Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA 2

PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN

Tanggal Praktikum : Kamis, 8 Maret 2018

Tanggal Pengumpulan : Senin, 12 Maret 2018

Dosen Pembimbing : Rispiandi, ST., MT

Oleh :

Denny Kristanto K NIM 161411005


Febrian Rifkhi Fahrizal NIM 161411009
Mentari Yudhaninggar NIM 161411016
Rizka Khairiyyah Azzahra NIM 161411028

Kelompok: 6
Kelas: 2A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
I. Tujuan
1. Memahami dan mengevaluasi kinerja peralatan pengadukan dan pencampuran.
2. Memahami kondisi operasi yang mempengaruhi operasi pengadukan dan
pencampuran.
3. Membuat grafik bilangan Reynolds terhadap waktu yang diperlukan dalam operasi
pengadukan dan pencampuran sampai homogen.
4. Menentukan waktu pencampuran dalam operasi pengadukan dan pencampuran.

II. Data Percobaan


2.1 Pola Aliran Hasil Pengadukan
Tipe pengadukan yang digunakan : Tree Blade (Marrine Propeller)
Diameter pengaduk (Da) : 20 cm = 0,2 m
Diamater tangki (Dt) : 30 cm = 0,3 m
Tinggi tangki : 90 cm = 0,9 m
Kecepatan
No. Tampak Atas Tampak Samping Keterangan
(rpm)
Pada pola aliran tampak
atas (skala 10), vortex tidak
terlalu terlihat. Partikel
padat cenderung berputar
di sekitar poros.
1. 71
Pada tampak samping,
pergerakan partikel padat
berputar mengikuti arus air
yang terbentuk oleh
putaran pengaduk.

Pada tampak atas (skala


20) vortex mulai terlihat,
partikel padat mulai
2. 76 terlempar ke arah luar
karena arus sirkulasi.
Pada tampak samping pola
aliran partikel padat mulai
terlihat yaitu memutar
dengan kondisi naik –
turun secara vertical yang
disebabkan karena bentuk
propeller yang memiliki
kemiringan.

Pada tampak atas ( skala


30) Vortex terlihat jelas,
pusaran air terjadi di
sekitar poros pengaduk.
Partikel padat terlempar
3. 81
cukup jauh ke arah luar.
Pada tampak samping
terlihat putaran sudah
menyebar baik di atas
maupun dasar tangki.

Pada tampak atas ( skala


40) terlihat partikel padat
tidak lagi menumpuk di
tengah vortex, partikel
padat terlihat menyebar
baik di permukaan sampai
4. 86
di dasar tangki.
Pada tampak samping, pola
aliran semakin tidak teratur
dan putaran partikel padat
semakin cepat.
Pada tampak atas ( skala
50) bentuk pusaran
semakin mengecil dan
berada di tengah- tengah
tangka.

5. 91,5 Pada tampak samping,


pergerakan partikel padat
terjadi di semua bagian
tangki, dan juga terdapat
pusaran yang mengarah ke
dasar tangki.

2.2 Waktu Pengadukan

Variasi Fluida Skala Kecepatan (rpm) t1 (detik)


Fluida Encer (Air) 10 71 10
T = 24,5°C
20 76 6
ρ = 1000 kg/m3
30 81 5
μ = 2.5×10-3 kg/ms
40 86 4

50 91,5 4
Fluida Pekat 10 71 63
(Tepung Kanji)
20 76 24
T = 29°C
ρ = 1,7725 gr/mL 30 81 18
= 1772,5 kg/m3
40 86 17
μ = 8.4×10-3 kg/ms
50 91,5 10

III. Pengolahan Data


𝐷 2 𝑁𝜌
Menghitung nilai NRe : 𝑁𝑟𝑒 = 𝜇

Menghitung nilai blending time factor :


3/ 2 1/ 6
 Da   g 
1/ 2
 Dt 
f t  ntT    H   2 
 Dt   n Da 

3.1 Pada Larutan Encer (Penambahan NaOH)


a. Kecepatan 71 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (71 𝑟𝑝𝑚)(1000 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
2,5 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 1,136 x 106

Nre = 1,136 x 106


10x = 1,136 x 106
x
log10 = log 1,136 x 106
x = 6,05
10x =
106,05  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

b. Kecepatan 76 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (76 𝑟𝑝𝑚)(1000 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
2,5 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 1,216 x 106

Nre = 1,216 x 106


10x = 1,216 x 106
x
log10 = log 1,216 x 106
x = 6,08
10x =
106,08  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =
c. Kecepatan 81 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (81 𝑟𝑝𝑚)(1000 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
2,5 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 1,296 x 106

Nre = 1,296 x 106


10x = 1,296 x 106
x
log10 = log 1,296 x 106
x = 6,11
10x =
106,11  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

d. Kecepatan 86 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (86 𝑟𝑝𝑚)(1000 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
2,5 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 1,376 x 106

Nre = 1,376 x 106


10x = 1,376 x 106
x
log10 = log 1,376 x 106
x = 6,14
10x =
106,14  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =
e. Kecepatan 91,5 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (91,5 𝑟𝑝𝑚)(1000 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
2,5 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 1,264 x 106

3.2 Pada Larutan Pekat (Penambahan NaOH)


a. Kecepatan 71 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (71 𝑟𝑝𝑚)(1772,5 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
8,4 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 5,9927 x 105

Nre = 5,9927 x 105


10x = 5,9927 x 105
x
log10 = log 5,9927 x 105
x = 5,78
10x =
105,78  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

b. Kecepatan 76 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (76 𝑟𝑝𝑚)(1772,5 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
8,4 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 6,4148 x 105

Nre = 6,4148 x 105


10x = 6,4148 x 105
x
log10 = log 6,4148 x 105
x = 5,81
10x =
105,81  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =
c. Kecepatan 81 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (81 𝑟𝑝𝑚)(1772,5 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
8,4 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 6,8368 x 105

Nre = 6,8368 x 105


10x = 6,8368 x 105
x
log10 = log 6,8368 x 105
x = 5,83
10x =
105,83  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

d. Kecepatan 86 rpm
kg
(0,2 𝑚)2 (86 𝑟𝑝𝑚)(1772,5 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
8,4 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 7,2588 x 105

Nre = 7,2588 x 105


10x = 7,2588 x 105
x
log10 = log 7,2588 x 105
x = 5,86
10x =
105,86  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

e. Kecepatan 91,5 rpm


kg
(0,2 𝑚)2 (91,5𝑟𝑝𝑚)(1772,5 )
𝑁𝑟𝑒 = m3
𝑘𝑔
8,4 𝑥 10−3 𝑚𝑠

= 7,7230 x 105

Nre = 7,7230 x 105


10x = 7,7230 x 105
x
log10 = log 7,7230 x 105
x = 5,89
10x =
105,89  diplotkan pada grafik ntT vs Nre
Maka didapatkan ntT =

IV. Pembahasan
V. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai