BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
jantung tidak dapat lagi memompa darah secara cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Terdapat berbagai derajat keparahan dari gagal jantung. Banyak
faktor yang menyebabkan kondisi tersebut. Gagal jantung selalu bersifat serius,
1
tetapi umumnya tidak fatal secara mendadak. Yang sering terjadi adalah
penurunan suplai darah ke otot jantung karena penyakit jantung koroner (PJK)
atau karena menurunnya jumlah sel-sel otot jantung yang berfungsi sebagai akibat
dari serangan jantung atau klep jantung yang strukturnya tidak sempurna yang
jantung membuat pasien menjadi lemah, karena jaringan tubuh tidak menerima
yang dijalani pasien setiap hari. Kompleksitas etiologi dan faktor resiko heart
diastolik yang berefek pada penurunan cardiac output (Lily, 2011. P.226).
diterbitkan oleh WHO tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 17.3 miliar orang
mencapai 23.3 milyar penderita yang meninggal pada tahun 2020. Prevalensi
gagal jantung di Amerika pada tahun 2008-2010 yaitu sekitar 6,6 juta jiwa dan
diperkirakan akan bertambah sebanyak 3,3 juta jiwa pada tahun 2030 (Puspa
2013, p.1).
menurut American Heart Association (AHA) di Amerika pada tahun 2008 yaitu
sekitar 5,7 juta untuk semua tingkat usia. Selanjutnya terjadi penngkatan menjadi
6,6 juta jiwa pasien yang menderita heart failure pada tahun 2010 dan
diperkirakan akan bertambah sebanyak 3,3 juta jiwa pada tahun 2030 atau sekitar
2,3% dari tahun 2010. Data pasien yang menjalani hospitalisasi terdapat sebanyak
1.094.000 pasien dan melalui data ini diperoleh angka kejadian rehospitalisasi
hampir sekitar 50% dari total pasien gagal jantung yang pernah menjalani
Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak
Menular (PTM) (63% dari seluruh kematian). Lebih dari 9 juta kematian yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90%
menengah. Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya
adalah penyakit kardiovaskuler. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta
tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Kematian
kisaran angka 9,7 % dari keseluruhan penyakit jantung (Widagdo 2015, p.1).
Menurut data yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan republik Indonesia melalui
kesehatan jantung Indonesia tahun 2014, jumlah penderita penyakit gagal jantung
p.3).
4
(nakes) pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak 4.456 atau sekitar 0.33%,
yang berpotensi paling besar masyarakatnya terkena penyakit gagal jantung. Hal
ini dibuktikan bahwa angka prevalensi Sumbar 0.3% hampir sama dengan rata-
Sedangkan data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit Umum
Daerah Solok, diperoleh data prevalensi rawat inap penderita CHF pada tahun
2016 sebanyak 344 pasien, dan pada tahun 2017 dari bulan Januari sampai bulan
Peran perawat sebagai edukator sangat butuhkan oleh pasien gagal jantung
maka pasien harus belajar untuk mengatur keseimbangan berbagai faktor. Pasien
bukan hanya harus belajar keterampilan untuk merawat diri sendiri setiap hari
guna menghindari penurunan curah jantung atau kenaikan tekanan darah yang
mendadak, tetapi juga harus memiliki prilaku yang preventif dalam gaya hidup
untuk menghindari komplikasi gagal jantung yang akan datang. Oleh karena itu
itu, sebagai perawat kita juga harus mampu memberikan tindakan keperawatan
untuk menjadikan kasus Congestive Heart Failure ini untuk dilakukan penerapan
Asuhan Keperawatan pada periode siklus elektif sebagai syarat tugas karya ilmiah
akhir pada Program Studi Profesi Ners STIKes Fort De Kock Bukittinggi dengan
Dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Rawat Inap Jantung RSUD
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Failure (CHF).
teori, kasus dan jurnal yang terkait dengan Congestive Heart Failure
(CHF).
D. Manfaat Penulisan
diberikan dan mampu mencegah komplikasi yang lebih lanjut kepada pasien
Sebagai masukan bagi rumah sakit dan untuk lebih memperhatikan pelayanan
komprehensif.
3. Institusi Pendidikan
dan perbandingan untuk karya ilmiah lebih lanjut asuhan keperawatan pasien
4. Penulis/Mahasiswa/i