Anda di halaman 1dari 13

4 tips berwisata murah ke Bandung tanpa

menguras isi dompet


Selasa, 24 Mei 2016 08:27 WIB | 18.221 Views

Bagi kamu yang ingin liburan asyik dan murah ke kota Bandung, pastinya kamu ingin sekali
acara liburan berjalan lancar tanpa menghabiskan isi dompetmu. Liburan ke Bandung
tentunya membutuhkan persiapan waktu dan biaya yang lumayan. Untuk kamu yang hanya
mempunyai biaya terbatas tapi ingin liburan ke Bandung, ada beberapa tips berwisata murah
ke Bandung yang bisa dilakukan loh. Inilah beberapa cara dan rahasianya.

1. Memilih Objek Wisata Menarik dengan Tiket Murah


Agar lebih efektif dan efisiensi biaya, pilihlah objek wisata menarik di Bandung dengan tiket
masuk yang murah. Adakah tempat wisata seperti itu? Pastinya ada. Kamu bisa mencari
referensi pilihan objek wisata di internet ataupun bertanya kepada beberapa teman. Ada
beberapa tempat wisata di Bandung yang cocok sekali untuk kamu dengan biaya terbatas.

Tempat pertama adalah Tangkuban Perahu yang menjadi ikon wisata di Bandung. Hanya
dengan tiket masuk Rp. 15.000, kamu bisa berfoto di dekat kawah Tangkuban Perahu. Kawah
Putih Ciwidey juga cocok sebagai destinasi wisata hemat di Bandung dengan tarif tiket
masuk sebesar Rp. 18.000. Selain kedua tempat wisata diatas, Anda bisa memilih Gedung
Sate, Jalan Braga, Wisata Curug Cimahi Bandung, Taman Patung Nuarta, dan Situ
Patenggang.

Saat berkunjung ke Bandung, pastikanlah saat weekday atau hari biasa karena biaya tiket
masuk dan akomodasi lebih murah, selain itu jalanan juga tidak terlalu macet seperti saat
weekend.
2. Berjalan Kaki atau Menyewa Sepeda Motor
Tips berwisata murah ke Bandung lainnya adalah dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda
motor. Dengan cara ini kamu bisa merasakan sensasi wisata ke segala tempat di kota
Bandung dengan murah, hemat, suka-suka, dan menyenangkan.

Kamu juga bisa menerobos kemacetan dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor.
Lebih efisien dan efektif bukan?. Kamu bisa menikmati suasana kota Bandung dengan
nyaman. Namun, jika kamu memilih berjalan kaki menyusuri Bandung, sebaiknya destinasi
wisata yang hendak dikunjungi jaraknya berdekatan agar tidak lelah.

3. Mencari Tempat Makan Murah di Bandung


Bandung diidentikkan sebagai surga kuliner bagi para wisatawan. Tak ada salahnya bagi
kamu untuk menjelajahi wisata kuliner di kota Kembang. Dengan biaya liburan terbatas,
pastikan bahwa kamu mencari tempat makan di Bandung yang murah dan dengan menu
makanan dan minuman sedap. Mengunjungi restoran dan caf� di Bandung sepertinya bukan
cara terbaik untuk menghemat uang kamu di liburan kali ini.

Bukan hal memalukan untuk mencicipi kuliner khas dan makanan di pinggir jalan di kota
Bandung. Walaupun berada di kawasan kaki lima, rasa masakannya tak kalah loh dari
restoran dan caf� bintang lima di Bandung. Ada beberapa tempat wisata kuliner murah di
Bandung seperti Mie Kocok Pak Haji Endan, Prasmanan Ceu� Mar, Bakso Hot Jeletot, dan
Nasi Goreng Mafia. Untuk makan di beberapa tempat makan tersebut, kamu tak perlu
merogoh kocek lebih dari Rp. 20.000.

4. Mencari Hotel atau Penginapan yang Murah di Bandung


Berlibur di kota Bandung pasti tak akan cukup jika hanya tinggal sehari saja. Pasti kamu akan
menghabiskan waktu beberapa hari. Untuk menghemat biaya berlibur ke Bandung, sebaiknya
carilah tempat penginapan atau hotel murah yang lokasinya dekat dengan objek wisata di
Bandung. Salah satunya adalah AiryRooms yang merupakan hotel dengan tarif menginap
cukup terjangkau untuk kalangan backpacker.

