Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................... 1
INJEKSI
Pengenalan ................................................................................................. 2
Konsep dasar .............................................................................................. 3
Peralatan ..................................................................................................... 3
Cara, area dan teknik .................................................................................. 9
Intradermal ................................................................................................. 9
Subkutan .................................................................................................... 9
Intramuskular ............................................................................................ 10
Intravena .................................................................................................... 17
Prosedur ..................................................................................................... 24
Checklist..................................................................................................... 24
Injeksi Intradermal ............................................................................... 24
Injeksi Subkutan ................................................................................... 26
Injeksi Intramuskular .......................................................................... 28
Injeksi Intravena ................................................................................... 30

PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT


Pengenalan ....................................................................................................... 32
Tujuan .............................................................................................................. 34
Tujuan Umum .................................................................................................. 34
Tujuan Khusus ................................................................................................. 34
Pemberian informasi masyarakat ..................................................................... 35
Teknik presentasi untuk pendidikan kesehatan masyarakat............................. 36

SKENARIO PROMOSI KESEHATAN ......................................................... 47

1
INJEKSI

(Intradermal, Subkutan, Intramuskular, Intravena)

Pengenalan

Injeksi adalah salah satu jalan masuknya obat.Prosedur ini dianggap


sebagai prosedur umum dalam praktek klinis. Oleh karena itu, seorang dokter
medis harus mampu melakukan injeksi yang aman untuk pasien serta memahami
mengapa, kapan, dimana injeksi dilakukan dan apaobat yang cocok untuk
diberikan dalam injeksi.

Skema

Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke sebuah klinik untuk


pemeriksaan pranikah. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik , anda
sebagai seorang dokter perlu mengambil sampel darah dari pasien untuk membuat
pemeriksaan darah rutin. Anda juga harus melakukan injeksi toksoid tetanus
intramuskular sebagai pencegahan terhadap tetanus neonatal serta persyaratan
untuk administrasi pernikahan.

Bagaimana anda akan mendapatkan sampel darah?

Bagaimana anda melakukan pemeriksaan tetanus toxoid?

Apa persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan prosedur tersebut ?

Dari ilustrasi diatas, siswa harus mengingat pentingnya untuk melakukan


injeksi yang aman.Selain itu, keterampilan ini adalah salah satu keterampilan
tulang punggung dalam banyak prosedur darurat. Prosedur injeksi ini telah di latih
dalam blok 2.1, dan berhubungan dengan keterampilan lain ; menjahit kulit
sederhana (blok 2.1), prsalinan bayi (blok 2.2), sirkumsisi (blok 2,3), insersio
baris IV (blok 3,2), bedah minor (blok 3.6), dan mendukung kehidupan lanjutan
(blok 4.1)

Untuk dapat melakukan keterampilan ini dengan baik, masing – masing


siswa perlu mengulas tanda tanda penting anatomi klinis dari saraf, pembuluh

2
darah dan otot, membaca manual, dan belajar dari sumber lain. Oleh karena itu,
diakhir keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu :

a. Menentukan cara injeksi yang sesuai (intradermal, subkutan,


intramuscular dan intravena)
b. Menentukan area injeksi yang tepat berdasarkan jenis pengobatan dan
kondisi pasien.
c. Menentukan alat suntik dan jarum suntik yang sesuai.
d. Melakukan injeksi dengan benar (im, iv, sc, ic) dengan aseptic
prosedur dan area anatomis yang sesuai.
e. Memahami resiko dan akibat prosedur injeksi
f. Memantau pengaruh dan efek samping injeksi
g. Mengambil sampel darah

Mari memulai, dan semoga anda menikmati latihan ini.

KONSEP DASAR

Pada dasarnya, ada dua indikasi pememilihancara parenteral untuk


pemberian obat; pertama jika efek langsung obat diperlukan dan kedua, jika obat
ini hanya tersedia dalam bentuk sediaan parenteral. Beberapa obat, misalnya
untuk medroxyprogesteron asetat atau fluphenazine, yang disuntikkan selama
periode waktu yang panjang dan membutuhkan rute yang akan menyerap obat
terus. ada beberapa pertimbangan tentang injeksi diantarannya peralatan, cara,
tempat dan teknik.

I. Alat - alat
A. Suntik
Suntik tersedia dalam beberapa ukuran, bentuk, dan bahan.
a. Alat suntik kaca
Jenis alat suntik ini jarang digunakan sejak suntik plastic sekali pakai
tersedia.
b. Suntik plastic sekali pakai
Jarum alat suntik plastic sekali pakai banyak digunakan dan tersedia dalam
berbagai ukuran, dengan atau tanpa jarum terpasang. Biasanya dikemas, baik di
kertas atau di bungkus plastik atau wadah plastik yang kaku, suntik dengan jarum
yang sudah terpasang memudahkan dan menghemat waktu jika ukuran dan
panjang jarum benar.

3
c. Suntik yang telah terisi dan kartrid
Suntik yang telah terisi biasanya memiliki jarum yang tepat terpasang dan
langsung digunakan. Alat suntik yang telah terisi dengan obat ini sangat
membantu untuk penggunaan darurat. Suntik yang telah terisi hanya sekali pakai.
Kartrid suntik yang telah terisi mengandung obat dan jarum yang tepat terpasang.
d. Suntik Insulin
Suntik insulin ditandai dalam unit khusus untuk mengukur dosis insulin.
Tersedia dalam dua versi plastik (sekali pakai) dan kaca (dapat digunakan
kembali). U-100 insulin berarti bahwa ada 100 unit insulin dalam 1 ml. jarum
suntik menyimpan 1 ml dan ditandai langsung di unit. Sebuah jarum suntik kecil,
yang menyimpan 0,5 ml atau 50 unit juga tersedia untuk memberikan dosis
kurang dari 50 unit. Ketika diberi pilihan, harus digunakan 0,5untuk
menyuntikkan kurang dari 50 unit untuk meningkatkan akurasi.

Sebuah suntik insulin paling aman untuk digunakan saat pemberian


suntikan insulin, tetapi insulin juga dapat diukur secara akurat dalam suntik
tuberkulin

e. Suntik Tuberkulin
jarum suntik tuberkulin biasanya dipilih untuk pemberian jumlah obat
yang sangat sedikit karena ditandai dengan kenaikan 0,01 ml. Disebut jarum
suntik tuberkulin karena pada awalnya digunakan untuk melakukan sejumlah kecil
bahan tes untuk memeriksa paparan tuberkulosis. Jarum suntik ini juga tersedia
dalam plastik sekali pakai (gambar 1) dan bentuk kaca yang dapat digunakan
kembali

4
B. Jarum suntik
Jarum suntik yang paling sering digunakan adalah jarum suntik yang
memiliki panjang ½ hingga 2 inci dan 18 hingga 25 gauge.Jarum suntik saat ini
hanya digunakan sekali untuk mencegah penularan infeksi.
Semakin besar angka pengukuran jarum suntik, semakin kecil
lumennya.Jarum suntik dengan lumen yang kecil, memberikan sedikit rasa sakit
pada pasien ketikan disuntikkan.Penggunaan jarum suntik tergantung pada
viskositas dan ketebalan obat.Sebagai contoh, larutan cairan bening dapat
diberikan secara intramuscular dengan jarum suntik 22 sampai 23 gauge. Pada
penyuntikan subkutan dengan jenis cairan yang sama dapat diberikan dengan
jarum suntik 25 atau 26 gauge. Semakin kental dan buram obat yang diberikan
secara intramuskuler memerlukan jarum suntik 20 atau 21 gauge.Jarum suntik
besar digunakan terutama untuk transfusi darah dan untuk menyuntikkan cairan
khusus intravena.

5
A. Kandungan Obat
1. Vial

Sebuah Vial berukuran kecil, terbuat dari kaca, wadah berbentuk bulat
dengan sebuah sumbat karet kedap udara yang tertutup oleh logam yang
melingkar.

Prosedur Untuk Menarik Larutan Dari Vial


 Melakukan teknik pencucian tangan
 Bersihkan penutup atas vial dengan gerakan memutar menggunakan kapas
beralkohol. Biarkan alcohol mengering untuk memaksimalkan aksi antibakteri
 Persiapkan suntik dan jarum suntik. Hati – hati dalam menyimpan suntik dan
ujung jarum suntik, bagian dalam barrel, dan bagian dalam steril plunger
untuk mencegah kontaminasi obat.
 Tarik udara ke jarum suntik sebanyak volume cairan yang telah dihitung yang
akan anda perlukan
 Menyuntikkan udara ke dalam vial dengan mendorong plunger suntik ke
dalam barel. Hal ini untuk mencegah kekosongan ketika Anda menarik obat
 Memegang botol dengan tangan non dominan dan memegang botol secara
terbalik. Menarik plunger kebawah untuk menarik sejumlah obat yang
diperlukan. Pastikan ujung jarum berada di bawah tingkat cairan dalam botol
terbalik dan pastikan anda tidak menyentuh sisi plunger saat anda menarik
obat
 Memeriksa apakah ada gelembung udara pada obat dan membersihkannya
dengan menmpatkan jarum suntik secara vertikal dan menjentikkan jari
telunjuk anda terhadap sisi sisi jarum suntik di atas gelembung udara. Anda
kemudian dapat menekan plunger dan mengeluarkan udara ke dalam botol.

6
jika gelembung tidak naik ketika jarum suntik ditekan, Anda mungkin harus
memasukkan kembali obat ke dalam botol dan mengambil obat lagi.
 Setelah semua gelembung udara dihilangkan dari suntik, pastikan bahwa anda
telah mendapatkan volume yang tepat sesuai dengan yang anda butuhkan.
 Lepaskan jarum suntik dari vial
 Ganti jarum suntik jika obat tersebut menyebabkan iritasi pada jaringan dan
jika ujung jarum menjadi tumpul karena sudah digunakan untuk menusuk vial

1. Ampul
Ampul adalah wadah yang keseluruhan terbuat dari kaca yang memiliki
leher yang sempit.Bagian atas ampul harus di patahkan untuk mengambil obat.

Prosedur untuk menarik larutan dari ampul


1. Lakukan teknik pencucian tangan
2. Jika obat berada dibagian atas ampul, pegang bagian atas ampul dan kocok
dengan kuat kebawah, seperti yang anda lakukan pada thermometer.
3. Bersihkan bagian ampul yang menyempit menggunakan kapas berlkohol
dengan gerakan memutar (memutarbalik)
4. Persiapkan suntik dan jarum suntik. Selalu menggunakan tehnik yang steril
5. membungkus leher ampul dengan kapas atau kasa persegi untuk melindungi
tangan anda dari luka. Patahkan bagian atas ampul, jauhkan dari anda. Untuk
melakukan hal ini, pegang dasar ampul di satu tangan, pegang sisi lainnya, dan

7
patahkan dengan menekan (gambar 6).Membuang bagian atas dalam wadah
pembuangan.
6. Melepaskan penutup suntik
7. Memegang ampul dengan kuat di tangan non dominan, baik dengan cara
diletakkan di atas meja atau dipegang di tangan anda, antara jari telunjuk dan
jari tengah. Jarum suntik dimasukkan ke dalam ampul itu; hati-hati menyentuh
ampul hanya jarum suntiksaja yang berada di bagian dalam. (Gambar 7)
8. Menarik plunger alat suntik dari belakang, berhati-hati untuk menjaga jarum
suntik dalam larutan untuk menghindari udara yang ikut tertarik ke dalam
jarum suntik.
9. Menarik jarum dari ampul setelahanda mengambil sedikit dari jumlah larutan
yang diperlukan
10. Dengan jarum dipegang secara vertikal, menarik kembali sedikit untuk
aspirasi cairan dari jarum suntik ke alat suntik.
11. Mendorong plunger dengan pelan ke dalam barrel sampai 1 tetes obat keluar
pada point jarum. Tetesan ini dapat dihilangkan dengan menggoyang lembut
alat suntik dan jarum di atas wastafel atau wadah. jika cairan ekstra telah
dikeluarkan, alat suntik sekarang dapat menunjuk ke bawah di atas wastafel
atau wadah sehingga obat berlebih tidak mengalir kembali jarum.
12. Pastikan bahwa anda telah mendapatkan volume yang tepat sesuai dengan
yang anda butuhkan.
13. Ganti jarum suntik jika obat tersebut menyebabkan iritasi pada jaringan

8
I. Cara, area dan teknik
Empat cara injeksi akan di ajarkan pada topic keterampilan ini;
diantaranya intradermal, subkutan, intramuscular, dan cara intravena.pembahasan
mengenai masing – masing cara meliputi area dan tekniknya.

A. Intradermal
Cara intradermal biasannya digunakan untuk tujuan diagnosis seperti alergi,
tes tuberculosis, atau untuk anastesi local. Cara ini memiliki penyerapan terlama
dari semua cara parenteral. Karena hanya hanya menggunakan sejumlah kecil
obat, 1 ml. atau pada tuberculosis, digunakan alat suntik pendek (1/4 – 1/5 inci),
dangauge jarum suntik (25-27).
Jarum suntik dimasukkan pada sudut 10-15 derajat, mengankat bevel, hanya
dibawah epidermis, dan suntikkan obat hingga terlihat wheal pada permukaan
kulit (gambar 8).

Jika digunakan untuk tes alergi, area injeksi harus diberi tanda yang
mengindikasikan antigen sehingga respon alergi dapat diamati setelah selang
waktu tertentu.

Tempat yang cocok untuk injeksi intradermal hampir sama dengan area
untuk injeksi subcutaneus (gambar 9), tetapi juga termasuk lengan bagian dalam
dan pada area sekitar tulang belikat. Permukaan bagian dalam dari lengan bawah
adalah area yang paling umum digunakan.

B. Subkutan
Kelemahan terbesar dari injeksi subkutan adalah injeksi ini menembus
garis pertama pertahanan tubuh, kulit.Jadi, teknik steril sangat penting digunakan
untuk keselamatan pasien.Jumlah maksimum cairan yang dapat diberikan melalui

9
injeksi subkutan adalah 1,5 sampai 2 ml. dalam banyak fasilitas, jarum suntik
terkecil biasa yang tersedia adalah 3 ml. Jarum suntik insuline dan tuberkulin yang
berkapasitas 0,5 sampai 1 ml juga dapat digunakan untuk jumlah yang lebih
sedikit.
Injeksi subkutan biasanya diberikan pada sudut 45-60 derajat dengan
menaikkan lipatan kulit kecuali untuk penggunaan jarum insulin (5,6 atau 8 mm),
saat ini dianjurkan untuk suntikan insulin sudutnya 90 derajat. Kulit harus dicubit
sampai untuk mengangkat jaringan adiposa menjauh dari otot yang melapisinya,
terutama pada pasien yang berkulit tipis dan tidak lagi diperlukan aspirete setelah
insersi jarum sebelum melakukan injeksi subkutan.
Area untuk injeksi subkutan dijelaskan pada gambar dibawah ini (gambar
9)

hindari daerah yang sakit atau memiliki tanda-tanda jaringan parut,


pembengkakan, atau peradangan. penting untuk sering memutar area pasien yang
menerima injeksi subkutan untuk mengurangi iritasi setiap daerahlocal.

Sehubungan dengan pemberian khusus heparin biasanya diberikan dengan


injeksi subkutan.Obat ini biasanya menyebabkan memar.Ketika memberikan obat
ini, jangan melakukan aspirasi atau memijatarea injeksi sesudahnya.Tindakan ini
dapat meningkatkan kerusakan kapiler dan menyebabkan memar.

A. Intarmuscular

Cara intramuskular penyerapannya lebih cepat daripada subkutan, karena


vaskularisasi yang lebih besar dari jaringan otot, sehingga kami dapat
menyuntikkan dosis yang relatif besar; dari 1 ml di area deltoid sampai 5 ml di

10
tempat lain pada orang dewasa (nilai-nilai ini harus dibagi dua untuk anak-anak)
dengan menggunakan jarum 19-22 gauge. Obat iritasi biasanya diberikan secara
intramuskuler karena sangat sedikit ujung saraf dalam jaringan otot
dalam.Meskipun demikian, injeksi intramuskular juga memiliki beberapa
kelemahan termasuk penetrasi kulit, kemungkinan kerusakan saraf, nyeri yang
lama setelah injeksi, dan potensi untuk abses. Dalam injeksi intramuskular,
aspirasi untuk memeriksa cara yang salah ke pembuluh darah masih dianjurkan.

Area yang akan dilakukan injeksi harus diperiksa adanya tanda-tanda


peradangan, pembengkakan, dan infeksi, dan menghindari setiap lesi kulit harus.
Pasien yang lebih tua dan kurus cenderung memiliki otot yang kurang dari pasien
yang lebih muda, lebih aktif, sehingga are yang dianjurkan memilikimassa otot
yang cukup, jika pasien telah mengurangi massa otot akan sangat membantu
untuk 'mendekatkan' otot sebelum injeksi (gambar 10)

Ada limaarea yang tersedia untuk injeksi im (intramuskular). Hal yang


harus diperhatikan adalah mengidentifikasi area anatomis 5 area tersebut.

11
1. Deltoideus

Deltoideus, otot di lengan atas,


umumnya digunakan untuk vaksin
seperti hepatitis B dan tetanus toxoid.
meskipun mudah diakses,
penggunaannya terbatas karena otot
yang lebih kecil ini tidak mampu
menyerap sejumlah besar obat, selain
itu, hal ini berbahaya pada cedera
saraf radialis.
Area deltoideus berbentuk persegi
panjang.Batas atas adalah dua sampai
tiga jari turun dari prosesus akromion
pada daerah diluar lengan.Batas
bawah kira-kira berlawanan dengan
aksila.Terletak sejajar dengan lengan,
satu pertiga dan dua pertiga berjalan
sepanjang bagian lateral lengan luar,
membentuk batas sisi.

12
2. Area Dorsogluteal

Area dorsogluteal menggunakan otot gluteus maximus.kemungkinan


komplikasi injeksi di area ini adalah cedera pada saraf skiatik atau arteri
glutealis superior

pasien harus diposisikan berbaring miring dengan lutut sedikit tertekuk, atau
padaposisi tengkurap dengan jari-jari kaki menunjuk ke dalam. jika kaki
sedikit flexi makan otot lebih rileks dan injeksi kurang menyakitkan.

Penunjukarea dorsogluteal adalah krista iliaka atas, lipatan dalam dari


pantat, tepi lateral luar tubuh pasien, dan tepi bawah pantat (lipat glutealis
inferior). Penunjuk ini harus dipalpasi, tidak hanya dapat diketahui dengan
melihat.kesalahan dengan mudah dapat dibuat, terutama di lokasi krista
iliaka.

ketikaanda telah menetapkan lokasi kuadran luar atas, berikan 5-7,5 cm di


bawah krista illium tersebut.

Metode kedua untuk mencari area yang sama lebih akurat ketika pasien
berada dalam posisi berbaring. Tarik garis imajiner antara spina iliaka
posterior superior dan trokanter mayor femur.suntikan diberikan secara
lateral dan superior. Garis ini jauh dari saraf sciatic karena garis berjalan
secara lateral dari saraf

13
3. Area Ventrogluteal
Area ventrogluteal adalah pilihan yang lebih aman yang mengakses otot
gluteus medius.Tidak terdapat saraf besar atau pembuluh darah di daerah
tersebut, umumnya terdapat sedikit lemak, dan pasien beristirahat atau juga
berbaring langsung di tempat suntikan.Selain itu, karena otot glutealis tidak
sepenuhnya berkembang pada anak kecil, area ini lebih istimewa daripada
area dorsogluteal setidaknya sampai anak bias berjalan.

Penandaarea ventrogluteal adalah trokanter mayor, puncak illium, dan spina


iliaka anterior superior.Untuk mengidentifikasi area ini, pertama
menemukan penandatersebut pada pasien.Kemudian letakkan tumit telapak
tangan anda pada trokanter mayor.Titik satu jari menuju spina iliaka
anterior superior dan jari yang berdekatan ke arah puncak illium,
membentuk segitiga dari tulang iliaka. (ukuran tangan anda dan struktur
tulang pasien mungkin memerlukan sedikit penyesuaian dalam posisi
tangan untuk membentuk segitiga ini). Gunakan tangan dominan anda bebas
untuk memanipulasi jarum suntik. Situs injeksi dekat bagian tengah segitiga
ini, sekitar 2,5 cm di bawah tulang iliaka.

14
4. Rektus Femoris
Otot rektus femoris terletak di permukaan anterior midlateral paha.Posisi
pasien harus dalam posisi berbaring atau duduk.

Rektus femoris lebih kecil dari vastus pada orang dewasa dan hanya
digunakan untuk suntikan kecil dan bagi bayi yang belum berjalan dan
yangyang perkembangan otot glutealis kurang baik.

Rektus femoris berada di sepertiga paha anterior.Pada anak dan orang tua,
atau orang dewasa kurus, otot mungkin perlu cubit untuk memberikan
kedalaman otot yang cukup.

15
5. Vastus Lateralis
Vastus lateralis adalah Otot paha depan yang terletak pada lateral paha.
Daerah ini relatif bebas dari saraf utama dan pembuluh darah.Area ini
dianjurkan terutama bagi bayi dan anak kecil sampai tujuh bulan, yang otot
glutealisnya masih belum berkembang.

Pada orang dewasa, batas superior adalah sebuah sisi di bawah trokanter
mayor.Batas inferior adalah sebuah sisi di atas lutut. Di depan kaki, paha
midanterior berfungsi sebagai batas. Di sisi kaki, paha midlateral adalah
batas.Hasilnya adalah sebuah pita sempit (lebarnya sekitar 3 inci) yang
sesuai untuk injeksi intramuskular.

Memasukkan jarum hanya untuk kedalaman 1 inci dan tahan sejajar dengan
permukaan.

16
Teknik Injeksi intramuskular menggunakan sudut 90 derajat untuk
memastikan jarum mencapai otot dan mengurangi rasa sakit. Oleh karena itu,
untuk memastikan bahwa jarum masuk pada sudut yang tepat, suntikan dimulai
dengan tumit telapak tangan Anda bertumpu pada ibu jari tangan yang tidak
dominan, dan dengan memegang jarum suntik antara ibu jari dan jari telunjuk,
dorong tegas dan akurat jarum pada sudut yang benar. Saat ini, terdapat teknik
injeksi intramuscular yang di kenal sebagai jalur Z yang mengurangiketidak
nyamanan pasien dan komplikasi lebih sedikit dibandingkan dengan metode
tradisional.

Awalnya, jalur Z digunakan untuk jaringan yang tercemar obat atau obat
yang mengiritasi.Teknik ini meliputi menarik kulit ke bawah atau ke satu sisi ke
samping. Ini memindahkan jaringan kulit sekitar 1 - 2 cm. ketika mengidentifikasi
tempat suntikan, penting untuk diingat bahwa pergerakan kulit dapat mengalihkan
perhatian anda pada area dimana jarum akan dimasukkan. Karena itu, setelah
lokasi permukaan telah diidentifikasi, anda harus mampu memvisualisasikan otot
yang melapisi area yang akan menerima suntikan, dan bertujuan membedakan
lokasinyapada kulit. Jarum dimasukkan dan injeksi diberikan.Biarkan sepuluh
detik sebelum mengeluarkan jarum untuk membiarkan obat berdifusi ke otot.Pada
penarikan, tarikan pada kulit dilepaskan.Jaringan kemudian tertutup selama
penyimpanan obat dan mencegah dari bocor dari area injeksi.

Peralatan yang digunakan untuk teknik ini umumnya sama seperti injeksi
intramuskular, kecuali jika menggunakan jarum 1 ½ inchi. Daerah dorsogluteal
adalah daerah termudah yang digunakan untuk injeksi jalur Z.

A. intravena

Injeksi intravena diindikasikan untuk pengambilan sampel darah dengan


tujuan diagnostik atau untuk pemberian cepat obat sistemik tertentu. Terapi
intravena dapat diindikasikan pada kecepatan pemberianobat yang diperlukan, dan
ketika cara lain dari pemberian obat tidak efektif, tidak memungkinkan, atau

17
berbahaya. Meskipun demikian, metode ini juga memiliki beberapa kontraindikasi
seperti: (1) selulit pada area yang ditentukan, (2) flebitis, (3) obstruksi vena (4)
limfangitis ekstremitas, (5) adanya pemberian cairan intravena distal pada area
yang ditentukan

Lokasi umum injeksi intravena dan untuk pengambilan sampel darah


biasanya pada ekstremitas atas, vena superfisial di lengan:

a. Antecubital vena

Basilika superfisial dan vena sefalika berjalan hanya di bawah kulit di sisi
volar lengan bawah. Mereka berjalan sepanjang tepi medial dan lateral fosa
antecubital di lipatan siku. Jika salah satu pembuluh darah dapat diakses, gunakan
itu.Palpasi fosa antecubital dengan ujung jari telunjuk, dan merasakan denyut
vena yang timbul.Ketika pembuluh darah tidak tampak, harus ditentukan dengan
palpasi.Bahkan vena kecil jauh di dalam jaringan subkutan dapat terdeteksi
dengan merasakan denyutnya.

b. Vena Lengan

c. Jika vena antecubital pasien tidak dapat ditemukan, periksa lengan pada kedua
volar dan permukaan dorsal. Carilah warna kebiruan samar vena di bawah kulit,
atau yang lebih baik lagi, dengan merasakan vena dengan ujung jari telunjuk.

d. Vena tangan

Jika vena tidak ditemukan pada lengan bawah, lanjutkan pada permukaan
dorsal tangan, dan menggunakan salah satu pembuluh darah superfisial di tangan.

Area tusukan dan arah penyisipan jarum harus benar. Dalam memilih vena
yang akan ditusuk, kita harus mempertimbangkan ukuran dan visibilitas vena.
Selain itu kita harus mempertimbangkan lokasi yang memiliki keterbatasan
gerakan dan tidak mengganggu aktivitas pasien. Pilih vena lurus (minimal tanpa
atau dengan cabang), bagian paling distal dari jantung, dan hindari memilih
didaerah sendi proksimal siku.

Dengan hati-hati meraba lengan 2 atau 3 kali jika perlu.Vena yang cocok
untuk area tusukan kadang tersamarkan (misalnya oleh rambut) dan mungkin
terlewatkan pada pemeriksaan awal. Kadang-kadang, memukul - mukul berulang
kali vena dengan bantalan jari-jari pertama dan kedua akan membantu untuk
menggembungkan vena yang lemah, atau pasien dapat menggantungkan lengan ke
sisi tempat tidur untuk mencapai hasil yang sama. Jangan menusuk sembarangan

18
pada tanda kebiruan pada lengan pasien tanpa melakukan palpasi sebelumnya
pada daerah itu untuk memastikan bahwa vena paten berada di bawahnya.

Setelah vena telah diidentifikasi, maka teknik untuk memasukkan jarum


adalah dengan menyelaraskan jarum dengan perjalanan vena, dan pastikan bahwa
bevel menghadap ke atas.Dengan gerakan cepat tapi halus, mendorong jarum
melalui kulit pada sudut sekitar 10 - 2 - derajat.Kemudian dengan hati-hati
masukan jarum ke dalam lumen vena dengan gerakan halus. Ketika vena telah
benarbenar ditembus, darah akan mengalir kembali ke jarum saat plunger ditarik
menjauh dari jarum, setelah itu suntikan obat atau pengambilan sampel darah
dapat melanjutkan. Jika darah vena tidak diperoleh pada upaya pertama,
menetukan kembali perjalanan vena.Coba palpasi vena proksimal pada area
suntikan.Tarik jarum dari bawah kulit, dan ncoba melakukan tusukan vena kedua.

Prosedur

ada beberapa tindakan pencegahan yang harus ditaati sebelum berlatih injeksi:

1. Mengecek tanggal kadaluarsa obat


Sebelum mengambil obat dari ampul atau vial, silahkan periksa tanggal
kadaluarsa pada kemasan obat
2. Obat

19
Pastikan bahwa ampul atau vial mengandung obat yang sesuai dengan
dosis yang dibutuhkan
3. Sterilisasi
Aseptic prosedur harus diterapkan dalam pemberian suntikan untuk
mempertahankan sterilitas.
4. Tidak ada penyumbat udara
Pastikan bahwa tidak ada penyumbat udara yang disebabkan oleh
procedure injeksi. Khususnya untuk injeksi intravena
5. Mematuhi tindakan pencegahan universal dan berhati-hati menusuk diri
sendiri dengan jarum
6. Membuang peralatan sekali pakai.

Prosedur Umum pemberian injeksi :

1. Memperoleh pesetujuan pasien untuk melakukan prosedur dan buat pasien


nyaman.
2. menentukan obat apa yang harus diberikan kepada pasien.
3. Menghitung dosis yang tepat yang akan diberikan pada pasien. Satuan obat
kebanyakan ditulis dalam bentuk miligram obat. Anda perlu membaca label
untuk menentukan berapa miligram yang ditemukan dalam setiap mililiter, untuk
menghitung berapa berapa banyak mililiter obat yang akan anda berikan.
4. Menyiapkan peralatan diantarannya jarum suntik dan alat suntik yang sesuai,
kapas beralkohol (jika anda menggunakan kapas beralkohol jangan lupa untuk
mengocoknya dengan benar), sarung tangan bersih dan torniket (untuk injeksi
intravena)
5. Mengatur posisi pasien
6. Cuci tangan anda, keringkan dan gunakan sarung tangan steril.
7. menyusun dosis yang tepat, menggunakan teknik yang dijelaskan untuk mennarik
naik dari botol atau ampul (botol atau ampul dipegang oleh asisten) dan
mengubah jarum
8. Memilih are injeksi yang sesuai dan bersihkan dengan kapas, menggunakan
teknik gerakan memutar, bergerak dari sisi tengah keluar
9. Biarkan udara mengeringkan kulit
10. Keluarka penutup jarum, hati – hati untuk menariknya langsung dari jarum.
Sekali lagi, jarum hanya boleh menyentuhbagian dalam pelindung jarum dan
menggunakan teknik satu tangan untuk mengeluarkan dan menempatkan jarum
dari penutupnya.
11. Melakukan teknik injeksi khusus untuk masing masing cara injeksi
12. Setelah melakukan injeksi, tinggalkan pasien dalam posisi yang nyaman
13. Buang jarum suntik dan jarum yang dekat bagian “tajam” tanpa mengganti
penutup jarum. Jika bagian “tajam” terletak dipusat, ganti penutup jarum
menggunakan teknik satu tangan untuk mencegah agar tangan tidak tertusuk

20
14. Mengevaluasi area yang benar digunakan, efektivitas obat dan efek samping yang
sesekali teridentifikasi harus segera ditangani
15. Tuliskan prosedur injeksi (nama obat, dosis, cara, waktu, dan tanda tangan
pasien dalam catatan medis)

Dalam melakukan injeksi harus berhati hati apabila kontak kulit dengan
kotoran pada pasien karena dapat menyebarkan penyakit.obat yang diberikan
secara parenteral memiliki risiko untuk shock anafilaksis, sehingga anda harus
memperhatikan untuk reaksi ini dan melakukan tes kulit jika diperlukan sebelum
pemberian obat.

Langkah Untuk melakukan teknik injeksi spesifik

A. Intradermal
1. Menggunakan tangan anda yang tidak dominan, meregangkan kulit di lokasi
yang dipilih, membuatnya tegang
2. Menggunakan tangan anda yang tidak dominan, meregangkan kulit di lokasi
yang dipilih, membuatnya tegang
3. Memasukkan jarum hanya sampai kemiringan tidak lagi terlihat
4. Suntikkan obat perlahan
5. Menarik Jarum
6. Jangan di pijat. Sebuah wheal kecil (daerah penonjolan) paling tidak pada
titik injeksi
7. Lingkari area injeksi dengan pulpen penanda kulit jika daerah tersebut akan
digunakan untuk menilai reaksi
8. Menilai area injeksi pada interval waktu yang tepat sebagai indirasi

B. Subkutan
1. Gunakan tangan anda yang tidak dominan untuk mencubit dengan lembut
kulit di lokasi yang dipilih antara ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkat
jaringan subkutaneu. jika pasien obesitas, Anda mungkin harus
membentangkan terpisah kulit dengan kuat untuk membuat kulit kencang
2. Menggunakan sudut 45–90 derajat pada setiap pasien
3. Memasukkan jarum melalui kulit dengan dorong cepatseperti panah.
pindahkan tangan yang tidak dominan padak pangkal jarum suntik untuk
memegang, dan memindahkan tangan dominan Anda untuk memasukkan
dengan cepat.
4. menarik kembali lembut jarum (aspirasi) untuk memastikan jarum tidak
berada dalam pembuluh darah. Jika terdapat darah dalam jarum suntik, jarum
berada dalam pembuluh darah. Menarik jarum, mengganti dengan peralatan
steril yang baru dan ulangi seluruh prosedur.
5. Jika tidak terdapat darah dalam jarum suntik, suntikkan obat dengan menekan
jarum dengan perlahan.

21
6. Menggunakan tangan non dominan anda, pegang kulit yang berbatasan
langsung ke tempat tusukan dan dengan cepat mengeluarkan jarum suntik
7. Tekan area injeksi dengan kuat menggunakan kapas beralkohol

C. Intramuskular
1. Menggunakan tangan anda yang tidak dominan, meregangkan kulit secara
lateral, membuatnya tegang
2. Memegang jarum suntik seperti anak panah, masukan jarum pada sudut 90
derajat
3. Begitu jarum dimasukkan, gunakan ibu jari dan jari
telunjuk tangan nondomina anda untuk memegang jarum suntik,
menggunakan tangan dominan anda untuk aspirasi.
4. Jangan melepaskan jaringan yang telah ditempatkan secara lateral.
5. Suntikkan obat perlahan. Tunggu sampai beberapa detik
6. Keluarkan jarum suntik, dan dengan cepat lepaskan kulit yang diregangkan
oleh tangan non dominan anda. Lapisan kulit akan menutup dalam
konfigurasi Z, mencegah kebocoran.
7. Jangan memijat daerah injeksi

D. Intravena
1. Identifikasi pembuluh darah dan memilih salah satunya yang dianggap
mudah. Tempatkan anggota tubuh yang terdapat pembuluh darahlebih rendah
daripada jantung.
2. Fiksasi lengan atau bahudan bersihkan seluruh area.
3. menempatkan tourniquet pada proksimal area tusukan. jika area tusukan
sebagai hulu, tekan bagian distal vena dengan menggunakan jari Anda
4. Dengan menarik kulit dan memiringkan jarum, tekan jarum pada sudut 15
sampai 30 derajat untuk menembus kulit 0,5 cm disamping pembuluh darah,
diikuti dengan menurunkan sudut untuk memasuki pembuluh darah
5. Untuk meyakinkan bahwa jarum suntik telah memasuki pembuluh darah,
tarik penarik jarum suntik. Jika terdapat sejumlah kecil darah pada jarum
suntik, ini berarti jarum suntik talh berada pada posisi yang tepat. (didalam
pembuluh darah)
6. Lepaskan torniket
7. Masukkan obat ke aliran darah atau menarik penarik suntik untuk menarik
darah jika Anda akan mengambil sampel darah
8. menarik jarum setelah selesai dan menutup luka dengan kapas yang dibasahi
alkohol, dan memakaikan plester

Berikut adalah langkah - langkah yang dianjurkan untuk mengurangi rasa


sakit saat injeksi. :
a. Mempersiapkan pasien dengan memberikan informasi yang tepat
sebelum prosedur dimulai, sehingga mereka memahami apa yang
terjadi dan dapat mematuhi instruksi.

22
b. Mengganti jarum suntik setelah pengambilan obat dan sebelum
melakukan injeksi, untuk memastikan jarum suntik bersih, tajam dan
kering, dan pada ukuran yang sesuai.
c. Menentukan area di ventrogluteal pada pilihan pertama anda (jika
menggunakan cara intramuskular), untuk memastikan bahwa obat
mencapai lapisan otot (pada orang dewasa dan anak di atas tujuh
bulan)
d. Posisikan pasien sehingga kelompok lapisan otot yang ditunjuk
tertekuk dan karena itu santai
e. Jika membersihkan kulit sebelum memasukkan jarum sunti, pastikan
kulit telah kering sebelum injeksi
f. Mempertimbangkan penggunaan es atau semprotan pembeku untuk
mematikan sel kulit sebelum injeksi, terutama pada anak kecil atau
pasien dengan fobia jarum
g. Gunakan tehnik jalur Z untuk injeksi intramuscular.
h. Memutar area sehingga sehingga area kanan dan kiri digunakan pada
gilirannya dan catat putarannya (dalam kasus injeksi biasa harus
diberikan seperti pada injeksi insulin pada pasien diabetes)
i. Menyuntik kulit tanpa ragu - ragu dengan doronganyang terkontrol,
posisi jarum pada sudut sebisa mungkin mendekati 90 derajat, untuk
mencegah pergeseran dan perpindahan jaringan.
j. Menyuntikkan obat secara terus menerus dan perlahan-lahan, sekitar 1
ml per sepuluh detik untuk memungkinkan otot untuk
menyesuaikandengan cairan
k. Membiarkan selama 10 detik setelah selesai injeksi untuk
memungkinkan otot untuk berakomodasi dengan cairan.
l. Membiarkan selama sepuluh detik setelah selesai injeksi untuk
memungkinkan difusi obat dan kemudian menarik jarum pada sudut
yang sama seperti seperti dimasukkan
m. Janganmemijatan area setelah injeksi, tetapi berikan menerapkan
tekanan lembut dengan usapan kasa

CHECKLIST INJEKSI INTRADERMAL

Nilai
No Kriteria
0 1 2

23
Memperoleh pesetujuan pasien untuk melakukan
1.
prosedur dan buat pasien nyaman
2 menentukan obat apa yang harus diberikan
kepada pasiendan memeriksa sejarah alergi obat pasien
Menghitung dosis yang tepat yang akan diberikan pada
3
pasien
4 Mempersiapakan peralatan
5 Mengatur posisi pasien
Cuci tangan anda, keringkan dan gunakan sarung
6
tangan steril.
menyusun dosis yang tepat, menggunakan teknik yang
dijelaskan untuk mennarik naik dari botol atau ampul
7
(botol atau ampul dipegang oleh asisten) dan mengubah
jarum
Memilih are injeksi yang sesuai dan bersihkan dengan
8 kapas, menggunakan teknik gerakan memutar, bergerak
dari sisi tengah keluar
9 Biarkan udara mengeringkan kulit
Keluarka penutup jarum, hati – hati untuk menariknya
10
langsung dari jarum
Menggunakan tangan anda yang tidak dominan,
11 meregangkan kulit di lokasi yang dipilih, membuatnya
tegang
Menggunakan tangan anda yang tidak dominan,
12 meregangkan kulit di lokasi yang dipilih, membuatnya
tegang
Memasukkan jarum hanya sampai kemiringan tidak
13
lagi terlihat
Suntikkan obat perlahan (berapa banyak cc/detik atau
14
menit)
15 Menarik Jarum
Jangan di pijat. Sebuah wheal kecil (daerah penonjolan)
16
paling tidak pada titik injeksi
Lingkari area injeksi dengan pulpen penanda kulit jika
17
daerah tersebut akan digunakan untuk menilai reaksi
Buang jarum suntik dan jarum yang dekat bagian
“tajam” tanpa mengganti penutup jarum. Jika bagian
18
“tajam” terletak dipusat, ganti penutup jarum
menggunakan teknik satutangan
Menilai area injeksi pada interval waktu yang tepat
19
sebagai indirasi
Tuliskan prosedur injeksi (nama obat, dosis, cara,
20
waktu, dan tanda tangan pasien dalam catatan medis)

Penjelasan :

24
Nilai 0 : tidak melakukan

Nilai 1 : melakukan, namun tidak memenuhi syarat

Nilai 2 : menampilkan dan memenuhi syarat

Total nilai
% cakupan keterampilan = ___________ x 100 % = ______________ %

40

Yogyakarta, ____________

Instruktur Mahasiswa / peneliti


Tanda tangan Tanda tangan

Nama : _________________ Nama : _________________

CHECKLIST INJEKSI SUBKUTAN

Nilai
No Aspek
0 1 2
1. Memperoleh pesetujuan pasien untuk melakukan

25
prosedur dan buat pasien nyaman
2 menentukan obat apa yang harus diberikan
kepada pasiendan memeriksa sejarah alergi obat pasien
Menghitung dosis yang tepat yang akan diberikan pada
3
pasien
4 Mempersiapakan peralatan
5 Mengatur posisi pasien
Cuci tangan anda, keringkan dan gunakan sarung
6
tangan steril.
menyusun dosis yang tepat, menggunakan teknik yang
dijelaskan untuk mennarik naik dari botol atau ampul
7
(botol atau ampul dipegang oleh asisten) dan mengubah
jarum
Memilih are injeksi yang sesuai dan bersihkan dengan
8 kapas, menggunakan teknik gerakan memutar, bergerak
dari sisi tengah keluar
9 Biarkan udara mengeringkan kulit
Keluarka penutup jarum, hati – hati untuk menariknya
10
langsung dari jarum
Mencubit dengan lembut kulit di lokasi yang dipilih
antara ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkat
11 jaringan subkutaneu. jika pasien obesitas, Anda
mungkin harus membentangkan terpisah kulit dengan
kuat untuk membuat kulit kencang
Menggunakan sudut 45 – 90 derajat pada setiap pasien
12
Memasukkan jarum melalui kulit dengan dorong
cepatseperti panah. pindahkan tangan yang tidak
13 dominan padak pangkal jarum suntik untuk memegang,
dan memindahkan tangan dominan Anda untuk
memasukkan dengan cepat.
menarik kembali lembut jarum (aspirasi) untuk
memastikan jarum tidak berada dalam pembuluh darah.
Jika terdapat darah dalam jarum suntik, jarum berada
14
dalam pembuluh darah. Menarik jarum, mengganti
dengan peralatan steril yang baru dan ulangi seluruh
prosedur.
Jika tidak terdapat darah dalam jarum suntik, suntikkan
15
obat dengan menekan jarum dengan perlahan.
Menggunakan tangan non dominan anda, pegang kulit
16 yang berbatasan langsung ke tempat tusukan dan
dengan cepat mengeluarkan jarum suntik
Tekan area injeksi dengan kuat menggunakan kapas
17
beralkohol
Setelah melakukan injeksi, tinggalkan pasien dalam
18 posisi yang nyaman

Buang jarum suntik dan jarum yang dekat bagian


19
“tajam” tanpa mengganti penutup jarum. Jika bagian

26
“tajam” terletak dipusat, ganti penutup jarum
menggunakan teknik satutangan
Mengevaluasi area yang benar digunakan, efektivitas
20 obat dan efek samping yang sesekali teridentifikasi
harus segera ditangani
Tuliskan prosedur injeksi (nama obat, dosis, cara,
21
waktu, dan tanda tangan pasien dalam catatan ,edis)

Penjelasan :

Nilai 0 : tidak melakukan

Nilai 1 : melakukan, namun tidak memenuhi syarat

Nilai 2 : menampilkan dan memenuhi syarat

Total nilai
% cakupan keterampilan = ___________ x 100 % = ______________ %

40

Yogyakarta, ____________

Instruktur Mahasiswa / peneliti


Tanda tangan Tanda tangan

Nama : _________________ Nama : _________________

CHECLIST INJEKSI INTRAMUSKULAR

Nilai
No Kriteria
0 1 2

27
Memperoleh pesetujuan pasien untuk melakukan
1.
prosedur dan buat pasien nyaman
2 menentukan obat apa yang harus diberikan
kepada pasiendan memeriksa sejarah alergi obat pasien
Menghitung dosis yang tepat yang akan diberikan pada
3
pasien
4 Mempersiapakan peralatan
5 Mengatur posisi pasien
Cuci tangan anda, keringkan dan gunakan sarung
6
tangan steril.
menyusun dosis yang tepat, menggunakan teknik yang
dijelaskan untuk mennarik naik dari botol atau ampul
7
(botol atau ampul dipegang oleh asisten) dan mengubah
jarum
Memilih are injeksi yang sesuai dan bersihkan dengan
8 kapas, menggunakan teknik gerakan memutar, bergerak
dari sisi tengah keluar
9 Biarkan udara mengeringkan kulit
Keluarka penutup jarum, hati – hati untuk menariknya
10
langsung dari jarum
Menggunakan tangan anda yang tidak dominan,
11
meregangkan kulit secara lateral, membuatnya tegang
Memegang jarum suntik seperti anak panah, masukan
12
jarum pada sudut 90 derajat
Begitu jarum dimasukkan, gunakan ibu jari dan jari
telunjuk tangan nondomina anda untuk memegang
13
jarum suntik, menggunakan tangan dominan anda
untuk aspirasi
Jangan melepaskan jaringan yang telah ditempatkan
14
secara lateral.
15 Suntikkan obat perlahan. Tunggu sampai beberapa detik
Keluarkan jarum suntik, dan dengan cepat lepaskan
kulit yang diregangkan oleh tangan non dominan anda.
16
Lapisan kulit akan menutup dalam konfigurasi Z,
mencegah kebocoran.
17 Jangan memijat daerah injeksi
Setelah melakukan injeksi, tinggalkan pasien dalam
18
posisi yang nyaman
Buang jarum suntik dan jarum yang dekat bagian
“tajam” tanpa mengganti penutup jarum. Jika bagian
19
“tajam” terletak dipusat, ganti penutup jarum
menggunakan teknik satutangan
Mengevaluasi area yang benar digunakan, efektivitas
20 obat dan efek samping yang sesekali teridentifikasi
harus segera ditangani
Tuliskan prosedur injeksi (nama obat, dosis, cara,
21
waktu, dan tanda tangan pasien dalam catatan ,edis)

Penjelasan :

28
Nilai 0 : tidak melakukan

Nilai 1 : melakukan, namun tidak memenuhi syarat

Nilai 2 : menampilkan dan memenuhi syarat

Total nilai
% cakupan keterampilan = ___________ x 100 % = ______________ %

42

Yogyakarta, ____________

Instruktur Mahasiswa / peneliti


Tanda tangan Tanda tangan

Nama : _________________ Nama : _________________

CHECKLIST INJEKSI INTRAVENA

Nilai
No Aspek
0 1 2

29
Memperoleh pesetujuan pasien untuk melakukan
1.
prosedur dan buat pasien nyaman
2 menentukan obat apa yang harus diberikan
kepada pasiendan memeriksa sejarah alergi obat pasien
Menghitung dosis yang tepat yang akan diberikan pada
3
pasien
4 Mempersiapakan peralatan
5 Mengatur posisi pasien
Cuci tangan anda, keringkan dan gunakan sarung
6
tangan steril.
menyusun dosis yang tepat, menggunakan teknik yang
dijelaskan untuk mennarik naik dari botol atau ampul
7
(botol atau ampul dipegang oleh asisten) dan mengubah
jarum
Memilih are injeksi yang sesuai dan bersihkan dengan
8 kapas, menggunakan teknik gerakan memutar, bergerak
dari sisi tengah keluar
9 Biarkan udara mengeringkan kulit
Keluarka penutup jarum, hati – hati untuk menariknya
10
langsung dari jarum
Identifikasi pembuluh darah dan memilih salah satunya
11 yang dianggap mudah. Tempatkan anggota tubuh yang
terdapat pembuluh darahlebih rendah daripada jantung.
12 Fiksasi lengan atau bahudan bersihkan seluruh area.
menempatkan tourniquet pada proksimal area tusukan.
13 jika area tusukan sebagai hulu, tekan bagian distal vena
dengan menggunakan jari Anda
Dengan menarik kulit dan memiringkan jarum, tekan
jarum pada sudut 15 sampai 30derajat untuk menembus
14
kulit 0,5 cm disamping pembuluh darah, diikuti dengan
menurunkansudut untuk memasuki pembuluh darah
Untuk meyakinkan bahwa jarum suntik telah memasuki
pembuluh darah, tarik penarik jarum suntik. Jika
15 terdapat sejumlah kecil darah pada jarum suntik, ini
berarti jarum suntik talh berada pada posisi yang tepat.
(didalam pembuluh darah)
16 Lepaskan torniket
Masukkan obat ke aliran darah atau menarik penarik
17 suntik untuk menarik darah jika Anda akan mengambil
sampel darah
menarik jarum setelah selesai dan menutup luka dengan
18
kapas yang dibasahi alkohol, dan memakaikan plester.
Setelah melakukan injeksi, tinggalkan pasien dalam
19
posisi yang nyaman
Buang jarum suntik dan jarum yang dekat bagian
“tajam” tanpa mengganti penutup jarum. Jika bagian
20
“tajam” terletak dipusat, ganti penutup jarum
menggunakan teknik satu tangan
21 Mengevaluasi area yang benar digunakan, efektivitas

30
obat dan efek samping yang sesekali teridentifikasi
harus segera ditangani
Tuliskan prosedur injeksi (nama obat, dosis, cara,
22
waktu, dan tanda tangan pasien dalam catatan ,edis)

Penjelasan :

Nilai 0 : tidak melakukan

Nilai 1 : melakukan, namun tidak memenuhi syarat

Nilai 2 : menampilkan dan memenuhi syarat

Total nilai
% cakupan keterampilan = ___________ x 100 % = ______________ %

44

Yogyakarta, ____________

Instruktur Mahasiswa / peneliti


Tanda tangan Tanda tangan

Nama : _________________ Nama : _________________

31

Anda mungkin juga menyukai