Anda di halaman 1dari 5

FT UNP Padang Lembaran : Job sheet

Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Praktek Display & TV


Waktu : 4 x 50 Topik : Penerima TV
Kode : 02/ELK-ELA185/2014 Judul : Tuner

A. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mengetahui blok rangkaian tuner pada TV
2. Memahami dan mengetahui prinsip kerja tuner TV.
3. Dapat mengukur tegangan tala untuk tunner pada setiap perubahan talaan siaran
dari masing-masing stasiun pemancar TV di sekitar anda.
4. Dapat mengukur tegangan supply rangkaian tuner dan menelusuri sumber
tegangan supply tersebut.
5. Dapat mengukur sinyal IF pada keluaran (output) rangkaian tuner.

A. Alat dan Bahan


1. Antena TV / Pattern Generator
2. Trainer televisi warna
3. Toolset
4. Multimeter dan Osciloscop
5. Kabel penghubung serta alat tulis untuk pengambilan data.

C. Teori Singkat
Sinyal yang diterima oleh antena televisi adalah semua frekuensi yang termasuk
dalam range kerja frekuensi dari antena yang digunakan pada sebuah TV, tetapi pada
sistem PAL dan NTSC telah ditetapkan frekuensi kerja dari masing-masing kanal
frekuensi VHF dan UHF. Untuk VHF bekerja pada range kanal 2 hingga kanal 12
dengan frekuensi kerja 47-230 MHz, sedangkan untuk UHF bekerja pada range
kanal 14- 83 dengan frekuensi kerja 470- 890 MHz. Semua frekuensi yang diterima
oleh antena dan diteruskan oleh saluran transmisi kemudian diolah pada bagian tuner
sebuah televisi.

Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsi untuk memilih
salah satu frekuensi dari pemancar (repeater) televisi yang ditangkap oleh antena.
Gambar dibawah ini menunjukan salah satu rangkaian penala (tuner sistem saklar).
Tiap kanal dapat dipilih dan diubah menjadi sinyal If gambar oleh penala tersebut.

Lab Elektronika Komunikasi FT-UNP Padang


Bagian-Bagian Tuner:
1. Pemilih Kanal (Pemilih Stasiun Pemancar)
Tuner blok memilih gelombang pemancar yang akan diterima, mencakup kanal
2 hingga kanal 12 (47-230 MHz) pada VHF dan tiap kanal memiliki lebar
frekunsi 7 MHz. Rangkaian penala dapat dipilih sehingga beresonansi dengan
frekuensi kanal yang dikehendaki.
Didalam tuner blok terdapat penguat RF, Mixer dan Osilator. Penguat RF
memilih pemancar yang akan diterima, kemudian diteruskan ke mixer. Osilator
membangkitkan frekuensi yang tertentu besarnya untuk pembanding frekuensi
yang diterima penguat RF kemudian diberikan ke mixer kemudian di filter
akhirnya menghasilkan Frekuensi baru yang keluar yaitu 38,9 MHz merupakan
frekuensi pembawa gambar yang didalamnya terdapat sinyal sinkronisasi dan
33,4 MHz merupakan frekuensi pembawa suara dan kedua frekuensi tersebut
diteruskan kepenguat video IF.
2. Penguat Frekuensi Tinggi (HF Amplifier)
Sebelum sampai pada rangkaian pencampur (Mixing) gelombang TV diperkuat
oleh penguat HF. Karena ratio S/N (perbandingan sinyal/nois) pada penerima
TV berwarna ditentukan oleh penguatan HF ini, maka penguatan HF harus dapat
menghasilkan penguatan (gain) yang besar. Juga memerlukan distorsi yang kecil
walaupunn bila gelombang TV input besar. Maka dibutuhkan tegangan AGC
(Automatic Gain Control / pengatur penguatan otomatis ) pada penguat HF itu
dipasang rangkaian netralisasi, pada penguat HF untuk mencegah osilasi
parasitis yang timbul. Karakteristik resfon frekuensi penguat HF pada bidang
frekuensi kanal penerimaan, harus serata mungkin dan perbedaan penguatan
antara kanal-kanal yang diterima harus sekecil mungkin.

3. Pencampur (Mixer)
Gelombang TV yang diterima TV dicampur dengan output osilator lokal dengan
menggunakan pencampur (Mixer) dan dirubah menjadi sinyal IF (Intermediate)
gambar yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih dengan kedua frekuensi
tadi. Frekuensi pembawa sinyal IF gambar adalah 38,9 MHz dan frekuensi
pembawa suara adalah 33,4 MHz
Kanal No.3 Freq. Osc. Lokal

FV 38,9
FA 33,4
MHz
MHz

55,25 95,15 MHz


FV = 60,75
Frekuensi pembawa gambar; FA = Frekuensi pembawa suara
4. Osilator Lokal
Frekuensi pencampur (frekuensi lokal) dibangkitkan oleh osilator lokal, dan
diberikan ke pencampur (Mixer). Frekuensinya dapat dirubah tergantung pada
kanal penerimaan yang dipilih.
Sebagai osilator lokal biasanya digunakan osilator Colpitts karena sifat
kestabilannya dan juga sederhana struktur rangkaiannya. Ada dua cara memilih
frekuensi osilator lokal pertama adalah dengan merubah kumparan resonansi dan
yang kedua dengan mengontrol tegangan bias dioda kapasitansi variabel.

Lab Elektronika Komunikasi FT-UNP Padang


D. LANGKAH KERJA PRAKTEK
1. Ambil masing masing kelompok, tv trainer yang sudah disediakan, dan jangan
dihubungkan catu daya listrik ke jala-jala PLN.
2. Ambil multimeter dan Osciloscope, lakukan kalibarisi kedua alat ini.
3. Buka tv trainer tersebut dan pastikan sudah melakukan pengosongan tegangan
tersimpan pada kapasitor tegangan tinggi dengan kabel penghubung.
4. Cari dan amati bagian tuner dengan pedoman skema rangkaian di bawah ini :

5. Pastikan anda menemukan tegangan 5 V dan 33 V atau B+.


6. Sambungkan televisi dengan antene penerima atau pattern generator.
7. Hubungkan jala-jala listrik dan hidupkan televisi

Lab Elektronika Komunikasi FT-UNP Padang


8. Masuk ke menu pencarian manual ” manual searching” untuk mendapatkan
semua siaran televisi yang ada di kota Padang. Setiap siaran televisi yang
ditemukan catat frekuensi pancarnya pada tabel pengamatan berikut ini :

FREKUENSI
NO STASIUN
SIARAN KETERANGAN
TELEVISI
(MHz)

1 sctv 000
2.
3.
4.
5.
dst

9. Cari salah satu chanel televisi yang paling kuat penerimaan sinyalnya (gambar
paling bagus).
10. Ukurlah dengan menggunakan osciloscope bentuk sinyal pada pin IF. (
amplitudo dan bentuk sinyal).
11. Dokumentasikan sinyal IF yang terbaca pada osciloscope dan lampirkan pada
laporan anda.
12. Ukurlah dengan menggunakan osciloscope bentuk kolektor transistor V101. (
amplitudo dan bentuk sinyal).
13. Dokumentasikan sinyal IF yang terbaca pada osciloscope dan lampirkan pada
laporan anda.
14. Cari salah satu chanel televisi yang paling lemah sinyalnya. (amplitudo dan
bentuk sinyal)
15. Ulangi langkah kerja 10 dan 11.
16. Putus catu daya 5 V dan perhatikan efek yang ditimbulkan?
17. Buatlah kesimpulan dari praktikum anda.
E. Analisa
Jelaskan analisa anda tentang praktikum dari langkah kerja dan data yang anda
dapatkan?
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

F. Evaluasi
1. Tentukan komponen utama apa saja yang terdapat pada bagian tuner dan
tentukan kode komponennya pada televisi traniner anda.
2. Sinyal-sinyal apa saja yang terdapat pada sinyal IF yang anda ukur dengan
osciloscope dan jelaskan fungsi dari sinyal-sinyal tersebut bagi rangkaian
penerima televisi ?
3. Jelaskan fungsi tegangan 5V dan 33 V pada tuner?
4. Apa yang anda ketahui tentang sistem pertelevisian digital?

Lab Elektronika Komunikasi FT-UNP Padang


F. Buku Sumber
1. Reka Rio, S (2001). Teknik Reparasi Televisi Berwarna. Pradnya Paramita, Jakarta.
2. Grob, Bernard (1993). Sistem Telavisi dan Video. Erlangga, Jakarta.
3. Suhana (1984). Buku Pegangan Teknik Telekominikasi. Pradnya Paramita, Jakarta.

Lab Elektronika Komunikasi FT-UNP Padang

Anda mungkin juga menyukai