Analisis Sintesa CHF
Analisis Sintesa CHF
atau volume) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri. Beban
volume atau preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah lebih
banyak semenit sedangkan beban tekanan atau afterload disebabkan oleh kealinan
yang meningkatkan tahanan terhadap pengaliran darah ke luar jantung. Kelainan atau
gangguan fungsi miokard dapat disebabkan oleh menurunnya kontraktilitas dan oleh
Akan tetapi bila beban lebih yang dihadapi berkelanjutan maka mekanisme
kompensasi akan melampaui batas dan ini menimbulkan keadaan yang merugikan.
paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu memompa
darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu : Dispnea, Terjadi
akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas. Dapat
terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam hari yang
dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea ( PND) Terjadi karena curah jantung yang
kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta
menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui
kanula nasal dan masker oksigen. (Suparmi, 2008). Oksigen (O2) merupakan salah
satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme, untuk
Tanpa oksigen, sel akan segera mati. Jika seseorang tanpa sakit atau cedera, oksigen
21% (dalam udara bebas) cukup untuk mendukung fungsi normal. Pada keadaan
oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, untuk mengenali kondisi hipoksemia agar
hipoksemia. Pengenalan dini tersebut sering sulit dilakukan karena gambaran klinis
sering tidak spesifik seperti perubahan status mental, dyspnoea, sianosis, takipnoea,
aritmia, dan koma. Hiperventilasi akibat stimulasi kemoreseptor korotis baru akan
terjadi jika PaO2 dibawah 5,3 kPa (40 mmHg) sedangkan vasodilatasi perifer sebagai
konsekuensi dari hipotensi sistemik baru akan terjadi jika PaO2 dibawah 4 kPa (30
mmHg). Kebutuhan terapi oksigen pasien ditentukan PaO2 dan atau SpO2 (diukur
invasif / non-invasif) dengan atau adanya tanda klinis. Terapi O2 merupakan salah
oksigen yaitu pada kondisi kerusakan O2 jaringan yang diikuti gangguan metabolisme
dan sebagai bentuk hipoksemia, secara umum terjadi pada: - Kadar oksigen arteri
(PaO2) rendah - Kerja pernafasan (laju nafas-nafas dalam, bernafas dengan otot
tambahan) - Adanya peningkatan kerja otot jantung (miokard) Adapun kondisi klinis
yang mungkin memerlukan terapi oksigen adalah: - Henti jantung paru. RJP hanya
memberikan survival yang lebih baik - Gagal nafas, gagal jantung atau AMI.
6. Efek samping
Hiperventilasi, iritasi jalan nafas, ruptur alveoli.