Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

RESUME

BAB I: PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Disusun Oleh:
Mohamad Adnan Abdullah (16)
1401170125
Kelas 8-2 Program D-IV Akuntansi

Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Teori Akuntansi
Semester 8 Tahun Akademik 2017/2018
BAB I

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Akuntansi pada dasarnya tergolong dalam bidang ilmu pengetahuan praktik.


Hal ini beralasan, karena akuntansi membahas praktik bagaimana prosedur, metode,
dan teknik pencatatan transaksi dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan
yang telah ditentukan. Hal ini tercermin dalam standar akuntansi yang memberikan
pedoman perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian/transaksi.

Akuntansi yang dijalankan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu
saja secara ilmiah, tetapi memang sengaja dirancang dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Namun, di balik praktik akuntansi yang kita kenal saat ini
sebenarnya terdapat seperangkat gagasan yang melandasi praktik tersebut, yaitu berupa
asumsi-asumsi dasar, prinsip-prinsip, konsep-konsep, penjelasan, dan penalaran yang
secara keseluruhan membentuk bidang ilmu pengetahuan teori akuntansi. Atas alasan
tersebut, dapat dikatakan bahwa teori akuntansi memberikan penjelasan mengapa dan
bagaimana praktik akuntansi berjalan seperti yang kita ketahui saat ini.

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. Praktik


akuntansi yang baik dan modern tidak akan dapat dicapai tanpa dilandasi teori yang
baik pula sehingga pemahaman terhadap teori akuntansi menjadi sangat penting dalam
pengembangan serta perbaikan dalam praktik akuntansi.

A. Pengembangan Akuntansi

Akuntansi dapat dipandang sebagai pengetahuan profesi dan sebagai suatu


disiplin pengetahuan yang dapat dipelajari. Dari segi pengetahuan profesi, akuntansi
sering dipandang hanya sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun
laporan keuangan. Sementara dari segi disiplin pengetahuan, selain dipandang sebagai
bidang pengetahuan praktik, akuntansi juga dipandang sebagai bidang pengetahuan
teori. Bidang pengetahuan praktik mempelajari bagaimana praktik dijalankan sesuai

2
dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU/GAAP). Sedangkan dalam bidang
teori (disebut teori akuntansi), akuntansi mempelajari bagaimana penjelasan dan
argumen yang mendasari praktik akuntansi. Sehingga teori akuntansi lebih fokus pada
aspek ‘mengapa’ (why to account the way it is or the way it should be). Maka dari itu,
teori akuntansi yang dipelajari oleh akademisi di perguruan tinggi seharusnya dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan praktik akuntansi yang lebih baik dan
modern.

B. Peran Riset Akuntansi

Praktik akuntansi akan menalami perkembangan yang pesat apabila saling terjadi
interaksi pada tiga aspek, yaitu: riset, pengajarn, dan praktik. Adapun gagasan-gagasan
baru yang muncul dalam rangka pengembangan praktik akuntansi harus dibahas oleh
para akademisi sehingga dihasilakan beberapa alternatif dalam hal ditemukan masalah
dalam praktik.

C. Pengertian Akuntansi

Teori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan. Pengertian teori
akuntansi sangat bergantung pada pengertian akuntansi sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan pengetahuan akan
menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi. Berikut beberapa pandangan
terkait akuntansi:

1. Akuntansi Sebagai Seni

Pada awalnya perkembangannya, akuntansi dipandang sebagai suatu seni (art)


sebab pada masa itu dalam menerapkan akuntansi memerlukan suatu keterampilan
tertentu. Pengertian seni dalam hal ini bukan merujuk pada suatu keindahan atau
estetika, melainkan dalam artian bahwa praktik akuntansi membutuhkan suatu
pertimbangan nilai (value judgement) yang menuntut keterampilan dan pengalaman
untuk memilih perlakuan yang terbaik dari suatu transaksi. Atau dengan kata lain,
akuntansi dianggap sebagai suatu seni/keterampilan dalam memperlakukan suatu
transaksi.

3
2. Akuntansi Sebagai Sains

Ilmu adalah pengetahuan yang berisi penjelasan (explanation) tentang gejala alam
atau sosial yang bebas dari pertimbangan nilai karena ilmu harus mendeskripsikan
gejala tersebut apa adanya. Pengertian bebas nilai di sini adalah bahwa sains tidak
dibangun untuk mencapai tujuan tertentu, melainkan hanya mempelajari suatu
kejadian secara ilmiah sehingga diperoleh penjelasan yang benar (valid) dari
kejadian tersebut dan memungkinkan untuk memprediksi kejadian di masa yang
akan datang. Maka dari itu, sains tidak ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu
atau untuk mempengaruhi perilaku tertentu. Sehingga dari penjelasan tersebut,
sebenarnya akuntansi kurang tepat jika dianggap sebagai sains, karena akuntansi
memiliki tujuan untuk menghasilkan atau merumuskan prinsip-prinsip umum untuk
menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, bukan sekadar
mendapatkan kebenaran penjelasan. Munculnya pandangan yang menyatakan
bahwa akuntansi merupakan suatu sains disebabkan oleh adanya proses
pemahaman, pembelajaran, dan pengembangan akuntansi yang terkadang
memerlukan suatu pendekatan ilmiah untuk dapat memberikan keyakinan yang
tinggi terhadap output yang dihasilkan oleh akuntansi.

3. Akuntansi Sebagai Teknologi

Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu yang


bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pengertian ini sesuai dengan tujuan akuntansi
yang telah diuraikan sebelumnya. Menurut Sudibyo (1987), jika melihat
karakteristik akuntansi, seperangkat pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih tepat
dikategorikan sebagai teknologi. Sehingga untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya dari akuntansi, maka akuntansi perlu dikembangkan sesuai
dengan karakteristik dasarnya, yaitu teknologi. Dari sudut pandang teknologi,
akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang dikembangkan
dalam disiplin ilmu lain dalam rangka mencapai tujuannya tanpa harus
mengembangkan teori sendiri.

4
D. Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan


pemikiran, penalaran, dan pertimbangan (exercise of judgement) untuk memilih dan
menentukan teori, pengetahuan yang tersedia (available knowledge), konsep, metode,
teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk (konkret maupun
konseptual). Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan
pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan akan menjadi kekuatan
dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut dapat digunakan untuk
mengevaluasi kebermanfaatan dan efektivitas produk yang dihasilkan.

E. Teori Akuntansi Sebagai Sains

Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan
secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskaan dan memprediksi fenomena atau
fakta. Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan teoritis konsep-konsep yang
diteorikan. Jika pengertian tersebut dikaitkan dengan akuntansi, maka teori akuntansi
sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk
pengetahuan dan praktik akuntansi.

Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponen-komponennya


(asumsi, definisi, dan hipotesis) yang menjadi sumber acuan untuk menjelasakan dan
memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa teori akuntansi dapat dikategorikan sebagai sains. Sehingga apa yang
menjadi bahasan teori akuntansi dan apa yang dihasilakannya harus memenuhi kriteria
sains, yaitu bebas nilai (tidak ada unsur untuk mencapai tujuan tertentu), koheren,
universal, dan dapat diuji secara empiris. Teori akuntansi sebagai sains sering disebut
dengan teori auntansi positif (positive accounting theory).

F. Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis

Teori dapat pula diartikan sebagai suatu penalaran logis yang melandasi
praktik dalam kehidupan nyata. Penalaran logis berisi asumsi, dasar pikiran, konsep,
dan argumen yang saling berkaitan dan membentuk suatu kerangka berpikir yang logis.

5
Oleh karena itu, dalam hal ini teori akuntansi dapat disebut sebagai suatu penalaran
logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu,
serta tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa teori akuntansi juga


dianggap sebagai sains karena menerapakan penalaran logis untuk menjelaskan dan
memprediksi gajala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Namun, penalaran logis
dalam sains bersifat universal, objektif, dan tidak dipengarui oleh tujuan atau kebijakan
khusus yang berlaku dalam suatu lingkungan. Sementara dalam akuntansi, penalaran
logis sering dimaksudkan untuk membenarkan suatu praktik dalam rangka mencapai
tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh kebijakan politik, ekonomi, maupun sosial. Oleh
karena itu, penalaran dalam akuntansi lebih tepat disebut sebagai justification daripada
explanation.

****

Referensi:

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.


BPFE: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai