Anda di halaman 1dari 44

PANDUAN LABORATORIUM KETERAMPILAN

BLOK 8
PENGAMBILAN RIWAYAT
&
MENYIAPKAN HAPUSAN DARAH

Buku ini digunakan hanya untuk proses pendidikan


di Prodi Kedokteran Universitas Tadulako

Laboratorium Keterampilan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2010
KATA PENGANTAR

Ini adalah hal yang sangat penting bagi mahasiswa kedokteran dalam praktek klinik,
hal ini di perlukan dimasa mendatang dengan karir sebagai dokter kesehatan. Sekolah
kesehatan sekarang ini harus meyakinkan mahasiswanya agar terampil sebelum mereka
berhadapan dengan pasien yang sesungguhnya. Kemudian, latihan keterampilan sangat di
butuhkan.

Di blok 8 ini, dua topik pada pelatihan kemampuan adalah mengambil riwayat dan
persiapan pengambilan sampel darah.

Tujuan dari buku ini adalah untuk membantu mahasiswa kedokteran Universitas
Tadulako untuk mempersiapkan diri untuk pelatihan keterampilan klinik mereka.penekanan
fakta-fakta diberikan melalui prosedur yang harus dilakukan,termasuk tahap demi tahap yang
menuntun mahasiswa pada apa yang harus dilakukan agar bisa melakukan prosedur dengan
benar, beberapa hubungan masalah anatomi dan fisiologi juga didiskusikan.Daftar langkah-
langkah dilampirkan untuk membantu mahasiswa untuk menentukan penampilan mereka
sendiri, juga digunakan sebagai alat penilaian pada evaluasi keterampilan.

Kita harapkan buku ini berguna bagi mahasiswa sebaik mungkin menjadi instruktur
keterampilan yang meliputi pelatihan keterampilan .

kami menghargai sebesar-besarnya pelayanan dari universitas dari berbagai badan


untuk partisipasi dalam pembuatan buku ini.kami juga dengan ikhlas mengucapkan terima
kasih kepada para ahli untuk saran dan dukungan.
PENGAMBILAN RIWAYAT PADA KONSULTASI MEDIS

I. TINJAUAN UMUM PADA PENDAHULUAN.

Satu bagian yang paling penting dari seorang psikiatri adalah memiliki
kemampuan untuk melakukan interview secara efektif. Sebuah kemampuan berkomunikasi
seorang dokter untuk memperoleh data yang penting untuk mengerti dan mengobati pasien
dan yang paling penting adalah nasehat dari dokter itu sendiri. Setiap interview memiliki
komponen yang mana membutuhkan teknik dan keterampilan khusus. Pembukaan,inti
interview dan penutup.

Banyak faktor yang mempengaruhi kedua susunan dan proses interview.

1. Kepribadian pasien dan karakter yang siknifikan mempengaruhi konteks reaksi dan
emosional yang mana pada saat inteview di lakukan,
2. Berbagai macam situasi klinik – meliputi baik itu pasien dilihat dalam lingkup rumah
sakit umum dan dalam ruangan dokter,dalam ruang Gaawat Darurat atau pasien yang
diluar – bentuk dari jenis pertanyaan dan rekomendasi lebih lanjut
3. Faktor teknik seperti telpon mendadak, peran dari seorang juru bicara, pengambilan
catatan , dan jarak ruangan fisikal dan kenyamanan juga berpengaruh dalam
interview.
4. Waktu interview bagi pasien yang sakit baik itu dalam keadaan paling akut atau selama
pengobatan, dipengaruhi oleh susunan dan proses interview.
5. Gaya inteview, penyesuaian dan pengalaman yang memiliki pengaruh signifikan pada
interview. Bahkan pada waktu mengeluh, seperti “uh,,,uh”, dapat mempengaruhi apa
yang pasien katakan dan apa yang tidak pasien katakan dan kapan, pasien secara tidak
sadar mencoba dengan perlaha-lahan memberikan peranan penting dan isyarat yang
disediakan oleh dokter.

Setiap interview memiliki tujuan besar : Pengakuan masalah psikologi pada


perilaku dan klasifikasi gejala. Membangun hubungan adalah langkah pertama dalam
interview dan yang menginterview sering menggunakan respon empati mereka sendiri
untuk mendukung perkembangan hubungan. Othmer dan othmer mengelompokan
perkembangan hubungan yang meliputi 6 strategi :

1. Meletakkan pasien pada posisi yang nyaman dan interview dengan baik.
2. Menemukan daerah yang sakit dan berempati
3. Mengevaluasi pasien dengan melihat secara keseluruhan.
4. Menunjukan keahliannya
5. Membangun otoritas sebagai seorang dokter dan ahli terapi.
6. Menyeimbangkan peran empatik.

Membangun hubungan juga tergantung atas rasa pengertian seperti faktor interpersonal
secara kompleks sebagai penyalur. Penyalur pada umumnya dikelompokkan sebagai bagian
harapan dan respon emosional yang diberikan oleh pasien ke pada dokter. Rintangan
penyalur diambil dari bentuk perasaan negatif yang menacaukan hubungan antara pasien dan
dokter, tetapi mungkin juga meliputi keadaan positif,masuk akal, atau bahkan reasi kritik.

II. TINJAUAN PERTEMUAN DENGAN PASIEN

A. Permulaan interview

Bagaimana seorang dokter memulai sebuah interview dengan menyediakan


kekuatan pada kesan pertama dengan pasien. Cara dimana seorang dokter memulai
komunikasi dengan pasien memiliki efek potensi yang kuat pada beberapa pengingat
pada proses interview. Pasien sering cemas pada pertemuan pertama dengan dokter,
merasakan kepuasan dan intimidasi. Seorang dokter yang dapat membangun
hubungan secara tepat, menempatkan pasien secara nyaman dan menunjukkan
kepedulian yang baik untuk melanjutkan interview dengan baik. Pertukaran itu
semacam kritik untuk membangun diagnosis yang tepat dan menemukan tujuan
perawatan.Dokter seharusnya inisiatif dalam melakukan perkenalan contoh nya dapat
mengetahui nama pasien dan begitu pula sebaliknya untuk membangun hubungan
yang lebih akrab. Seorang dokter seharusnya memperkanalkan dirinya pada orang lain
yang bersama dengan pasien. Pasien mempunyai hak untuk mengetahui posisi dan
status profesionalis pada orang yang mereka pedulikan.Contohnya, Seorang
mahasiswa kedokteran harus memperkenalkan dirinya sebagaimana mestinya, bukan
sebagai dokter dan dokter seharusnya menjelaskan secara rinci baik itu konsultasi
mereka yang disebut dalam berbagai hal dokter melihat pasiennya, meliputi semua
dokter, atau dalam interview yang berbelit-belit untuk mengajarkan mahasiswa lebih
jarang dari pada memberi perawata pada pasien.
B. Pertanyaan Pembuka

Suatu pengenalan dan penilaian inisial lain telah dibuat, kegunaan dan manfaat
pertanyaan pembuka, “Dapatkah kau menceritakan kepada saya mengenai masalah
yang membuat kau datang kemari?” atau “Ceritakan kepada saya mengenai masalah
yang kau alami”. Mengikuti kedua pertanyaan diatas, ‘ “ apa masalah lain yang kau
pernah alami?” sering pertanyaan datang lebih lanjut dimana pasien merasa segan untuk
memberanikan diri bertanya pada saat bertemu. Itu juga mengindikasikan kepada
pasien bahwa seorang dokter itu tertarik dalam mendengarkan apa yang pasien ingin
katakan.

Kurangnya petunjuk pada saat itu untuk bertanya pada pasien, ‘ dimana
harusnya kita memulainya?” atau “Dimana kau akan lebih suka untuk memulaiinya?”.
Jika seorang pasien telah diserahkan oleh dokter lain untuk konsoltasi, kata inisial dapat
mengindikasikan bahwa konsultasi dokter telah siap mengetahui sesuatu mengenai
pasien. Contohnya, konsultasi dokter mungkin berkata “ dokter mu telah berkata pada
saya sesuatu mengenai apa yang telah mengganggu kamu ( Contohnya, gejala kardio
vaskular atau depresi) tetapi saya ingin mendengarmu dengan kata-katamu sendiri
mengenai apa yang mengganggumu?”.

C. Interview Sebenarnya

Dalam interview yang sepantasnya seorang dokter diliputi berbagai masalah


yang mengganggu pasien. Dokter harus melakukan dengan cara yang sistematis yang
mendukung pada masalah yang relefan pada sebuah empatik berdasarkan konteks
kerjasama dengan pasien.

D. Susunan Vs Proses

Susunan berdasarkan interview pada apa yang dikatakan antara dokter dan
pasien : Topik yang didiskusikan dan subjek yang diberikan. Proses pada interview itu
terjadi secara non verbal antar dokter dan pasien : apa yang terjadi pada awal
interview. Proses yang rumit dirasakan dan ditanggapi bahwa bukan sebagai
pengetahuan atau ketidaksadaran. Contohnya, pasien boleh menggunakan bahasa
tubuh untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat di ungkapkan dengan
kata-kata. Pada saat mereka dalam keadaan gugup menangis, kepalan tangannya
menggenggam sebuah tisu dan di usapkan pada muka dan itu menentukan tindakan.
Seorang pasien boleh mengubah interview dari sebuah kegelisahan menjadi
topik yang netral tanpa kepastian yang dilakukannya. Seorang pasien boleh kembali
lagi dan lagi mengulang sebagian topik tanpa memperhatikan petunjuk dalam
interview yang kadang-kadang muncul. Kata yang dianggap remeh dan sangat jelas
kelihatan yang boleh dianggap serius dipusatkan untuk contohnya, oh ngomong-
ngomong tetanggaku menceritakan kepada saya bahwa ia mengetahui seseorang
dengan gejala yang sama dengan putraku dan bahwa orang itu mengalami kanker.

E. Refleksi

Tujuan dari refleksi adalah terdiri dari 2 yaitu : untuk meyakinkan seorang
dokter bahwa dia telah mengerti betul apa yang pasien coba katakan dan membiarkan
pasien mengetahui bahwa dokter memahami apa yang dikatakan pasien. Ini adalah
respon empati Yng diartikan oleh pasien untuk mengetahui bahwa doter bisa
mendengar pasien dan mengerti mereka.

F. Pendukung

Dokter membantu pasien dengan melanjutkan interview dengan menyediakan


cara verbal dengan non verbal dengan petunjuk bahwa pasien tetap bicara.dengan
anggukan yang berarti setuju, meneruskan pembicaraan dengan duduk dan berkata, “
ya, dan selanjutnya?” atau “ uh..uh, berlanjut dan semuanya itu adalah contoh
pendukung.

G. Konfrontasi

Teknik dari konfrontasi adalah mengartikan point yang diberikan kepada


pasien yaitu sesuatu apa yang dokter pikirkan mengenai pasien dan pasien tidak
memperhatikannya, dan itu percuma, atau merupakan suatu kebohongan.konfrontasi
harus dilakukan dengan keterampilan khusus, karena itu pasien tidak dibatasi untuk
dapat menjadi penanya.konfrontasi diartikan untuk membantu pasien.

H. Klarifikasi

Dalam klarifikasi dokter berusaha untuk mendapatkan secara rinci dari pasien
mengenai apa yang pasien telah katakan.contohnya, dokter boleh mengatakan ,” kamu
merasa depressi.ketika itu kau rasakan lebih membuatmu depresi?”.

I. Perkiraan
Perkiraan menjadi yang utama diantar konfrontasi.disini kau membuat
kesimpulan , jarang dibandingkan dengan peninjauan yang sederhana .contohnya, “
kau bertanya berbagai pertanyaan tentang sinar-X.apakah kau khawatir tentang itu?”
J. Kesimpulan.

K. Kesimpulan interview
Dokter seharusnya berterima kasih kepada pasien untuk berbagi informasi
yang penting dan membuat pasien mengerti tentang informasi yang disampaikan telah
membantu dalam mengklarifikasi untuk tahap selanjutnya.

III. MENGGALI ALASAN MENGENAI PERTEMUAN DENGAN PASIEN

Kata Umum :

Selama pemaparan mengenai alasan dalam pertemuan, pasien diajak untuk


menceritakan mengenai alasan mereka berkunjung; gejala dan atau keberatan, sebuah cara
untuk meniru dengan masalah itu dalam suatu interaksi denggan kepentingan lainnya. Dokter
mencoba untuk memperoleh informasi mengenai keluhan dan/atau gejalayang disertai dengan
pengetahuan pasien. Permintaan ini mendukung dan mendengar sikap yang bertanya dengan
berbagai cara.

Contoh 1 : Bertanya untuk sebuah alasan pada sebuah pertemuan

Contoh ini merujuk kepada pertanyaan mengenai alasan kunjungan ke dokter.


Pertanyaan pembuka seperti “apa yang saya dapat lakukan untuk mu?”

--Ceritakan mengenai masalah yang sudah kau alami?

-- Dimana kita seharusnya memulai? Dimana kau memilih untuk memulai apakah ini
merupakan contoh yang terbaru

Pertanyaan pembuka adalah sangat umum atau lazim dan jawaban pasien
sangat berfariasi dan bermacam-macam. Pasien boleh mengajukan beberapa keluhan ;
mereka boleh menanyakan resep atau sertifikat; dalam hal berkunjung ke dokter umum,
mereka boleh bertanya untuk pemeriksaan.

Penilaian: “Ya” dalam hal ini pertanyaan pembuka di pusatkan pada alasan sebuah
pertemuan.

Contoh 2 : Pengaruh emosi Dari keluhan suatu masalah

Contoh ini merujuk pada sikap seorang dokter dalam menginterview yang
mana dia menggali pengaruh emosi dari satu keluhan atau masalah pasien. Emosi,
kekhawatiran, kecemasan, konsentrasi,dan lain-lain.
Pada pasien mengenai keluhan terkini.pertanyaan seperti “ Apa yang kau
rasakan mengenai masalah ini ?” atau refleksi pada dimensi emosi dari informasi pasien
mungkin yang dapat diperkirakan. Pasien sering mengalami kecemasan mengenai prognosis
yang mereka keluhkan dan mereka juga kadang-kadang terbawa perasaan salah dan malu,
khususnya pada kasus masalah kesehatan mental

Penilaian: “Ya”, jika dokter menggali emosi pasien berdasarkan keluhan dan masalahdari
pasien.

Contoh 3 : Bertanya pada pasien untuk mengklarifikasi mengapa dia membawa


masalah ini pada waktu yang singkat.

Contoh ini bertanya yang mana memberikan motifasi yang efektif dalam
pengambilan keputusan dalam konsultasi medis. Jawaban dari pertanyaan ini berdasarkan
informasi berdasarkan faktor yang mana dapat membuat pasien mencari berbagai macam
bantuan. Lebih lagi, membawa berbagai macam penderitaan. Jika telah di butuhkan, untuk
menolong dalam jangka waktu yang panjang dan pasien atau kepentingan lainnya tidak
bertanya untuk dibantu, dokter dapat menggali faktor yang mana telah di undur. Merasa
bersalah dan cemas kemungkinan antar keputusan untuk konsultasi medis.

Penilaian : “Ya”, Ketika hal ini digali oleh arti dari pertanyaan pembukaan

Jika seorang pasien telah diserahkan dokter lain untuk dberkonsultasi, kata-
kata i nisial dapat diindikasikan bahwa konsultasi dokter telah siap mengetahui sesuatu
mengenai pasien. Contohnya: Konsultasi seorang dokter boleh berkata “dokter anda telah
berkata pada saya sesuatu mengenai apa yang telah mengganggu kamu (contohnya, gejala
kardiovaskular atau depresi) tetapi saya akan mendengarkan mu dengan kata-katamu sendiri
mengenai apa yang telah mengganggumu”

Contoh 4 : Bertanya pada pasien untuk memberikan opininya pada apa yang
menyebabkan masalah itu terjadi.

Pertanyaan seperti: apa pendapatmu, yang menyebabkan masalah mu yang


lebih terkini. Jawaban berdasarkan informasi mengenai penyebab masalah yang dialami oleh
pasien. Sejak pasien sering kekurangan pengetahuan ilmiah mengenai apa yang menyebabkan
keluhan mereka. Mereka akan menyesuaikan berdasarkan teori pada informasi dan terutama
pengalaman verbal. Cara verbal dari kepribadian pasien sesuai dengan apa yang dilihat saat
sekarang ini dan tidak dapat dimodifikasi berdasarkan sesuatu yang biasanya lebih realistis
dimana itu memperlihatkan keluhan pasien. Eksplorasi pada masalah pasien di tanggung
secara signifikan pada konsultasi medik. Ini memiliki sebuah atmosfir kepercayaan dan
pengertian.
Penilaian: “Ya”, ketika dokter bertanya , berdasarkan pertanyaan pembuka mengenai
penyebab keluhan dan permasalahan pasien.

Contoh 5: Bertanya bagaimana keluhan atau masalah didiskusikan bersama keluarga


atau klompok.

Maksud dari contoh ini, ini adalah sebuah pemeriksaan yang sebaiknya
masalah itu didiskusikan dengan anggota keluarga atau dengan orang penting lainnya dan
bagaimana tanggapan mereka: ini dapat berarti menanggapi memberi reaksi , menolong ,
mengajak , untuk melakukan konsultasi medis

Penilaian: “Ya” , hanya ketika kedua dari aspek yaitu pemeriksaan sebalikknya “no” jika
dinilai.

Contoh 6 : Bertanya pada pasien untuk memberi pertolongan apa yang mereka
butuhkan.

Contoh ini berhubungan dengan jenis bantuan yang pasien harapkan untuk
diterima. Walaupun harapan ini tidak realistis karena begitu banyak macam solusi dari suatu
masalah yang berasal dari dokter, dokter harus bisa melihat harapan itu. Dokter harus
menemukan harapan dari pasien, kebanyakan selama ini rencana untuk mengatur semua itu
memungkinkan untuk diberikan kepada pasien. Ini ditanggapi berbeda , perbedaan antara
harapan dan perkiraan memusatkan bantuan pada suatuhal yang sangat penting. Pasien
mungkin secepatnya, menginginkan suatu pengaturan rencana A tetapi itu di batasi,
berdasarkan pengalaman yang lalu dengan dokter tidak ada yang disebut pengaturan rencana
A tetapi yang ada yaitu pengaturan perencanaan B.

Penilaian : “Ya”, ketika harapan pasien ditanyakan dengan hambatan untuk membantu apa
yang mereka inginkan.

Contoh 7: Bertanya bagaimana pasien menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Pertanyaan ini berarti, dokter menggali perawatan apa yang diadopsi oleh
pasien itu sendiri, dalam hal ini mendapatkan kepastian dari keluhan pasien, dengan atau
tanpa kesuksesan. Jawabannya mungkin, dengan cepat : pengobatan terhadap diri sendiri
telah mengubah gaya atau kebiasaan hidup. Contoh 28 mau memusatka perawatan secara
profesional.

Penilaian: ‘Ya”, ketika pertanyaan ini dimunculkan dengan berbagai cara.


Contoh 8 : menggalih apa yang mempengaruhi keluhan setiap pasien dalam
kehidupannya sehari hari.

Contoh ini sama dengan menerima konsekuensi dari setiap keluhan atau
masalah dalam kehidupan seharihari. Aspek perilaku saat ini dengan contoh ini tmemiliki
sebuah hubungan yang tertutup dengan aspek emosional dari contoh 3. Pengaruh emosional
dan konsekuensi perlakuan pada keluhan kehidupan sehari hari boleh memberi prediksi dari
penderitaan secara subjektif yang di alami oleh pasien.

Penilaian : “Ya”, ketika dokter membahas mengenai konsekuensi ini berarti adalah
pertanyaan terbuka.

IV. SUSUNAN DARI INTERVIEW

Kata umum :

Aturan dari struktur interview ini sama dengan bagaimana tahap perbedaan dari setiap
konsultasi yang telah disusun. Sejak pelajaran di utamakan telah diketahui kenyataan dari
aturan yang sudah disusun ketika tahap yang berbeda diikuti dengan ketidak lengkapan
atausepenuhnya , peninjauan harus berdasarkan penilaian dan petunjuk dari literatur. Pasien
berhak utuk mengetahui posisi dan status profesional dari orang yang betul-betul mereka
pedulikan

Contoh 9: Memperkenalkan diri pada awal interview dan menjelaskan peran seorang
dokter dalam hubungannya dengn pasien.

Menjelaskan fungsi atau peran dari hubungan tidak hanya penting untuk
seorang dokter dan mahasiswa dalam situasi pelatihan, tetapi juga unuk komunikasi dokter
dan pasien melalui fungsi koneksi yang berbeda seperti dokter dalam sebuah pemeriksaan
dimana menjalin kerjasama; seorang dokrer berdiri untuk sementara; atau dokter bekerja
sama dalam situasi yang berbeda semuanya yang telah dijelaskanyaitu fungsi hubungan
dokter dan pasien

Penilaian : “Ya”, hanya jika perkenalan dan klarifikasi kadang digunakan

Contoh 10 : Menyimpulkan pemaparan dari alasan untuk suatu pertemuan dengan


satu kesimpulan.
Contoh ini menandakan baik itu alasan untuk bertemu harus dimengerti
dengsn baik oeh yang menginterview dan ini dilakukan berarti suatu kesimpukan. Kita
mengharapkan untuk mengeti atau memahami bahwa sebuah kesimpulan selalu memiliki uji
karakter. Dokter mengajak pasien untuk menanggapi kesimpulan itu berdasarkan susunan
dari informasi yang disimpulkan dan jenjang. Jika alasan untuk bertemu di mengerti dengan
baik, dokter akan melanjutkan dengan ertanyaan yang lebih menjurus yang berasal dari
sistem penyakit pasien. Teorinya berdasarkan kemungkinan yang dapat terjadi dengan contoh
ini:

1. Meminta bantuan ( pasien peduli mengenai hasil dari investigasi sebelummya ) atau kata-
kata dari pasien untuk meminta secara spontan. Diantara kedua kasus suatu kesimpulan masih
dibuat berdasarksn tes baik itu dokter harus mengerti dengan baik permintaan yang diajukan
oleh pasien. Tahap pertama, pertanyaan penutup seperti “Dapatkah kau menemukan hasil
yang diinginkan”.

2. Meminta bantuan belum dilakukan oleh pasien, yang mana berarti bahwa kesimpulan dapat
dengan cepat disimpulkan, dengan definisi , ketidak lengkapan ini menjadi suatu
kebingungan karena pasien menambahkan informasi kedala kesimpulan itu.

Ketika permintaan bantuan tidsk digsli secara baik, pemaparan harus


dilanjutkan dan harus ditemukan satu kesimpulan. Contoh ini berdasarkan kepastian dari
fungsi kesimpulan itu. Kwalitas dari kesimpulan itu berdasarkan contoh 58

Penilaian: “ya”, jika suatu kesimpulan itu dibuat pada akhir pemaparan dalam alasan untuk
suatu pertemuan atau jika kesimpulan menjadi sempurna sesudah yang lain mencoba.

Contoh 11 : Menyimpulkan pengambilan riwayat dengan berdasarkan hasil.

Dokter meminta beberapa masalah, dimana yang datang selama pemaparan


dari suatu alasan, untuk pertemuan dan fase pengambilan riwayat. Kesimpulan ini murni dari
pengetahuan seorang dokter pada tanggapan ini” kesimpulan dengan murni dari pengetahuan
pasien sebagai referensi, dengan membawa,dokter yang pertama menutup interview.

Penilaian: “ya”, ketika informasi diberikan setelah pemaparan alasan untuk suatu pertemuan
dan pertanyaan yang menjurus kepada pengambilan riwayat pembicaraan.

Contoh 12 : menggali alasan untuk suatu pertemuan sebelum pengambilan riwayat.


Dalam interview medis dokter kadang memulai diantara sesi yang berbeda
yang mana memunculkan efek pada pasien.sebagaimana mestinya, sesi dengan pengambilan
riwayat dan pertanyaan yang digali berdasarkan atas permintaan pasien untuk ditolong.

Penilaian : “ya”, jika berdasarkan peninjauan dari pendapat, permintaan untuk suatu
pertolongan telah digali dengan baik sebelum dokter melanjutkannya dengan sesi
pengambilan riwayat.

Contoh 13: eksplorasi yang lengkap dari alasan dan pengambilan riwayat dengan baik
sebelum menjelaskan solusinya.

Penilaian :”no”, jika satu dari kasus berikut ini:

-dokter kembali ke contoh untuk ketahap selanjutnya ketika bagian dari presentasi solusinya
telah siap didiskusian .

-fase dari ekplorasi adalah bagian untuk pertemuan atau pengambilan riwayat jika tidak
digabungkan dengan cukup baik dalam tinjauan pendapat.dalam semjua kasus, nilai : “ya”.

V.KETERAMPILAN INTERPERSONAL

Kata umum:

Bagian ini merupakan nilai dari 3 aturan : ya-dalam hal yang berbeda-tidak.hubungan dari
penyediaan kesempatan pada pemberian kualitas penilaian yang lebih seorang dokter pada
penilaian keterampilan interpersonal.

Contoh 14 :Komunikasi Pendukung

Item ini diminta oleh peninjau untuk memberi penilaian global pada kualitas
perilaku pendukung seorang dokter selama interview.fasilitas yang baik menstimulasi pasien
untuk berbicara berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sendiri untuk mengungkapkan
emosi.

Dalam hal ini pemaparan emosi, ini juga penting untuk menanyakan pertanyaan mengenai
pengaruh dalam cara pendukung.dukungan memberi bentuk yang konkrit berdasarkan cara
berikut ini:

-indikasi yang baik pada pertanyaan pembuka, khususnya selama penggalian alasan
pertemuan dan penggalian emosi selama presentasi mengenai solusi;
-menstimulasi perliaku bertanya dengan pengetahuan pasien;

-kata stimulasi untuk membuka ;

-sikap mendengar yang mana menjadi permulaan yang berarti waktu yang baik, peridoe
singkat untuk diam.

-dokter mengakhiri sendiri.

Penilaian:

-“ya”, ketika paling sedikit 4 aspek ditunjukkan.

-“tidak berbeda”, ketika 2 atau 3 aspek yang ditunjukkan

-“tidak”, ketika 1 atau sedikitnya aspek yang ditunjukkan.

Contoh 15 : Refleks Pada Emosi Yang Wajar

Contoh ini diselubungi oleh refleksi mengenai ekspresi emosi verbal atau non
verbal dari pasien .bentuk refleksi yang paling penting dalam perilaku interview dari dokter
untuk menanggapi reaksi emosidari pasien.refleksi pada emosi digunakan dalam cara yang
wajar, ketika :

-waktu mereka yang mapan, yang mana sama dengan sekarang atau langsung setelah emosi
ditunjukkan.hubungan antara emosi pasien dan refleksi harus jelas.

-ekspresi emosi non verbal dikenal dan direfleksikan dari awal.

-konten yang benar pada refleksi emosi adalah, yang mana berarti selaras antara emosi dan
refleksi.

Penilaian :

-“ya”, ketika refleksi emosi digunakan 80 % berdasarkan kriteria.

-“no”, ketika kurang dari 80% pada refleksi emosi yang digunakan berdasarkan kriteria atau
ketika dokter tidak menanggapi ekspresi emosi yang jelas.

-“tidak berbeda”, ketika tidak ada refleksi dari emosi yang digunakan , dan juga ketika
mereka tidak membutuhkannya.
Contoh 16 : reaksi yang wajar pada sebuah emosi yang langsung membangun diri
seorang dokter.

Contoh ini kembali ke reaksi dokter pada ekspresi emosi pasien yang langsung
berlawanan dengan dokter.ketika pasien mengungkapkan kesedihan , kekecewaan,
kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, rasa sinis yang berlawanan dengan dokter, dia
mencoba untuk menjaga komunikasi terus berlanjut.komunikasi dapat terganggu ketika
dokter tidak menangani emosi baik melalui penuntun yang ditanggapi berbeda yang
berlawanan dengan emosi seperti :

-penyangkalan, negosiasi, pengecualian, rasional, perubahan reaksi melalui sebagian


perhitungan.

-menggunakan perilaku yang berlawanan (diskusi,perselisihan)

Penilaian :

-“ya”, saat dokter menangani emosi, yang mana langsung membangun dia dengan cara paksa
dengan hasil yang menjaga komunikasi tetap berjalan.

-“tidak”, ketika dokter memakai mekanisme tanggapan atau perilaku berlawanan.

-“ sama”, ketika pasien tidak menunjukkan emosi yang mana langsung membangun dokter.

Contoh 17 : bertanya kepada pasien mengenai apa yang dirasakannya selama


interview.

Contoh ini menurut pertanyaan pasien mengenai perasaan pasien selama


interview.pertanyaan paling sering muncul selama presentasi mengenai solusi.pertanyaan
memiliki karakteristik pada awal dan akhir pertanyaan dan menyinggung perasaan dan emosi
pasien.pertanyaan pembuka dan penutup ditanyakan dengan cara yang wajar ketika :

-dokter menanyakan pertanyaan dengan apa yang diketahui pasien itu sendiri.

-pertanyaan tidak berdasarkan berbagai macam kategori untuk menjawab;

-setiap pertanyaan disetujui dengan satu subjek.

Penilaian :

-“ya”, ketika pertanyaan ini ditanyakan dengan cara paksa 80 % atau kasus yang lebih.

Contoh 18: Menempatkan Pasien Dengan Nyaman Ketika Dibutuhkan.


Contoh ini menurut spesifitas, perilaku yang baik pada saat menempatkan
pasien dengan nyaman.ini dapat dibutuhkan untuk menempatkan pasien dengan nyaman:

-membuat perjanjian dengan dokter.

-sesudah mengungkapkan emosi yang kuat selama presentasi solusi.

Penilaian:

-“ya”, ketika dokter menunjukkan perilaku yang baik dan ramah berarti ini sama dengan
menempatkan pasien pada posisi yang nyaman.

-“tidak”, ketika perilaku ini dibutuhkan tetapi dokter gagal menampilkan pendapat peninjau.

-“sama”, ketika beberapa perilaku tidak dibutuhkan dan tidak ditunjukkan.

Contoh 19 : Mengatur Langkah Yang Wajar Selama Interview.

Contoh ini menanyakan penilaian global pada kualitas yang penting pada
interview.langkah dari interview sangat kuat dianggap sebagai sesuatu yan penting dalam
interview.

Penilaian :

-“tidak”, ketika :

-ada waktu diam yang mana mengganggu langkah interview;

-dokter melompat secara cepat dari satu subjek ke yang lain;

-dokter menginterupsi pasien;

-dokter mengijinkan pasien memperbanyak diskusi dengantin subjek yang mana tidak terlalu
penting pada pembahasan masalah.

-“ya ”, ketika pasien mengikuti langkah interview secara perlahan.

-“sama”, ketik gabungan langkah yang wajar dan tidak wajar.

Contoh 20: Perilaku persetujuan seorang dokter dengan perilaku verbal.

Penilaian pertama perilaku non verbal dokter dan kemudian membandingkan dengan perilaku
verbal yang alamiah dengan perilaku non-verbal dengan nilai yang baik pada contoh
ini.setelah itu, peninjau menilai baik itu mereka tidak setuju.
Petunjuk untuk perilaku non-verbal :saling kontak mata.;

-intonasi suara;

-ekspresi

-ekspresi tubuh;

-sikap

Penilaian :

-“ya”, ketika perilaku setuju non-verbal dengan perilaku verbal.

-“tidak”, ketika perilaku tidak selaras dalam sebuah interview.

-“sama”, ketika peninjau tidak mungkin untuk memutuskan ya atau tidak.

Contoh 21 : mengadakan kontak mata yang wajar dengan pasien.penilaian :

-“tidak”, ketika:

-dokter menghindari kontak mata dan melanjutkan pandangan ke arah yang lain.

-dokter memandang secara terus-menerus pasien

-“ya”, ketika mengadakan kontak mata secara normal

-“sama”, ketika tidak ada penilaian yang mungkin (cepat, sadar kamera pada saat konsultasi).

VI.DAFTAR RIWAYAT SECARA MENYELURUH

A. Teknik Interview Spesifik.

Banyak ahli pad interview setuju bahwa interview yang baik salah satu dimana pada saat
interview dimulai dengan pertanyaan pembuka dan penutup, berkelanjutan menjadi spesifik,
dan ditutup dengan pertanyaan rinci dan langsung.bagian yang cepat pad interview pada
umumnya paling awal dan terakhir.begitu banyak pertanyaan pembuka dan penutup,
khususnya pada bagian awal pada interview , dapat memberi petunjuk pada tanggpan
pasien.pertanyaan pembuka dan penutup telah ditunjukkan secara efektif dalam pemberian
informasi mengenai kepastian gejala (contoh, mendengar halusinasi dan pemikiran untuk
bunuh diri).pertanyaan pembuka dan penutup juga didapat lebih efektif dalam berbagai faktor
penilaian sebagai frekuensi, kekerasan, dan waktu dari gejala.r
B.Riwayat Secara Menyeluruh.

Contoh dalam riwayat menyeluruh dibutuhkan dari umur, jenis kelamin, dan penyakit
pasien, dengan waktu penyakitnya, dan juga tujuan kunjungannya.berbagai macam keluhan
dari pasien yang akan diprediksi menjadi suatu penyakit.seperti sakit tenggorokan dan rasa
panas pada saluran kencing. Batas yang mendekati solusi dari suatu masalah yang kemudian
diindikasikan. Pada keadaan yang lain, bagaimna pun, riwayat yang konfrehensif dengan
mempelajari dam memahami seluruh persoalan seperti riwayat yang dapat anda gunakan
untuk mendapatkan keuntungsn ysng terbaik, seluruhnya atau pun sebagian tergantung dari
situasinya.

Riwayat komprehensif : Pasien Dewasa

Tanggal riwayat

Identifikasi data termasuk usia, jenis kelamin, ras, tempat kelahiran , status perkawinan,
pekerjaan dan mungkin agama.

Sumber lain jika ada

Sumber riwayat, seperti pasien, relasi, teman, rekam medis pasien, atau surat rujukan.

Kenyataan, jika relefan.

Kenyataan utama, ketika memungkinksn kata-kata dari pasien

Penyakit sekarang, ini jelas, penghitungan kisa kronologis dari suatu masalah yang mana
dicari oleh pasien ini harus dimasukkan kedalam perkembang masalah, pengaturan yang
dikembangkan

Wujud dan pengobatannya. Prinsip dari gejala akan diuraikan dalam bentuk
syarat,lokasi,kualitas,layanan kuantitas dan waktu ( Perkembangan waktu) dan (asosiasi
manifestasi). Data relefan dari grafik pasien seperti raporan dari laboratoriun yang juga di
temukan dalam penyakit. Sebaik mungkin kita menghindari hal negatif pada kejelasan gejala
yang akan dibantu pada diagnosis banding).

Sebuah penyakit harus juga menerima respon dari pasien untuk gejala mereka sendiri dan
yang dapat menunjukkannya.apa yang mendasari kekuatiran yang membuat kita mencari
perhatian?(saya pikir saya mengalami apendisitis) dan mengapa menjadi kuatir? (paman saya
charlie meninggal oleh karena kerusakan appendix).selanjutnya, apa pengaruh dari penyakit
yang dialami oleh pasien dalam hidupnya? Pertanyaan ini khususnya penting untuk
dimengerti oleh seorang psien dengan penyakit kronis.” Bagaimana nyeri punggung, nafas
pendek, atau apapun, yang mempengaruhi kemampuanmu untuk bekerja? Kehidupanmu
dirumah? Kehidupan sosialmu? Hubunganmu dengan orang tua? Hubunganmu dengan suami
atau istrimu? Ini adalah cara engkau merasakan tentang dirimu sendiri sebagai lelaki atau
wanita? Kehidupan seksualmu?

C.Riwayat Lampau

Kesehatan di negara pada umumnya: sebagai pasien merasakan itu.

Penyakit pada anak-anak, seperti, cacar air, rubella, gondok, batuk rajan, chicken pox,
rheumatic fever, scarlet fever, polio.

D.Penyakit Orang Dewasa

Penyakit jiwa

Pembedahan

Rawat inap, tidak siap untuk di deskripsikan

Status kesehatan sekarang ini.walaupun beberapa kelompok variabel dibawah ini sudah lama
sebaik mungkin komponen yang terbaru, mereka semua berpotensi memiliki pengaruh
kesehatan dan kemungkinan intervensi kesehatan.

Alergi

Imunisasi, seperti tetanus, pertussis, diphteria, polio, measles, rubella, mumps, influensa,
hepatitis B, dan hemophilus influenzae, type b.

Tes screening yang cocok dengan umur pasien, seperti hematokrit,analisa air seni, pap
smears, mamograms,stools for accult blood, dan tes kolesterol, bersama dengan hasil dan
tanggal mereka terakhir ada.

Bahaya lingkungan, termasuk rumah, sekolah , dan tempat kerja.

Menggunakan standar keselamatan, seperti menggunakan sabuk pengaman dan metode


lainnya yang ada hubungannya dengan bahaya lingkungan.

Latihan dan melakukan aktifitas,

Pola tidur, termasuk waktu dimana orang tidur dan terbangun, waktu untuk tidur dan berbagai
macam kesulitan yang membuat orang susah tidur.

Termasuk semua komponen asupan diet dalam waktu 24 jam dan banyak dan batasan asupan
diet. Dan batasan asupan suplemen.Yang lebih spesifik dari pertaanyaan-pertanyaan mu.
“Contohnya untuk besok. Mulai sejak anda bangun, apa yang akan kau makan dan minum
pertama kali ?...dan apa?...dan selanjutnya ?” pertanyaan yang spesifik tentang kopi,teh,koka-
kola dan yang lainnya tentang kafein.

Pengobatan terkini, termasuk perawatan dirumah, rehabilitasi pemakai narkoba dan


pengobatan yang di pinjam dari keluar atau kerabat. Ketika pasien terlihat seperti ingin
mengatakan sesuatu atau pengobatan lebih lanjut, pengamatan selama satu kali 24 jam secara
detail. “ lihat pada keesokan harinya. Permulaan dari sejak anda bangun, apa obat yang
pertama kali anda lihat? Berapa banyak? Seberapa sering dalam sehari Anda
menggunakannya? Apa yang anda ambil untuk itu?

Tembakau, termasuk dalam tipe dan jumlah dan semua durasinya.contohnya sebungkus
rokok per hari seama 12 tahun.

Alkohol, obat-obat terlalang dan substansi lainnya

Meminta metode yang ditanyakan.

Riwayat keluarga, kesehatan atau umur dan akibat kematian, setiap anggota keluarga (
orang tua, saudara kandung, suami istri dan anak-anak ). Data dari kakek nenek sampai cucu
mungkin juga berguna. Kejadian dengan keluarga sampai berbagai macam kondisi : diabetes,
gangguan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, ginjal,kanker,arthritis,anemia,sakit
kepala,epilepsi, kelainan jiwa, atau gejala seperti yang dialami pasien.

Riwayat psikososial. Ini adalah garis besar dari pemaparan yang didiskripsikan yang penting
dan berupa informasi yang relevan mengenai pasien sebagai manusia:

Situasi rumah dan lainnya yang signifikan.”siapa yang tinggal dirumah bersamamu?
Ceritakan saya sedikit mengenai mereka dan mengenai temanmu”.

Kehidupan sehari-hari, dari waktu memulai aktivitas sampai waktu untuk beristirahat.”jenis
hari apa? Apa yang pertama kau lakukan? Kemudian?”

Pengalaman penting, termasuk asuhan , pengusiran, pelayanan militer , riwayat pekerjaan,


situasi finansial, perkawinan, rekreasi, pengunduran diri. Keyakinan yang relevan dengan
persepsi mengenai kesehatan, penyakit, dan pengobatan.pandangan pasien sekarang ini dan
pandangan mengenai masa depan.

E.PENINJAUAN SISTEM

Umum.biasanya berat badan, perubahan berat badan, kelemahan, kelelahan, dan demam.

Kulit. keringatan, gumpalan, luka, penyakit gatal, kulit kering, perubahan warna kulit,
perubahan rambut atau kuku.

Kepala. Sakit kepala, luka pada bagian kepala.


Penglihatan, kacamata atau lensa mata, pemeriksaan mata terakhir, nyeri, kemerahan, air
mata berlebihan, penglihatan ganda, glaukoma, katarak.

Pendengaran, tinnitus , vertigo, sakit telinga, infeksi, pemberhentian;

Hidung dan sinus.flu berkali-kali; kekakuan pada hidung,pemberhentian atau penyakit gatal,
demam tinggi, mimisan, dan sinus.

Mulut dan tenggorokan. Kondisi gigi dan gusi berdarah, pemeriksaan gigi terakhir. Lidah
yang terluka, tenggorokan yang berkali-kali terluka, serak.

Leher. Tonjolan pada leher. Pembesaran kelenjar. Goiter , luka pada leher.

Payudara. Tonjolan,luka yang tidak mengenakkan, perubahan puting susu,pemeriksaan


pribadi

Pernapasan. Batuk, dahak (warna dan kuantitasnya), batuk berdarah, penyumbatan, asma,
bronhitis,empisema,pnemonia,TBC,pleuritis dan pemeriksaan dada dengan menggunakan
sinar-X.

Jantung. Gangguan jantung, tekanan darah tinggi,demam rematik, gangguan pada bunyi
jantung,luka oada dada yang mengganggu,parpitasi;dispnea,orthopnea,paroxymal nocturnal
dispnea,adema, pemeriksaan dengan EKG atau tes jantung lainnya.

Gastrointestinal. Gangguan menelan,nyeri uluhati, napsu makan,muak,mentah


darah,muntah, indigesti,buang air berkali-kali, warna dan ukuran,perubahan kebiasaan buang
air,pendarahan rektum, atau tinja yang kehitaman,tinja bercampur darah,konstipasi dan diare.
Luka pada bagian abdomen, malnutrisi,kelebihan gas,penyakit kuning,gangguan liver pada
kantung empedu,hepatitis.

Urinari. Frekuensi berkemih meningkat,polyuria,nocturia,luka pada salutan


kemih,hematuria,urgency,hesitancy,pertarakan,infeki saluran kemih, batu ginja.

Saluran Kelamin

Laki-laki : Hernia, perubahan penis dari atau adanya benjolan pada testis,riwayat
pengobatan,ketertarikan seksual,fungsi, kepuasan seks, dan masalah seksual, dan orentasi
seksual jika relevan.

Wanita: usia pada saat puberitas, regularitas,frekuensi dan periode mens,jumlah


pendarahan,pendarahan diantara periode atau sesudah hubungan seks,periode akhir
menstruasi; tidak menstruasi,keadaan sebelum menstruasi ; menopause,gejala
menopause,pendarahan akhir menopouse,gatal-gatal,sakit,tonjolan,perawatan penyakit.
Angka kehamilan,angka penyampaian,angka perlakuan aborsi baik (spontan dan induksi) ;
komplikasi pada kehamilan,kontrol kelahiran,ketertarikan seksual,fungsi,kepuasan,berbagai
macam masalah, termasuk duspareunia.

Peripheral Vaskular. Pembuluh darah tepi,leg cramps,varicose,veints,thrombophlebitis.

Otot Halus. Otot atau kelelahan otot. Luka,arthritis,remaik,nyeri punggung. Jika hal ini
muncul di diskripsikan menurut lokasi dan
gejala,kemerahan,ruam,luka,tenderness,kelelahan,aktifitas gerak.

Neurologi.pusing,rabun,seizures,kelelahan, kelumpuhan,numbness tingling,tremor atau


perubahan involunter lainnya.

Hematologi.Anemia,pendarahan,trsmsfusi dan kemungkinan reaksi yang ditimbulkan.

Endokrin.Gangguan kelenjar tiroid,intoleransi panas atau dingin, berkeringat, diabetes,haus


atau lapar,polyria

Kejiwaan. Keadaan gugup,ketegangan,depresi mood,pikun.

PENGAMBILAN RIWAYAT

Kata umum:

Pada sesi ini dalam interview,dokter menggaliberbagai macam keluhan berdasarkan


pengetahuan yang dimiliki.Pertanyaan inisering memiliki karakter tertutup dalam hal
menyediakan informasi ilmiah yang baik untuk diagnostik yang dilakukan oleh seorang
dokter dan proses pemecahan masalah.

Contoh 22: Bertanya Pada Pasien Untuk Mendeskripsikan Suatu Keluhan

Contoh ini dinilai berdasarkan penilaian subjektif ketika seorang dokter


bertanya yang berarti membuka suatu pertanyaan, untuk sebuah deskripsi pada suatu
keluahan yang terangkai atau pasien yang berkunjung keseorang dokter. Pasien dapat
memiliki keluhan mengenai somatik atau kesehatan mental

Penilaian: “ya”, ketika seorang dokter bertanya deskripsi dari suatu keluhan melalui
pertanyaan terbuka.

Contoh 23: Menggalih Intensitas Dari Suatu Keluhan

Seorang dokter bertanya mengenai deskripsi yang subjektif pada intensitas


suatu keluhan yang mana menyediakan motifasi untuk konsultaasi. Intensitas sangat lah
penting pada aspek keluhan: ini boleh menyediakan estimasi derajat penyakit yang diderita
pasien. Intensitas sering menjadi fakta dari pengaruh pada keluhan yang sesuai perilaku
pasien. Untuk itu sakit kepala boleh diusahakan untuk dihindari,depresi boleh berasal dari
perasaan yang sering berubah-ubah sesudah mengalami kekecewaan, dengan sedikit masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang menjurus ke depresi psikotik yang mana dipengaruhi oleh
proses emosional.

Penilaian: “ya”, ketika seorang dokter bertanya tentang intensitas dari suatu keluhan .

Contoh 24: Bertanya mengenai bagian dari keluhan

Contoh 25: Bertanya mengenai keluhan dari radiasi

Penilaian: “ya” ketika pasien ditanya mengenai daerah dan radiasi yang dikeluhkan.

Contoh 26: Bertanya mengenai latihan pada keluhan setiap hari

Penilaian: “ya”, ketika seorang dokter meminta tentang grafik intensitas selama siklus waktu
alam satu hari

Contoh 27 : Bertanya mengenai riwayat keluhan

Melalui contoh ini berarti mendapat informasi mengenai awal dari suatu
keluhan; berbagai macam fluktuasi;berbagai macam keluhan; berbagai macam perubahan
karakter dan selama hidup.

Penilaian: “ya”, ketika seorang dokter bertanya mengenai satu atau lebih dari 4 aspek pada
riwayat keluhan.

Contoh 28: Bertanya yang mana faktor atau situasi yang memicu suatu keluhan,

contoh ini di nilai berdasarkan perilaku bertanya seorang dokter dalam


mencari faktor internal dan eksternal yang mana mengeluarkan keluhan. Faktor pemicu dari
riwayat dan waktu yang mungkin relevan. Bentuk pertanyaan ini dalam hubungannya dengan
interview pada seorang dokter dalam mencari solusi masalah klinis.

Penilaian: “ya”, Ketika dokter mencari faktor pemicu pada masa lalu dan sekarang ini.

NB: Kualitas dari proses pemecahan masalah klinis, dan hipotesa yang tdak dinilai; hanya
dimiliki seorang dokter. Kata ini juga bermasalah untuk 3 item / contoh berikut.
Contoh 29 : Menanyakan yang mana faktor atau situasi yang dapat meningkatkan
keluhan.

Dokter, menggunakan pertanyaan pembukan dan penutup,menanyakan


mengenai faktor yang akan meningkatkan suatu masalah atau keluhan. Pertanyaan pembuka
akan ditanyakan ketika seorang dokter tida memiliki hipotesa yang jelas ; pertanyaan penutup
akan ditanyakan untuk menguji suatu hipotesa.

Penilaian: “ya”, ketika pertanyaan pembuka dan penutup ditempatkan berdasarkan faktor
analisa yang dapat meningkatkan keluhan atau masalah. Ini juga dapat dilihat pada akhit
item/contoh 15.

Contoh 30 : Menanyakan yang mana faktor atau situasi dari suatu keluhan.

Penilaian : “ya”, Ketika seorang dokter menanyaka untuk suatu faktor keluhan berdasarkan
pertanyaan pembuka dan penutup. Ini juga dapat di lihat pada akhir item/contoh 15.

Contoh 31 : menanyakan yang mana faktor atau situasi atau keluhan .

Penilaian: “ya”, ketika seorang dokter; berarti pertanyaan terbuka atau tertutup, menanyakan
berbagai faktor yang dapat menurunkan atau mengurangi keluhan.juga dengan final pada
pertanyaan pada item 15.

Dari riwayat dan waktu yang diberikan mungkin relevan.bentuk pertanyaan itu
“hubungannya dengan interview” pada dokter yang mencari solusi dari suatu masalah klinis.

Penilaan: “ya”, Ketika seorang dokter mencari untuk menggali faktor dari yang lalu dan
sekarang.

NB: kualitas pada pemecahan masalah klinis dari suatu penyakit dan hipotesa yang tidak
dinilai; hanya perilaku dari seorang dokter yang dinilai.pertanyaan ini juga bermasalah
dengan 3 contoh berikut.

Contoh 32 : menanyakan yang mana hubungan atau masalah yang bersamaan dengan
keluhan.

Dalam contoh ini,pasien ditanya untuk berbicara mengenai masalah , keluhan


atau hubungannya dengan kehidupan yang bersama suatu masalah atau keluhan
tersebut.objektifnya ini ditanyakan mengenai hubungan sementara yang merupakan terkini
diantara kejadian dan keluhan dari poin pasien yang ditampilkan.jawaban untuk pertanyaan
pembuka mungkin:berbagai keluhan penting; permasalahan dalam hidup yang mempengaruhi
suatu keluhan ; perbedaan yang total yang memiliki hubungan dengan berbagai keluhan atau
masalah.
Penilaian: “ya”, ketika pertanyaan ini dimunculkan pada pertanyaan pembuka.

Contoh 33: menggali keuntungan dari keluhan.

Seorang dokter memeriksa baik itu keluhan yang memiliki fungsi pada suatu perilaku
penyakit dari si pasien yang dirasakan pada keuntungan kedua pada suatu penyakit .ini
dilakukan dalam dua langkah:

Pertama, dokter menanyakan betapa pentingnya reaksi lainnya yang dialami pasien yang
sakit.masalah ini dinilai dalam contoh 5 .kedua, dokter menggali fungsi yang reaksinya dapat
dimiliki oleh pasien.kemungkinan fungsi dari permohonan;pengurangan responsibilitas;
pengalihan perhatian dari masalah lain atau pengaturan komunikasi dengan pasien

Penilaian :”ya”,ketika dokter menggali fungsi reaksi yang sangat penting yang dimiliki oleh
pasien lainnya.

Contoh 34: menggali antara masalah somatik dan psikologi.

Contoh ini dinilai “ya”, ketika dokter bertanya:

1) Kasus ini “murni” masalah somatik,pertanyaan yang dikelompokkan tentang


pengaruh pada fungsi psikososial, dan
2) Pada kasus ini “murni” masalah kesehatan mental, pengelompokkan pertanyaan
tentang kualitas dari fungsi psikososial.penilaian:”ya”, ketika satu dari situasi muncul.

Contoh 35: menggali kualitas dari hubungan dengan keluarga atau kelompok utama.

Sebagai kelebihan dari hubungan dari aspek berikut ini yang mungkin ada:

Fleksibilitas pada kasus yang mengubah situasi; fleksibilitas dari sekeliling dan
posisi;perbedaan dari sekeliling dan tugas; kemungkinan dari emosional dan dukungan sosial;
fleksibilitas dan toleransi dari norma dan nilai.

Penilaian: “ya”, ketika dua atau lebih pada keistimewaan yang digali,

Contoh 36 : menggali fungsi dari keprofesionalisme terkini.


Dengan “fungsi profesional”yang sama dengan profesional, bekerja dirumah atau
belajar.penilaian :”ya” ketika seorang dokter menanyakan mengenai kualitas dari suatu
pengalaman dari satu dari tiga aspek.

Contoh 37: menggali fungsi selama pengulangan waktu.

Penilaian :” ya” ketika seorang dokter menggali kepuasan dari fungsi selama pengulangan
waktu.

Contoh 38: menggali resiko dan faktor keuntungandalam hubungan dengan masalah
atau setiap keluhan.

Faktor berikut ini dari riwayat pasien yang mungkin dapat dianggap:

-genetik atau defisiensi konstitusional atau karena perbuatan sendiri(mental dan fisik)

-periode sosial yang tidak berfungsi

-resiko gaya hidup yang mengubah periode keuntungan dari emosi, budaya, atau
penghilangan material.

-traumatik and atau tekanan hidup yang terjadi.

Contoh ini seharusnya dibedakan dari contoh berikut, yang mana meminta informasi
mengenai penyakit yang lama atau masalah kesehata mental.kesamaan melengkapi akan
mudah.

Penilaian :”ya” ketika dua atau lebih pada 5 kategori yang digali.

Contoh 39: menanyakan mengenai penyakit dan masalah kesehatan mental pada masa
lalu.

Dokter menanyakan untuk sketsa masa lalu dari suatu penyakit dan masalah kesehatan
mental.hubungan dengan keluhan yang muncul tidak dibutuhkan.

Penilaian : “ya”, ketika dokter ditanya mengenai penyakit dan masalah kesehatan mental
pada masa lalu.

Contoh 40 : bertanya mengenai perawatan profesional dan pengaruhnya pada masa


lalu.
Pertanyaan ini, berlawanan dengan kepedulian terhadap diri sendiri, yang mana ditanyakan
mengenai contoh 7, mengenai cara pasien yang memunculkan masalah atau keluhannya
kepada keprofesionalan yang lain pada masa lalu dan pengaruh dari efek perawatan.

Penilaian :”ya” , ketika seorang dokter memberi perhatian atas kedua jenis perawatan dan
efek dari perawatan.

Contoh 41 :menanyakan tentang konsultasi yang profesional lainnya terkini.

Contoh ini kembali ke pemaparan konsultasi, penyelidikan diagnostic dan


perawatan yang dibawa sekarang tetapi tidak ada hubungan dengan berbagai masalah atau
keluhan.dengan “profesional” yang sama dengan kedisiplinan medis sebaiknya profesional
“pengobatan alternatif.pengurangan dengan contoh 7 yang menyinggung untuk membantu
diri sendiri, mungkin timbul ketika pasien menerapkan resep dan nasehat yang telah diberi
pada masa lalu yang menjadi keluhan baru dengan inisiatif mereka.

Penilaian :”ya”, ketika pasien ditanya mengenai konsultasi profesional yang terkini tidak ada
hubungannya dengan berbagai keluhan.

Contoh 42 : bertanya mengenai (ab-) penggunaan dan substansi pengobatan.

Pengobatan dan substansi :

-pengobatan sendiri

-pengobatan profesional

-obat-obat terlarang, merokok, pengguna alkohol

-obat terlarang yang keras dan ringan.

Penilaian :”ya”, ketika dokter menggali empat aspek berikut ini:

-pengobatan apa yang digunakan.

-obat terlarang apa yang digunakan

-kuantitasnya

-stadium yang ditanggung.

Contoh 43 : menanyakan keturunan atau aspek keluarga pada keluhan-keluhan yang


ada.
Penilaian:”ya”, ketika pertanyaan ini ditanyakan.

Contoh 44 : mengulas sistem pengulangan pada berbagai macam masalah.

Dokter harus membuat peraturan dengan sistem yang mengenai setiap


masalah atau keluhan seperti kardiovaskular sistem pada traktus respiratorius.ketika MAAS
digunakan pada pengaturan evaluasi dengan pasien simulasi, yang didasarkan atas cek list
pada pertanyaan yang pas dengan masalah spesifik dan mengganti contoh ini.pada kasus ini,
tidak secara medis peninjau tidak mampu menilai contoh ini.

Penilaian:”ya”, ketika dokter ditanya 80% atau lebih pada pertanyaan yang biasa
menyinggung masalah tersebut.

VII.KEMAMPUAN KOMUNIKASI

Kata umum :

Pada sesi ini dinilai pada 3 poin :ya atau sama dengan tidak.

Tingkatan pada derajat itu menyediakan penghargaan yang memberikan penilaian yang
berkualitas pada kemampuan interpersonal seorang dokter.

contoh 45 : menggunakan pertanyaan awal dan akhir yang wajar.

Dokter menanyakan pertanyaan awal dan akhir dengan cara yang wajar saat:

--pertanyaan tidak terdiri dari permintaan untuk sebuah jawaban.

--pertanyaan yang disetujui dengan satu objek.

--Jenis pertanyaan ini digunakan pada petunjuk yang wajar;

--Pertanyaan pembuka dan penutup dipedomani saat:

--dokter mencari informasi yang faktual

--pasien menyimpang dari subjek ini

--pasien berlawanan dengna subjek yang didiskusikan

Pertanyaan pembuka dan penutup dapat dipedomani saat:


-ada perubahan yang dokter akan lupakan , jawaban yang relevan dengan batas kategori
jawaban;

-digunakan malahan pada pertanyaan pembuka selama klarifikasi pada permintaan untuk
bantuan pemaparan pada emosi yang umum.

Penilaian :

-“ya”, ketika 80 % pada pertanyaan pembuka dan penutup yang digunakan dengan cara yang
wajar.

-“sama”, ketika 60-80% dari semua pertanyaan pembuka dan penutup yang digunakan
dengan cara yang wajar.

-“tidak”, pada saat kurang dari 60% dari semua pertanyaan tertutup dengan cara yang wajar.

Saat penilaian contoh ini, ini dapat dibantu untuk menggunakan penilaian pada daftar
penilaian.setiap pertanyaan pembuka dan penutup dapat dinilai benar atau salah.pada akhir
interview, pda total contoh dapat dinilai.

Contoh 46 : kejelasan pada saat yang wajar.

Kejelasan yang dibutuhkan ketika pasien berbicara dengan tidak jelas, bukan
pribadi, umum atau cara yang tidak jelas mengenai hubungan subjek dengan masalah.Dokter
meminta pasien untuk mengekspresikan dirinya lebih jelas personal dan jalan spesifik bila
salah satu aspek ini dilakukan dan interfensi dilakukan dalam cara yang tepat. Jika satu dari
aspek ini yang merupakan bukti kemudian perlakuan ini dilakukan dengan cara wajar.

Penilaian : - “ya”, ketika dokter menjelaskan dalam situasi yang baik ,

- “no”, ketika dokter tidak menjelaskan dengan baik ketika itu dibutuhkan,
atau ketika dia tidak menjelaskan dengan cara yang wajar atau ketika dia
menjelaskan terlalu berbelit-belit.
- Persamaan, ketika initidak butuh untuk dijelaskan dan tidak butuh untuk
dilakukan.

Contoh 47 : Membuat kesimpulan yang wajar


Sebuah kesimpulan adalah pengulangan pernyataan pada informasi penting
yang diberikan kepada pasien melalui cara verbal dengan kata-kata dokter itu sendiri.
Kesimpulan ditutup oleh pasien itu sendiri. Ini belawanan dengan ketersediaan yang mana
berasal dari pengetahuan seorang dokter. Dalam contoh ini, peninjau membuat penilaian
dengan daftar kesimpulan yang wajar.

Penilaian : - “ya”,ketika 80% atau lebih kesimpulan yang disediakan pada daftar keluhan
pasien.

- “tidak”, Ketika 60% atau kurang pada kesimpulan pada data keluhan
pasien
- Kesamaan, ketika perilaku dalam interview tidak ditunjukkan atau ketika
60-805 tidak ditunjukkan.

Contoh 48 : Ketersedian informasi dalam jumlah kecil

Selama pembahasan mengenai solusi, dokter menyediakan informasi pada


pasien yang mana harus dapat dimengerti oleh pasien. Mengulangi informasi yang dapat
distimulasi melalui ketersediaan informasi dalm jumlah yang sedikit. Jumlah yang sedikit itu
dianggap sama dengan 2 atau 3 kalimat .

Penilaian : - “ya”, ketika 80% atau lebih informasi desediakan dalam jumlah yang
sedikit.

-“tidak” ketika kurang dari 80% informasi disediakan dalam jumlah yang
sangat sedikit.

- Kesamaan, ketika tidak ada informasi yang di sediakan.

Contoh 49 : Meniru pasien yang tisak mengerti mengenai informasi itu

Setelah penyediaan mengenai diaknosis, penyebab, prognosis dan rencana


pengobatan, seorang dokter harus memeriksa pasien terlebih dahulu apakah pasien mengerti
informasi yang di berikan.

Penilaian: - “ya”, ketika dokter memeriksa pasien yang mengerti informasi 3 kali atau
lebih

- Kesamaan : ketika seorang dokter memeriksa seorang pasien yang


mengerti informasi sekali atau 2 kali
- “tidak”, ketika dokter sama sekali tidak memeriksa.
Contoh 50 : Membuat, ketika dibutuhkan, konfrontasi tepat

Kemampuan Dokter-dokter untuk membuat konfrontasi tepat pada langkah-


langkah tersebut. “tepat” menyerahkan pada dalam situasi dengan kebutuhan konfrontasi
karena komunikasi menghambat dari kontradiksi. Situasi ini terjadi ketika :

- Mereka membantah kata dari pasien

- Mereka membantah diantara kata-kata pasien dan perlakuan non-verbal;

- mereka membantah diantara perlakuan yang lalu dan sekarang dari pasien.

Penilaian :

-“ya”, ketika dokter-dokter membuat konfrontasi tepat yang menstimulus/merangsang


pembicaraan.

-“tidak”, ketika dokter gagal untuk membuat konfrontasi tepat dan sisa pembicaraan yang
menghambat atau ketika dokter membuat ketidak perluan konfrontasi yang mana
menghambat pembicaraan.

- “Kesamaan”, ketika tidak memperlihatkan perlakuannya dan tidak perlu.

KESIMPULAN

Termasuk proses Pengambilan riwayat :

A. Aspek komunikasi
1. Pengembangan dari alasan untuk
2. Susunan interview
3. Keterampilan berkomunikasi
B. Aspek Medis
1. Keluhan kepala
2. Riwayat sekarang
3. Riwayat yang lalu
4. Riwayat keluarga

KASUS :

Seorang wanita berusia 25 tahun yang merupakan mahasiswi dari fakultas seni, memiliki
perkembangan gejala yang sama , yang mana memilki beberapa efek dari kempusnya.dia
merasakan demam, memiliki hidung tersumbat, tidak enak badan.satu-satunya riwayat yang
signifikan sejak berumur 5 tahun.dia sering kali terkena serangan asma, dan ayahnya yang
alergi terhadapa ampicilin.
Check list

Pengambilan Riwayat

I.menggali alasan pada suatu pertemuan.

Ya Tidak
1 Menanyakan alasan bertemu
2 Menggali pengaruh emosional pada suatu masalah atau keluhan
3 Menanyakan pasien untuk mengklarifikasikan mengapa dia
datang dengan masalah pada saat ini
4 menanyakan pasien untuk memberi pendapat mengenai penyebab
masalah itu
5 Bertanya bagaimana keluhan atau masalah didiskusikan dengan
keluarga atau kelompok tertentu
6 Bertanya kepada pasien mengenai bantuan apa yang mereka
inginkan
7 Bertanya bagaimana pasien mencoba mencari solusi dari masalah
yang dihadapi sendiri.
8 Menggali pengaruh masalah atau keluhan dalam kehidupan
sehari-hari

II.Menyusun Sebuah Interview

ya Tidak
9 Memperkenalkan dirinya pada awal interview dan mengklarifikasi
fungsi hubungan dengan pasien.
10 Menyimpulkan pemaparan alasan mengenai pertemuan
11 Menyimpulkan pengambilan riwayat dengan menemukan hasil
12 Menggali alasan pertemuan sebelum pengambilan riwayat
13 Melengkapi pemaparan alasan pertemjuan dan pengambilan riwayat
sebelum menemukan solusi

III.Kemampuan Interpersonal

ya tidak
14 Mendukung komunikasi
15 Refleksi emosi yang wajar
16 Reaksi emosi yang wajar yang mana menganggap dirinya sebagai
dokter.
17 Bertanya kepada pasien mengenai apa yang dirasakannya selama
interview
18 Menempatkan pasien dengan nyaman
19 Menggunakan langkah yang wajar selama interview
20 Perilaku non-verbal seorang dokter yang sama dengan perilaku
verbal pasien
21 Mengadakan kontak mata yang wajar dengan pasien

IV.Pengambilan Riwayat

Ya Tidak
A Bertanya pada pasien untuk menceritakan masalahnya
22.
B Mengembangkan intensitas dari masalahnya
23
24 Bertanya tentang lokasi dari permasalahan
25 Bertanya tentang keluhan mengenai radiasi
26 bertanya tentang penyebab dari masalah selama hari itu
27 Bertanya tentang riwayat dari masalah
28 Bertanya faktor apasaja atau tindakan pada saat masalah itu
terjadi
29 Bertanya tentang faktor apa saja atau situasi yang dapat
menimbulkan masalah tersebut
30 Bertanya tentang faktor/situasi yang mempertahankan
masalah tersebut
31 Bertanya faktor/situasi apasaja yang menurunkan dan atau
mengurangi masalah
32 Bertanya tentang seputar kehidupan atau masalah yang
membawa keluhan
33 Menggali keuntungan dari permasalahan
34 Menggali perbedaan antara somatik dan fisiologi dari masalah
35 Menggali kualitas dari hubungan dengan keluarga dan
kelompok
36 Menggali fungsi profesional terkini
37 Menggali fungsi berulangkali
38 Menggali resiko dan faktor-faktor dari boigrafi pasien
C Riwayat Masa lalu
39 Bertanya tentang penyakit dan masalah kesehatan mental pada
masa lalu
40 Bertanya tentang pengobatan dan efeknya pada masa lalu
secara profesional
41 Bertanya tentang berbagai macam konsultasi secara
profesional

D. Riwayat Keluarga
42. Bertanya tentang (ab-) pengobatan dan substansi lainnya
43. Bertanya tentang keturunan atau aspek keluarga/lingkungan
dari keluhan
44. Mengulang sistem yang mengenai berbagai macam keluhan.
V. Keterampilan Komunikatif

YA TIDAK
45 Penggunaan pertanyaan pembuka dan penutup yang wajar
46 Sesuatu yang nyata pada waktu yang tepat
47 Membuat kesimpulan yang tepat
48 Penyedia informasi dalam jumlah yang kecil
49 Mengecek apakah pasien mengerti informasi tersebut
50 Membuat, ketika dibutuhkan, konfrontasi tepat
CHECK LIST : PENGAMBILAN RIWAYAT

I. PENGEMBANGAN MENGENAI ALASAN SUATU


PERTEMUAN
Ya Tidak
1. Menanyakan alasan dari suatu pertemuan 0 0
2. Menggali dampak emosional dari masalah 0 0
3 Menanyakan kepada pasien untuk menjelaskan mengapa dia 0 0
mengalami masalahada waktu yang tepat
4 Menanyakan bagaimana pendapat pasien tentang masalahnya 0 0
5 Menanyakan bagaimana keluhan atau masalah dengan diskusi 0 0
bersama keluarga atau kelompok
6 Menanyakan kepada pasien mengenai bantuan apa yang 0 0
mereka inginkan
7 Menanyakan bagaimana pasien bisa memecahkan masalahnya 0 0
8 Menanyakan pengaruh dari keluhan dalam kehidupan sehari-
hari

II Susunan Interview
9 Memperkenalkan dirinya pada awal interview dan mejelaskan 0 0
perannya dalam hubungannya dengan pasien
10 Menggali Kesimpulan dari alasan untuk pertemuan dengan 0 0
kesimpulan
11 Kesimpulan dari “Pengambilan Riwaya” dengan hasil 0 0
permintaan
12 Menggali alasan untuk pertemuan sebelum pengambilan 0 0
riwayat
13 Melengkapi penjelasan mengenai suatu pertemuan dan 0 0
pengambilan riwayat sebelum solusi ditemukan.

III Keterampilan Berkomunikasi Ya Tidak

14 Pendukung komunikasi 0 0
15 Refleksi emosi yang wajar 0 0
16 Reaksi yang wajar dari emosi yang mana langsung mengenai 0 0
dokter
17 Menanyakan kepada pasien mengenai apa yang ia rasakan 0 0
selama interview
18 Menempatkan pasien pada posisi yang aman pada saat 0 0
dibutuhkan
19 Menggunakan cara yang wajar selama interview 0 0
20 Perilaku non verbal dokter harus sejalan dengan perilaku 0 0
verbal pasien
21 Mengadakan kontak mata yang wajar dengan pasien 0 0
MEMBUAT PREPARAT DARAH

Tujuan:

a. Mahasiswa mampu untuk membuat sebuah preparat darah


b. Mahasiswa mampu melakukan pewarnaan pada preparat darah
c. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi area yang ideal secara makroskopik dan
mikroskopik.

Prinsip:

Preparat darah disiapkan dengan menyebarkan tetes darah dalam jumlah kecil mendatar
pada kaca preparat sehingga hanya terdapat satu lapisan sel-sel.

Pendahuluan:

Pengujian preparat darah merupakan salah satu bagian penting dari evaluasi
hematologi. Keakuratan informasi diperoleh sangat tergantung dari pengujian secara sistemik
dari baik tidaknya pembuatan dan pewarnaan preparat. Preparat darah harus disiapkan
secepat mungkin jika memungkinkan.

Preparat darah dapat digunakan untuk:

1. Menguji morfologi eritrosit, leukosit, dan trombosit.


2. Menghitung tipe fraksi leukosit (diferensial jumlah leukosit)
3. Mendeteksi eritrosit abnormal.
4. Memperkirakan jumlah trombosit.
5. Mengidentifikasi parasit-parasit tertentu.

Preparat darah bisa dibuat dari darah asli non antikoagulan, diperoleh dari vena atau
kapiler, atau dari EDTA-antikoagulasi darah. Adanya kalsium pada EDTA menghalangi
agregasi platelet sehingga platelet disebar secara mendatar dan jumlahnya dapat dihitung
lebih mudah(gamb. 1). Preparat yang disediakan dari darah kapiler biasanya menunjukkan
agregasi platelet(gamb. 2) dan preparat dari darah vena asli sering menunjukkan agregasi
kecil(gamb. 3).
Material dan Reagen

1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penyemprot
4. Kaca rod
5. Timer
6. Rak untuk pengeringan dan pewarnaan slide
7. Pewarna Giemsa
8. Minyak imersi
9. EDTA-vacutainer
10. Metanol
11. 70% etanol
12. Tissu
13. Sarung tangan (gloves)
14. Kapas
15. Pensil
Membuat penyebar

1. Pilih kaca objek yang tepinya halus


2. Buatlah tanda diagonal menyebrangi dua sudut pada salah satu ujung dari slide.
3. Putuskan 2 sudut itu.

Properti tertentu dari slide penyebar mempengaruhi penyebaran leukosit dan juga
sebagai konsekuensi dari akurasi penghitungan diferensial. Slide ini harus lebih pendek dari
kaca objek dimana preparat darah akan diletakkan. Tepi penyebar harus bersih, halus,
disemir, dan tipis. Hal penting adalah penyebar diseka bersih dengan tissu kering atau kasa
persegi setelah digunakan karena bagaimanapun penyebar bisa saja memindahkan sel-sel
abormal dari satu preparat daran ke preparat yang lainnya.

Pengumpulan Spesimen

Ada 2 jenis spesimen :

1. EDTA antikoagulasi darah


Gunakan EDTA larutan garam dipotassium sebagai antikoagulan, antikoagulan lain
seperti heparin dapat mengubah leukosit dan trombosit sehingga tidak boleh
digunakan.
2. Darah kapiler
Ambil darah dari sisi jari ke 3 atau 4. Biarkan darah mengalir secara bebas. Jangan
mengambil darah yang berasal dari: ibu jari, jari yang terinfeksi (paronisia, dll),
telinga (terlalu banyak monositnya).

Persiapan slide
Slide yang biasanya digunakan untuk preparat darah harus yang mudah dicuci dan jika
perlu, bersihkan dengan etanol/eter menggunakan kain lembut.
Gambar 5. Persiapan slide

Gunakan sarung tangan sebelum membuat preparat darah

Membuat Preparat
1. Jika menggunakan antikoagulasi darah, hati-hatilah menempatkan sedikit tetesan darah
pada bagian tengah kaca objek, kira-kira 1 cm dari ujung akhir. (gamb.6a). ketika
menggunakan darah dari jari, letakkan setetes darah pada kaca objek seperti yang
dijelaskan di atas, berhati-hatilah jangan menyentuhkah jari pada kaca objek.

2. Pegang kaca objek dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. Gunakan tangan lain,
tempatkan tepi penyebar di depan tetesan darah dengan sudut 30-40 derajat (gamb.6b).
Tarik penyebar sampai menyentuh tetesan darah (gamb.6c). secepat setelah pemyebar
bersentuhan dengan tetesan darah, darah akan mulai menyebar pada tepi penyebar. Jika
hal ini tidak terjadi, gerakkan sedikit kaca penyebar sampai menyebar (hati-hati jangan
sampai darah ke depan kaca penyebar) (gamb.6d).
3. Pertahankan kaca penyebar pada sudut 30-40 derajat dan tepi kaca dengan kuat melawan
kearah horisontal slide. Dorong penyebar ke ujung slide dengan gerakan yang lembut
sampai semua darah sudah menyebar ke kaca objek (gamb. 6e).
Secepat setelah tetesan darah diletakkan di kaca objek, hapusan harus dibuat tanpa
penundaan. Banyaknya waktu yang berlalu berujung pada keabnormalan penyebaran sel-
sel darah putih, dengan banyaknya sel-sel lebih besar yang terkumpul di tepi hapusan.

Cek apakah preparat sudah memuaskan :


- Seharusnya tidak ada garis meluas menyebrangi atau ke bawah kaca preparat.
- Preparat harus halus di ujungnya, tidak kasar dan berlapis (gamb.7)
- Preparat tidak boleh terlalu panjang.
- Preparat tidak boleh terlalu tebal. Ada bagian tebal dan tipis dan transisi
berangsur-angsur dari yang satu ke yang lainnya.
- Preparat tidak boleh ada lubang karena kaca objek yang digunakan berminyak.

Penyebaran yang baik adalah yang paling penting. Penyebaran yang buruk dapat
memberikan jumlah tipe fraksi leukosit yang salah dan juga tidak memungkinkan untuk
melaporkan morfologi sel darah merahnya (gamb. 8).
Penyebab umum buruknya hapusan :
a. Tetesan darah terlalu banyak atau terdlalu sedikit
b. Kaca penyebar didorong melintasi slide dengan cara tersentak-sentak
c. Gagal menjaga keseluruhan tepi kaca penyebar saat menggeser nkaca selama
membuat hapusan.
d. Gagal menjaga kaca penyebar pada sudut yang semestinya dengan kaca objek
(peningkatan sudut menyebabkan hapusan yang lebih tebal (biasanya digunakan
ketika spesimen memiliki hematokrit sangat sdikit), sedangkan sudut yang lebih
kecil menyebabkan hapusan lebih tipis (biasanya dapat digunakan dengan
spesimen yang memiliki hematokrit sangat tinggi).
e. Gagal mendorong penyemprot melintasi kaca objek.

4. Secepat setelah kaca objek dibuat, harus dilabeli dengan nama pasien dan tanggal atau
dengan nomor identifikasi. Tulis dengan ujung pensil pada bagian tebal dari preparat
yang tidak digunakan untuk pemeriksaan(gamb. 9)

5. Pengeringan preparat
Kaca objek harus segera dikeringkan dengan udara dengan cara
dilambaikan/digerakkan atau dengan kipas angin.
Pengeringan yang cukup esensial menjada kualitas preparat, khususnya pada iklim
lembab.
6. Pewarnaan
Pewarnaan romanowsky digunakan secara rutin untuk pewarnaan darah perifer dan
hapusan sumsum tulang. Wright’s, giemsa, dan May-Grunwald termasuk ke dalam
kategori pewarnaan. Pada dasarnya, pewarnaan Romanowsky berisi metilin blue (atau
produk oksidasinya seperti Azure B) dan eosin B atau eosin Y. Mereka
dipertimbangkan pada pewarnaan polikromatik yang pada hasil celupannya terdapat
berbagai warnaketika digunakan pada sel dan elemen seluler.
Tiap laboratorium harus menghitung waktu pewarnaan maksimum tergantung dari
pewarnaan yang digunakkan.

Prosedur :
1. Letakkan hapusan yang telah dikeringkan dengan udara pada rak pewarnaan, dengan
hapusan pada sisi atas.

2. Fiksasi preparat darah dengan metanol selama 2-3 menit (gamb. 11). Salurkan metanol
berlebih pada kaca objek.

3. Lapisi kaca objek dengan pewarnaan giemsa selama 10 menit.

4. Cuci warna dengan mengalirkan air. Pencucian yang kurang pada hapusan ketika
menghilangkan pewarnaan dapat menyebabkan presipitasi pewarna pada hapusan yang
kering. Pencucian yang berlebihan pada hapusan mengakibatkan warna memudar.

5. Keringkan air dan posisikan kaca objek pada rak pengeringan (gamb.12). jangan sampai
hapusan titik noda kering
Pengujian Mikroskopis

Uji hapusan darah menggunakan kekuatan objektif lemah.

a. Eritrosit, leukosit, dan platelet harus diwarnai secara tepat.


b. Periksa ada tidaknya penyebaran sel darah putih pada hapusan.
c. Pilihlah area yang tepat untuk menghitung (dimana eritrosit menyebar, hanya
bersentuhan satu sama lain, bukan saling menindih). Jagnan melihat pada bagian
tebal, dimana sel-sel terlalu dekat atau pada ujung tipis dimana tidak cukup sel-
sel.(gamb.13)
d. Letakkan tetesan minyak imersi pada kaca objek dan hati-hati mengubah ke
pemdbesaran 100x. Periksa preparat tidak terlalu tebal. Jika Anda melihat preparatnya
tebal (sel darah merah sangat padat), hentikan untuk memindahkan ke arah depan;
pindahkan menyebrang dan ke arah ujung
CHECKLIST MEMBUAT PREPARAT DARAH

No Poin penilaian 0 1 2
1. Persiapan meterial dan alat
a. Penyebar dan kaca objek, pensil
b. EDTA-darah
c. Pewarnaan Giemsa
d. Mikroskop
2. Membuat preparat darah
a. menempatkan sedikit tetesan darah pada bagian
tengah kaca objek, kira-kira 1 cm dari ujung akhir
b. tempatkan tepi penyebar di depan tetesan darah
dengan sudut 30-40 derajat
c. Tarik penyebar sampai menyentuh tetesan darah
d. Dorong penyebar ke ujung slide dengan gerakan
yang lembut dan pasti
3. Pengeringan dan pelabelan
a. Keringkan secepatnya dengan
digoyangkan/digerkkan
b. Berikan nama/nomor pada bagian tebal dari preparat
darah
4. Pewarnaan
a. Fiksasi preparat darah dengan metanol selama 2-3
menit
` b. Salurkan metanol berlebih pada kaca objek.
c. Lapisi kaca objek dengan pewarnaan giemsa selama
10 menit
d. Cuci warna dengan air mengalir
e. Keringkan air dan posisikan kaca objek pada rak
pengeringan
5. Pengujian Mikroskipis
a. Uji menggunakan pembewaran 10x
b. Pilih area ideal
c. Berikan minyak imersi dan hati-hati mengganti
pada pembesaran 100x.
Total nilai

Keterangan =
0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan dengan tidak benar/kurang sempurna

2 = Dilakukan dengan benar dan sempurna

Persentase kemampuan keterampilan = Skor Total / 36 X 100

Yogyakarta,…..

Tanda tangan siswa Tanda tangan Instruktur

Anda mungkin juga menyukai