Anda di halaman 1dari 15

SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

SYARAT-SYARAT TEKNIS
(SPESIFIKASI TEKNIS)
PASAL 1.
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang harus dikerjakan dan dilaksanakan oleh pemborong adalah :


“ REVITALISASI DAN PENATAAN KAWASAN PATUNG YESUS - WAMENA“
Lokasi : Kota Wamena – Kabupaten Jayawijaya

Pekerjaan utama terdiri dari :


 Pekerjaan saluran drainase pasangan batu kali
 Pekerjaan plat beton bertulang fy = 14,5 Mpa (K175) penutup saluran drainase
 Pekerjaan pedestrian dengan kanstin dan lantai keramik
 Pekerjaan pelengkap dan aksesoris

1. Pemborong telah dianggap menguasai lokasi lengkap dengan kondisi lapangan.


2. Pemborong dianggap menguasai secara rinci mengenai tata cara dan teknis pelaksanaan
pekerjaan dan dianggap mengerti semua ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan.
3. Halaman/lokasi kegiatan akan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaan pada
penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk pelaksanaan pembangunannya.

PASAL 2
PERSYARATAN UMUM

Sebagai persyaratan/peraturan umum dalam teknis pelaksanaan adalah :


1. Semua ketentuan/petunjuk yang termuat dalam Dokumen Lelang, Dokumen Spesifikasi
Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan gambar kerja.
2. Petunjuk lisan maupun tulisan dari Direksi/Pengawas.
3. Peraturan Pemerintah Daerah setempat
4. Standart Nasional Indonesia (SNI)
5. Peraturan Pemerintah Daerah yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

PASAL 3
GAMBAR RENCANA

Gambar encana adalah semua dokumen gambar yang mengikuti ketentuan-ketentuan berikut :
1. Gambar Rencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian
Pemborongan / Kontrak yang merupakan ketentuan fisik konstruksi yang akan dilaksanakan
oleh Pemborong.
2. Gambar rencana untuk pekerjaan ini harus disyahkan oleh Penanggung Jawab Kegiatan.
3. Segala ketentuan, dimensi dan keterangan yang terdapat dalam Gambar Rencana tidak
diperkenankan untuk diubah, kecuali adanya kekeliruan / kesalahan dalam Gambar Rencana,
yang perubahannya harus melalui kesepakatan bersama Konsultan Pengawas dengan
Pengawas Lapangan Direksi dan disetujui oleh Penanggung Jawab Kegiatan.
4. Untuk gambar detail yang diperlukan guna kelengkapan pelaksanaan pekerjaan harus dibuat
oleh pelaksana lapangan bersama Konsultan Pengawas yang harus mendapat persetujuan
Penanggung Jawab Kegiatan.
5. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan dari Gambar Rencana
sebagaimana dijelaskan pada ayat 3 diatas, maka pemborong harus membuat gambar revisi

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

untuk dikoreksi / di periksa oleh Konsultan Pengawas untuk disyahkan Penanggung Jawab
Kegiatan, sebelum dilaksanakan.

PASAL 4
GAMBAR KERJA DAN PERSYARATAN TEKNIS TERTULIS

1. Pelaksanaan pekerjaan harus membuat gambar kerja berdasarkan pada persyaratan teknis yang
tertulis dalam Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis serta perubahannya pada Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) bila ada.
2. Pemborong harus menyediakan copyan Dokumen Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana
dengan perincian sebagai berikut :
 1 (satu) berkas untuk Konsultan Pengawas
 1 (satu) berkas untuk Direksi PU.
 1 (satu) berkas dapat digunakan selama pemeriksaan pekerjaan di lokasi Kegiatan
 1 (satu) berkas dipergunakan pelaksana lapangan

PASAL 5
BAHAN-BAHAN

1. Bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus buatan dalam negeri dan
mengutamakan penggunaan bahan setempat bila memungkinkan tanpa mengurangi kualitas /
mutu maupun kekuatan bangunan yang dibangun.
2. Semua bahan yang akan dipergunakan terlebih dahulu contohnya harus ditunjukkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuannya dan pemborong harus memakai/menggunakan
bahan sesuai contoh yang telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
3. Bahan yang dianggap cacat/rusak/tidak memenuhi persyaratan/afkir oleh Direksi/Pengawas
Lapangan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sejak
diputuskan.
4. Apabila bahan yang diangap cacat/rusak/tidak memenuhi persyaratan/afkir oleh
Direksi/Pengawas Lapangan tetap dipakai, maka direksi/Pengawas Lapangan berhak
memerintahkan Pemborong untuk membongkar tanpa alasan kerugian materi maupun
pelaksanaannya.
5. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborong berkewajiban
memeriksakan bahan tersebut ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan Bangunan dengan
semua biaya menjadi tanggungan Pemborong.
6. Keterlamabatan pelaksanaan pekerjaan sebagai akibat keterlambatan pengadaan bahan yang
sesuai spsifikasi, tidak dapat digunakan sebagai alasan perpanjangan waktu pelaksanaan.
7. Ukuran/Dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih (ukuran jadi).

PASAL 6
PAPAN NAMA KEGIATAN
Pemborong harus membuat dan memasang 1 (satu) buah papan nama Kegiatan berukuran minimal
80x120 cm dari papan dan tiang kayu cukup kuat sampai selesainya pekerjaan, dipasang ditempat
yang mudah terbaca/terlihat dari jalan. Dicat putih dengan tulisan warna hitam, yang mencantumkan
:
 Nama Kegiatan
 Nama pekerjaan yang dilaksanakan
 Nama instansi pemberi tugas/pekerjaan
 Nama pemborong yang melaksanakan
 Nama konsultan perenacana
 Nama konsultan pengawas
 Jangka waktu pelaksanaan (tanggal mulai s/d selesainya pekerjaan)
 Besarnya harga borongan.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

PASAL 7
PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PASANG BOUWPLANK

1. Steak out dan pengukuran lainnya dilakukan oleh pemborong atas petunjuk direksi.
Pengukuran harus dilakukan secara cermat dan teliti dimana pemborong bertanggung jawab
penuh atas ketelitian dari hasil pengukuran terhadap semua akibatnya.
2. Dalam pengukuran dan pematokan, pemborong harus berpedoman pada titik-titik referensi
yang telah ditentukan oleh Direksi.
3. Dalam rangka menerapkan perencanaan berdasarkan gambar rencana, yang mencakup
elevasi/ketinggian dan dimensi ruang, maka Kontraktor harus memasang bouwplank. Poros
As Bangunan (kolom dan lain-lain) harus ditandai dengan cat warna dan paku pada papan-
papan bauwplank yang telah terpasang.
4. Bouwplank harus dijaga kedudukannya agar tetap kuat dan tidak berubah selama masa
pelaksanaan. Papan bangunan (bouplank) harus memakai papan yang baik dengan tebal 2,5 -
3 cm tidak melengkung dengan sisi atas disekap / diserut rata dengan patok kayu ukuran 5/10
cm terpancang kuat.
5. Bentuk profil bauwplank harus disesuaikan dengan bentuk profil konstruksi yang akan
dikerjakan termasuk ketinggian/elevasi yang disesuaikan dengan elevasi konstruksi yang
diinginkan.
6. Direksi / Pengawas Lapangan berhak untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan ulang
bila seandainya hasil pengukuran terdapat kekeliruan atas biaya Kontraktor.
7. Peil + 0,00 adalah muka lantai tertinggi pada lantai dasar atau disesuaikan dengan Gambar
Rencana.

PASAL 8
PEMBUATAN GUDANG DAN BARAK KERJA
1. Lingkup pekerjaan meliputi : Pembuatan Ruang Kerja Kontraktor, Barak Kerja dan Gudang
dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. Biaya pembuatan merupakan tanggung
jawab kontraktor.
2. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, apabila diperlukan makan oleh Kontraktor dapat
menyiapkan satuan keamanan (PAM) yang berfungsi untuk menjaga keamanan dalam lokasi
pelaksanaan dengan biaya merupakan tanggung jawab kontraktor.

PASAL 9
PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Lingkup pekerjaan meliputi : penggalian dan pengangkutan tanah dari lokasi galian.
2. Kontraktor harus melakukan pengukuran, pematokan dan pembuatan bouwplank untuk
mendapatkan peil/elevasi, penampang dan ukuran galian yang akan dikerjakan. Peil/elevasi
dan ukuran penampang harus mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum
melakukan pekerjaan galian atau timbunan.
3. Bentuk dan ukuran tanah yang akan digali harus dilakukan menurut keperluan konstruksi yang
akan dibuat seperti tertera dalam gambar rencana ditambahkan dengan ruang gerak yang
dibutuhkan untuk melaksanakan konstruksi.
4. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi atau peil dari penggalian bilamana hal tersebut
dipandang perlu untuk kebaikan konstruksi.
5. Kontraktor harus melindungi benda-benda yang berharga dilapangan dan benda-benda lainnya
untuk kepentingan umum. Kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum., didalam
atau diluar lapangan pekerjaan semua harus ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor
6. Tanah hasil galian harus disingkirkan jauh dari lokasi kerja kecuali yang digunakan sebagai
bahan urugan kembali. Diharapkan agar tempat menumpuk hasil galian tidak mengganggu
pelaksanaan konstruksi dan tidak boleh bercampur dengan bahan / material bangunan
konstruksi.
7. Hasil galian yang tidak baik harus dipindahkan keluar lokasi pekerjaan.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

PASAL 10
PEKERJAAN URUGAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Urugan tanah adalah semua kegiatan yang sehubungan dengan penimbunan tanah,
mulai dari pengadaan bahan timbunan, pengangkutan, penghamparan, perataan dan
pemadatan.
2. Jenis Pekerjaan Urugan Tanah terdiri dari :
a) Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
3. Pekerjaan Urugan Kembali
 Yaitu penimbunan tanah dengan menggunakan material hasil galian
 Untuk pemadatan tanah menggunakan alat stamper.
4. Ketentuan bentuk dan ukuran :
a. Bentuk, ketinggian, dimensi dan kemiringan dari profil timbunan harus sesuai dengan
gambar rencana dan setelah pemadatan ketinggian permukaan timbunan tidak boleh lebih
rendah 3 cm atau lebih 2 cm dari elevasi rencana.
b. Permukaan hasil timbunan harus cukup rata dan mempunyai kemiringan yang cukup
menjamin limpasan air permukaan mengalir keluar.
5. Kualitas bahan timbunan :
a. Material untuk timbunan tanah pilihan dari tanah setempat atau diangkut dari suatu tempat
yang memenuhi syarat sebagai bahan tanah pilihan dan telah disetujui Direksi.
b. Secara umum material timbunan adalah tanah karang galian atau sirtu atau tanah lempung
kepasiran yang bergradasi baik atau campuran lempung kerikil dengan Indeks Plastis lebih
kecil dari 10% dan derajat kepadatan dapat mencapai minimal 95% dilapangan.
6. Untuk pemadatan pada areal yang sempit pada samping belakang talud, urugan kembali atau
pada perbaikan tanah dasar pondasi, penimbunan dilaksanakan lapis-perlapis dengan
ketebalan maksimum 20 Cm dan dipadatkan dengan menggunakan stamper sedemikian rupa
sampai lapisan timbunan telah dinyatakan padat oleh Direksi.
7. Tanah dasar dari macam material yang kurang baik. Bila Direksi menghendaki, kontraktor
harus menggali tanah / material tanah yang kurang baik mutunya sampai kedalaman yang
dianggap cukup oleh Direksi.

PASAL 11
PEKERJAAN URUGAN PASIR

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material/bahan, penghamparan, perataan dan pemadatan.
2. Ketentuan bentuk dan ukuran :
a. Ukuran penampang urugan disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Ketebalan lapisan urugan disesuaikan dengan gambar rencana.
3. Material yang digunakan sebagai bahan / material urugan pasir harus melalui persetujuan
direksi.
4. Tebal urugan pada dasar pondasi minimal 5-10 CM pada daerah galian dan pada daerah
timbunan harus disesuaikan dengan elevasi dasar yang diinginkan.
5. Sebelum penghamparan material, permukaan dasar lapisan harus bersih dari kotoran, sampah
atau bahan organik dan mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
6. Hasil pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dapat diterima baik apabila telah disetujui oleh
Dikesi/Pengawas lapangan.

PASAL 12
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang menggunakan bahan
beton bertulang.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing) yang telah
disediakan untuk proyek ini.
3. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cements jenis II menurut NI-8 atau
type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut standart cemen Portland yang digariskan
oleh Assosiasi Cement Indonesia dengan merk yang ada dipasaran.
4. Kontraktor hanya diperkenankan menggunakan satu merk semen pada saat yang sama.
5. Pelaksanaan pengecoran dapat dilaksanakan setelah dilakukan pemeriksaan (penulangan dan
pemasangan bekesting) dan mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas Lapangan.
6. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujui oleh Direksi /
Pengawas Lapangan.
7. Aggregat yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971 dan NI-2, antara
lain terdiri dari :
a. Kadar Lumpur pasir beton (aggregat halus) tidak boleh melebihi 4% berat pasir beton.
b. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
 Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat
(tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm dan tidak lebih 1/5 dimensi beton terkecil
dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
 Aggregats harus dfitempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya / gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
8. Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6.
9. Kawat pengikat harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI-2 Bab 3.7.
10. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
11. Semen :
a. Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantong/zak utuh. Berat semen harus sama
dengan yang tercantum dalam zak.
b. Semen harus tersimpan dalam gudang kering,terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi
yang cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
c. Semen harus dalam keadaan belum mengeras, bila ada bagian yang sudah mengeras,
jumlahnya tidak boleh lebih dari 5% berat semen
d. Kepada bagian semen yang mulai mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam
jumlah yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus sesuai dengan
fc 14,5 Mpa (K175).
12. Besi beton :
a. Besi beton yang digunakan adalah besi polos ǿ12 mm dan ǿ8 mm yang akan dipergunakan
untuk tulangan utama dan beugel pengikat.
b. Besi beton harus disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga bebas
dari tanah (minimal 20 cm dari tanah).
c. Besi beton harus disimpan bebas dari Lumpur, minyak dan zat asing lainnya.
d. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat
kekeliruan, kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka kontraktor
dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam
gambar, secepatnya hal ini diberitahukan kepada Direksi / Pengawas Lapangan untuk
informasi.
e. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh kontraktor sebagai kerja tambah, maka
penambahan hal tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Konsultan Perencana dan disetujui Direksi.
f. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut hanya dapat
dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana Mengajukan usul dalam
rangka kejadian tersebut diatas adalah merupakan kewajiban bagi kontraktor.
g. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
diterapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter terdekat, dengan syarat :
 Harus ada persetujuan dari Konsultan Perencana dan Direksi.
 Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

 Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat


tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.
h. Toleransi besi

Diameter, ukur sisi (atau jarak antara Variasi dalam Toleransi


dua permukaan yang berlawanan. berat yang Diameter
diperbolehkan. (mm)
Dibawah 10 mm ±7% ± 0.4
10 mm sampai 16 mm ±5% ± 0.4

13. Bekesting
a. Bekesting harus dibuat dari papan wiki tebal 2 cm, tidak pecah, tidak bengkok dan haus
rata, untuk bagian-bagian beton yang di ekspose dengan rangka kayu yang kuat yang tidak
mudah berubah bentuk.
b. Bekesting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata
dan menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan jalannya kegiatan pelaksanaan.
c. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga harus cukup
rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortal leakage).
d. Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
e. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar tidak
menggenangi sisi bawah dari bekesting.
14. Pengecoran
a. Pelaksanaan pengecoran baru bisa dilaksanakan setelah direksi mengadakan pemeriksaan
terhadap pemasangan tulangan dan bekesting dan disetujui untuk dilaksanakan.
b. Pelaksanaan pengecoran diluar sepengetahuan direksi atau pengawas lapangan tidak akan
diakui untuk dibayarkan.
c. Sesaat sebelum pengecoran dimulai, cetakan / bekesting perlu dibasahi dengan air terlebih
dahulu.
d. Pengecoran tidak diisinkan berlangsung secara bertahap untuk satu bagian struktur
sehingga kontraktor harus menyiapkan bahan / material, peralatan dan fasilitas yang cukup
dan memadai agar pelaksanaan pengecoran berlangsung secara kontinyu.
e. Untuk menghindari penggumpalan campuran beton, maka pada saat pengecoran
berlangsung perlu diadakan penusukan secara berulang pada daerah tertentu yang
dianggap bias terjadi penggumpalan beton.
f. Campuran beton tidak boleh dijatuhkan kedalam cetakan dari ketinggian > 1,00 M.
g. Setelah selesai pengecoran, kontraktor wajib melakukan penyiraman beton seperlunya bila
dianggap beton mulai mongering akibat penguapan dan terik matahari. Minimal
penyiraman dilaksanakan sekali dalam sehari.

15. Pembongkaran Bekesting


a. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk
memikul beban sendiri dan beban kerja.
b. Bila tidak menggunakan bahan additive untuk mempercepat proses pengerasan beton,
cetakan boleh dibongkar setelah beton berumur 3 (tiga) minggu.
c. Bila tidak menggunakan bahan additive untuk mempercepat proses pengerasan beton,
cetakan samping kolom, beton dan dinding boleh dibongkar setelah beton berumur 3 (tiga)
hari.
d. Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang
lebih tinggi dari pada beban rencana,maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan
tersebut berlangsung. Pedoman tata cara pembongkaran bekesting sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam PBI-1971 dan PB-88.Pembongkaran bekesting harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas Lapangan.
e. Pembongkaran bekesting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus sesuai dengan Pasal 5.8 dan 6 dari PBI-1971. Siar-

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran
lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui Direksi / Pengawas Lapangan.

16. Pekerjaan Beton terdiri dari :


a. Beton fc = 14,5 Mpa (K175)
Adapun pekerjaan beton ini dilakukan pada Sloof, Kolom, dan Ringbalk.
Material yang digunakan adalah Semen, Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah dan
Paku, adapun komposisi campuran adalah :
1. Komposisi campuran :
Semen = 327,54 Kg/M³ terhadap 1 M³ volume
Pasir Beton = 0,5024 M³ terhadap 1 M³ volume
Agregat Kasar = 0,9053 M³ terhadap 1 M³ volume
Kayu perancah = 0,1 M³ terhadap 1 M³ volume
Paku = 0,8 Kg/M³ terhadap 1 M³ volume
Peralatan yang digunakan adalah Concrete Mixer (Molen) dan Water Tanker (wadah
apapun yang memenuhi syarat/kriteria untuk dapat menampung air bersih untuk
campuran) serta alat bantu lainnya yang dibutuhkan.
Urutan Kerja :
Semen, Pasir, Agregat Kasar dan Air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Molen (Concrete Mixer), kemudian beton di cor kedalam area yang telah
disiapkan (bekesting sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan) dan selanjutnya
penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

b. Baja Tulangan untuk Struktur


Adapun pekerjaan ini dilakukan pada plat penutup saluran
Material yang digunakan adalah Baja Tulangan (Polos) U24 dan Kawat Beton, adapun
komposisi material tiap 1 Kgnya adalah :
 Baja tulangan (polos) U24 = 1,1 Kg
 Kawat beton = 0,0025 Kg
Urutan Kerja :
Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan dan diatur /
disusun sedemikian rupa sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan seluruh
persilangannya iikat kawat beton (pada bekesting sesuai gambar kerja),selanjutnya
penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

PASAL 13
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1. Pekerjaan yang dimaksud adalah meliputi semua kegiatan pemasangan batu dengan mortar /
spesi sebagaimana tercantum dalam gambar rencana untuk berbagai bangunan konstruksi
termasuk pasangan batu kosong / aanstamping.
2. Pekerjaan pasangan batu belum bisa dilaksanakan bila bentuk galian belum memenuhi
persyaratan.
3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan
persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.
4. Pelaksanaan pasangan batu kali juga harus memperhatikan gambar rencana yang terkait dan
jika ada kelainan / ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Direksi / Pengawas
Lapangan.
5. Material batu yang digunakan adalah batu gunung, batu alam, batu galian atau batu belah yang
padat, awet, keras, dan tahan terhadap cuaca, udara dan air serta bermutu kwarsa yang disetujui
Direksi / Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

6. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia : NI 8-1972


7. Air yang dgunakan adalah air bersih yang dianggap dapat diminum..
8. Adukan yang digunakan sebagai bahan spesi adalah campuran semen Portland dan pasir
pasangan dengan komposisi sesuai dengan gambar rencana.
9. Pengadukan spesi dilakukan sedemikian rupa sehingga pasir dan semen dapat bercampur
secara merata dengan kadar air yang sesuai sehingga adukan / spesi kelihatan kental. Jumlah
air yang digunakan tidak lebih 60 % berat semen yang digunakan.
10. Tidak diperbolehkan menggunakan adukan / spesi yang telah lama diaduk lebih dari 45 menit
setelah pengadukan awal dan harus diaduk lagi untuk digunakan.
11. Pondasi struktur pasangan batu harus disiapkan dan bersih dari segala bahan organic, kayu,
sampah dan bahan lain yang dianggap tidak baik serta harus terhindar dari genangan air.
12. Pasangan batu harus dipasang maksimal tinggi 50 CM, Yang dapat dilanjut 30 menit berikut
atau bila bagian yang telah terpasang dianggap kuat dan tidak terjadi kelongsoran.
13. Landasan tempat pondasi yang tiris dan mudah mengalirkan air, perlu dilakukan suatu cara
guna menghindari terjadinya penggenangan air pada landasan tersebut dan bila landasan
tersebut tergenang air, harus dikeringkan dulu sebelum pemasangan batu dilaksanakan
14. Diharuskan memberi lapisan adukan / spesi awal pada landasan pondasi minimal tebal adukan
3 Cm sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
15. Permukaan yang akan diberi adukan / spesi harus bersih dari kotoran, minyak, oli, lempung
dan secara menyeluruh harus dibasahi terlebih dahulu. Air yang menggenang pada permukaan
harus dibuang dan dikeringkan dulu sebelum penempatan adukan.
16. Pemasangan batu dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tebal adukan / spesi yang akan
merekatkan batu satu sama lainnya tidak kurang dari 2 Cm dan keseluruhan rongga antara batu
yang dipasang, terisi penuh dengan adukan / spesi.
17. Tidak diperkenankan mengadakan penggeseran batu pada saat pemasangan kecuali diangkat
atau dibongkar kemudian dipasang ulang.
18. Pada akhir / puncak pasangan batu dari keseluruhan pasangan harus dibuat rapi dengan
tambahan adukan / spesi setebal 2 Cm yang dikerjakan kepermukaan yang rata.
19. Permukaan pasangan yang telah dilaksanakan perlu dirawat dengan memberi siraman air
setiap waktu bila dianggap pasangan agak mengering.
20. Pengurugan tanah dibelakang dinding pasangan batu harus dilaksanakan setelah dianggap
pasangan telah kuat menerima beban tanah dari samping dengan umur pasangan minimal 12
hari.

PASAL 14
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan dan alat-alat bantu yang di
butuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang di sebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Perencana/ Pengawas .
2. Persyaratan Bahan
- Batu bata kekerasannya harus memenuhi Ni-10
- Semen portland harus memenuhi NI-18
- Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
- Air harus memenuhi P.U.B NI-2 Bab 3.6

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Pasangan batu bata /batu Bataco, dengan menggunakan aduk dengan campuran 1 pc
= 4 pasir pasangan.
- Batu bata yang di gunakan batu bataco ex lokal dengan kualitas terbaik sesuai dengan
persyaratan teknis ini, siku dan telah disetujui oleh pengawas, dan sebelum dipasang
batu bata harus direndam dalam air terlebih dahulu sekurang kurangnya selama 1 jam.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

- Pencampuran adukan/ spesi harus menggunakan beton molen dengan rpm 20/ mnt
dalam jangka waktu minimal 2 menit.
- Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus di basahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 1,5
m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.dan selanjutnya pada malam hari
dinding bata tersebut bagian atasnya harus ditutup dengan kertas bekas kantong semen,
plastik atau sejenisnya.
- Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan
balok penguat (kolom praktis ) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beuguel diameter 8mm jarak 20 cm.
- Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus di beri penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak
50cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30cm dengan bentuk L
kecuali ditentukan lain.
- Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish lebih
kurang setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25cm. pelaksanaan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
- Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling
sedikit 7 hari dan tidak boleh terkena sinar mata harilangsung.
- Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur
besi beton dengan diameter 8 panjang 40 cm jarak 60 cm dan beton yang berhubungan
langsung dengan dinding bata harus diketrik rata atau dikasarkan dulu agar pasangan
tembok dapat merekat dengan baik.
- Siar siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum adukan menjadi keras
sehingga membentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

PASAL 17
PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup pekerjaan adalah : pencampuran, pengadukan spesi, pemasangan plesteran, perataan


dan penghalusan permukaan plesteran.
2. Semen Portland yang digunakan memenuhi NI-8 dan telah disetujui Direksi / Pengawas
Lapangan.
3. Pasir yang dipergunakan harus berkadar Lumpur maksimal 5 % dan bebas dari bahan organic
dan alkali termasuk garam.
4. Air yang digunakan adalah air bersih yang dapat dijadikan sebagai air minum.
5. Komposisi campuran spesi/mortal adalah 1 Pc : 4 Pasir, kecuali disyaratkan lain oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
6. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan jika hasil pekerjaan beton atau pasangan batu telah
disetujui Direksi / Pengawas Lapangan.
7. Permukaan yang akan diplester harus bersih dan tidak mengandung minyak, oli, Lumpur dan
abu. Permukaan yang akan diplester harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester.
8. Jika tidak ditentukan lain dalam gambar rencana, maka seluruh plesteran mempunyai
ketebalan 15 mm. Bila tebal plesteran lebih besar dari 15 mm, maka harus dilaksanakan secara
bertahap lapis perlapis, menunggu lapisan terdahulu cukup kuat melekat baru dilaksanakan
pelapisan berikutnya.
9. Seluruh permukaan yang kedap air, plesteran harus difinish dengan acian dari bahan PC.
Pemberian lapisan kedap air/acian dilaksanakan segera setelah pekerjaan plesteran dianggap
telah mulai mengeras atau selang waktu 3 – 4 jam .

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

10. Untuk semua jenis adukan, selang waktu pencampuran dengan pemasangannya tidak lebih 45
menit sehingga campuran selalu dalam keadaan baik. Lewat dari batas waktu tersebut, adukan
harus dicampur ulang dengan menambahkan air secukupnya.
11. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu
tiba-tiba dengan membasahi permukaan pelesteran minimal 2 kali setiap hari dan melindungi
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang biasa mencegah penguapan air
secara cepat.
12. Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki setiap plesteran yang retak akibat perawatan
yang tidak baik hingga diterima dengan baik oleh Direksi / Pengawas Lapangan.

PASAL 15
PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTURAL

1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna.

2. Persyaratan Bahan
- Pipa besi / besi hollow yang di gunakan adalah pipa hitam / besi hollow dengan bentuk
dan ukuran sesuai yang tertera pada gambar.
- Baja profil yang digunakan adalah baja st. 37 dengan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera
pada gambar.
- Pipa Ornamen yang digunakan adalah Pipa GIP, dengan ukuran sesuai yang tertera pada
gambar.
- Seng pagar yang digunakan adalah seng Galvalum.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Seluruh pekerjaan di workshop harus merupakan pekerjaan yang berkwalitas tinggi,
seluruh pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat
dipasang dengan tepat di lapangan dan dapat berfungsi dengan baik.
- Seluruh pekerjaan pengelasan harus dilakukan oleh pekerja yang benar benar ahli dalam
bidang pengelasan, setifikat keahlian merupakan rujukan yang diperlukan jika timbul
keragu raguan mengenai keahlian pelaksanaan.
- Semua baja yang dipakai harus bebas dari retak dan cacat lain yang dapat mengurangi
kekuatan sambungan serta kerataan permukaan bagian sambungan.
- Baut baut dan mur mur yang dipakai adalah jenis baut baja High Tension Bolt (HTB) baut
harus dilengkapi dengan 2 buah ring dengan ukuran dan tebal sesuai dengan baut yang
digunakan.
- Ketentuan untuk ketebalan dan panjang las minimal dan maksimal adalah harus sesuai
dengan persyaratan dari American Welding Society ( AWS ).
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
di lapangan.
- Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan
mengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama
- Kontraktor diminta untuk menyiapkan gambar methode kerja.
- Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin potong pembakar
yang standar.
- Apabila ada pekerjaan metal structural yang akan terpotong maka harus diberitahukan dan
mendapat persetujuan dari perencana struktur.
- Bekas-bekas pekerjaan harus digerinda sampai halus dan rata permukaan.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

- Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
- Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada bahan bajanya.pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari
cairan elektroda tersebut permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas
dari kotoran ,cat, minyak dan karat.
- Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan
berputar atau membengkok.setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan
dengan baik (wire, brush, ampelas) cacat pada pengelasan harus di potong dan dilas
kembali atas tanggung jawab kontraktor.
- Tambahkan perkuatan dan angkur yang dianggap perlu dan harus dipasang walaupun tidak
termasuk dalam gambar ( lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton) meliputi dan
tidak terbatas pada dudukan fixtures (toilet dan cermin).

PASAL 16
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja pemasangan/ penyetelan, bahan-bahan,


perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat - alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu seperti yang ditunjuk /disyaratkan dalam detail gambar.

2. Persyaratan Bahan
- Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Door and Window Schedule, bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware”
akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Perencana
dan Pengawas. untuk mendapatkan persetujuan.
- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium berukuran
3x6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap
anak kunci.

3. Perlengkapan Pintu
Untuk ketentuan perincian type dan jenis perlengkapan yang digunakan secara detail terdapat
pada Door Schedule dan Door Detail.
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
1. Semua pintu menggunakan peralatan kunci sebagai beriku
- Handle
- Back plat
- Engsel
Perincian type yang dipakai dari merk - merk diatas , lihat pada DOOR SCHEDULE

2. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 1050 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Perencana dan Pengawas.

3. Pekerjaan Engsel
Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan masing-
masing pintu.

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

4. Pekerjaan Door Closer dan Door Stopper :


- Untuk daun pintu panil dan daun pintu double teakwood seperti pintu-pintu loket,
menggunakan door closer, warna akan ditentukan oleh Perencana. Door Closer
harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kosen dan daun
pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat ke kosen
pintu (lihat Door Schedule).
- Door stoper dipasang dengan baik pada lantai dengan skrup. Lihat Door
Schedule.

5. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan


persetujuan Perencana dan Pengawas.

4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
2. Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
3. Pintu/ Jendela dipasang sedemikian.
4. Penarik pintu (door pull) dipasang 1050 mm (as) dari permukaan lantai.
5. Pemasangan handle dan backplate harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang
telah ditentukan oleh Perencana dan Pengawas Apabila hal tersebut tidak tercapai,
kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
6. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
7. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

PASAL 16
PEKERJAAN PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.


2. Pengecatan permukaan dengan bahan - bahan yang telah ditentukan.
3. Pengecatan semua permukaan dan area yang tertera dalam gambar dan yang tidak
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana
dan Pengawas.

2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang - bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang - bidang yang akan
dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh Perencana dan Pengawas.
2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan Perencana , bidang
- bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
3. Instaler diwajibkan mengikuti semua persyaratan teknis aplikasi dari produsen tanpa
terkecuali.
4. Apabila terjadi kerusakan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan tidak
disebabkan oleh pemilik atau pemakai maka Kontraktor wajib memperbaiki seluruh

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

pekerjaan yang rusak sampai dengan disetujui oleh Perencana dan Pengawas dengan
seluruh biaya ditanggung Kontraktor.

3. PEKERJAAN CAT DINDING

1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian - bagian lain yang ditunjukkan dalam gambar. (Bahan yang digunakan lihat
pada Material Reference).
2. Untuk dinding Cat yang dipakai adalah ( SESUAI DENGAN ROOM FINISH
SCHEDULE )
3. Permukaan dinding harus kering minimal telah berusia 14 hari bebas dari kotoran, debu,
minyak, olie. Apabila permukaan diding kadar alkalinya masih diatas PH 7 meskipun
plesterran telah cukup lama maka bidang diding tersebut harus dicuci terlebih dahulu
menggunakan larutan Asam HCL dengan kadar 10 % kemudian bilas dengan air bersih dan
biarkan dinding mengering. Selanjutnya dinding dihampelas permukaan selanjutnya
bersihkan dengan air dan biarka dinding mengering, jika terdapat pengkristalan/
pengapuran bidang dinding tersebut haus dicuci dengan larutan WASHING COMPOUND
Ex Mowilex kemudian bilas dengan air bersih sampai larutan tersebut tidak tersisa dan
biarkan mengering.
4. Aplikasikan Under Cout Tembok/ Alkali Resisting Primer Ex Mowilex denga pengencer
air bersih sebanyak 10 – 20 % ,aplikasikan 1 lapis sampai merata dengan kuas atao rol dan
biarkan mongering, apabila sampai tahap ini bidang dinding masih timbul pengkristalan/
pengapuran maka bidang dinding tersebut harus di coating 1 lapis dengan Wall Sealer Ex
Mowilex dan biarkan mengering.
5. Pekerjaan Cat Finishing dilaksanakan dengan kuas/rol minimal sebanyak 3 (tigi) lapis atu
sampai merata. Lapis pertama dan kedua aplikasikan Cat dengan pengencer air bersih 20
– 30 %, lapis ketiga aplikasikan Cat dengan pengecer air bersih 10 - 20 %. Sampai dengan
merata.
6. Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng - kaleng
dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
7. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, sesuai
yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan lanjutan.

4. PEKERJAAN FINISHING WOOD STAIN.

1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat
pada pagar yang ditentukan dalam gambar.
2. Semua permukaan kayu yang hendak difinish, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat di situ.
3. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu no 180 searah dengan urat kayu ,
agar supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak
rata pada permukaan kayu tersebut, selanjutnya bersihkan dengan kain lap keing dan
lembut.
4. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin aplikasikan lapis pertama Wood Stain Ultran
Lasur Ex Mowilex dengan kuas 1 lapis sapai merata dan biarkan mengering setelah
permukaan kayu mengering hampelas kembali tetapi jangan ditekan selanjutnya bersihkan
dengan kain lap bersih, kering dan lembut , aplikasikan lapi kedua Ultran Lasur sampai
merata setelah kering hampelas jangan ditekan kemudian bersihkan dengan kain lap kering
bersih dan lembut. Sebagai lapi terakhir aplikasikan Ultran Lasur sekali lagi dengan kuas

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

sampai merata dan biarkan mengering, proses aplikasi Ultran Lasur harus mempunyai
tenggang waktu minimal 2 jam untuk setia kali lapisan.

5. PEKERJAAN CAT BESI

1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi, Railing besi,
Pintu-pintu besi dan pekerjaan besi lain yang ditentukan dalam gambar.
2. Cat yang dipakai adalah ( SESUAI DENGAN ROOM FINISH SCHEDULE )
3. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan di cat, selesai dibersihkan diamplas
halus dan bebas debu, oli , sisia sisa endapan garam dan lain – lain sambuangan las atau
kelingan dan ujung ujung yang tajam diratakan dengan gurinda .
4. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dengan Zinc chromate Primer 1 ( satu
) lapis denag kuas atau semprot. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch
up” dengan dua lapis sampai merata dan biarkan mongering selama 4 jam.
5. Setelah kering permukaan besi/ baja diamplas sampai halus selanjutnya bersihkan dengan
kain lap kering bersih dan lembut. Aplikasikan lapis pertama cat finishing akhir dengan
kuas atau semprot, 1 lapis sampai merata dan biarkan mengering. Aplikasikan lapis kedua
dan ketiga sampai merata dan biarkan mengering, Tenggang waktu pengecatan minimum
adalah 16 jam untuk setiap lapisan. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas cat.
6. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak
ada gelembung-gelembung dan sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang
dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan lanjutan.
.

PASAL 17
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pekerjaan penyelesaian terdiri dari pembersihan umum lokasi dari sisa-sisa bahan bangunan /
bongkaran sisa-sisa galian maupun kotoran lainnya, termasuk perbaikan-perbaikan akibat dari
kerusakan / pembongkaran yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan sehingga waktu penyerahan
pekerjaan sudah harus bersih dan rapih.

Jayapura, 24 Mei 2017

Mengetahui, Ditetapkan,
Kepala Satuan Kerja Penataan Pejabat Pembuat Komitmen
Bangunan dan Lingkungan Papua

JIMMI PAMASSANGAN, S,Hut.


MARSUDI, ST. SE. MM
NIP. 19651224 198903 1 014

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)


SATUAN KERJA BALAI TAMAN NASIONAL LORENTZ - Tahun Anggaran 2017

Spesifikasi Teknis (Pembangunan Pagar Pengaman Rumah Jabatan)

Anda mungkin juga menyukai