Anda di halaman 1dari 5

2.

5 DIFRAKSI CAHAYA

2.5.1 Tujuan Percobaan


1. Menentukan panjang cahaya laser.
2. Memahami proses difraksi cahaya oleh celah sempit dan menentukan
lebar celah dan jarak antara celah dengan menggunakan laser He-Ne.

2.5.2 Alat Percobaan


1. Sumber cahaya laser
2. Kisi difraksi
3. Layar dan rool meter
4. Bangku optik
5. Sumber tegangan 220 V

2.5.3 Teori Dasar


Salah satu alat untuk menghasilkan garis spektrum adalah kisi atau celah
sempit yang merupakan sebaris celah yang sangat berdekatan.
Jika seberkas sinar dilewatkan sebuah kisi maka perjalanan gelombang
cahaya terganggu oleh bagian yang tak tembus cahaya. Sebagian muka gelombang
cahaya diteruskan (seperti gambar).

LAYAR

S P
I
N Q
A Y1
R R Y2
Y3

Percobaan: Difraksi Cahaya


Pada gambar terlihat bahwa P, Q, R merupakan celah sempit, dimana
gelombang datang (dari laser) setelah lewat kisi didifraksikan membentuk muka
gelombang baru dengan sudut α1; α2 dan seterusnya, muka gelombang baru
tersebut sebenarnya merupakan daerah terang dan tak terlihat merupakan daerah
gelap. Untuk daerah terang pertama ke gelap pertama dikatakan mempunyai orde
pertama (n=1) dan seterusnya. Daerah gelap atau terang kedua mempunyai orde
kedua (n=2) dan seterusnya.
Maka panjang gelombang cahaya laser dapat ditentukan dengan
persamaaan sebagai berikut:

Dimana:
λ = panjang gelombang
d = panjang kisi atau celah
α = sudut difraksi

Catatan: Untuk menentukan nilai sudut difraksi


Y
sin  
Y  A2
2

2.5.4 Prosedur Percobaan


1. Susunlah alat seperti pada gambar dibawah ini, laser jangan
dihubungkan dengan sumber tegangan terlebih dahulu.

LAYAR

KISI

LASER
2. Mengukur jarak kisi/celah ke layar , sebagai jarak A (cm).
3. Menghubungkan laser dengan sumber tegangan , maka akan
terlihat pola difraksi, tentukan dulu titik orde n=0 (titik tengah), kemudian
ukur jarak Y (cm) yang merupakan jarak titik terang nol ke titik terang
pertama (n=1).
4. Mengulangi kegiatan diatas 4 kali lagi untuk jarak A yang
berbeda dan ukur pusat titik terang berikutnya.
5. Mengkonsultasikan data pengamatan pada pembimbing ,
datakan.

Catatan :
Jangan sekali-kali mengintip/melihat berkas celah laser secara langsung,
karena dapat merusak retina mata.

2.5.5 Data Pengamatan


No. n A (cm) Y (cm) B= Y 2  A 2 (cm)  (cm) Sin
1. 1 417 28 417,93 0,0666 0,06
2. 1 415 28 415,94 0,0666 0.06
3. 1 413 27,5 413,91 0,0666 0,06
4. 1 411 27,5 411,91 0,0666 0.06
5. 1 409 27 409,89 0,0666 0.06

2.5.6 Analisis Data


1. Perhitungan panjang gelombang pola Difraksi () :
d .Sin
= (cm)
n
1,11.0,06
1   0,0666 cm
1
1,11 .0,06
2   0,0666 cm
1
1,11 .0,06
3   0,0666 cm
1
1,11 .0,06
4   0,0666cm
1
1,11 .0,06
5   0,0666 cm
1
( 0,0666  0,0666  0,0666  0,0666  0,0666)
 rata  rata   0,27972 cm
5
2. Perhitungan kesalahan relatif tiap percobaan (Kr)
 
Kr =  100 %

0,0666  0,27972
 100%  99,9334%
Kr1 = 0,27972

0,0666  0,27972
 100%  99,9334%
Kr2 = 0,27972

0,0666  0,27972
 100%  99,9334%
Kr3 = 0,27972

0,0666  0,27972
 100%  99,9334%
Kr4 = 0,27972

0,0666  0,27972
 100%  99,9334%
Kr5 = 0,27972

Kr rata-rata =

( 99,9334)  ( 99,9334)  ( 99,9334)  ( 99,9334)  ( 99,9334)


%  419,72028%
5
3. Perhitungan standart deviasi (SD) dan kesalahan mutlak (Km)
No.   rata-rata n   n  
2

1. 0,0666 0,27972 0,21312 0,04542013


2. 0,0666 0,27972 0,21312 0,04542013
3. 0,0666 0,27972 0,21312 0,04542013
4. 0,0666 0,27972 0,21312 0,04542013
5. 0,0666 0,27972 0,21312 0,04542013
 1,0656 0,22710065
2
SD =   n   0,22710065
   0,04542013
n 5
Km =  rata - rata -  1,0656
  0,21312
 5 5

4. Harga pengukuran terbaik


Pt = λ rata-rata  SD
Pt = 0,27972 + 0,04542013
= 0,324690013

5. Kesimpulan percobaan
a. Untuk menentukan panjang gelombamg besar percobaan :
Difraksi cahaya yaitu, dimana sinar laser dilewatkan pada sebuah kisi atau
celah sempit maka sebagian diteruskan dan lainnya didifraksikan
membentuk muka gelombang baru.
b. Proses difraksi cahaya adalah pembiasan suatu sinar dari sumber sinar
yang di tembak ke kisi celah sehingga bayangan pada layer dimana
bayangan tadi membentuk beberapa orde 1,2,3 dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai