PENANGGUNG JAWAB
Protap petugas laboratorium ini harus dilakukan oleh petugas
laboratorium yang sudah mendapatkan pelatihan IMS & HIV
rapid
BATASAN
Yang dapat menjadi petugas laboratorium adalah ANALIS
KESEHATAN yang sudah mendapatkan pelatihan IMS & HIV
1. Melakukan pemeriksaan sediaan kering (methylene biru)
2. Melakukan pemeriksaan sediaan basah
6. Mencatat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register IMS &
HIV
7. Membuat stock reagensia 1 bulan sekali dan mengecek stock reagensia
PENANGGUNG JAWAB
Prosedur pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan oleh petugas
laboratorium yang sudah mendapatkan pelatihan manajemen
IMS
PERALATAN
1. Mikroskup dengan pembesaran 10x dan 40x
2. Pipet tetes
3. Cover glass ( Kaca Penutup )
REAGENSIA
1. KOH 10%
2. NaCl 0,9%
3. Hipoklorit 0,5%
BAHAN PEMERIKSAAN
Hapusan Vagina
Bahan pemeriksaan diterima dari ruang pemeriksaan
1. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
a. Sediaan harus diterima bersama dengan form catatan medis
b. Cocokan nomor sediaan dengan nomor di catatan medis
c. Sediaan berisi 2 hapusan
2. Teteskan 1 tetes NaCl 0,9% pada salah satu hapusan, aduk dengan ujung kaca
penutup (cover glass)
3. Tutup menggunakan kaca penutup, dengan menempelkan salah satu sisi kaca
penutup pada sediaan dan menutupnya secara perlahan
4. Teteskan 1 tetes KOH 10% pada hapusan lainnya, cium ada tidaknya bau amis,
aduk dengan kaca penutup (cover glass) kemudian tutup dengan kaca penutup
5. Periksa sediaan NaCl 0,9% terlebih dahulu dibawah
mikroskup dengan lensa objective 10x dan 40x untuk
melihat adanya Trichomonas vaginalis dan clue cells
6. Periksa sediaan KOH 10% dibawah mikroskup dengan lensa objectife
10x dan 40x, untuk melihat adanya bentuk-bentuk kandida
7. Masukan sediaan yang sudah diperiksa kedalam
campuran hipoklorit 0,5%
8. Tulis hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku
register laboratorium IMS
9. Berikan lembar catatan medis pada ruangan
konseling dan pengobatan
1. Trichomonas vaginalis dikatakan POSITIF
Bila ditemukan ≥ 1 T.vaginalis
PENILAIAN HASIL
LIHAT ADANYA LEKOSIT PMN DAN DIPLOCOCCUS INTRASELULER
LEKOSIT PMN, di katakan POSITIF, bila :
Ditemukan ≥ 30 PMN/lpb (Serviks/Wanita)
Ditemukan ≥ 5 PMN/lpb (Urethra/Pria)
Ditemukan ≥ 5 PMN/lpb (Anus)
50 ul 50 ul 50 ul 50 ul 50 ul buang
50ul
Antigen 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes
34
Keluarkan reagen dari refrigerator,
diamkan pada suhu kamar selama
30 menit.
Ambil reagen buka strip penutup
Teteskan serum pada bantalan
sampel
Tunggu 10 menit s/d 20 menit.
Baca hasil, tulis hasil pada form
hasil
Interpretasi Hasil
Tempat menulis Nama / No. (ID) pasien
Sifilis TP Nama pemeriksaan (test)
No. (ID) pemeriksaan (test)
Jendela kontrol
Sample pad
Jendela hasil
Conjugate pad
Lihat tgl
kadaluarsa
1. Kumpulkan alat dan bahan tes 2. Gunakan 1 strip per tes dan jaga nomor
yang diperlukan. seri tidak terobek di pembungkus strip.
39
6. Teteskan 50 ul spesimen 7. Bila menggunakan darah saja
40
8. Tunggu 10 menit (tidak boleh lebih 9. Baca dan catat hasil
dari 20 menit) sebelum membaca pemeriksaan ke lembar kerja
hasil pemeriksaan.
41
Baca Hasil
tunggu
10 menit
◦ Reaktif (+)
◦ Non Reaktif (-)
Reagensia yang dipakai :
1. Telah terdaftar di Dep Kes RI
2. Sensitivitas dan spesifisitasnya
Pemilihan Reagensia
Penyaring darah & produk darah serta transplantasi (strategi I) :
- Sensitivitas tertinggi, sebaiknya > 99 %
Surveilans : ( strategi II )
Reagen Pertama : sensitivitas tertinggi ( 99 %)
Reagen Berikutnya (ke-2) : spesifisitas lebih tinggi dari yang
pertama ( 99 %)
Asal antigen atau prinsip tes berbeda
Diagnosis : ( strategi III ) dengan cara serial
Reagen Pertama : sensitivitas tertinggi (>99 %)
Reagen kedua : spesifisitas > 98 % atau lebih besar dari reagen > 1
Reagen ketiga : spesifisitas > 99 % atau lebih besar dari reagen > 2
Asal antigen atau prinsip tes berbeda
Hasil diskordance < 5%
Pemilihan Reagensia
SENSITIFITAS
Kemampuan tes untuk mendeteksi dengan benar serum yang mengandung
antibodi terhadap HIV
SPESIFISITAS
Kemampuan tes untuk mendeteksi dengan benar serum TIDAK mengandung antibodi
terhadap HIV
A1
A1 positif A1 negatif
Anggap Anggap
sebagai sebagai
“positif” “negatif”
Jangan dipakai !!
STRATEGI II : Alur Pem Anti- HIV untuk Surveilans
A1
positif negatif
A2 NON REAKTIF
A1 Positif A 1 Positif
A2 Positif A 2 Negatif
Ulangi A 1 dan A 2
REAKTIF
INDETERMINATE NON-REAKTIF
STRATEGI III ALUR DIAGNOSA
Hasil Pemeriksaan anti HIV dapat berupa positif, negatif dan indeterminate.
Berikut adalah interpretasi hasil dan tindak lanjut yang perlu dilakukan :
INDETERMINATE • Bila dua hasil tes reaktif • Tes perlu diulang dengan spesimen
• Bila hanya 1 tes reaktif tapi baru minimal setelah dua minggu
mempunyai resiko atau pasangan dari pemeriksaan yang pertama
beresiko • Bila hasil tetap indeterminate,
dilanjutkan dengan pemeriksaan
PCR
• Bila sarana pemeriksaan PCR tidak
memungkinkan, rapid tes diulang 3
bulan, 6 bulan dan 12 bulan dari
pemeriksaan yang pertama. Bila
sampai satu tahun hasil tetap
“Indeterminate” dan faktor resiko
rendah hasil dapat dinyatakan
sebagai negatif
TERIMA KASIH