Anda di halaman 1dari 21

Agama

Indicator 1

Mujahadah An-Nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad


untuk melawan ego atau nafsu pribadi. Jihad atau memerangi hawa nafsu
pribadi merupakan salah satu hal yang penting, sampai Nabi menyebutnya
sebagai Jihad Akbar yang nilainya bahkan lebih utama dibandingkan dengan
jihad memerangi orang-orang kafir.

Prasangka baik/husnuzon : berprasangka positif terhadap sesuatu.


Berpandang mulia terhadap sesuatu yang dilihatnya. berpikiran terhadapa
sesuatu yang sedang menimpanya, baik itu masalah berat atau beban yang
menimpa hidupnya.

Persaudaraan : sebuah hubungan yang hanya tidak terjalin dari hubungan


sedarah. namun bisa juga terjalin seperti pertemanan, dan berlanjut kepada
persahabatan. dan tak bisa terpisah / terputus kecuali oleh manusia itu
sendiri.

Indicator 2
Indicator 3

Kandungan Alhujurat ayat 10

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat. "

Isi kandungannya:
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap muslim itu bersaudara dengan muslim
lainnya. Persaudaraan itu di ibaratkan dengan satu tubuh ketika salah satu
badan sakit maka yang lain juga merasakanya. Bhakan ketika perselisihan
tida terelakan, maka kita tidak diperbolehkan sesama muslim selama 3 hari.

Kandungan Alhujurat ayat 12


Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,


sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha
Penyayang. "

Isi Kandungan:
Bahwa sesama muslim tidak bisa berprasangka buruk kepada oarang lain
(suzuan) dan melakukan gibah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa
ayat ini juga berkenaan dengan Salman Al-Farisi yang saat itu telah selesai
makan maka ia langsung suka tidur dan mendengkur. Pada waktu itu ada
yang mengumpat perbuatannya, maka turunlah ayat ini yang melarang
seseorang mengumpat dan menceritakan aib orang lain.

Indicator 4
Hikmah mujahadah an nafs

 Mereka yang bermujahadah berdasar ilmu yang diketahuinya, maka akan


ditunjukkan oleh Allah mengenai perkara-perkara yang belum ia ketahui.
 Mereka yang bermujahadah dengan bertaubat, maka, Allah akan
menunjukkan kepada mereka jalan keikhlasan.
 Dapat terjaga dari nafsu dan tidak akan mengganggu atau dapat
mempengaruhi anggota badan dengan perbuatan yang dilarang oleh syari'at.
 Memperteguh/memperkuat keimanan dan jatidiri.
 Berkepribadian dengan baik dan akhlak yang mulia.
 Membentuk hamba yang dapat lebih bertanggung jawab

Hikmah prangsangka baik

 Hidup akan menjadi lebih tenang, tenteram dan lebih damai.


 Hati akan menjadi lebih bersih dan terhindar dari penyakit hati.
 Dapat menumbuhkan sikap yang tulus.
 Tidak akan timbul sikap perselisihan atau perpecahan
 Mengingatkan agar manusia selalu berintrospeksi.
 Memacu semangat agar lebih kreatif.

Hikmah persaudaraan

Allah SWT akan melindungi dan menaungi dari ngerinya pada hari kiamat
kelak.
Mencintai karena Allah SWT tentu akan mendatangkan keimanan yang
kemudian akan mengantarkannya menuju surga.
Melahirkan akhlak yang sungguh mulia, seperti sikap ramah, cinta kasih,
peduli terhadap kebutuhan saudaranya seiman dan saling membantu.
Terwujudnya kehidupan yang lebih aman, tentram, dan harmonis tanpa
adanya permusuhan satu sama lain.
Memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan dapat terwujudnya kejayaan
Islam

Indicator 5-8
Alhujurat ayat 10

1. Ayat yang diberikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah gunnah
musyadaddah atau wajibul gunnah.
2. Ayat yang di berikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah alif lam
qamariah
3. Ayat yang di berikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah mad thabi'i
4. Ayat yang di berikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah ikhfa
hakiki
5. Ayat yang di berikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah mad lin
6. Ayat yang di berikan tanda garis warna abu - abu tajwidnya adalah idhar
safawi
7. Ayat yang di berikan tanda garis warna hitam tajwidnya adalah lamjalalah
tafhim ( maksdunya di baca tebal seperti wattaqullooh)
8. Ayat yang di berikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad arid
lisukun.

Alhujurat ayat 12

1. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah mad
jaiz mungfasil
2. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah mad
thabi'i
3. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah mad
badal
4. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna oranye tajwidnya adalah
qalqalah sugra
5. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah idgham
bigunah
6. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna abu - abu tajwidnya adalah
gunnah
7. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah alifam
syamsiah
8. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna ungu tajwidnya adalah
idgham mutamasilen
9. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah muda tajwidnya
adalah ikhfa safawi
10. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah tajwidnya adalah
mad iwad
11. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna kuning tajwidnya adalah
idhar safawi
12. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna coklat tajwidnya adalah
mad lin
13. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna biru tajwidnya adalah
ikhfa
14. Pada ayat yang diberikan tanda lingkaran warna hijaut tajwidnya adalah
mad arid lisukun
15. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna hitam tajwidnya adalah lam
jalalah tafhim
16. Pada ayat yang diberikan tanda garis warna merah muda tajwidnya
adalah idgham bilagunah

Indicator 9

a. Al Karim ( Maha Mulia ), Maksud dari Al – Karim yaitu Allah merupakan


zat yang Maha Mulia, Maha Dermawan, Maha Pemurah, Serta Zat yang
memiliki banyak sekali kebaikan, dimana Dia akan memberikan kebaikan
kepada umatnya baik diminta maupun tidak diminta.

b. Al Mukmin ( Maha Pemberi Rasa Aman ), Maksudnya yaitu Allah


merupakan zat yang senantiasa memberikan rasa aman kepada hamba –
hambanya yang beriman.

c. Al Mukmin ( Maha Membenarkan ), Maksudnya ialah Allah Maha


membenarkan / mempercayai hamba – hambanya yang beriman , serta Maha
membenarkan / membuktikan kebenaran apa yang telah Ia janjikan kepada
hamba – hambanya.

d. Al wakil ( Maha Memelihara atau Maha Mewakili ), maksudnya yaitu Allah


merupakan zat yang Maha emelihara dan mengurusi segala kebutuhan
makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

e. Al Matin ( Maha Kokoh ), maksudnya yaitu Allah merupakan zat yang


Maha memiliki kekuatan dan kekokohan. Dimana Allah memiliki kehebatan
perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
f. Al Jami ( Maha Mengumpulkan ), maksudnya yaitu Allah merupakan zat
yang mampu menghimpun atau mengumpulkan segala sesuatu yang tersebar
dari berbagai waktu, ruang, dan tempat. Salah satu contohnya bahwa Allah
merupakan Maha mengumpulkan seluruh makhluk dari berbagai masa di
padang mahsyar.

g. Al Adl ( Maha Adil ), maksudnya yaitu Allah merupakan zat yang maha
adil dalam memperlakukan hamba – hambanya, baik dari golongan malaikat,
jin, maupun manusia. Baik itu adil dalam membagi rezeki, adil dalam
membagi rahmat, maupun adil dalam memberikan pembalasan.

h. Al Akhir ( Maha Akhir ), maksudnya yaitu Allah merupakan satu – satunya


zat yang Maha kekal, dimana Dia merupakan zat yang tidak akan pernah mati
walaupun seluruh makhluknya telah mati.

Indicator 10

Al karim => an naml ayat 40


Al mu’min => al quraisy ayat 3-4
Al wakil =>ali Imran ayat 173
Al matin => ad-dzariyat ayat 58
Al jami’ => ali Imran ayat 9
Al adl’ => al baqarah ayat 216
Al akhir => al hadiid ayat 3

Indicator 11
Al karim :
-memuliakan dan menghormati orang tua
-memulialan dan menghormati guru
-menghormati orang yg lebih tua
-menghargai pendapat orang lain

al mu'min :
-berpartisipasi dalam menjaga keamanan rumah
-berpartisipasi dalam.menjaga keamanan rumah

al wakil:
-membantu acara keagamaan d lingkungan sekitar
-berani mengajukan diri sebagai pengurus organisasi
-manddiri mengurus diri sendri

al matin :
-percaya diri
-teguh pendirian
-meneguhkan hati orang lain
-tagus melaksanakan ajarah agama

al jami :
-memperbanyak amal baik
-menjaga kesatuan dan persatuan

al adl :
-menjadi pemimpin yg adil
-berlaku adil dalam jual beli
-jujur dalam beraksi
Indicator 13
1. Menutup Aurat
Alloh berfirman :
َ ‫س ْواَتِ ُك َْم قَ ْدا َ ْنزَ ْلنَا‬
‫علَ ْي ُك َْم اَ َد ََم َيا َبنِى‬ َ ‫ساي َُو ِارى‬
ً ‫اس ِل َبا‬ ً ‫ ( َخيْرَ ذَ ِلكََ التَّ ْق َوى َو ِر ْي‬7 ‫ االعراف‬: 26 ).
َُ ‫ش َاو ِل َب‬

Allah berfirman:"Wahai Manusia sungguh Kami turunkan kepada kamu


pakaian yang dapat menutup aurat kamu serta sebagai perhiasan dan
pakaian taqwa itulah yang baik(Al-A'raf:26)

2. Sebagai Perhiasan
Kecuali untuk menutup ‘aurat, pakaian berfungsi untuk perhiasan tubuh kita.
Hal ini akan terwujud apabila kita pandai-pandai mengatur cara berpakaian
sehingga tampak rapi dan anggun. Itulah maksud kalimat “Warisya” (dan
pakaian indah untuk perhiasan). Nabi tidak suka berpakaian tidak teratur
melainkan beliau suka berpakaian yang teratur dan rapi. Nabi bersabda :

3. Sebagai penunjuk identitas


"yang demikian itu lebih mudah mereka(muslimah)dikenali dan mereka tidak
diganggu.."(al-Ahzab:59)
Dalam hal ini,kita dituntut kreatif dan inovatif dalam penampilan agar wujud
perbedaan antara orang Islam dan bukan Islam. Identitas/kepribadian
sesuatu adalah yang menggambarkan eksistensinya sekaligus
membedakannya dari yang lain. Eksistensi atau keberadaan seseorang ada
yang bersifat material dan ada juga yang imaterial (ruhani). Hal-hal yang
bersifat material antara lain tergambar dalam pakaian yang dikenakannya.
Anda dapat mengetahui sekaligus membedakan murid SD dan SMP, dengan
melihat apa yang dipakainya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa pakaian
antara lain berfungsi menunjukkan identitas serta membedakan seseorang
dari lainnya. Bahkan tidak jarang ia membedakan status sosial seseorang.
Rasul Saw. amat menekankan pentingnya penampilan identitas Muslim,
antara lain melalui pakaian.
Seorang gadis muslimah yang berpakaian terbuka aurotnya maka sebenarnya
dia telah menunjukkan bahwa dirinya bukanlah gadis muslimah baik-baik.

4. Perlindungan diri
"..dan Dia(ALLAH) telah jadikan bagi kamu pakaian itu sebagai pelindung diri
kamu daripada(cuaca) panas..(an-Nahl:81)

5. Pakaian sebagai Pemandu prilaku


Suatu Penelitihan yang dilakukan oleh Universitas Northwestern di Illionis,
Amerika Serikat. Hasil studi menyatakan ada keterkaitan antara pakaian yang
dikenakan dengan tingkah laku seseorang. Wanita yang memakai setelan
baju kerja, akan berperilaku sesuai dengan penampilannya, lebih serius
terhadap pekerjaan, dan bertanggung jawab.
Adam Galinsky, peneliti, menguji melalui percobaan kepada para relawan.
Saat para relawan diminta mengenakan baju pekerja medis, seperti perawat
atau dokter, ternyata mereka berperilaku lebih hati-hati.
Indicator 14
-Q.S Al Araf (7):26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian


untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
-Q.S An Nahl (16):112

-Q.S Al Hajj (22):23

-Q.S Al Furqaan (25):47

Indicator 15

a) Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang


dapat menutupi aurat, terutama wanita

b) Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal
dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame
c) Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru
kemudian sebelah kiri

d) Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki


bagi wanita

e) Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau


melambangkan pakaian kebesaran agama lain

f) Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin


memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya

g) Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya,


sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa
mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya

h) Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu

Indicator 16
1. Pakaian dan cara berhias dapat melindungi tubuh dari sinar terik
matahari, cuaca dingin, dan sengatan serangga.
2. Ciri khas berpakaian dan berhias dapat menunjukan identitas sesorang
3. Pakaian takwa adalah pakaian yang paling baik,karena dapat
melindungi/memberikan keselamatandi dunia dan akhirat. Pakaian takwa
adalah kepatuhan menjalankan perintah Allah Swt. Dan menjauhi larangan-
Nya yang di aplikasikan dalam kehidupan nyata setiap hari
4. Membuat seseorang di segani,di hormati, dan di senangi orang lain.
5. Mendapat kemudahan dan kebaikan dalam berhubungan dengan orang
lain
6. Member keyakinan pada pada diri sendiri dakan setiap situasi.
7. Dapat memelihara suasana yang baik di lingkungan keluarga, tempat
kerja, dan antara teman.
8. Memiliki rasa percaya diri
9. Dapat mencerminkan sikap ramah,sopan,menyenangkan,dan bersahabat
kepada siapa aja.

Indicator 17
Menuntut ilmu merupukan kewajiban mutlak
Menebarkan ilmu merupakan kewajiban
Menuntut ilmu menjauhkan diri dari kebodohan dan kemiskinan

Indicator 18
-Ketika terjadi peperangan tidak semua kaum muslimin harus pergi
berperang
-Harus ada beberapa pergi mencari ilmu
-Mencari ilmu nilainya sama dengan berhijad
-Barang siapa yang meninggal saat menuntut ilmu maka Allah swt
menjadikannya syahid

Indicator 19
1. Ibnu Thahir Al-Maqdisy
Beliau pernah berkata : "Aku dua kali kencing darah dalam menuntut ilmu
hadist, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku berjalan bertelanjang
kaki di panas terik matahari dan tidak berkendaraan dalam menuntut ilmu
hadist sambil memanggul kitab-kitab di punggungku"

2. Al-Imam an Nawawy
Al-Imam an Nawawy setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda
(Fiqih, Hadist, Tafsir, da lain sebagainya).

3. Ibnu Jahm
Ibnu Jahm membaca kitab jika beliau mengantuk, padda saat yang bukan
semestinya. Sehingga beliau bisa segar kembali.

4. Majduddin Ibn Taimiyyah


Majduddin Ibn Taimiyyahjika akan masuk kamar mandi berkata kepada
orang yang ada di sekitarnya : "Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku
bisa mendengarnya di kamar mandi"

5. Ibnul Jauzy
Ibnul Jauzy sepanjang hidupnya telah membaca lebih dari 20.000 jilid
kitab.

6. Al-Khotib Al-Baghdady
Al-Khotib Al-Baghdady Membaca Shahih Al-Bukhari dalam 3 majelis (3
malam), setiap malam mulai ba'da Maghrib hingga Subuh (jeda shalat)

7. Al-Muzani
Al-Muzani berkata :" Aku telah membaca kittab arRisalahh (Karya asy-
Syafi'i) sejak 50 tahun yang lalu dan setiap kali aku membaca aku
menemukan faedah yang tidak ditemukan sebelumnya."

8. Gholib bin Abdirrahman bin Gholib Al-Muhaariby


Gholib bin Abdirrahman bin Gholib Al-Muhaariby telah membaca Shahih
al-Bukhari sebanyak 700 kali.

9. Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisy


Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisy telah menulis/ menyalin lebih dari
2000 jilid kitab-kitab. Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan
salinan 9 buku. Jika sibuk, dalam sehari bisa menyalin 2 buku.
Indicator 20
1. Ikhlas dalam menuntut ilmu
2. Memohon ilmu yang bermanfaat
3. Besungguh sungguh dan merasa haus ilmu
4. Menjauhkan diri dari maksiat karena bisa menghalang ilmu yang
didapatkan
5. Tidak boleh sombong
6. Diam ketika belajar
7. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru
8. Memahami ilmu
9. Menghafalkan ilmu
10. Mengikat ilmu dengan tulisan
11. Mengamalkan ilmu
12. Berusaha menyampaikannya kepada sesama

Indicator 21
1. Wajib (fardhu), adalah suatu keharusan, yakni segala perintah Allah SWT.
yang harus kita kerjakan.
a. Wajib Syar'i, adalah suatu ketentuan yang apabila dikerjakan
mendatangkan pahala, sebaliknya jika ditinggalkan terhitung dosa.
b. Wajib Akli, adalah suatu ketetapan hukum yang harus diyakini
kebenarannya karena masuk akal atau rasional.
c. Wajib Aini, adalah suatu ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap
muslim, antara lain sholat lima waktu, sholat jum'at, puasa wajib bulan
Romadhon dan lain sebagainya.
d. Wajib Kifayah, adalah suatu ketetapan yang apabila sudah dikerjakan
oleh sebagian orang muslim, maka orang muslim lainya terlepas dari
kewajiban itu. Akan tetapi jika tidak ada yang mengerjakannya, maka
berdosalah semuanya. Contohnya adalah mengurus jenazah mulai dari
memandikan, mengkafani, mensholati, dan memakamkannya.
e. Wajib Muaiyyan, adalah suatu keharusan yang telah ditetapkan macam
tindakannya, contohnya berdiri bagi yang mampu sewaktu sholat.
f. Wajib Mukhoyyar, adalah suatu kewajiban yang boleh dipilih salah satu
dari bermacam pilihan yang telah ditetapkan untuk dikerjakan. Contohnya
tebusan apabila kita berhubungan suami istri pada siang bulan Romadhon,
boleh memilih antara berpuasa atau memberi makan orang miskin.
g. Wajib Mutlaq, adalah suatu kewajiban yang tidak ditentukan waktu
pelaksanaannya, seperti membayar denda sumpah.
h. Wajib Aqli Nazari, adalah kewajiban mempercayai suatukebenaran
dengan memahami dalil-dalilnya atau dengan penelitian yang mendalam,
seperti mempercayai eksistensi Allah SWT.
i. Wajib Aqli Dhoruri, adalah kewajiban mempercayai kebenaran dengan
sendirinya, tanpa dibutuhkan dalil-dalil tertentu seperti orang makan jadi
kenyang.
2. Sunnah adalah perkara yang apabila dikerjakan akan mendapat
pahala, dan bila ditinggalkan tidak berdosa.
a. Sunnah Muakkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan, misalnya
sholat terawih dan sholat Idul Fitri.
b. Sunnah Ghoiru Muakkad adalah sunnah biasa. Misalnya, memberi
salam kepada orang lain, dan puasa pada hari senin kamis.
c. Sunnah Haiah adalah perkara-perkara dalam sholat yang sebaiknya
dikerjakan, seperti mengangkat kedua tangan ketika takbir, mengucap
Allaahu Akbar ketika akan ruku', sujud, dan sebagainya.
d. Sunnah Ab'ad adalah perkara-perkara dalam sholat yang harus
dikerjakan, dan kalau terlupakan maka harus menggantinya dengan sujud
sahwi, seperti: membaca tasyahud awal, dan sebagainya.

3. Haram, adalah suatu perkara yang dilarang mengerjakannya, seperti


minum-minuman keras, mencuri, judi, dan lain sebagainya. Apabila
dikerjakan terhitung dosa, sebaliknya jika ditinggalkan kita memperoleh
pahala.

4. Makruh adalah sesuatu hal yang tidak disukai/diinginkan. Akan tetapi


apabila dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan berpahala, seperti
merokok, makan bawang mentah, dan lain sebagainya

5. Mubah adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan


tidak berpahala dan juga tidak berdosa.

Indicator 22
1. Al quran adalah adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam ,
yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah SWT,kepada
Nabi Muhammad.
2. hadits adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan
dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam
3. ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya
bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun
hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.

