Anda di halaman 1dari 23

DIARE

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas


Praktek Belajar Lapangan I (PBL I)

Disusun Oleh Kelompok I


1. Abdurohman
2. Anggi Elfatra
3. Erna H.
4. Ikeu Octapia
5. Jakfar S.
6. Leni
7. Meirani
8. Tuti Ernawati

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA


CIREBON
2005 – 2006

0
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
sangat di perlukan untuk memelihara kesehatan dan fungsi
tubuh. Keseimbangan adalah menjaga distribusi air dan
elektrolit yang masuk dan keluar di dalam tubuh,
ketidakseimbangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor
yang berhubungan dengan beberapa penyakit. Oleh karena
itu, perawat harus waspada terhadap beberapa macam
perbedaan dari klien, meliputi penilian dan koreksi pada
ketidakseimbangan dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penyebab dari diare adalah kebanyakan akibat terjadi
infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare. Penyebab utama pada anak adalah kepada
bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula yang disebabkan
karena faktor malabsorbsi dan faktor makanan.
Karena diare merupakan penyakit umum yang dapat
diderita oleh manusia, terutama oleh anak-anak. Maka
penulis menyusun studi kasus ini "Diare" yang bertujuan
supaya dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan
penulis.

1
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih
buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair

B. Ruang Lingkup
Pada penulisan studi kasusu ini penulis melakukan
Asuhan Keperawatan kepada Tn. B dengan diagnosa medis
"Diare" di Rumah Sakit Tentara Ciremai.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ada dua:
1. Tujuan Umum
Yaitu memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada klien diare secara komprehensif. Meliputi: aspek biologi,
psikologi, sosial dan spiritual dengan pendekatan proses perawatan.
2. Tujuan Khusus
 Dapat melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk menegakkan
diagnosa keperawatan.
 Dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan
 Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun
 Dapat melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan

D. Metode Penulisan

2
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode observasi
langsung ke pasien dengan cara wawancara serta studi pustaka untuk
memperkuat teori yang di dapat.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tujuan Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan
BAB III : Studi Kasus, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar
1. Definisi
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan
bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi, S.Kp dan Rita Yuliani, S.Kp,
2001). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja) dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi yang meningkat (Arief Mansjoer, 2001).

2. Etiologi
a) Faktor infeksi
1) Bakteri enteropathogenic eschericia coli, saleuonella, strigela,
yersinia, enterocouhea.
2) Virus; enterovirus – enehoviruses, adenovirus, human retrovirua
seperti agent rotarirus.
3) Jamur, candida enteritis
4) Parasit, giardia clambia, crytosporidium
5) Protozoa
b) Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan; susu, protein
2. Gangguan metabolik atau malabsorpsi
3. Iritasi pada saluran pencernaan
4. Obat-obatan; antibiotik
5. Penyakit usus, confus alceratif
6. Eurosional atau stress
7. Obstruksi usus
c) Penyakit infeksi: otitis media, infeksi saluran nafas atas

4
3. Patofisiologi
a. Meningkatnya mobilitas dan cepatnya pengosongan pada infestinal
merupakan akibat dari gangguan absorpsi dan ekresi cairan dan
elektrolit yang berlebihan.
b. Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga
ekstraselular ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan
tempat terjadi asidosis metabolik.
c. Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke
dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan
meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang
masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi
gangguan absorbsi cairan dan elektrolit
d. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk
mengabsorbsi cairan elektrolit dari bahan-bahan makanan.
e. Meningkatnya mobilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan
absorbsi intestinal.

Menurunnya pemasukan/hilangnya cairan


akibat muntah, diare, demam

Tiba-tiba, dengan cepat cairan ekstraseluler hilang

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dalam intraseluler

Disfungsi seluler

Syok hiporolemik

Kematian

5
4. Manifestasi Klinis
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
b. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan
mata cekung, membran mukosa kering
c. Keram abdorminal
d. Demam
e. Mual dan muntah
f. Anoreksia
g. Lemah
h. Pucat
i. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat
j. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
k. Kekurangan cairan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering,
tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara serak.

5. Klasifikasi
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung
singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
b. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan
anak ditetapkan batas waktu 2 minggu.

6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Riwayat alergi pada obat-obat atau makanan
b. Kultur tinja
c. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin dan glukosa
d. Pemeriksaan tinja; PH, leukosit, glukosa dan adanya darah

7. Penatalaksanaan
a. Penanganan fokus pada penyebab
b. Pemberian cairan dan elektrolit, onal seperti oralit atau terapi
perenteral.
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
8. Komplikasi

6
a. Dehidrasi
b. Hipokelami
c. Hipokalsemi
d. Cardiae dysrhytimias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
e. Hiponatremi
f. Syok hipovolemik
g. Asidosis

B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian riwayat diare
b. Pengkajian status hidrasi: ubun-ubun, furgor kulit, mata, membran
mukosa mulut.
c. Kaji tinja: jumlah., warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar.
d. Kaji intake dan output
e. Kaji berat badan
f. Kaji tingkat aktivitas anak
g. Kaji tanda-tanda vital

2. Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air
besar dan encer.
b. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya
buang air besar.
c. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi human
diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran
penyakit.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake dan menurunnya absorpsi makanan dan cairan.

3. Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah
Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
 Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &

7
mengatakan klien  elektrolit
BAB mencret Iritasi usus
 Keluarga klien 
mengatakan klien Paristaltik usus
BAB > 3 x hari meningkat

DO: Sari makan sulit diserapi
 Konsistensi feces 
cair Sehingga air & garam
 Turgor kulit jelek mineral terbawa ke dalam

 Mata cekung usus

 Kadar elektrolit 
Cairan & elektrolit
terbuang melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan
 Pasien mengatakan intestinal pemenuhan nutrisi
badanya lemas 
DO: Fungsi intestinal
 Frekuensi BAB > 3 x terganggu
sehari 
 Pasien tampak Terjadi p paristaltik usus
lemah 
 Pasien muntah, Sari makanan banyak
mual terbuang karena teransit
 Bising usus time absorbsi berkurang
meningkat sewaktu 
diauskultasi selama 1 Sari-sari makanan
menit terbuang melalui feces

Kebutuhan nutrisi
terganggu

8
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan
diare
b. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh

5. Rencana Tindakan
No DX. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan  Kesiembangan  Observasi TTV  Untuk menge-
keseimbangan cairan dan tahui keadaan
cairan dan elektrolit dapat umum
elektrolit dipertahankan  Kaji kebutuhan  Untuk menge-
ditandai dalam batas cairan tahui tanda-
dengan: normal tanda dehidrasi
DS:  Mencret dapat  Pemberian  Untuk meng-
 Keluarga berkurang dalam oralit 3x sehari ganti cairan
kelien jangka waktu  Anjurkan  Agar mencret
mengatakan 1X24 jam banyak minum berkurang
klien BAB
mencret
 Keluarga
klien
mengatakan
klien BAB > 3  Konsistensi BAB
x hari lunak
DO:  Turgor kulit
 Konsistensi baik
feces cair
 Turgor kulit
jelek
 Mata cekung

2. Gangguan  Memperbaiki  Pemberian ASI  Untuk meme-


pemenuhan kebutuhan nutrisi nuhi nutrisi
nutrisi ditandai dalam keadaan

9
dengan: normal  Pemberian susu  Untuk
DS:  Nafsu makan 500cc/hari memberi
 Pasien pasien kembali tenaga pada
mengatakan normal klien
badanya  Kebutuhan  Observasi TTV  Untuk
lemas nutrisi terpenuhi mengetahui
DO: dalam waktu 4 keadaan umum
 Frekuensi hari
BAB > 3 x
sehari
 Pasien
tampak lemah
 Pasien
muntah, mual

10
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT: DIARE
DI DESA KARYA MULYA 02/08 – MAJASEM
CIREBON

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Gol. Darah : -
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Tgl. Pengkajian : 23 Juli 2006
Diagnosa Medis : Diare

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn.A
Jenis kelamian : Laku-laki
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Hub. Dgn klien : Suami

B. Keluhan utama
Klien mengatakan klien mencret  5 x/hari

C. Riwayat Kesehatan Sekarang

11
Pada tanggal 18 Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas Majasem
dengan keluarga klien mengatakan klien panas, lemah, BAB berlebihan  5
x/hari, kemudian klien di berikan obat oleh pihak Puskesmas, pada tanggal
18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan pengkajian sampai dengan 23
Februari 2008.

D. Riwayat Kesahatan Masa Lalu


Keluarga klien mengatakan belum pernah mengalami yang dialami sekarang.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular dan
penyakit yang dialami klien saat ini.

F. Keadaan Umum
1. Tingkat kesadaran : composmentis
Eye (mata) membuka tidak sepontan : 5
Verbal :4
Motorik :6
15
2. Tanda – tanda vital :
Suhu : 37,5oC
Nadi : 90
Respirasi : 30Xmnt
TD : 130/90 mmHg
3. Penampilan umum : Klien tampak lemah

G. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1. Kepala : Bentuk simetris, rambut Beruban.
2. Mata : Bentuk simetris, cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan
baik.
3. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi
penciuman baik ditandai dengan dapat membedakan
bau terasi dengan balsem.

12
4. Mulut : Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.
5. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran
baik ditandai klien masih dapat merespon pertanyaan
perawat dengan baik.
6. Leher : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran KGB.
7. Dada : Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak terdengan
ronci, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar
bising
8. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.
9. Ektremitas :
 Ekstremitas atas
 Tidak ada keluhan
 Ektremitas bawah
 Tidak ada keluhan
10. Integumen :Warna kulit putih, turgor kulit baik.

H. Aspek Sosial, Psiko dan spiritual


1. Konsep Diri
 Body image
Keluarga klien mengatakan menyukai semua anggota kliennya
 Ideal diri
Keluarga klien mengatakan mempunyai keinginan agar klien cepat
sembuh
 Harga diri
Klien
 Peran diri
Selama di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan kurang
nyaman
 Identitas diri
Selama dikaji klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat
2. Perasaan
Klien tampak lemah, cemas dan takut pada saat perawat mengkaji
3. Mekanisme pertahanan diri

13
Setiap klien merasa sakit klien istirahat
b. Aspek Sosial
1. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dengan klien adalah
suaminya
2. Intraksi selama pengkajian
Klien sangat kooperatif dengan perawat pada saat pengkajian
c. Aspek Spiritual
1. Nilai keyakinan
Klien memandang penyakit yang diderita klien adalah cobaan dan
kurang potensi dari keluarga klien terutama dalam mengatur pola
makan.
2. Kegiatan ibadah
Klien tidak bisa beribadah, selama klien sakit.

No Jenis aktivitas Saat sehat/di rumah Saat sakit/di RS


1. Nutrisi
Frekuensi 10 x 24 jam 5 x 24 jam
Jenis makanan ASI, susu ASI, Susu
Pola makanan
2. Minuman
Jenis minum ASI, susu ASI, susu
Jumlah Susu 3 botol/hari Susu 2 botol/hari
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi
 Eliminasi
Faal 1 x/hari 4 x/hari
Frekuensi Kuning kuning, cair
Warna Lunak cair
Konsistensi
4. Personal hygiene
Mandi 3 x/hari 3 x/hari
Oral hygin 3 x/hari 1 x/hari
Cuc rambut - -
Potong kuku - -
Ganti baju 3 x/hari 4 x/hari
5. Istirahat/tidur

14
 Waktu tidur 17.00 WIB
 Bangun - Sering
malam hari Normal Tidak normal
Kualitas tidur - ada, keluarnya cairan
Gangguan tidur

I. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostik
a. Tes darah:
HB : 9,5 g/dl
Leukosit : 10,300/dl
Trombosit : 38,6000/l
Limfosit : 32 %
Monosit : 0%
Haemotokrit : 28,3
b. Tes urin
Warna : Kuning
BD : I,036
pH : 6,0
Keton : 1 mg
Albumin :+
Reduksi :-
2. Pemberian Terapi
 Oralit 1\4 bungkus perhari
 Parasetamol 0,5 drof
 Infus Rl 60 tetes per menit

Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah
Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
 Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
mengatakan klien  elektrolit
Iritasi usus

15
BAB mencret  5 
x/hari Paristaltik usus meningkat

DO: 
Sari makan sulit diserapi
 Konsistensi feces

cair
Sehingga air & garam
 Konsistensi Kulit mineral terbawa ke dalam
jelek usus
 Mata cekung 
Cairan & elektrolit terbuang
melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan
 Keluarga intestinal pemenuhan nutrisi
mengatakan, Klien 
susah makan Fungsi intestinal terganggu
 Keluarga klien 
mengatakan klien Terjadi p paristaltik usus
badanya lemas 
DO: Sari makanan banyak
 Pasien tampak terbuang karena teransit
lemah time absorbsi berkurang
 Pasien muntah 
 Bising usus > BAB Sari-sari makanan terbuang
menurun melalui feces

