Djupiansyah Ganie
Magister Ilmu Ekonomi Fakultas EkonomiUniversitas Mulawarman
Hj. Sri Mintarti
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
H. Priyagus
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Jalan Tanah Grogot Gunung Kelua Samarinda Telepon +62541-749067
Abstrak
PENDAHULUAN
HIPOTESIS
Alat Analisis
Regresi Liniear Berganda
Analisis
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
Dimana :
Y = Variabel dependent / Variabel terikat
a0 = Konstanta / Intersep
X1,X2,X3 = Variabel independent / Variabel bebas
β1, β2, β3 = Koefisien
Dimana :
Y = Penerimaan Pajak Daerah
b0 = Konstanta atau intercept
X1 = PDRB Perkapita
X2 = Jumlah Wisatawan
X3 = Kepatuhan Wajib Pajak
β1…..4 = Koefisien Regresi yang akan dihitung
ϵ = Faktor Kesalahan
PROPORSI Yi Yi
≤1
Y Y
PROPORSI
≥1
∆ Yi PRIMA PERKEMBANGAN
≥1
∆Y
∆ Yi POTENSIAL TERBELAKANG
≤1
∆Y
Keterangan :
Yi : Penerimaan Pajak Daerah i pada tahun t
Y : Nilai rata – rata Pajak Daerah pada tahun t
∆ Yi : Tambahan penerimaan jenis Pajak Daerah I pada tahun t
∆ Y : Tambahan Penerimaan Pajak Daerah pada tahun t
Pengujian Asumsi Klasik. Pengujian terhadap asumsi klasik yaitu asumsi
yang mendasari pelaksanaan regresi linier berganda supaya hasilnya dapat
diandalkan, maka perlu menguji mengenai gejala multikolinieritas, autokorelasi
dan heteroskedastisitas.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis. Hasil Analisis dengan menggunakan Program SPSS T-d3
Windows versi 17.0 mengenai variabel PDRB Perkapita, Jumlah Wisatawan dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Berau
dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1 Model Summary
Gambar Diagram
Sumber Pendapatan
Daerah
Pendapatan
PDRB Perkapita (X2)
Asli Daerah
(PAD) (Y)
METODE PENELITIAN
1. PDRB merupakan jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha pada daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara.
2. PDRB Perkapita atau pendapatan Perkepala Penduduk diperoleh dari
perbandingan antara Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun dari suatu daerah
selama kurun waktu satu tahun.
3. Ekstensifikasi WP/WR adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh unit-unit
teknis Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Kutai Kartanegara.
4. Pendapatan Asli Daerah (PAD), adalah sejumlah dana yang diterima
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
5. Retribusi Izin Gangguan (HO)
Tabel
Nilai Uji Autokorelasi ( N < 15 )
Nilai d Keterangan
< 1,10 Ada autokorelasi
Uji auto korelasi dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai Durbin Watson (DW) yang diperoleh dari hasil analisis, dengan yang ada
dalam tabel dengan ketentuan bahwa nilai DW antara 1,4 – 2,46 tidak terjadi
autokorelasi.
Uji heteroskedatisitas atau disebut juga uji gangguan (galat) digunakan
untuk melihat apakah ada korelasi yang kuat antara distribunce error (variabel
pengganggu) dengan masing-masing variabel independen. Deteksi adanya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
dimana sumbu X dan Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi - Y sesungguhnya) yang sudah di studentizet.
PEMBAHASAN
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian data kuantitatif
yang menggunakan peralatan statistic regresi linier berganda, data yang telah tersedia
diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 16.00 for Window. Segala sesuatunya akan ditampilkan secara instant, diusahakan
tidak terjadi Human Error maupun Machin error dalam proses analisis. Adapun hasil
rangkuman hasil analisis regresi tersebut dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel
Untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variable terikat baik secara
bersama-sama maupun untuk menentukan koefisien determinasi dan korelasi serta alat
ukur lainnya maka data-data yang telah tersedia akan dianalisis dengan menggunakan
alat analisis regresi linear berganda seperti yang telah disebutkan di atas.
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa variabel terikat (Y) yaitu realisasi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata sebesar 9.4739E10 atau Rp.
94.739.000.000,- dengan standart Deviasi sebesar 7.44621E10 atau Rp.
74.458.400.000,- sedangkan untuk variabel bebas X1 yaitu Panjang Jalan memiliki
rata-rata 13.272. Km dengan Standar deviasi 285.1271 Km dan Variabel bebas X2
yaitu PDRB Perkapita sebesar 1.1373E8 Rp. 113.730.000,- dengan standart
deviasi sebesar 4.88705E7 atau Rp. 48.870.500,- Sedangkan Variabel X3 yaitu
Jumlah Wajib Pajak dan Retribusi HO sebesar. 2.5964E3 WP dan WR dengan
Standar Deviasi atau Simpangan Baku sebesar 1413.06337 dengan masa analisis
12 Tahun (N=12). Bahwa nilai dari data diatas dikembalikan kedalam bentuk
aslinya pembulatan.
Nilai d Keterangan
< 1,10 Ada autokorelasi
Dari hasil analisis data, maka diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,969. Hal ini secara statistik dapat dikatakan bahwa model yang
digunakan cukup baik, karena dari nilai koefisien determinasi tersebut
menunjukan besarnya sumbangan variabel independen (Panjang Jalan, PDRB
Perkapita dan Jumlah wajib pajak dan Retribusi HO terhadap variabel dependen
(Pendapatan Asli Daerah) sehingga koefisien deteminasi 0.969 mempunyai arti
bahwa sekitar 96,90% variabel yang mempengaruhi Realisasi Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat diterangkan bahwa variabel Panjang Jalan,
PDRB Perkapita, dan Jumlah WajibPajak dan Retribusi HO sedangkan sisanya
(100% - 96,90% = 3,10%) dijelaskan oleh varibel lain yang tidak termasuk dalam
variabel diatas. Untuk mendukung hal analisis tersebut juga telah dilakukan
pengujian dengan menggunakan hasil Berdasarkan hasil anova, untuk pengujian
secara serempak dan simultan terhadap semua koefisien regresi.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bagian terdahulu maka akan
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel bebas Panjang Jalan, PDRB Perkapita, Jumlah Wajib Pajak dan
Retribusi HO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
Pendapatan Asli Daerah dengan hasil F 0,000, dengan demikian menolak Ho
dan menerima Ha. Hal ini menunjukan bahwa variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat dalam hal ini Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
2. Adapun variabel yang dominan yang mempengaruhi Realisasi Penerimaan
PAD adalah variabel Jumlah Wajib Pajak dan Retribusi HO dengan
standardized Coeffisients (Beta) 1,199
3. Adapun koefisien korelasi (R), yang menggambarkan kuatnya hubungan
antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat dari hasil
pengujian, yaitu sebesar 0,984. Ini berarti terdapat hubungan yang erat antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
4. Dari hasil analisis data, maka diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,969. Hal ini secara statistik dapat dikatakan bahwa model yang
digunakan cukup baik, karena dari nilai koefisien determinasi tersebut
menunjukan besarnya sumbangan variabel independen (Panjang Jalan, PDRB
Perkapita dan Jumlah wajib pajak dan Retribusi HO terhadap variabel
dependen (Pendapatan Asli Daerah).
5. thitung untuk variabel Panjang jalan (X1) sebesar -1,849 dengan signifikansi
0,102 atau berpengaruh tetapi menyebabkan tingginya biaya-biaya yang
dikeluarkan disebabkan banyaknya jalan yang rusak. Variabel PDRB
Perkapita (X2) t hitung sebesar 0,010 dengan signifikansi sebesar 0,993 atau
kurang berpengaruh. Sedangkan Jumlah Wajib Pajak dan Retribusi HO
(X3)sebesar 5,917 dengan signifikansi sebesar 0,000 atau sangat berpengaruh
terhadap Penerimaan PAD (Y).
DAFTAR PUSTAKA