Indicator 23
1. kedudukan alquran merupakan sumber hukum islam yang pertama dan
diutamakan dan merupakan sumber hukum tertinggi umat islam. Dan tidak
memiliki tandingan Karena langdung diturunkan oleh Allah SWT menjadi
pedoman hidup manusia sebagaimana dicantumkan dalam qs Albaqarah ayat
22 yang berarti “kitab alquran ini tidak ada keraguan padanya, meenjadi
petunjuk untuk orang2 takwa”
2. kedudukan hadits terletrak pada posisi ke dua setalah Alquran. Allah
SWT mewajibkan umat muslim menaaton apa yang disampaikan oleh nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan , perbuatan. Pernyataan ini
tercantum dalam qs ali imram ayat 32 yang berarti “katakanlah Muhammad
taatilah Allah dan Rasul, jik akamu berpaling , ketahuilah bahwa Allah
tidak menyukai orang orang kafir”
3. kedudukan ijtihad setelah alquran dan hadits.

Indicator 24

1. Aqidah / Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah
tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang
satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah
SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak
percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian
“fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau
dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar
dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir
rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji
bagi yang telah mampu menjalankannya.

3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji
atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah.
Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah
untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.

4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada
orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman
hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam
berdasarkan Alqur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat,
mu’amalat, munakahat, faraidh dan jihad.

5. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada
manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir
juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya
dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa’ad. Di samping itu ada
pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga
targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah
lainnya tarhib.

6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah


Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga
yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah
SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil
pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain
ikibar.

7. Dorongan Untuk Berpikir


Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.

Indicator 25
Dari segi jumlah
1. hadits muttawatir hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi
2. hadits masyhur hadits yang diriwayatkan beberapa perawi
dari segi kualitas
1. hadits shalih (syarat : sanadnya bersambung , kiuat hafalannya , tidak
janggal , tidak cacat)
2. hadits hasan
3. hadits dha’if
4. hadist maudhu’

Indicator 26
1. memperkuat hokum yang telah ada di dalam al quran
2. memberikan penjelasan terhadap ayat ayat alquran
3. menetapkan hokum yang terdapat di dalam alquran

Indicator 27
1. mengetahui dan memahami isi alquran dan hadits yang terutama
berkaitan dengan hukum2
2. mampu memahami bahas arab dengan baik
3. mengetahui dan memahami ilmu fiqh secara luas
4. mengetahui dan memahami ijma’
5. masalah yang di ijtihadkan sudah jelas hukumnya.

Indicator 28
1. Ijma’.
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama ahli ijtihad dalam memutuskan suatu
perkara atau hukum. Contoh ijma’ di masa sahabat adalah kesepakatan
untuk menghimpun wahyu Ilahi yang berbentuk lembaranlembaran terpisah
menjadi sebuah mushaf al-Qur’an yang seperti kita saksikan sekarang ini.
2. Qiyas.
Qiyas adalah mempersamakan/menganalogikan masalah baru yang tidak
terdapat dalam al-Qur’an atau hadis dengan yang sudah terdapat hukumnya
dalam al-Qur’an dan hadis karena kesamaan sifat atau karakternya. Contoh
qiyas adalah mengharamkan hukum minuman keras selain khamr seperti
brendy, wisky, topi miring, vodka, dan narkoba karena memiliki kesamaan
sifat dan karakter dengan khamr, yaitu memabukkan. Khamr dalam al-Qur’an
diharamkan, sebagaimana firman Allah Swt: ‫صابَُ َو ْال َم ْي ِس َُر ْال َخ ْم َُر ِإنَّ َما آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها َيا‬ َ ‫َو ْاْل َ ْن‬
َ ْ
‫ن ِرجْ سَ َواْل ْز َال َُم‬
َْ ‫ل ِم‬
َِ ‫ان َع َم‬ َ ُ َّ َ ْ ُ
َّ ‫ تف ِل ُحونََ لعَلك َْم فَاجْ تَنِبُوَهُ ال‬Artinya: “Wahai orang-orang yang
َِ ‫ش ْيط‬
beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala,
dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu
beruntung.” (QS. al-Maidah :90)
3. Masholihul Mursalah.
Masholihul mursalah artinya penetapan hukum yang menitikberatkan pada
kemanfaatan suatu perbuatan dan tujuan hakiki-universal terhadap syari’at
Islam. Misalkan seseorang wajib mengganti atau membayar kerugaian atas
kerugian kepada pemilik barang karena kerusakan di luar kesepakatan yang
telah ditetapkan.