Kebutuhan nutrisi
terganggu

Diagnosa Keperawatan
c. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan
diare
d. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh

J. Rencana Tindakan
DX.
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan

16
1. Gangguan Tupan:  Observasi TTV  Untuk menge-
keseimbangan  Kesiembangan tahui keadaan
cairan dan cairan dan umum
elektrolit elektrolit dapat  Kaji kebutuhan  Untuk menge-
ditandai dipertahankan cairan tahui tanda-
dengan: dalam batas tanda dehidrasi
DS: normal  Pemberian  Untuk meng-
 Keluarga Tupen: oralit 3x sehari ganti cairan
kelien  Mencret dapat  Anjurkan  Agar mencret
mengatakan berkurang dalam banyak minum berkurang
klien BAB jangka waktu 1x
mencret  5 24 jam
x/hari  Konsistensi BAB
lunak

DO: Konsistensi bab


 Konsistensi lunak
feces cair Turgor kulit baik
 Konsistensi
Kulit jelek
 Mata cekung
2. Gangguan Tupan:  Pemberian ASI  Untuk meme-
pemenuhan  Memperbaiki nuhi nutrisi
nutrisi ditandai kebutuhan nutrisi  Pemberian susu  Untuk
dengan: dalam keadaan memberi
DS: normal tenaga pada
 Keluarga Tupen:  Observasi TTV klien
mengatakan,  Nafsu makan   Untuk
Klien susah pasien kembali mengetahui
makan normal keadaan umum
 Keluarga  Kebutuhan
klien nutrisi terpenuhi
mengatakan dalam waktu 4
klien badanya hari

17
lemas
DO:
 Pasien
tampak lemah
 Pasien
muntah

K. Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
TTD &
No. Tindakan Keperawatan
Hari/Tanggal Jam Nama
DP respon
perawat
DX Sabtu 08.00 T: Observasi TTV untuk
I 23 Juli 2006 mengetahui suhu normal
klien
R: Suhu normal 36,5oC
T: Memberi therapi, oralit
R: Mencret masih tetap
10.00 T: Memberi cairan RL
DX R: Kebutuhan cairan belum
II terpenuhi

DX Senin 08.00 T: Observasi TTV untuk


I 25 Juli 2006 mengetahui suhu normal
R: Suhu normal 37,1oC
T: Memberi infus RL
R: Kebutuhan nutrisi belum
terpenuhi
DX Selasa 14.00 T: Mengobservasi TTV untuk
I 26 Juli 2006 mengetahui suhu normal
klien
R: Suhu normal 36,8oC
T: Memberi PASI
R: Kebutuhan nutrisi

18
terpenuhi sebagian

TTD &
No.
Hari/Tanggal Jam Evaluasi Nama
DP
perawat
DX 1 Sabtu 08.00 S: Keluarga klien mengatakan
23 Juli 2006 klien masih mencret  4 x
O: Konsistensi masih cair
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Berikan oralit 2 x/hari
 Mengajurkan banyak
minum
DX II Sabtu 10.00 S: Keluarga klien mengatakan
klien masih mencret 3-4
x/hari
O: Konsistensi BAB masih cair
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Berikan oralit 2 x/hari
 Mengajurkan banyak
minum
DX I Senin 08.00 S: Keluarga klien mengatakan
25 Juli 2006 klien masih lemah
O: Klien tampak lemah
11.00 A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Observasi TTV
 Anjurkan pemberian ASI
DX I Selasa 14.00 S: Keluarga klien mengatakan
26 Juli 2006 klien masih mencret 2x/hari
O: Konsistensi BAB berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan oleh
perawat ruangan

19
20
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi
keseimbangan cairan dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan
dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan elektrolit
tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yang ada ternyata
berkurangnya cairan tubuh dapat memberikan dampak yang negatif misal;
kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor kulit jelek dan mata cekung, dan
untuk menanggulangi itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti cairan
tubuh itu dengan oralit dan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya
cairan tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah kami ini
sifatnya hanya mendukung terhadap permasalahan yang ada.
Adapun kritik yang membangun kami tambung.

B. Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para
mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses Asuhan
Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam

21
DAFTAR PUSTAKA

Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Jilid I . FKMI: Jakarta
Mansjoer Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I . Media Ausculapius:
Jakarta
Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I . CV.
Sagung Seto: Jakarta
Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek . Salemba
Medika: Jakarta

22

Anda mungkin juga menyukai