Anda di halaman 1dari 26
Buku Panduan Mengelola Sampah Rumah Tangga Dengan Prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recyle, Replant) KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP RI Pree seamen kd aac oa epee srt rao ue teen ACL ey KATA PENGANTAR, SSempah Rumah Tangga merupakan hal yang tidak terisahkan dalam aktiitas kehidupan manusia seharthar. Seiring dengan makin lajunya pertumbuhan penduduk baik di desa, terlebih lagi di kota-kota besar, maka persoalan sampah ‘menjadi semakin Komplek. Pengelolaan sampah melputi berbagai sarana dan prasarana yang tidak murah, selain itu sampah berpotensi menimbulkan ‘berbagai penyakit yang merugikan kesehatan kta semua. Pengelolaan sempah selama ini akan semakin meningkatkan beban proses pengangkutan dan ‘enampungan, pemusnahan atau lokasi penimbunan sampah yang memadai. ‘Oleh karena itu, sering juga dengan meningkatnya kesadaran masyarekat dan pemerintah, sefta semakin berkembangnya imu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan sampah, maka telah diakukan upaya pengelolaan sampah lebih efekti dan efsien, Selain penggunaan sistem pembuangan/penimbunan sampah yang aman techadap lingkungan yaitu dengan sanitary ‘andl, pengelolaan sampah dengan sistem 4R (reduce, reuse, recycle dan replant) telah menjadi alteraff phan di banyak negara Buku panduan ini disusun dalam rangka memberkan Kemudahan pemahaman bagi masyarakat dan aperat pemerintah di lapangan dalam membangun dan rmengembangkan sarana pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dengan system 4R. Penerapan sistem 4R dalam pengelolaan sampah rumah tangga diharapkan akan lebin menghemat biaya pengelolaan sampah serta dapat _menghasilkan produk yang bemilai ekonomis. dan tidak “merusak lingkungan. Akhir kata, walaupun masih jauh dari sempuma, kami harap buku ini bbermanfaat. Krk dan saran dari pembaca sangat kami harapkan, Pekanbaru, Pebruari 2007 Kementerian Lingkungan Hidup - RI Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sumatera, Kepala, Tt Drs. H. Nursiwan Tagim, MSi DAFTAR ISI Hal Kata Penganter.. Daftar isi... Menge Sanpah Rurah Treg dengan Pb 4R (Recs, 1 Reuse, Recycle, Replant Reduce (menghemat pemakelan .....0nmnr 2 Reuse (pemaksian kembal)... 5 Recycle (mendaur-ulang).. 7 Membuat KOMmp0S «senses : 7 Mendaurulang keras.. 8 Replant (menanam kembat) 2 s 20 PANDUAN MENGELOLA SAMPAH RUMAH TANGGA, DENGAN PRINSIP 4R (Reduce, Reuse, Recyle, Replant) Mossi tnouten sempah atau bisa cisebutsempah di benyek negeri dan kota- kola, erviama kota besar, bahkan sekareng hampir dimana-mana, menjadi agenda diskusi ingkungan yang tidak pemah habis dibicarakan. Setiep hari ada sala permasalahan sampah yang mencuat melalui media massalcetak maupun media elektonik, seperti sampah yang tidak tertangani, pencemaran, pemblokiran TPA, demontrasi karyawan kebersihan, sampaiterjadinya pencopotan kepala pemerintahan ‘atau pencopotan kepala dinas Kebersinan. Apalagi kalau pengertian ‘sampah diperlebar menjadi tidak hanya sampah domestik, tetapi juga ssampah industi, maka akan semakin banyakiah permasalahan sampah yang timbul. Tidak hanya kerena banyaknya, tetepi juga Karena bahay, seperti sampah B3 atau sampah nukir. Lebin jun lagi, maselah dari sampah adalah sebagai beriut: 4. Menurunnya niai estetika lingkungen, lingkungan menjadi kotor dan jorok 2. Pencemaran udara oleh gas-gas yang ditmbulkannya, seperti gas ‘metan atau CO, hasl dari pembekaran 3. Pencemaran tanah dari bahan berbahaya dan beracun yang {ercampur dalam sampah 4, Pencemaran air dari bahen berbahaya dan beracun yang Imerembes masuk ke dalam air tanah atau air pemukaan disekitarya 5. Korumitan sistem pengeloiaan kebersinan Karena meliatkan banyak orang dan banyak biaya yang mendorong_teradinya korupsi,kolusi dan nepotsme 6. Membebani masyarakat dengan adanya kewajban_membayar iuran kebersinan mulai dari tingkat kampung hingga ke tingkat kota 7. Terganggunya Kesehatan masyarakat dengan semakin jeleknya sanitasiingkungan 41 REDUCE (Menghemat Pemakaian). Hitup sengen ukuran kewaaran, kena halal yang_berebinan biasanya berakibat kurang baik. Dengan pengurangan pemakaian sumber daya ‘alam atau barang-barang juga berarti mengurangi jumiah sampah. Kita amat beberapa kasus yang kerap kita hadapi di sekitar kita seperti di Bawah ii Kurangi Pembungkus ( kasus 1 ) Dalam banyak kasus, semakin mahal suatu barang semakin banyak pula pembungkusnya. Misalnya sekotak kue coklat “bergengsi” yag diual dalam bentuk keci-kecil. Untuk mempertahankan Keindahannya kue coklat tersebut pertama kali dibungkus dengan plastk Kec yang bergambar lucu-Iucu, terkadang di yjung pembungkus plastk liber pita, lalu ditempatkan ke dalam mangkok kecl yang terbuat dari kertas, kemudian ditempatkan satu persatu ke dalam wadah plastk yang lebin besar yang mirip dengan wadah telor ayam, untuk menjaga ‘agar tidak terbentur dan pindah tempat lalu di atasnya diber busa, ditempatkan ke dalam kaleng yang bagian luamya dilukis dengan indah, dan akhimya. kaleng tersebut dibunghus plastik serta diiem. Coba anda bayangkan, berapa banyak ‘sampah yang dihasikan dar segelintrcoklat yang dimakan tersebut. Kurangi pembungkus atau jangan beli sesuatu yang kemasannya berlebihan. Mengapa kita harus membayar lebih mahal Karena kemasannya ? Bukankah saat ini sudah cukup banyak toko kue yang menjual kue cokiat enak yang menjual tanpa pembungkus ? Ingat yang membayar Kemasan adalah kita sendin sebagai ppembeli, Penjual dak pemah rugi bukan ? Kurangi Pembungkus ( kasus 2) Kini orang tidak pemah lagi membawa keranjang atau tas kalau pergi ke pasar, Mereka mengharapkan diber tas plastk yang dienal sebagai tas kresek oleh penjualnya. Terkadang kalau tas kresek yan diberikan ondisinya kurang begity balk, pembeli minta agar tasnya dirangkap dua, Sesampainya di rumah tas kresek ni serigkali berakhir sebagai sampah atau pembungkus sampah yang akan dibvang. Padahal semua tahu bahwa plastik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai. Jadi bawalah keranjang kalau anda ke pasar atau kalau belanja di pasar swalayan, simpan barang belanjaan anda langsung di bagasi mobil tanpa harus banyak menggunakan tas pembungkus. Bila peru bawalah Kembali tas kresek ke pasar, jangan merasa malu untuk membawa tas kresek Kembali ke pasar, justru sebaliknya kita harus bangga bahwa kita telah melakukan secara nyata pengelolaan lingkungan hidup dengan benar. ‘Kurang Pembungkus ( kasus 3) TH) Kelau kita jalan alan di pertokoan yang saatni dikenal orang sebagai mal, sering kita lat pembell yang begit bangga "dengan tas-tas bungkus aneka wama dan bentuk setelah 2 membeli_ suatu barang. Tas-tas bungkus aneka wama dan } bentuk in seringkal pula mewakii merektertentu atau nama = toko ‘tertentu. Semakin banyak tas yang mereka bawa, berarti semakin banyak uang yang mereka belanjaken dan semakin “bergengsilah” dia dimata orang banyak yang nongkrong di sekitar mall tersebut. Walaupun sesungguhnya dimata lingkungan hidup, justru mereka inilah yang tidak bersahabat lingkungan. Jadi bawalah tas bila kita ingin belanja. Atau masukkan belanjaan ke dalam tas yang sudah ada tanpa harus menambah tas lainnya. Seharusnya kita rmalu kalau belanjaan kita ber."merek’, tetapi tidak bersahabat lingkungan. ‘Kurang! Pembungkus ( kasus 4) Kemudahan_atau keprektisen seringkali pula berarti semakin banyak bungkus. Contohnya adalah kemasan barang (Samphoo, opi instant, permen, tetes mata, obat batuk, dl) dalam bungkus-bungkus kecil (sachet). Dengan kemasan seperti ini , maka satu liter samphoo akan menghasilkan 200-an sampah kemasan (umumnya satu sachet beri 5 milter), kemasan barang sekali paka ni pun seringkaliterbuat dari plastk Jadibellah barang dalam jumlah yang banyak dan semakin sedikit sampahnya, misainya: lebih balk kita membeli satu liter samphoo dalam botol dari pada 200 sachet samphoo, karena botol bekas samphoo masin bisa kita gunakan untuk keperiuan lain atau didaur ulang. Sedangkan jadi sampah, Apabila produksi sampah memang tidak bisa dihindarl, maka cobalah kita mencayiatematif agar sampah yang dihasiken bersahabat dengan fingkungan. Hel tersebut memang harus dikut bahwa dalam pengelolaan ingkungan hidup sekarang in kita tidak bisa terus menerus harus menangani"sebab" dan tidak menangani “dampak’. Sebab dan Dampek harus dtangeni pengelola lingkungan, hanya soja peru diinget sekali lagi bahwa pengelolaan yang ssemakin mendekati ‘dampak” adalah somakin sult, somakin mahel, dan tidak ‘tuntas. Berikut adalah contoh solusi yang bisa diembil bila produksi sampah tidak bisa dihindari: Ganti Pembungkus Disamping masaleh pembungkus yag semakin banyak jumlahnya, mesaleh yang tidek kalah pentingnya adalah jenis pembungkusnya yang semakin banyak menggunakan plasti. Pada hal kta tatu bahwa plastik tidak bersahabat terhadap lingkungan. 4Jadi gantlah pembungkus dengan bahan selain pastk alow yang lebih bersahabatlingkungan. Kertas, daun slau pelepah Pohon pisang, Kobot jagung dan masih banyak lainnya, bisa ‘digunaken sebagai pembungkus yang bersahabal terhadap lingkungan saat dbuang. Dengan pola pikir in, bungkus mi instant bisa diganti dari past ke keras, tas kresek bisa dant! dengan kertas bekas semen atau kardus, dan lein MEAD. REUSE @ (Pemakaian Kembali) 7 ‘Sampah berupa barang-barang bekas baik bekas emasan, wadah, dan lain sebagainya sebahagian dapat dipakaikembaii mmisalnya kemasan ait mineral ukuran botol dapat dipakai menjadi pot bunga. Prinsip reuse adalah bagaimana mengupayakan pemanfaatan sampah balk untuk Kegunaanffungsi yang sama (memperpanjang umur pemakaian) maupun untuk Kegunaan lain, + Perpanjang Umur Pemakaian Hal ini masin bisa diakukan dengan memanfzat uiang barang yang ssudah terpakai (reuse ) dan memperbaiki barang yang rusak (repair) ‘akhimya barang itu menjadi sampah. adi kalau ada pakaian robek misainya, janganlah langsung dibuang. Tetapi, bisa saja pakeian itu ditsik dan dipakai Kembali (reuse )) Pemakaian kembal ini tentunya tidak harus oleh pemiliknya, tapi bisa saje diberikan kepada orag lain yang memertukan, Pengertian repair juga peru dikoreksi dan dibudayakan Kembali. Saat ini budaya sekali pakal buang sangat kuat sekal, padahal dengan sedikit perbaikan barang tersebut sesungguhnya bisa digunakan Kembali. Memang ada teknisi yang tidak mau memperbaiki suatu barang yang rusak, bukan karena dia tidak mampu memperbaiki tetapi karena alasan ekonomis, misalnya jauh akan lebih menguntungkan baginya kalau cia bisa jual barang baru dari pada memperbaikinya + Kembangkan Manfaat Lain ‘Ada jenis barang yang tidak dapat dimanfaatkan dalam bentuknya yang asl, namun demikian barang itu masin dapat dimanfeatkan dalam bentuknya yang lain. Misalnya bungkus refil minyak goreng, softener dan ‘ainnya dapat djadikan tas yang bagus dan menank untuk digunakan Jadi Kembangkanlah kreativitas untuk mencari manfaat lain dari suatu barang yang tampaknya sudah tidak berguna. Kreativitas akan subur kalau kita bisa_menghargai karya mereka. Bila semakin banyak orang memanfaatkan produk reali ini, maka harga produk tersebut akan semakin murah, a 3 RECYCLE (Mendaur Ulang) ‘Yang dimaksud dengan daur ulang dalam hal ini adalah upaya membuat produk yang sama maupun yang menyerupai dengan menggunakan materi yang sama. Sebagai contoh daur-ulang kertas, daur ulang aluminium, daur ulang plastit, dan lain sebagainya ‘Sampah organik yang dihasikan oleh rumah tangga juga dapat didaur-ulang menjadi kompos yang kemudian menyuburkan tanaman. Beberapa upaya daur-ulang yang relat mudah untuk diterapkan dan memberikan hasil yang dapat dipergunakan langsung adalah pembuatan kompos dan daur ulang kertas sebagaimana diuraikan berkut = Membuat Kompos dengan Aktvator Effective Microorganism 4 (EM) Larutan effective microorganisms 4 yang disingkat EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof Dr Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Larutan EMA ini bersi mikroorganisme fermentasi. Ada lima golongan mokroorganisme yang pokok di dalam EMA yaitu : bekteri fotosintetik, lactobacilus sp, Streptomyces sp, ragi (yeast) dan Actinomycetes. Dalam proses fermentasi bahan organik, mikroorganisme akan bekerja dengan baik bila kondisinya sesuai. Proses fermentasi akan bertangsung dalam kondisi anaerob, pH rendah (3 - 4), kadar garam ddan kadar gula tinggi, Kandungan air sedang 30 ~ 40%, kandungan antioksidan dari tanaman rempah dan obat, adanya mikrorganisme fermentasi dan suhu sekitar 40 ~ 500C. Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan pemberian EM4 dinamakan bokashi Selain berfungsi dalam proses fermentasi dan dekomposisi bahan corganik, EMA juga mempunyai manfaat lain, seperti ‘© Memperbaikisifat fii, kimia dan biologi tanah; + Menyediakan unsur hara yang dibutunkan tanaman dan; ‘© Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman dan rmenjaga kestablian produksi A. Pengomposan skala kawasan Pongomposan dengan menggunakan EM 4 1 Perslapan Tempat Tempat pembuatan diusahakan beratep, agar selama proses tersebut tidak terkena matahar| maupun hujan secara langsung. Alasnya sebaiknya disemen atau diberi ubin, tetapi ini bukan hal yang mutiak. Bila engomposan dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi alas, misainya plastik atau dedaunan, ‘Alat dan Bahan Bahan utama (bahan organk) yang dbutubkan ada beberapa macam ‘seperti: jerami, pupuk Kandang, kotoran hewan, rumput, pupuk hau, ssokam atau serbuk gergaj. Bahan organik yang mash hijau akan ‘menghasikan bokashi yang lebih kaya senyawa organik Bahan lain yang mutiak dibutuhkan adelah dedak. Kebutuhan dedak ini sokitar 10% dari total bokashi yang akan dihasikkan, Namun bila bahan Organik berupa Kotoran hewan ( bukan pupuk kandang) maka kebutuhannye lebih banyak, sekitar 15 - 20%. Sebagai sumber energi atau makanan bagi bakler, pada tahap awal ‘sebelum proses fermentasi diperiukan molase (tetes tabu). Molase ini dapat digant dengan guia put atau guia mareh, Sein does di ‘tas, dalam pembuatan bokashi dapat juga digunakan dosis yang umum. Bila akan menghesikan 1 ton bokashi, dapat digunakan takaran atau dosis : 80% bahan organik, 10% pupuk kandang, 10% dedak, 1 fier EMA, 1 liter molase (% kg gula pasir atau 7 kg guia merah)serta eit secukupnya {kadar air 30%) ‘= Bahan Pembuatan Beberapa Macam Bokashi Fane | moar ‘uasasr ‘03am a 0 cH in) i soups [Baxaart pooh | Pupis arcang 201g vancerg Deiat ae Seam 2009 uae ‘oom au 200 (20 edn) a secu aaa pouk | Pahang 210 henara Dadak 10@ =e cg slain sb eh Gab pase 1008 ea ‘oxim ai 20 20 si) seas Baap | Tah ig ‘entra Pup tang ‘ore “sna Data 0 ‘arg skal srk pe uapesr 406 ew ae ” 20 0 tn) seas Tekan aape | loan Woo tary Renae | 20 1g geet paar en) Stan yang sl 65 20 Dota ne aes Som aK 210120) a senna Pembuatan berbagai macam bokashi pada dasamya tidak berbeda, Oleh karenanya, teknik pembuatannya diulas sekeli saja. Tataptahap pembuatan bokashi sebagai berkut 10 Langkah kegiatan 1 2 Lanutan EM4 + gula+ air dicampur merata Bokashi jerami : jeremi yang telah dipotong-potong + dedak + sekam cdicampur merata Bokashi pupuk kandang : pupuk kandang + dedak + sekam dicampur merata Bokashi pupuk kandang-arang : pupuk kandang + dedak + arang sekam/ rang serbuk gergaji dicampur merata . Bokashi pupuk Kandang-tanah ; tanah + pupuk kandang + dedak + arang seker/arang serbuk gergejidicampur merata. Bokashi ekspres : jerami kering (bahan yang lain) + bokeshi yeng sudeh {di + dedak dicampur merata. Behen (b) disirem larutan (a), Pencampuran diakukan perahan-iahan dan merata hingga kandungan air & 30 ~ 40 %, Kandungan air yang dinginken diuji dengan menggenagam bahan. Kandungan air = 30 - 40 % ditandal dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam dan akan mekar bila genggaman diepaskan, Bahan yang telah dicampur tersebut dietakkan di atas tempat yang kering ‘atau dapat juga dimasukkan ke dalam ember atau karung. Bila diletakkan di lantal, bahan sebalknya ctumpuk secara teratur. Tumpukan bahan umumnya setinggi 15 ~ 20 cm, tatapi dapat juga hingga 1,5 m. Setelah itu, tumpukan bahan dtutup dengan Karung goni atau terpal ‘Suhu tumpukan dipertahankan 40 ~ 500 C. Untuk mengontrolnya, setiap 5 jar sekali (minimal gehar sekal) euhunya diukur. Apablla suhunya tinggi maka bahan torsebut dibalk, didiamkan sebentar agar sunu turun, Ialy

Anda mungkin juga menyukai