4. Istikhsan.
Istikhsan, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap masalah ijtihadiyah
berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan. Misalnya: Dokter laki-laki melihat aurot
wanita yang bukan muhrimnya saat wanita tersebut akan melahirkan
anaknya.

Indicator 29
Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu, yang tidak ditemukan
dalil hukumnya secara pasti didalam Al-Qur’an dan Hadist.

Indicator 30
Pada masa islam belum datang , masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat
yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya
masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama
tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam
A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah =
rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama:
Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian
masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang
dilakukan kaum Sabi’in.
Indicator 31
a) Keesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa
saja dan makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada
selain Allah SWT, yang menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhlas, 112:
1-4).
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah
SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke
dalam perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang
paling besar (lihat Q.S An-Nisa’, 4: 48).

b) Hari Kiamat sebagai hari pembalasan


Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah
akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni
kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat.
Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan
senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan
yang menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan
dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal
yang memuaskan. Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada
Allah SWT dan banyak berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat
siksa kubur dan dicampakkan ke dalam neraka yang penuh dengan berbagai
macam siksaan. (Baca dan pelajari Q.S. Al-Qari’ah, 101: 1-11)

c) Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan
jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya
apabila selama hayat di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa
atau meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya
apabila durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.
Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya,
dan alangkah ruginva orang yang mengotori jiwanya (baca Q.S. Asy-Syams,
91: 9-10). Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.

d) Persaudaraan dan Persatuan


Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan
persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan.Islam mengajarkan
bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk
saling mencintai dan sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak dianggap beriman seorang Muslim di antara
kamu, sehingga ia mencintai saudaranya, seperti rnencintai dirinya.” (H.R.
Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).
Selain itu sesama umat Islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan
dan ketakwaan, jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta
permusuhan. Jangan saling menganiaya dan jangan pula membiarkan
saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan umat
Islam yang mampu disuruh untuk memberikan pertolongan kepada
saudaranya yang du’afa, yakni para fakir miskin dan anak-anak yatim telantar
(baca dan pelajari Q.S. Al-Ma’un, 107: 1-7).
Indicator 33
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru
untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah
tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-
orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah:
Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari
kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal
serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu
Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman
(pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata
beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka
adalah:
۞ Abdul Amar dari Bani Zuhrah
۞ Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
۞ Utsman bin Affan
۞ Zubair bin Awam
۞ Sa’ad bin Abu Waqqas
۞ Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-
sembunyi, yang namanya sudah disebutkan diatas disebut Assabiqunal
Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah secara terang-terangan


Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian,
yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an
Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain
sebaga berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk
menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak
yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani
Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali
bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.

2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama


yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di
Bukit Shafa.

Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri
masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul
Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul
Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin
Khattab pada tahun 616 M.
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di
luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang
masuk Islam antara lain:
۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah)

Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan
Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13
orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi.
Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang
ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul
Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam
Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain
itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar
berhijrah ke Yatsrib.
Indicator 34
a. Menyadari bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak
merusak dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan
mendapatkan pertolongan Allah SWT

b. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas


menyampaikan risalah dari Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi
petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga dan orang yang dicintai
sekalipun. ( QS. 28 : 56 )

c. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan
terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila
sesorang ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih
dahulu harus diuji.

d. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw,


yaitu sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,
dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan. Seperti yang
digambarkan dalam Surat an-Nahl : 125 sebagai berikut :

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah


danpengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk” (QS. An Nahl : 125)

e. Dapat meneladani Nabi SAW sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan
amal perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya, Firman Allah SWT :

Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab : 21 )

Mohon maaf apabila ada kesalahan. Terimakasih. Wassalam.

Alyaa.

Anda mungkin juga menyukai