Sampel 25 ml
Mengambil 25 ml larutansampel
Menambahkan 25 ml air
Memasukkankelabulehertiga
Memasukkan 3 buahbaudidih
Menghubungkandenganpendingindan generator uap air
Memanaskanlabudestilasi
Mengamatisuhusaatterjadipenguapanpadasampeldanmenentuka
nlarutantersebut
Suhu 39 ºC
LarutanDiklorometan
F. HasilPengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1. Merangka ialat destilasi Alat siap digunakan
2. - Mengukursampel A sebanyak 25 ml
- Mengukur 25 ml aquadest
- Memasukkanlarutansampel A dan - Larutan terbentuk 2 lapisan
aquadest kedalam labu leher tiga
kemudian memasukkan tiga buah batu
didih
3. - Labu dihubungkan dengan pendingin
dan dihubungkan dengan generator uap
air
- Memanaskan labu destilasi dan - Suhu 39ºC
mengamati suhu saat terjadi penguapan - Larutandiklorometan
pada sampel dan tentukan larutan
G. Pembahasan
Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan kedalam masing-masing
komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen
zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai
titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang
tinggi.
Proses destilasi zat cair pada percobaan ini menggunakan rangkaian alat yang harus
diperhatikan dengan baik. Untuk dapat merangkai alat dengan baik segala komponen dari
rangkaian alat sangat diperlukan. Praktikan harus memperhatikan dengan teliti
rangkaianalat yang digunakan untuk destilasi karena keberhasilan destilasi bergantung
pada baiknya rangkaian alat.
Pada percobaan destilasi cair kali ini, kita menggunakan sampel yang belum kita
ketahui sebelumnya. Pertama-tama kita mengambil sampel sebanyak 25 ml kemudian
dicampur dengan air dengan jumlah yang sama yaitu 25 ml. Kemudian dari campuran 2
larutan tersebut membentuk 2 fasa yang tidak saling bercampur. Fasa yang tidak saling
campur ini karena adanya perbedaan massa jenis. Selanjutnya kita tuangkan kedalam
labu 3 leher dan kita letakkan pada rangkaian destilasi yang sudah kita rangkai
sebelumnya. Kemudian kita mengamati suhu pada termometer serta tetesan pertama
jatuh.Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan
perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan
lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada
labu destilasi
Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi
sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan uap
tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut
sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair. Pada
saat larutan mulai menguap, uap dari larutan ini selanjutnya dialirkan ke kondensor untuk
diembunkan, dan embunnya ditampung dalam erlenmeyer sebagai zat murni. Setelah itu
diamati suhu saat terjadi penguapan. Pada proses penguapan menyebabkan penurunan
tekanan uap. Dengan menurunnya tekanan uap inilah yang menyebabkan larutan
mendidih pada suhu rendah yaitu suhu dibawah pelarut murni. Adapun penentuan suhu
yaitu dilihat suhu konstannya, dimana saat terjadi penguapan dan uapnya mengembun,
pada tetesan embun yang pertama yaitu pada suhu 380C dan suhunya konstan pada
390C, sehingga titik didih larutan sampel 390C.
Air tidak ikut menguap bersama dikrolometan karena titik didih air adalah 1000C,
sedangkan diklorometan memilki titik didih 380C. Secara teoritis, suhu konstan merupakan
titik didih suatu larutan karena pada keadaan ini tekanan yang ada dalam larutan (sistem)
sama dengan tekanan udara luarnya sehingga pada keadaan ini terjadi kesetimbangan
dimana laju evaporasi sama dengan laju kondensasi. Pada keadaan setimbang inilah yang
menyebabkan larutan walaupun dipanaskan terus-menerus tetap suhu larutannya
konstan. Berdasarkan suhu yang diperoleh maka senyawa tersebut adalah Diklorometan.
H. Kesimpulan
Dari pengamatan yang dilakukan bahwa Destilasi zat cair atau disebut destilasi
sederhana yaitu proses detilasi atau penyulingan yang di dasarkan pada perbedaan dari
titik didih campuran zat yang berbeda masing-masing titik didihnya sehingga saat
pemanasan yang memiliki titik didih rendah akan cepat menguap.
Daftar Pustaka