BAB I
PENDAHULUAN
1
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
2
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
3
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
2.2. ETIOLOGI
4
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
2.3. PATOFISIOLOGI
5
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
6
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
endothelium yang telah rusak, dapat memicu terjadinya inflamasi yang lebih
parah, trombosis dan vasokonstriksi.[4]
2.4. DIAGNOSIS
1. Nyeri dada[4]
Menggambarkan adanya iskemia myocardial atau miokardia infark atau
diseksi aorta
2. Nyeri punggung[4]
Menggambarkan adanya diseksi aorta
3. Sesak Nafas[4]
Adanya edema paru atau gagal jantung kongestif
4. Gejala Neurologi seperti kejang atau penurunan kesadaran[4]
Menggambarkan ensefalopati hipertensi
7
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
8
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
paru akut
Echocardiogram,
Pelebaran aorta CT dada, atau
Aorta diseksi Nyeri dada knob pada foto angiogram kadang-
polos dada kadang diperlukan
untuk konfirmasi
Sering
Operasi Perdarahan, nyeri Perdarahan pada membutuhkan
pembuluh darah pada bekas operasi bekas operasi operasi perbaikan
pembuluh darah
Sakit kepala,
Pucat, flushing, Phentolamine
Feokromositoma keringat dingin,
Fakomatosis sangat berguna
palpiltasi
Obat yang
berhubungan Sakit kepala, Riwayat
Takikardia
dengan palpiltasi penggunaan obat
katekolamin
Perlu petunjuk
Preeklamsi / Sakit kepala, uterus Edema,
pengobatan /
eklamsia yang sensitif hiperrefleksia
protocol
9
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
pengobatan awal di
yang sesuai penyesuaian
ruang emergensi
Rencanakan Segera rawat di ICU;
pengawasan < 72 Rencanakan obati mencapai
Perencanaan jam; jika tidak ada pengawasan < 24 target tekanan darah;
indikasi dapat jam investigasi penyakit
rawat jalan lain.
Emergensi Neurologis
10
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
Hipertensi Kardiak
Emergensi vaskular
11
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
hal tersebut adalah karena tekanan darah yang tinggi merupakan respon tubuh
untuk menjaga perfusi yang tepat ke ginjal, dengan penurunan tekanan darah,
memperburuk keadaan dari ginjal. Beberapa kejadian membutuhkan hemodialisis
karena disebabkan oleh penurunan tekanan darah tersebut.[6]
2.6. TATALAKSANA
Prinsip umum
12
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
Terapi spesifik
Terapi pada hipertensi emergensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dengan terkontrol, terprediksi dan aman. Beberapa
obat parenteral sesuai dengan tujuan terapi seperti yang terdapat pada tabel 2. Terapi akan bergantung pada organ tujuan yang mengalami
kerusakan. Beberapa obat tertentu mungkin akan menjadi lebih tepat atau kurang tepat bergantung dari organ yang mengalami kerusakan.[4]
Vasodilators Kebanyakan pd
Nitropruside hipertensi emergensi;
0.25-10.00
hati-hati pada keadaan
(Nipride, mg/mnt/kg/mnt dalam Segera 1-2 mnt
peningkatan tekanan
Nitropress) infus intravena
intracranial atau
azotemia
Nitroglycerin 5-100 mg/mnt dalam 2-5
5-10 mnt Iskemia koroner
(Nitro-bid IV) infus intravena mnt
Fenoldopam 0.1-0.6 mg/kg/min 4-5 10-15 Insufisiensi ginjal,
(Corlopam) dalam infus intravena mnt mnt pasca operasi
Kebanyakan
Nicardipine 5-10 hipertensi emergensi;
5-15 mg/h i.v. 1-4 jam
(Cardiprin i.v) mnt hati-hati dengan payah
jantung akut
10-20
Eklampsia; hati-hati
Hydralazine 10-20 mg i.v. mnt
3-8 jam dengan peningkatan
(Apresoline) 20-30
tekanan intracranial
mnt
Enalaprilat 1.25-5.00 mg setiap 6 15 6 jam Payah jantung kiri
13
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
Adrenergic
inhibitors Ekses Katekolamin
1-2
5-15 mg i.v. Diseksi aorta pasca
Phentolamine mnt 3-10 mnt
200-500 mg/kg/mnt operasi
Esmolol 1-2 10-20
utk 4 mnt, kemudian
(Brevibloc) mnt mnt
50-300 mg/kg/mnt i.v.
20-80 mg i.v. bolus Kebanyakan
Labetalol
setiap 10 mnt hipertensi emergensi
(Normo- 5-10 3-6 jam
2 mg/min infus i.v. kecuali payah jantung
dyne, Trandate mnt
akut
14
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
- Clevidipine
- Sodium nitroprusidde
15
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
terhadap tekanan darah intra-arterial. Komplikasi dari pengunaan obat ini adalah
hipotensi. Komplikasi lainnya adalah kemungkinan terjadinya keracunan cyanate
atau thiocyanate pada pemakaian jangka panjang, khususnya pada pasien dengan
penurunan fungsi liver dan ginjal. Beberapa penelitian menyatakan bahwa Sodium
nitroprusidde dapat meningkatkan tekanan intracranial, tetapi dengan efek
penurunan resistensi vaskular tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap
peningkatan tekanan intra cranial oleh sebab itu obat ini direkomendasi sebagai
terapi untuk hipertensi emergensi termasuk hipertensi ensefalopati.[4,9]
- Labetalol
- Esmolol
16
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
- Nitroglycerin
- Nicardipine
- Fenoldopam mesylate
17
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
adanya kegagalan ventrikel kiri dan edem paru. Sebagian besar pasien mengalami
keadaan hipovolemi disebabkan oleh natriuresis yang disebabkan oleh tekanan
darah yang tinggi.[4]
Bila diagnosa hipertensi emergensi telah ditegakkan maka tekanan darah perlu
segera diturunkan. Langkah-langkah yang perlu diambil adalah rawat di ICU, pasang
femoral intra arterial line dan pulmonari arterial catether (bila ada indikasi). Untuk
menentukan fungsi kordiopulmonair dan status volume intravaskuler.
1. Anamnesis singkat dan pemeriksaan fisik.
- Tentukan penyebab krisis hipertensi
- Tentukan adanya kerusakan organ sasaran
2. Tentukan tekanan darah yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya tekanan
darah sebelumnya, cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi, masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien.
- Penurunan tekanan darah diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, tekanan darah
sistolik tidak kurang dari 160 mmHg, ataupun Mean Arterial Pressure tidak kurang
dari 120 mmHg selama 48 jam pertama, kecuali pada krisis hipertensi tertentu
(misal : disecting aortic aneurysm). Penurunan tekanan darah tidak lebih dari 25%
dari Mean Arterial Pressure ataupun tekanan darah yang didapat.
- Penurunan tekanan darah secara akut ke tekanan darah normal / subnormal pada
awal pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusi ke ke otak, jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan, kecuali pada
keadaan tertentu, misal : dissecting anneurysma aorta.
- Tekanan darah secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau
dua minggu (Fauci dkk, 2008).
18
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
-
-
19
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
20
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
gagal ginjal
akut, krisis
setiap 5 menit simpatetik,
(max: 15 post-op
mg/jam) hipertensi,
stroke
iskemik
5 mg/menit,
meningkat 5
mg/menit tiap
3-5 menit
Agen
sampai 20
Refleks tambahan
mg/menit, jika
1-5 5-10 takikardi, pada edem
Nitroglycerine tidak ada
menit menit takifilaksis, paru akut dan
respon,
hipoksemia iskemia
naikkan 10
miokard akut.
mg/menit tiap
3-5 menit
sampai 200
mg/menit
Awal 0.3-0.5
mg/kg /menit
Efek toksik
dinaikan Edem paru
Dalam thiocyanate dan
Sodium dengan 1-2 akut dan
hitungan sianida, sakit
Nitroprusside kenaikan 0.5 menit Diseksi aorta
detik kepala, spasme
mg/kg/menit akut
otot, flushing
( max
2mg/kg/menit)
21
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
22
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
DAFTAR PUSTAKA
23
Clinical Science Session HIPERTENSI EMERGENCY
24