AiryRooms telah menyediakan berbagai hotel murah di Bandung yang fasilitasnya memadai.
Salah satunya adalah Airy Cicendo Ehrlich 7 Bandung yang berlokasi di Jl. Dr. Ehrlich No. 7
Cihampelas Bandung. Hotel ini menawarkan harga sewa kamar hanya Rp. 276.000 per
malam (harga dapat berubah sewaktu-waktu) dengan kualitas dan mutu pelayanan yang
terjamin. Fasilitas yang ditawarkan pun tergolong lengkap dengan adanya wifi gratis, tv layar
datar, air hangat, tempat tidur bersih, AC, air minum gratis, dan perlengkapan mandi. Kamu
juga bisa merasakan layanan kamar dan resepsionis 24 jam. Restoran, lift, meja, brankas, dan
free sarapan juga tersedia untuk pengunjung.

Itulah tadi beberapa tips berwisata murah ke Bandung yang mungkin bisa menjadi tambahan
informasi buat kamu. Selamat liburan di Bandung!
Liburan Hemat di Bandung
Posted on March 13, 2011

1 Vote

“lagi hemat….”

kalimat tersebut pasti akrab di telinga kalian, yak itu adalah tagline dari iklan salah satu
provider telekomunikasi di Indonesia. masih sejalan dengan prinsip hemat, hari Jumat
(11/03/11) kemarin gw bersama teman melakukan perjalanan untuk berpetualang, bertahan
hidup, di Bandung. sebelumnya, sekedar informasi, kami tinggal di Jakarta-kota sejuta sepeda
motor.

ada yang menarik dari petualangan gw kali ini, yaitu bagaimana bertahan hidup di Bandung
selama 1-2 hari dengan dana terbatas. banyak teman di Jakarta beranggapan kalau mau

berlibur di Bandung, pasti butuh dana besar. namun, hal itu akan gw patahkan…hahaha

nah, gw akan jabarkan jurus hemat berlibur di Bandung, dimulai dari:

 Transportasi: gw naik transportasi kereta api ekonomi lokal dengan jurusan Jatinegara-
Purwakarta dengan harga karcis Rp. 3000 (tiga ribu rupiah/three thousand rupiah),
selanjutnya di stasiun Purwakarta gw beli karcis yang jurusan Purwakarta-Kiaracondong
(Bandung) dengan harga Rp.2000 (dua ribu rupiah/two thousand rupiah). jadi total
pengeluaran gw untuk sampai dengan selamat ke Bandung memakan biaya Rp. 5000,
perjalanan ini memakan waktu sekitar 6 jam. banyak teman gw gak percaya, tapi gw punya
bukti…(foto dapat berbicara lebih banyak daripada kata-kata)
 Tempat Tinggal: well…inilah susahnya berlibur di kota yang penuh eksotisme, sangat susah
mencari penginapan yang murah, alhasil kita putar otak untuk bisa berteduh di Bandung,
dan terlindungi dari hawa dingin yang menusuk kulit. sekilas pandang teralihkan pada
sebuah Mesjid besar di tengah alun-alun kota Bandung Mesjid Raya Agung. ya sudah dengan
dasar pikiran bahwa gw termasuk ‘musafir,’ jadi ya bisa dong saya tinggal di Mesjid ?? dan
ternyata banyak juga loh, para petualang yang juga memanfaatkan Mesjid ini sebagai
tempat tinggal sementara. jadi untuk tempat tinggal di Bandung biaya yang gw keluarkan

adalah Rp. 0 (gratis)…alhamdulilah

 Makan: nah ternyata susah juga kalo cari makan di Bandung (kota). harganya hampir sama
kayak di Jakarta, mahal-mahal. nah kebetulan di sekitar Mesjid Raya Agung banyak yang jual
makanan. harganya juga murah, ya mungkin karena dijualnya ke para petualang liar seperti
gw, hehe…waktu itu untuk mengisi perut saya beli mie rebus+baso+tahu dengan harga Rp.
5000 dan untuk minum air kemasan 2 buah Rp.1000, dan selama di Bandung gw makan kalo
dihitung sebanyak 3 kali ditambah beli bubur buat sarapan Rp. 7000 (agak mahal T_T…) jadi
untuk makan keluar sekitar Rp. 20.000
 Angkutan Umum: nah ini tergantung dari seberapa ber-petualang-kah kamu ??? kalo mau
keliling-keliling di Bandung otomatis harus naik angkot kan ? nah masalah tarif angkot, di
Bandung ternyata hampir sama bahkan bisa lebih mahal daripada di Jakarta. untuk total
pengeluaran angkot gw mengeluarkan biaya sekitar Rp. 15.000. tapi kalo kamu suka jalan
kaki, biaya ini bisa diminimalisir, lagipula di Bandung gak kayak di Jakarta yang penuh polusi,
udara di sana cukup segar
 Mandi dan Buang Air: untuk keperluan yang satu ini, gw memanfaatkan fasilitas di Mesjid
Raya Agung, sebenarnya untuk mandi dan buang air gak dipungut bayaran, hanya se-
ikhlasnya, gak ngasih juga gak apa-apa. tapi karena kita udah tinggal gratis di Mesjid Raya
Agung, masa mandi juga minta gratis ? (gak tau diri). total pengeluaran untuk mandi (2 kali
mandi/Rp.2000) Rp. 4000. selain itu jangan khawatir, tempat mandinya sangat amat bersih

kok…jadi gak ragu-ragu mandinya lama-lama


 Transportasi Pulang: sebenarnya ada kereta yang jurusan ke Purwakarta dengan tiket Rp.
2000 tapi kereta itu cuma ada satu kali sehari dan berangkat dari stasiun Bandung pagi sekali
sekitar jam 7, dan dari Purwakarta nanti lanjut ke Jatinegara Rp. 3000, jadi total biaya pulang
Rp.5000. tapi karena kesiangan waktu itu jadi terpaksa gw beli Argo Parahyangan kelas
Bisnis (Rp. 30.000), (mahalnya T_T…). tapi ternyata walau mahal saya jadi dapat hikmahnya.
gw di kereta Argo Parahyangan gak dapat kursi (dapat non tempat duduk), di perjalanan gw
ketemu sama bapak-bapak yang kerja di Jakarta tapi tinggal di Bandung, dia kerja di daerah
Sudirman di Konsultan Perumahan. pas ada pemeriksa karcis datang, kami yang kebetulan
duduk menghampar di gerbong makanan, sewajarnya menunjukan karcis perjalanan, tapi
anehnya saya lihat bapak tadi gak mengeluarkan karcis, tapi memberikan ‘sesuatu’ ke
pemeriksa karcis, selidik punya selidik ternyata dia bayar langsung ke pemeriksa karcis
tersebut, pas saya tanya berapa jumlahnya ternyata hanya Rp. 10.000….WHAT ??? HOW
COME ??? kemudian, bapak itu bilang hal itu wajar, “pemeriksa tiket juga butuh uang kan ??
dan kalo kita kasih uang ke dia, kan otomatis uangnya juga buat dia pribadi, iya gak ??” tapi
sekedar info kalo mau pake cara ilegal ini kalian harus punya keberanian dan kemampuan
lobi yang bagus ya ?? dan ingat karena ilegal jadi kalian gak dapat tempat duduk, tapi
lumayan bisa sampai Jakarta dengan waktu yang cepat kan ?

jadi kalo semua pengeluaran saya ditotal jadi >>

1. transportasi pergi : Rp 5000


2. makan : Rp 20.000
3. tempat tinggal : Rp 0
4. Mandi : Rp 4000
5. Tranportasi pulang : Rp 30.000 (seharusnya bisa Rp 5000 atau Rp.10.000 doang)

total pengeluaran >>> Rp 59.000

harga di atas belom termasuk transportasi dari rumah gw ke St. Jatinegara (pulang dan pergi)

gw pergi ke Bandung hari Jumat pagi dan pulang ke Jakarta Sabtu Sore….

nah hemat kan ? hemat kan ?………

Advertisements

Jalan-Jalan di Bandung 2 Hari 1 Malam?


Bisa Banget!
Hai hai, temen-temen backpacKeren dan travelista yang keceh dan baik hati. Nggak kerasa
nih gue udah lima tahun numpang hidup di Bandung dan belum juga lulus lulus. Karena
itulah gue tergerak buat share ke elo, elo, dan elo tentang kota yang dijuluki Parijs van Java
ini #nggaknyambung #biarlah. As we know, Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata
di Indonesia dan menjadi “tempat pelarian” utama orang-orang Jakarta dan sekitarnya. Gue
mau kasih tips itinerary nih, buat kalian yang sibuk dan cuma punya waktu weekend alias
hari Sabtu-Minggu buat jalan-jalan di Bandung.

Yang pertama, kita bahas tentang masalah keberangkatan sampai ke Bandung. Sebagai kota
besar, Bandung dapat dicapai dengan semua moda transportasi, kecuali kapal. Untuk
terminal, ada Terminal Leuwi Panjang yang lebih banyak melayani kedatangan dari Jakarta
dan kota-kota luar pulau, dan Terminal Cicaheum yang lebih banyak melayani kota-kota
Jawa Tengah / Jawa Timur dan beberapa Jawa Barat (Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Ciamis).
Ulasan lebih lengkap tentang transportasi bus dari Jawa Tengah atau Jawa Timur bisa dilihat
di sini. Kalau kamu naik kereta, kamu bisa turun di Stasiun Bandung (atau yang juga dikenal
dengan Stasiun Hall) untuk kereta bisnis dan eksekutif atau Stasiun Kiara Condong untuk
kereta ekonomi. Sementara buat kamu yang punya duit dan lebih memilih buat terbang buat
naik pesawat, bisa minta turun di Bandara Husein Sastranegara ya. He’eh, tinggal bilang,
“Kiri kiri, Pak!” sama pilotnya, nanti pesawatnya berhenti terus kamu bisa turun langsung
gyahahahahaha.

“Gie, kalo gue jalan kaki aja dari Semarang gimana? Biar ngirit.”

“Gie, kalo gue naik sapu terbang gimana? Gue berangkat dari Hogwarts.”

Kalo itu sih lo bisa turun di mana pun lo suka. Nggak usah tanya-tanya gue -_____-
#nanyasendirijawabsendiri

Nah, buat lo yang dateng dari Jakarta dan sekitarnya pake kendaraan pribadi, lo bisa pake
jalur tol atau jalur non-tol. Untuk jalur tol, rutenya adalah seperti ini:

 Tol Cikampek – Tol Cipularang – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur


 Tol Jagorawi – Puncak – Cianjur – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur
 Tol Jagorawi – Cibubur – Jonggol – Ciranjang – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur

Sementara buat lo yang lebih memilih jalur non-tol, bisa pake rute Cikampek, Puncak, atau
Jonggol. Rute Cikampek berangkat dari Pulogadung / Kalimalang, lalu dilanjutkan hingga
Bekasi Timur, Bekasi Barat, Cikarang, Karawang, Purwakarta, Padalarang, hingga akhirnya
Bandung. Rute Puncak akan melalui Cibinong, Bogor, Puncak, Cianjur, dan Padalarang.
Sementara rute Jonggol akan melalui Pasar Rebo, Cibubur, Jonggol, Ciranjang, dan
Padalarang. Rute pertama adalah yang paling sering banyak digunakan.

Nah, sekarang kita asumsikan lo sampai di Bandung hari Sabtu pagi. Sebelum check-in ke
hotel, lo bisa istirahat dulu sambil sarapan pagi di Bubur Bubur Ayam M.H. Oyo Tea atau
yang biasa disebut bubur Oyo aja. Lokasinya di Jl. Sulanjana nih, nggak jauh dari pusat kota.
Bentuknya yang cuma sebuah warung kaki lima nggak menyurutkan semangat pengunjung
buat dateng. Harganya juga murah, dari Rp 7.000,00 hingga Rp 12.000,00. Ada yang khas
nih dari bubur yang satu ini. Bubur Oyo ini kental banget, sampai-sampai nggak akan tumpah
meski mangkoknya dibalik. Yes! Pagi-pagi udah wisata kuliner. Jangan lupa instafood ya,

biar seluruh dunia tahu lo lagi di Bandung


Gambar nyolong dari: http://kuliner.panduanwisata.com/files/2012/09/bubur-ayam-mang-
oyo-3.jpg

Selesai sarapan, mangga check-in dan beristirahat di hotel. Iye iye, gue tahu lo itu pengen
banget dapet hotel murah, karena gaji lo habis tanggal 15, suka makan dulu bayar belakangan
di warteg, dan suka nongkrong berjam-jam di cafe samping kost-an buat wifian gratis
#korbaniklan. Karena gue mengerti prahara budget-traveller dan backpacker sejati kayak gini,
gue bakal kasih tips nih supaya lo bisa dapet hotel dengan tarif murah rah rah rah #muncrat.
Sekarang ada situs reservasi hotel online yang bisa lo pake buat pesen hotel di Bandung dan
kota-kota lainnya. Udah tahu belum? Gue kasih tahu nih, namanya Voucher Hotel. Nah,
kalau lo mau pesen hotel buat di Bandung dari Voucher Hotel, simply click HERE yaaa.
Hebatnya Voucher Hotel ini adalah: dia nggak cuma melayani pemesanan buat hotel di
Indonesia, tapi juga SEDUNIA! Wow, mejik! #sambilkoprol. Jadi kalau lo misalnya mau
jalan-jalan ke Asia, Eropa, Amerika, bisa lo pesen di sini. Yah, namanya aja Voucher Hotel,
pasti harganya murah-murah dong yaa. Udah didiskon seperti yang lo pengen :3 Baik banget
ya? Makanya, like dong Facebook mereka dan follow twitter mereka.

Oke. Anggaplah lo udah dapet hotel di Bandung seperti yang lo mau. Lo bisa terus check-in,
dan istirahat bentar sambil mandi-mandi madu sampai jam makan siang. Karena lagi berada
di tanah Sunda, jangan makan di tempat-tempat makan fast food dong. Pilih rumah makan
khas Sunda, seperti Ampera (ini ada di mana-mana), Nasi Bancakan, Sambara (keduanya di
kawasan Jl. Trunojoyo), Sambal Hejo (Jl. Natuna), RM Ibu Hj. Ciganea (di belakang Telkom
Gasibu), atau Ma Uneh (di Jl. Setiabudhi dan Pajajaran). Habis makan siang, kamu bisa
langsung wisata belanja deh, muahahahaha. Bisa ke sepanjang Jl. Riau sampai Jl. Trunojoyo
(kawasan Factory Outlet dan distro), Jl. Ir. H. Djuanda alias kawasan Dago, sampai ke Jl.
Setiabudhi. Ada FO yang beken banget di Jl. Setiabudhi, namanya Rumah Mode, yang rajin
menyumbang kemacetan setiap weekend -_____-
Buat yang mau belanja-belanji murah juga bisa lho. Bisa ke Pasar Baru, ITC Kebon Kalapa,
Jl. Cihampelas, Jl. Dewi Sartika, hingga ke Cimol Gedebage yang menjual beragam baju-baju
bekas impor muehehehehe.

Capek dan laper shopping ke sana kemari, ngemil-ngemil dulu yuk di Baso Cuankie Serayu,
masih di kawasan Jl. Riau. Cuanki sendiri adalah kuliner khas Bandung yang masuk dalam
famili bakso-baksoan. Believe it or not, kata “cuanki” konon merupakan singkatan dari: “cari
uang jalan kaki.” Hahaha, lucu banget ya. Cuanki biasanya emang dijajakan dengan berjalan
kaki oleh pedagang asongan. Nah, Cuanki Serayu ini berbeda, karena sudah memiliki tempat
sendiri. Rasanya juga lebih enak dong, dengan bahan-bahan yang dijamin berkualitas, cukup
dengan selembar uang sepuluh ribuan. Kalau nggak mau makan bakso cuanki, bisa pilih Es
Cendol Elizabeth di Jl. Otista dan Jl. Cihampelas, Colenak di Jl. Ir. H. Djuanda (Dago), Es
Krim Durian (sepanjang Jl. Cihampelas), atau Martabak San Francisco yang juga berada di
kawasan Riau.

Jika masih ada waktu sebelum jam mandi sore, lo bisa bersantai-santai sambil foto-foto di
beberapa tempat ikonik Bandung seperti Gedung Sate, sepanjang Jl. Asia-Afrika (di situ ada
Gedung Konferensi Asia-Afrika), Balai Kota (yang kalau sore menjadi tempat ngumpul
komunitas dance, korean cover-dance, cheerleader, break-dance, dsb), atau Masjid Besar
Bandung yang berada di sisi alun-alun.

Masjid Besar Bandung, di sisi Alun-Alun dan Jl. Asia-Afrika


Malam mingguan di Bandung nggak afdol kalau nggak diisi dengan nongkrong-
nongkrong sok asik ala anak-anak gahul Bandung dan turis-turis lainnya. Datanglah ke Jalan
Braga dengan cafe-cafe dan tempat hiburan malam yang berjajar di kedua sisinya. Jalan
Braga ini masih dipertahankan dengan blok-blok batunya seperti jalanan Eropa jaman dulu,
bukan dengan aspal. Banyak turis mancanegara yang nongkrong di sini, dan sering dijadikan
sebagai lokasi photo-shoot. Oh iya, ehem, Jl. Braga ini juga merupakan salah satu “red-
district”-nya Bandung (selain kawasan Saritem, hehe). Alternatif lain untuk menghabiskan
malam minggu di Bandung selain di Jl. Braga adalah di kawasan Dago yang juga banyak diisi
dengan tempat-tempat makan. Terus naik sampai Bukit Bintang, dan nikmati pemandangan

kota Bandung dari ketinggian dengan gemerlap lampu-lampu kotanya

Eits, malam minggu di Bandung nggak berhenti sampai di sini. Silakan melanjutkan jalan-
jalan dengan bergerak ke utara, naik ke daerah Lembang. Ngapain, Gie? Berendam di Sari
Ater Hot Springs and Resort hehe. Perjalanan menuju Lembang memakan waktu sekitar satu
jam. Bagi yang nggak bawa kendaraan pribadi, bisa sewa mobil dengan tarif 300.000-an
untuk 12 atau 16 jam. Tarif segitu biasanya udah bisa dapet Avanza atau APV. Biaya
masuknya Rp 19.000,00, sementara biaya untuk kolamnya adalah Rp 35.000,00. Jadi bayar
dua kali nih. Gue sarankan lo beli tiket kolam (bukan tiket masuk) dari calo aja biar lebih
murah. Kemarin, gue sama temen-temen bertujuh masing-masing cuma Rp 28.500,00 aja
karena dapet harga Rp 200.000,00-an bertujuh. Jangan kaget, makin lama justru makin rame
(dan makin aneh-aneh aja yang dateng)

Sari Ater Hot Springs and Resort

Kelar berendam air panas dan tiba-tiba pengen makan? Tenang, Bandung punya beberapa
tempat kuliner tengah malam yang buka sampai pagi. Yang pertama, ada Ceu Mar di Jl.
Banceuy (sekitar Jl. Asia-Afrika) yang menyajikan aneka makanan rumahan. Recommended
menu di sini adalah gulai dan tongsengnya. Ceu Mar ini baik dan ramah banget lho, dia selalu
menyapa pengunjungnya dengan “geulis” (cantik) atau “kasep” (ganteng). Jadi, kalau lo lagi
hilang kepercayaan diri dan udah pengen terjun dari warteg depan hotel, mending mampir ke

sini aja Ada juga Nasi Kalong di Jl. Riau yang khas dengan nasi merahnya, atau Cafe
Madtari di depan Taman Flexi Dago yang menyajikan aneka olahan keju (mie, roti, dan
macam-macam minuman hangat). Kejunya berlimpah ruah loh jinawi, cocok buat lo yang
fanatik sama keju.

Itinerary hari pertama selesai di sini

Hari Minggunya jangan bermalas-malasan dong, bangun pagi-pagi dan bergabunglah


bersama warga lokal di Bandung Car Free Day di sepanjang Jl. Ir. H. Djuanda hingga Jl.
Merdeka (Balai Kota). Bisa jalan-jalan, jogging, bersepeda, dilanjutkan dengan sarapan
dengan jajanan yang ada dan berinteraksi dengan warga lokal. Traveller yang baik adalah
traveller yang banyak berinteraksi dengan warga lokal #prinsipsendiri. Atau kalau nggak
tertarik buat sarapan di situ, sarapan aja di kawasan Jl. Riau, tepatnya di Kupat Tahu Gempol.
Yes! Jalan Riau adalah pusat kegiatan pariwisata Bandung. Wisata belanja, kuliner, semua di
sini. Minggu pagi juga waktunya pasar kaget Lapangan Gasibu yang meluber sampai Jl.
Surapati, ampe tumpeh-tumpeh #alaJupe

Siangnya bisa dilanjutkan dengan mengunjungi kawasan Ciwidey. Ada banyak wisata alam
di sini: Kawah Putih, Situ Patenggang, Air Panas Ciwalini dan Cimanggu, hingga agrowisata
kebun Strawberry. Dengan kendaraan pribadi, silakan menuju arah Kopo, Soreang, dan terus
lurus sampai melalui petak-petak kebun Strawberry dan menemukan papan besar bertuliskan
“Kawah Putih” di kiri jalan. Naik transportasi umum juga bisa, berangkat dari Terminal
Leuwipanjang untuk naik angkot Ciwidey. Untuk kendaraan pribadi, parkirkan kendaraan lo
di luar area Kawah Putih, atau lo bakal kena tagihan biaya parkir yang luar biasa menguras
kantong. Dari gerbang, pengunjung akan diantar menuju Kawah Putih menggunakan fasilitas
shuttle car yang disebut Ontang Anting dengan tarif p 25.000,00 PP. Selengkapnya bisa baca

di sini
Gue dan temen-temen di depan Kawah Putih

Puas-puasin ya di Ciwidey sampai sore, ada banyak objek wisata di situ. Mau petik
strawberry buat oleh-oleh juga boleh banget. Turun lagi ke kota, kamu bisa cari oleh-oleh di
Jl. Cihampelas, Jl. Dr. Djundjunan (kawasan Pasteur), atau di outlet-outlet brand khas
Bandung seperti Amanda, Maicih, Kartika Sari, dan Prima Rasa. Objek wisata alam lain yang
terkenal adalah Taman Ir. H. Djuanda, atau yang dikenal dengan Dago Pakar, untuk
mengunjungi Curug Dago, Curug Omas, Goa Belanda, dan Goa Jepang. Kalau mau trekking,
lo bisa sampai di kawasan Maribaya yang juga merupakan objek wisata alam Bandung.

Malamnya bisa kamu habiskan dengan makan malam dan nongkrong-nongkrong cantik di
mal-mal ikonik kota Bandung, seperti Cihampelas Walk atau Parijs van Java. Kedua cafe itu
memberikan konsep “outdoor mall” buat pengunjungnya, bukannya gedung bertingkat yang
tinggi menjulang. Kalau masih punya banyak waktu (dan duit), dateng aja ke Trans Studio
dan nikmati berbagai macam wahana yang disajikan. Trans Studio adalah salah satu indoor
theme park terbesar di dunia lho. Selain bisa menikmati berbagai macam wahana, lo juga bisa
menikmati pertunjukkan-pertunjukkan spektakuler yang diselenggarakan pihak Trans Studio
Bandung.

Bagi yang menyukai wisata edukasi, lo bisa dateng ke Saung Angklung Udjo di Jl. Padasuka,
kawasan Bandung timur. Nggak cuma bisa menikmati pertunjukkan seninya, tapi bahkan bisa
mengikuti workshop-nya untuk lebih mengenal Saung Udjo, mengetahui cara membuat
angklung dan memainkannya, bahkan ikut perform bareng. Interaktif banget ya. Informasi
lengkapnya bisa dilihat di situs resmi Saung Angklung Udjo. Nah, kalau lo jalan-jalan di
Bandung pas hari kerja, kamu bisa dateng ke Observatorium Bosscha dan melihat keindahan

antariksa di atas sana

Jalan-jalan 2 hari 1 malam kamu di Bandung selesai deh. Gimana, seru kan? Asyik kan?
Bandung nggak hanya sekedar wisata belanja dan kuliner. Masih banyak objek wisata keren
lainnya, seperti: Gunung Tangkuban Perahu, Taman Kupu-Kupu Cihanjuang, atau Lembang
Floating Market. Kalau mau mengunjungi semuanya, dua hari nggak akan cukup sih hehe,
kecuali lo cuma meninggalkan jejak dong. Dateng, foto-foto di depannya, udah deh balik lagi
hihi. Tapi nggak seru banget kalau cuma kayak gitu, lo harus bisa menikmati kunjungan lo ke
Bandung (dan juga di kota mana pun yang lo kunjungi).

“Gie, tulisan lo kok banyak promosinya sih? Lo ikut kontes ya?”

“Iye gue ikut kontes. Gue emang banci kontes. Gue ikutan #TravelBlogContest-nya Voucher
Hotel. Puas? Ini nih hadiah utamanya.”

Spectra Vertex Camcorder

Baiklah, sekian tulisan saya. Makasih ya udah baca tulisan gue yang panjang lebar kali tinggi

sama dengan luas persegi panjang. Gue tunggu kunjungan lo ke Bandung

Cieee yang mau weekend-an ke Bandung. Udah pesan hotel? Kalau belum, pesan via
Hotelscom aja nih. Klik banner-nya, dan dapatkan deal-deal menarik untuk last minute
sekalipun!

Anda mungkin juga menyukai