB Popok bayi sudah diganti dengan yang kering
d..Pukul : 14.55 WIB bayi sudah dipindahkan dalam box yang dihangatkan
lampu 60 watt
e..Pukul :15.10 WIB bayi sudah disibin, berganti pakaian dan dibedong
dengan kain
f..Pukul : 16.05 obat sudah diberikan pada By.Ny.D secara IV melalui selang
g..Pukul : 17.10 WIB hasil pemeriksaan keadaan umum bayi dan vital sign
1. Subjektif
2. Objektif
d. Kesadaran : Composmentis
m. Ekstermitas : infus sudah dilepas pukul 12.00 WIB sesuai advis dokter
3. Assessment
4. Planning
a. Pukul : 14.10 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign By.Ny.D
c. Pukul : 14.30 WIB menganjurkan ibu menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
d. Pukul : 14.45 WIB Mengganti popok bayi setelah BAB dan BAK
dari 38°C, warna kulit kuning, menjaga bayi tetap hangat dengan
5. Evaluasi
a. Pukul : 14.15 WIB hasil pemeriksaan keadaan umum bayi dan vital sign
c. Pukul : 14.35 WIB Ibu telah menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
d. Pukul : 14.50 WIB Popok bayi sudah diganti dengan yang kering
e. Pukul :15.05 WIB Ibu sudah mengerti tanda bahaya pada bayi berupa
kulit kuning.
f. Pukul : 15.25 WIB Ibu untuk bersedia melakukan kunjungan ulang pada
g. Pukul : 15.35 WIB ibu bersedia untuk selalu menjaga kehangatan bayi,
menjaga pakaian bayi agar selalu kering dan menjemur bayi setiap pagi
h. Pukul : 15.50 WIB hasil sudah didokumentasikan dan bayi pulang pada
B. PEMBAHASAN
pukul 09:00 WIB dengan berat badan 1400 gram dan 1300 gram,
keadaan lemah, sulit menelan dan tersedak saat diberi ASI sehingga
harus dilakukan pemasangan OGT agar nutrisi bayi dapat terpenuhi dan
lemah sehingga bayi kurang aktif serta reflek menghisap masih lemah.
bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram, panjang kurang dari 46
cm, sukar bernafas, sukar dalam pemberian minum, ikterus berat, terjadi
infeksi, Hipotermi, jaringan lemak subkutan tipis atau kurang, tonus otot
atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data - data yang
dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah Masalah yang timbul pada
bayi berat lahir sangat rendah adalah suhu tubuh rendah dan belum
bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah masalah yang muncul pada
pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah yaitu dengan menjaga
asuhan yang aman pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.
86
Rendah yang mengarah untuk berat badan kurang dari normal yang
NGT/OGT serta menjaga kehangatan bayi.Pada kasus ini tidak ada tidak
dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla, menganjurkan ibu
5. Rencana Tindakan
cairan dan obat. Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik.
6. Pelaksanaan
menyeluruh dan efisien pada langkah ini. Pada langkah ini asuhan
mempertahankan suhu tubuh bayi, Bila keadaan bayi sehat. ASI peras
lanjutkan dengan cangkir/ sendok bila keadaan stabil, jika baik dengan
keadaan serta vital sign, menimbang berat badan bayi, merawat tali pusat
jam sesuai advice dokter, serta bayi diperbolehkan pulang dengan berat
badan 1420 gram. Bahwa tidak ada kesenjangan teori dan praktik.
7. Evaluasi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berat Badan Lahir Sangat Rendah di RSU Assalam Gemolong selama 7 hari.
perempuan pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 09:00 WIB dengan berat
badan 1400 gram, keadaan lemah, sulit menelan dan tersedak saat menelan
89
90
4. Antisipasi atau tindakan segera yang dilakukan pada bayi Ny.D yaitu bayi
kehangatan tubuh bayi dalam seharian penuh, berikan bayi ASI untuk
diagnosa kebidanan.
keadaan umum baik, vital sign dalam keadaan normal,gerakan bayi aktif,
8. Hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada By Ny.D umur 7 hari dengan
Berat lahir sangat rendah tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek di lapangan.
91
B. SARAN
saran yaitu :
1. Bagi Penulis
berat badan lahir sangat rendah serta dapat membandingkan antara teori
2. Bagi Institusi
b. Bagi Pendidikan
sesuai dengan teori dan praktek, sehingga antara teori dan praktek
sangat rendah.
92
3. Bagi Pasien
penanganan.
xciii
DAFTAR PUSTAKA