Askep Diare
Askep Diare
0
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
sangat di perlukan untuk memelihara kesehatan dan fungsi
tubuh. Keseimbangan adalah menjaga distribusi air dan
elektrolit yang masuk dan keluar di dalam tubuh,
ketidakseimbangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor
yang berhubungan dengan beberapa penyakit. Oleh karena
itu, perawat harus waspada terhadap beberapa macam
perbedaan dari klien, meliputi penilian dan koreksi pada
ketidakseimbangan dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penyebab dari diare adalah kebanyakan akibat terjadi
infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare. Penyebab utama pada anak adalah kepada
bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula yang disebabkan
karena faktor malabsorbsi dan faktor makanan.
Karena diare merupakan penyakit umum yang dapat
diderita oleh manusia, terutama oleh anak-anak. Maka
penulis menyusun studi kasus ini "Diare" yang bertujuan
supaya dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan
penulis.
1
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih
buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair
B. Ruang Lingkup
Pada penulisan studi kasusu ini penulis melakukan
Asuhan Keperawatan kepada Tn. B dengan diagnosa medis
"Diare" di Rumah Sakit Tentara Ciremai.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ada dua:
1. Tujuan Umum
Yaitu memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada klien diare secara komprehensif. Meliputi: aspek biologi,
psikologi, sosial dan spiritual dengan pendekatan proses perawatan.
2. Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk menegakkan
diagnosa keperawatan.
Dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan
Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun
Dapat melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan
D. Metode Penulisan
2
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode observasi
langsung ke pasien dengan cara wawancara serta studi pustaka untuk
memperkuat teori yang di dapat.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tujuan Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan
BAB III : Studi Kasus, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan
bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi, S.Kp dan Rita Yuliani, S.Kp,
2001). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja) dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi yang meningkat (Arief Mansjoer, 2001).
2. Etiologi
a) Faktor infeksi
1) Bakteri enteropathogenic eschericia coli, saleuonella, strigela,
yersinia, enterocouhea.
2) Virus; enterovirus – enehoviruses, adenovirus, human retrovirua
seperti agent rotarirus.
3) Jamur, candida enteritis
4) Parasit, giardia clambia, crytosporidium
5) Protozoa
b) Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan; susu, protein
2. Gangguan metabolik atau malabsorpsi
3. Iritasi pada saluran pencernaan
4. Obat-obatan; antibiotik
5. Penyakit usus, confus alceratif
6. Eurosional atau stress
7. Obstruksi usus
c) Penyakit infeksi: otitis media, infeksi saluran nafas atas
4
3. Patofisiologi
a. Meningkatnya mobilitas dan cepatnya pengosongan pada infestinal
merupakan akibat dari gangguan absorpsi dan ekresi cairan dan
elektrolit yang berlebihan.
b. Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga
ekstraselular ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan
tempat terjadi asidosis metabolik.
c. Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke
dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan
meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang
masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi
gangguan absorbsi cairan dan elektrolit
d. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk
mengabsorbsi cairan elektrolit dari bahan-bahan makanan.
e. Meningkatnya mobilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan
absorbsi intestinal.
5
4. Manifestasi Klinis
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
b. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan
mata cekung, membran mukosa kering
c. Keram abdorminal
d. Demam
e. Mual dan muntah
f. Anoreksia
g. Lemah
h. Pucat
i. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat
j. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
k. Kekurangan cairan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering,
tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara serak.
5. Klasifikasi
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung
singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
b. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan
anak ditetapkan batas waktu 2 minggu.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Riwayat alergi pada obat-obat atau makanan
b. Kultur tinja
c. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin dan glukosa
d. Pemeriksaan tinja; PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
7. Penatalaksanaan
a. Penanganan fokus pada penyebab
b. Pemberian cairan dan elektrolit, onal seperti oralit atau terapi
perenteral.
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
8. Komplikasi
6
a. Dehidrasi
b. Hipokelami
c. Hipokalsemi
d. Cardiae dysrhytimias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
e. Hiponatremi
f. Syok hipovolemik
g. Asidosis
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian riwayat diare
b. Pengkajian status hidrasi: ubun-ubun, furgor kulit, mata, membran
mukosa mulut.
c. Kaji tinja: jumlah., warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar.
d. Kaji intake dan output
e. Kaji berat badan
f. Kaji tingkat aktivitas anak
g. Kaji tanda-tanda vital
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air
besar dan encer.
b. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya
buang air besar.
c. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi human
diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran
penyakit.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake dan menurunnya absorpsi makanan dan cairan.
3. Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah
Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
7
mengatakan klien elektrolit
BAB mencret Iritasi usus
Keluarga klien
mengatakan klien Paristaltik usus
BAB > 3 x hari meningkat
DO: Sari makan sulit diserapi
Konsistensi feces
cair Sehingga air & garam
Turgor kulit jelek mineral terbawa ke dalam
Kadar elektrolit
Cairan & elektrolit
terbuang melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan
Pasien mengatakan intestinal pemenuhan nutrisi
badanya lemas
DO: Fungsi intestinal
Frekuensi BAB > 3 x terganggu
sehari
Pasien tampak Terjadi p paristaltik usus
lemah
Pasien muntah, Sari makanan banyak
mual terbuang karena teransit
Bising usus time absorbsi berkurang
meningkat sewaktu
diauskultasi selama 1 Sari-sari makanan
menit terbuang melalui feces
Kebutuhan nutrisi
terganggu
8
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan
diare
b. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
5. Rencana Tindakan
No DX. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Kesiembangan Observasi TTV Untuk menge-
keseimbangan cairan dan tahui keadaan
cairan dan elektrolit dapat umum
elektrolit dipertahankan Kaji kebutuhan Untuk menge-
ditandai dalam batas cairan tahui tanda-
dengan: normal tanda dehidrasi
DS: Mencret dapat Pemberian Untuk meng-
Keluarga berkurang dalam oralit 3x sehari ganti cairan
kelien jangka waktu Anjurkan Agar mencret
mengatakan 1X24 jam banyak minum berkurang
klien BAB
mencret
Keluarga
klien
mengatakan
klien BAB > 3 Konsistensi BAB
x hari lunak
DO: Turgor kulit
Konsistensi baik
feces cair
Turgor kulit
jelek
Mata cekung
9
dengan: normal Pemberian susu Untuk
DS: Nafsu makan 500cc/hari memberi
Pasien pasien kembali tenaga pada
mengatakan normal klien
badanya Kebutuhan Observasi TTV Untuk
lemas nutrisi terpenuhi mengetahui
DO: dalam waktu 4 keadaan umum
Frekuensi hari
BAB > 3 x
sehari
Pasien
tampak lemah
Pasien
muntah, mual
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT: DIARE
DI DESA KARYA MULYA 02/08 – MAJASEM
CIREBON
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Gol. Darah : -
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Tgl. Pengkajian : 23 Juli 2006
Diagnosa Medis : Diare
B. Keluhan utama
Klien mengatakan klien mencret 5 x/hari
11
Pada tanggal 18 Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas Majasem
dengan keluarga klien mengatakan klien panas, lemah, BAB berlebihan 5
x/hari, kemudian klien di berikan obat oleh pihak Puskesmas, pada tanggal
18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan pengkajian sampai dengan 23
Februari 2008.
F. Keadaan Umum
1. Tingkat kesadaran : composmentis
Eye (mata) membuka tidak sepontan : 5
Verbal :4
Motorik :6
15
2. Tanda – tanda vital :
Suhu : 37,5oC
Nadi : 90
Respirasi : 30Xmnt
TD : 130/90 mmHg
3. Penampilan umum : Klien tampak lemah
G. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1. Kepala : Bentuk simetris, rambut Beruban.
2. Mata : Bentuk simetris, cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan
baik.
3. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi
penciuman baik ditandai dengan dapat membedakan
bau terasi dengan balsem.
12
4. Mulut : Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.
5. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran
baik ditandai klien masih dapat merespon pertanyaan
perawat dengan baik.
6. Leher : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran KGB.
7. Dada : Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak terdengan
ronci, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar
bising
8. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.
9. Ektremitas :
Ekstremitas atas
Tidak ada keluhan
Ektremitas bawah
Tidak ada keluhan
10. Integumen :Warna kulit putih, turgor kulit baik.
13
Setiap klien merasa sakit klien istirahat
b. Aspek Sosial
1. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dengan klien adalah
suaminya
2. Intraksi selama pengkajian
Klien sangat kooperatif dengan perawat pada saat pengkajian
c. Aspek Spiritual
1. Nilai keyakinan
Klien memandang penyakit yang diderita klien adalah cobaan dan
kurang potensi dari keluarga klien terutama dalam mengatur pola
makan.
2. Kegiatan ibadah
Klien tidak bisa beribadah, selama klien sakit.
14
Waktu tidur 17.00 WIB
Bangun - Sering
malam hari Normal Tidak normal
Kualitas tidur - ada, keluarnya cairan
Gangguan tidur
I. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostik
a. Tes darah:
HB : 9,5 g/dl
Leukosit : 10,300/dl
Trombosit : 38,6000/l
Limfosit : 32 %
Monosit : 0%
Haemotokrit : 28,3
b. Tes urin
Warna : Kuning
BD : I,036
pH : 6,0
Keton : 1 mg
Albumin :+
Reduksi :-
2. Pemberian Terapi
Oralit 1\4 bungkus perhari
Parasetamol 0,5 drof
Infus Rl 60 tetes per menit
Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah
Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
mengatakan klien elektrolit
Iritasi usus
15
BAB mencret 5
x/hari Paristaltik usus meningkat
DO:
Sari makan sulit diserapi
Konsistensi feces
cair
Sehingga air & garam
Konsistensi Kulit mineral terbawa ke dalam
jelek usus
Mata cekung
Cairan & elektrolit terbuang
melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan
Keluarga intestinal pemenuhan nutrisi
mengatakan, Klien
susah makan Fungsi intestinal terganggu
Keluarga klien
mengatakan klien Terjadi p paristaltik usus
badanya lemas
DO: Sari makanan banyak
Pasien tampak terbuang karena teransit
lemah time absorbsi berkurang
Pasien muntah
Bising usus > BAB Sari-sari makanan terbuang
menurun melalui feces
Kebutuhan nutrisi
terganggu
Diagnosa Keperawatan
c. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan
diare
d. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
J. Rencana Tindakan
DX.
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
16
1. Gangguan Tupan: Observasi TTV Untuk menge-
keseimbangan Kesiembangan tahui keadaan
cairan dan cairan dan umum
elektrolit elektrolit dapat Kaji kebutuhan Untuk menge-
ditandai dipertahankan cairan tahui tanda-
dengan: dalam batas tanda dehidrasi
DS: normal Pemberian Untuk meng-
Keluarga Tupen: oralit 3x sehari ganti cairan
kelien Mencret dapat Anjurkan Agar mencret
mengatakan berkurang dalam banyak minum berkurang
klien BAB jangka waktu 1x
mencret 5 24 jam
x/hari Konsistensi BAB
lunak
17
lemas
DO:
Pasien
tampak lemah
Pasien
muntah
K. Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
TTD &
No. Tindakan Keperawatan
Hari/Tanggal Jam Nama
DP respon
perawat
DX Sabtu 08.00 T: Observasi TTV untuk
I 23 Juli 2006 mengetahui suhu normal
klien
R: Suhu normal 36,5oC
T: Memberi therapi, oralit
R: Mencret masih tetap
10.00 T: Memberi cairan RL
DX R: Kebutuhan cairan belum
II terpenuhi
18
terpenuhi sebagian
TTD &
No.
Hari/Tanggal Jam Evaluasi Nama
DP
perawat
DX 1 Sabtu 08.00 S: Keluarga klien mengatakan
23 Juli 2006 klien masih mencret 4 x
O: Konsistensi masih cair
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Berikan oralit 2 x/hari
Mengajurkan banyak
minum
DX II Sabtu 10.00 S: Keluarga klien mengatakan
klien masih mencret 3-4
x/hari
O: Konsistensi BAB masih cair
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Berikan oralit 2 x/hari
Mengajurkan banyak
minum
DX I Senin 08.00 S: Keluarga klien mengatakan
25 Juli 2006 klien masih lemah
O: Klien tampak lemah
11.00 A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Observasi TTV
Anjurkan pemberian ASI
DX I Selasa 14.00 S: Keluarga klien mengatakan
26 Juli 2006 klien masih mencret 2x/hari
O: Konsistensi BAB berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan oleh
perawat ruangan
19
20
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi
keseimbangan cairan dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan
dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan elektrolit
tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yang ada ternyata
berkurangnya cairan tubuh dapat memberikan dampak yang negatif misal;
kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor kulit jelek dan mata cekung, dan
untuk menanggulangi itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti cairan
tubuh itu dengan oralit dan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya
cairan tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah kami ini
sifatnya hanya mendukung terhadap permasalahan yang ada.
Adapun kritik yang membangun kami tambung.
B. Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para
mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses Asuhan
Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam
21
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Jilid I . FKMI: Jakarta
Mansjoer Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I . Media Ausculapius:
Jakarta
Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I . CV.
Sagung Seto: Jakarta
Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek . Salemba
Medika: Jakarta
22