Aumen LB PDF
Aumen LB PDF
PENDAHULUAN
sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena
keputusan stratejik untuk membawa organisasi tersebut mencapai tujuan yang ingin
internal yang dimiliki. Hong Kong Institute (2005) dalam Ionescu (2008)
1
bahwa memberikan perhatian yang baik pada proses dan pengendalian internal
mereka akan memberikan peluang yang besar bagi mereka untuk membuat
yang tak terpisahkan dalam sistem manajemen risiko perusahaan, dan membantu
untuk meyakinkan bahwa perusahaan berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan.
pengendalian internal tak lepas dari adanya risiko-risiko yang muncul akan
kemungkinan yang sangat kuat, pengendalian internal harus diletakkan pada tempat
sangat mungkin membawa perusahaan ke arah operasional yang tidak efektif dan
2
Untuk mengetahui kualitas pengendalian internal, perlu dilakukan evaluasi.
Biasanya evaluasi ini dilakukan oleh auditor internal dalam perusahaan. Untuk
Pada bulan September 1992 COSO merilis sebuah laporan yang berjudul
Internal Control – Integrated Framework yang sampai saat ini dijadikan acuan oleh
yang efektif meningkatkan kinerja perusahaan. Atas dasar itulah dalam penelitian
Untuk menegaskan manfaat atas desain yang disusun oleh COSO, Orenstein
yang sudah ada dimana hal ini dapat mengurangi kemungkinan adanya
yang baik ketika pengendalian yang ada kurang cukup baik. Jika tujuan-tujuan di
atas dapat dicapai, maka perusahaan akan mendapatkan perbaikan dalam efektifitas
dan efisiensi.
3
Pickett (2003) menyatakan bahwa framework COSO merupakan model yang
sangat dinamis dan dapat mencakup semua aspek struktur dan proses dalam
sulit untuk melakukan evaluasi pengendalian internal ke semua bagian tanpa adanya
Selain itu, framework COSO juga dapat diterapkan pada semua perusahaan.
perspektif yang berguna untuk mencapai pengendalian internal yang efektif untuk
perusahaan kecil atau besar, baik pada sektor publik maupun sektor swasta, yang
perusahaan, dan alasan pemilihan COSO sebagai framework yang digunakan dalam
konsep COSO Internal Control Framework pada sebuah organisasi atau perusahaan
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada rumah sakit di Bantul
yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati yang berada di bawah
Saat penelitian ini ditulis, dunia kedokteran sedang mendapat sorotan karena
4
pelayanan medis. Kasus tersebut muncul di Manado di mana sebanyak 3 dokter
dituntut ke meja hijau, yaitu dr. Dewa Ayu Sasiary SpOG, dr. Hendry Simanjuntak
SpOG dan dr. Hendi Siagian SpOG karena dianggap melakukan tindakan
menurut kalangan dokter, ketiga dokter tersebut dinilai telah melakukan prosedur
muncul dalam penanganan perkara ini sehingga banyak pihak yang pro maupun
kontra dengan pendapat kalangan dokter tersebut. Isu ini menunjukkan pentingnya
pemahaman standar yang ada dalam institusi oleh semua karyawan sehingga setiap
tindakan yang dilakukan akan selalu berdasar pada standar yang berlaku. Dalam
kasus ini penting untuk melihat kejadian ini sebagai bagian dari pengawasan
sudah mulai kritis dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
pelayanan yang terbaik. Masyarakat modern sudah sangat cerdas untuk menilai
modernisasi, dan globalisasi saat ini. Keadaan ini merupakan tantangan sekaligus
beban yang tidak ringan bagi pemerintah, baik bagi pemerintah pusat maupun
pada mutu, sebuah rumah sakit akan terus-menerus menurun kinerjanya dan
5
akhirnya terpuruk. Untuk itulah institusi rumah sakit perlu memiliki manajemen
operasi yang baik yang dikendalikan dengan pengendalian internal yang baik.
Tanpa adanya pengendalian internal yang baik, rumah sakit tidak akan mampu
besar.
Dasar dari pelayanan rumah sakit ada pada Undang-Undang No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, yaitu rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dengan
pengertian ini sangat penting bagi rumah sakit untuk memastikan pelayanan yang
diberikan sudah sesuai dengan standar karena berhubungan dengan hajat hidup
orang banyak. Hal tersebut dapat terjadi apabila rumah sakit memiliki desain
dijelaskan bahwa :
6
Kemudian, beberapa tahun kemudian muncul peraturan pemerintah
yaitu Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP). Peraturan ini menjelaskan seluk-beluk SPIP yang diadopsi dari
umum SPIP ini mengacu pada COSO Internal Control Framework seperti yang
Pemerintah diadopsi dari konsep internal control yang dikeluarkan oleh COSO (The
berbagai studi literatur, peneliti menyimpulkan bahwa SPIP diadopsi dari COSO
Internal Control Framework. Untuk itu pada penelitian yang dilakukan, peneliti
memberikan asumsi bahwa SPIP adalah sama dengan COSO Internal Control
maksimal. Hal ini karena pemberlakuan SPIP masih terbilang baru. SPIP dibentuk
7
RSUD Panembahan Senopati merupakan rumah sakit terbesar di Bantul di
bawah Pemerintah Kabupaten Bantul. Sejak didirikan pada tahun 1953, RSUD
September 1978 status rumah sakit adalah kelas D, dan pada tanggal 31 Januari 2007
akreditasi penuh tingkat lanjut untuk 12 pelayanan. Saat ini, RSUD Panembahan
angka Bed Occupancy Rate (BOR), Average Lenght of Stay (ALOS), dan Turn Over
Internal (TOI) dalam kurun waktu empat tahun. Berikut adalah data dari RSUD
Panembahan Senopati.
Jumlah
BOR ALOS TOI
Tahun Kunjungan
(%) (hari) (hari)
Ralan Ranap
2009 89,28 4,91 0,5 126.847 17.673
2010 88,09 4,68 0,51 164.366 20.155
2011 73,13 4,37 1,36 180.032 22.417
2012 75,79 4,53 1,2 191.259 23.926
Tabel 1.1 Indikator Pelayanan dan Jumlah Kunjungan Pasien 2012
8
peningkatan ini tidak diikuti dengan penerapan pengendalian internal yang baik,
bukan tidak mungkin justru akan menjadi ancaman bagi stabilitas pelayanan RSUD,
karena peningkatan tersebut akan menambah kompleksitas aktivitas yang ada pada
Senopati perlu untuk melakukan pengendalian internal yang baik agar aktivitas yang
dilakukan dapat memberikan jaminan kelayakan dalam berbagai hal. Untuk itu,
operasional berdasarkan unit aktivitas yang ada pada RSUD Panembahan Senopati
menurut COSO.
lebih terfokus. Penelitian ini terbatas pada identifikasi risiko-risiko yang ada pada
9
Control Framework. Peneliti tidak meneliti mengenai kinerja operasional RSUD
Panembahan Senopati Bantul terkait target finansial karena adanya cakupan yang
1. Bagi peneliti
Senopati Bantul.
10
2. Bagi Pembaca
secara umum.
11
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
yaitu :
1. BAB I PENDAHULUAN
ini, apa saja rumusan masalah yang akan diteliti, apa saja yang menjadi
PENELITIAN
12
Dalam bagian ini juga akan dipaparkan metode penelitian apa yang
data, dan siapa saja narasumber yang akan dimintai keterangan terkait
penelitian.
4. BAB IV PEMBAHASAN
disusun.
5. BAB V PENUTUP
13