Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR DAN UTILITAS III

PAPER STRUKTUR RANGKA DAN DINDING PENDUKUNG

DOSEN : WIBISONO BAGUS N., ST, M. SC

DISUSUN OLEH : HADIAN FIRDAUS 412160100

VERA KOMALA D. 41216010025

NAVI’ATUL MA’ARIF 41216010032

MUTIANNISA F. 41216010040

MENTARI AYU K. 41216010045

PRODI ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA


A. PENGERTIAN STRUKTUR RANGKA

Struktur rangka atau bisa dikenal dengan skeleton adalah struktur yang
komposisinya terdiri dari kolom-kolom dan balok-balok. Pada kolom, berfungsi
sebagai unsur vertikal yang menyalurkan beban dan gaya menuju tanah. Sedangkan
pada balok berfungsi sebagai unsur horizontal yang menjaga kekokohan serta
media pembagian beban dan gaya ke kolom. Kedua unsur ini harus tahan terhadap
tekuk dan lentur sehingga bangunan dapat menahan gaya dan beban yang
diberikan. Struktur rangka ini akan menciptakan sebuah pola satuan yang sering
disebut dengan grid.

Penggunaan dari struktur rangka ini banyak diaplikasikan pada bangunan


tingkat tinggi (multi-storey structure) dan bangunan bentang lebar (long-span
structure). Pada bangunan bentang lebar yang menggunkan struktur rangka dapat
menghilangkan tiang-tiang yang berderet ditengah ruang sehingga dapat
memaksimalkan fungsi ruang. Selain itu struktur rangka juga lebih menjamin
kekuatan, kekakuan dan kestabilan struktur bangunan secara analisa serta lebih
fleksibel untuk mengatur penggunaan ruang-ruang pada bangunan.

Setelah struktur rangka terpasang dengan baik, kebutuhan-kebutuhan lain


sebagai wadah aktivitas manusia seperti lantai, dinding, plafon dan elemen
pendukung lainnya akan diletakkan dan ditempel pada kedua unsur rangka
bangunan. Jadi dapat dikatakan bahwa rangka berfungsi sebagai struktur bangunan
dan elemen yang mendukung seperti dinding dan lantai merupakan elemen yg tidak
struktural.

Struktur rangka sangat vital perannya bagi berdirinya suatu bagunan, karena
kekokohan dan kestabilan dari bangunan bergantung pada struktur rangka. Struktur
rangka juga harus direncanakan dengan cermat berdasarkan standar dan kaidah-
kaidah mekanika teknik. Selain itu, faktor keamanan dan ekonomis juga harus
diperhatikan.
B. MACAM-MACAM STRUKTUR RANGKA

1. Rangka dengan Grid sempit

Rangka dengan Grid yang sempit yaitu sebuah rangka yang


menggunakan dimensi jarak yang berdekatan antar kolom dan balok
sehingga menandakan semakin sempit jarak antara struktur rangka maka
semakin banyak jumlah penggunaan kolom dan baloknya. Dengan begitu,
efesiensi dari penggunaan ruang harus lebih cermat lagi dalam
perancangannya ruang dan peletakkan perabotannya.

Namun struktur rangka dengan Grid yang sempit dapat digunakan


dengan tujuan untuk menghemat dimensi penggunaan struktur karena
semakin sempit jarak antar strukturnya maka semakin kecil pula dimensi
ukuran kolom dan baloknya sehingga terlihat lebih ramping.

2. Rangka dengan Grid lebar

Rangka dengan Grid yang lebar yaitu sebuah rangka yang


menggunakan dimenasi jarak yang relatif besar antar strukturnya. Jadi
menurut Curt Siegel, struktur rangka disebut rangka dengan Grid lebar
apabila diantara dua kolom bangunan dapat diletakkan lebih dari satu
jendela standar.

Dengan jarak yang relaif besar maka, lebih fleksibel dalam mengatur
ruang dan peletakkan parabotnya. Namun dimensi ukuran kolom dan balok
untuk menahan beban dan gaya cenderung lebih besar daripada Grid yang
sempit. Pada dasarnya besarnya kolom dan balok juga ditentukan dari tinggi
bangunan tersebut dan kekakuan bangunan ditentukan oleh hubungan
(joint) antara kolom dan balok bersama-sama pada seluruh bangunan.
3. Struktur Rangka Ruang

Pada dasarnya, elemen pembentuk struktur rangka adalah:

a. Rangka batang bidang


b. Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron
c. Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron

Jadi, struktur rangka adalah sebuah komposisi dari batang-batang


yang berdiri sendiri yang menggunakan prinsip gaya tekan dan gaya tarik
yang sentris yang kemudian disambung atau dikatkan satu sama lain
dengan sistem ruang sehingga membentuk suatu 3 dimensi.

Struktur rangka ruang cocok pada bangunan bentang lebar yang


membutuhkan ruang yang luas tanpa sekat karena mimiliki keuntungan
yaitu tidak memerlukan kolom yang berderet yang akan mengganggu
fleksibilitas dari ruang tersebut. Selain itu, dengan menggunakan sistem
gaya tekan dan tarik, bangunan dan stabil dan kokoh berdiri dengan bentuk
yang tidak monoton. Contoh bangunan yang menggunakan struktur ini yaitu
pada bangunan dome, stadion gelora bung karno, Heyder Aliyev
Centre,Guangzhou Opera House dan lain-lain.
Adapun macam-macam dari struktur ruang berdasarkan
kelengkungannya yaitu:

a. Flat Cover, yaitu struktur rangka disusun secara mendatar.


b. Barrel Vaults, yaitu struktur ramgka disusun secara melengekung.
c. Spherical Domes, yaitu struktur rangka disusun sehingga membuat
sebuah bentuk kubah atau setengan lingkran.

Adapun macam-macam dari struktur ruang berdasarkan jumlah bidang


datarnya yaitu:

a. Single Layer, yaitu seluruh elemen disusun dalam satu permukaan.


b. Double Layer, yaitu setiap elemen dikelompokan dalam dua lapisan
(bidang) paralel dengan nilai jarak antar lapisan tertentu. Batang
diagonal menghubungkan titik dari kedua lapisan dengan arah berbeda
c. Triple Layer, setiap elemen ditempatkan dalam tiga lapisan paralel yang
dihubungkan batang diagonal, keseluruhannya nyaris datar. Sistem ini
sebagai solusi untuk mengurangi panjang batang diagonal.
C. BAHAN MATERIAL STRUKTUR RANGKA

1. Rangka Baja
Struktur rangka baja merupakan salah satu strukur rangka yang
banyak digunakan untuk bangunan satu lantai hingga gedung pencakar
langit yang terdiri dari kolom baja, balok induk dan balok anak. Baja
termasuk bahan yang ringan dan mudah untuk dibongkar ataupun
dipindahkan. Pemasangannya juga relatif mudah. Selain itu baja dapat
dibentuk, dipotong atau dilubangi oleh pabrik sesuai denganspesifikasi
dari desain. Rangka baja sangat efesien bila digunakan dalam bentuk grid.
Namun kelemahannya, kekuatan baja akan berkurang apabila sudah
terbakar dan juga dapat berkarat apabila terekspos sehingga
membutuhkan perawatan.

2. Rangka Beton Bertulang

Bahan beton bertulang juga umum digunakan karena bahan ini mudah
untuk dibentuk sesuai kebutuhan sehingga dapat menghasilkan bentuk
yang tidak monoton. Selain itu kekuatannya dapat menahan beban yang
sangat tinggi dan juga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Ketahanan terhadap api lebih baik apabila dibandingkan oleh baja.
Ketelitian sangat diperlukan dalam pengerjaan menggunakan beton
bertulang, karena kekuatannya dipengauhi oleh jenis, kualitas, bahan
campurannya, dan lainnya. Oleh sebab itu, kontrol kualitas beton
biasanya cukup ketat, baik dalam proses pengadukannya,
pengecorannya serta perawatan setelah dicor.
3. Rangka Kayu

Rangka kayu umumnya digunakan pada bangunan yang tidak terlalu


besar karena semakin menipisnya persediaan bahan material ini dan
harganya yang melambung tinggi sehingga orang-orang lebih memilih
bahan fabrikasi yang tergolong lebih murah. Pemilihan material ini lebih
mempertimbangkan nilai estetika karena tampilanya yang natural.
Apabila untuk menahan beban sedang yang mendistribusi merata,
rang ka balok cukup efesien, namun perlu rangka tambahan apabila
bebannya terpusat untuk menahan beban tersebut. Selain itu, jenis kayu
dan mutu yang digunakan sebagai struktur juga harus diperhatikan apabila
sistem strukturnya dipbiarkan terekspos, dan juga perlu diberikan
perawatan khusus.

Anda mungkin juga menyukai